Thursday 30 June 2016

Supernova (Chapter 2)




Chapter 2 : Kampus Bhinneka

Aaroon bersama sahabatnya Xavier memulai kehidupan barunya sebagai manusia biasa di bumi. Ada banyak hal baru dipelajarinya di sini. Dia merasa heran dengan orang-orang dibumi. Menurut pandangannya manusia itu makhluk yang paling pemalas. Hampir semua barang dikerjakan dengan mesin. Tidak seperti di negeri nya yang masih sangat gaptek alias gagap teknologi.
"Kalau seperti ini sih, dari dulu saja gue tinggal dibumi" ucap Aaron tersenyum senang melihat sebuah mesin di hadapannya. Menurut penjelasaan Armand mesin ini dinamakan mobil yang digunakan sebagai salah satu alat transportasi manusia untuk kemana saja. "kan gak perlu berpegal ria lagi kalau seperti gini.. Hahaaa" ucapnya senang sambil melompat masuk ke dalam mobil sport tanpa atap milik sahabat barunya di bumi Armand.
Beda dengan Xavier yang memilih mengagumi benda didepanya dengan diam dan santai. Namun dalam hatinya bergumam penuh ketakjuban "keren" tatapnya sambil tersenyum kearah mobil di depannya.
"Kalian berdua sudah siap.?" Tanya seseorang dari belakang menghampiri mereka dan itu adalah Armand. Armand anak yang lembut, berwajah manis, memiliki rambut coklat dan manik mata birunya mempunyai tatapan yang sendu menandakan dia adalah orang yang penyayang.
" I'm ready.." Jawab Aaron yang sudah duduk di bangku belakang mobil dengan santai. Sedangkan Aaron seorang pria yang kebalikan dari Armand dia Pria yang lincah, jahil dan tak mau diam, manik matanya yang coklat gelap memiliki tatapan yang menggoda siapa saja yang menatapnya.
"Ayo berangkat.." Jawab Xavier dengan tenang sedangkan Xavier adalah orang yang misterius, tatapannya selalu dingin, dan dia tak banyak bicara. Kacamata yang ia kenakan bukan dibawa dari kerajaan Moonbow tapi baru ia dapatkan semalam di kamar Armand dan ia menyukainya dan itu makin membuat aura nya bertambah berkharisma.
Mereka bertiga memulai perjalanan menuju kampus baru tempat mereka menuntut ilmu selama tinggal di sini. Semua keperluan Aaron dan Xavier dikampus telah disiapkan oleh Pak Danu selaku asissten Armand. Mereka menjadi mahasiswa pindahan di kampus Bhinneka sebagai mahasiswa baru jurusan Ekonomi sama seperti Armand agar bisa selalu bersama-sama.
"Ohh.. Begini kampus di Bumi.. Gue kira sama seperti di Moonbows ternyata gedung sekolah di bumi tinggi.. Hmm.." Aaroon meneliti sekitaran kampus Bhinneka. Di perhatikannya manusia satu persatu. Tiba-tiba senyuman nakal nya menyerbak di wajahnya saat ia melihat ada banyak wanita cantik di sekitar sana. "heii Armand, ternyata kampus itu seperti ini.. Kenapa tidak dari awal kau suruh kami ke kampus." Ujarnya sambil terkekeh.
"Eheemm.. ehemm.." Xavier hanya bergumam keras mengingatkan Aaron agar menjaga sikapnya. "Aaron aku harap kau bisa menjaga sikapmu. Jangan sampai kau membuat kekacauan disini juga" ujarnya sambil membenarkan letak kacamatanya.
"hahaaa.. Kamu kaku sekali Vier, tenang saja aku tidak akan membuat kekacauan disini" balas Aaron sambil menepuk pundak Xavier. "lagipula disini sepertinya menyenangkan daripada Moonbows, tidak mungkin kesenangan ini berakhir begitu saja"
Armand yang melihat kedua temannya hanya tersenyum. "Ayo kita ke ruang senat. Kita harus mengambil absen dan jadwal kalian. Selebihnya biarkan pak Danu yang mengurus semuanya."
"Okey.. Teserah kamu saja" jawab mereka kompak
Setelah mereka mengambil jadwal dan mengurus semuanya mereka menuju ke kelas. Mereka bertiga berjalan dengan santai dan tak banyak bicara. Tetapi mereka menyadari ada banyak mata memandang mereka dan juga bisikan-bisikan dari orang sekitar mereka. "wahh.. Siapa 2 orang yang berjalan dengan Armand itu.. Anak baru kah? Wajahnya lumayan oke" bisik seorang wanita yang berada tak jauh dari mereka.
Armand yang melihat kecanggungan dari dua orang temannya hanya bisa berucap. "kalian akan terbiasa dengan hal seperti ini.. Tenang saja" ucapnya sambil terkekeh senang melihat wajah temannya yang risih di perhatikan banyak orang. "Aahh wajar kalau para wanita menatap mereka berdua dengan tatapan tajam seperti itu, wajah dua orang ini memang sangat berkharisma"
Setelah mereka sudah sampai di dalam kelas pun perlakuan teman-teman sekelasnya juga sama. Tidak berhenti menatap ke tiga orang di dalam kelas itu yang memiliki kharisma masing-masing. Xavier sudah sangat frustasi menghadapi kelakuan wanita-wanita yang mengerubungi dirinya. Beda dengan Aaron yang dengan senang hati meladeni mereka satu-satu.
Tiba-tiba ada seorang wanita yang dari luar kelas berlari dan berteriak memanggil seseorang "Hoonneeyyyy.. Kau sudah datang" ucapny manja sambil bergelayutan ditangannya Armand.
"Heii.. Apa-apaan kau.." Lepaskan tanganku ucap Armand setengah berteriak berusaha melepaskan tangan wanita tersebut.
"Aahhh.. Gak mauu.. Kan masih kangen" sambil terus bergelanyut di lengan Armand.
Brrraaakkk...
Tiba-tiba terdengar suara meja dipukul dengan keras "Berisik.. Bisakah kalian sekarang agak menjauh, sudah waktunya belajar" ucap Xavier frustasi melihat beberapa wanita yang masih ada di dekatnya dan memandangnya dengan tajam. Aaron hanya terkekeh melihat kelakuan temannya. Sedangkan Armand mendekat berusaha menenangkan Xavier. Para wanita itu? Sesaat mereka melongo karena kemarahan Xavier, tapi sedetik kemudian mereka sudah berteriak histeris... "kyaaaa... Keren" Xavier yang melihat kelakuan wanita-wanita tersebut menjadi bergidik ngeri. "Para wanita ini seperti setan yang siap menerkam kapan saja" pikirnya dalam hati.
Lalu ia pergi meninggalkan kelas saat itu juga karena tidak tahan berada disana. "Vieerr, mau kemana kau?" Tanya Armand. Tapi Xavier hanya berlalu begitu saja keluar dari ruangan itu. Sesaat Armand memandang ke arah Aaron, tapi Aaron hanya mengangkat bahunya seraya berkata "biarkan saja". Dan tetap asyik mengobrol.
"Ahh itu anak masa sudah bolos dihari pertama dia kuliah" ucap Armand dalam hati tapi membiarkan Xavier berlalu begitu saja. Karena sebentar lagi kelas pertama akan segera dimulai.
Pak Anwar Dosen Akutansi yang terkenal galak nya sudah memasuki ruang kelas. Anak-anak yang dari tadi menggerubungi Aaron sudah duduk di kursi masing.
"Bapak dengar hari ini kita kedatangan Mahasiswa baru dikelas ini, bisa maju ke depan untuk memperkenalkan diri" ujar pak Anwar
Aaron yg mengetahui maksud pak Anwar maju ke depan dan memulai memperkenalkan dirinya "hallo semua, kenalkan nama saya Aaron Fadhil Afiq tapi kalian bisa panggil Aaron saja" ujarnya santai sambil tersenyum nakal.
"Haaiii Aarrroooonnn" teriak wanita sekelas kompak
"Sudah.. Sudah.. Jangan berisik" teriak pak Anwar melihat kelakuan anak-anak didalam kelasnya. "kau boleh duduk Aaron" lanjutnya kemudian
Aaron kembali menuju tempat duduknya diiringi tatapan dari teman-teman wanita di dalam kelasnya.
"Bapak kira ada dua orang mahasiswa baru, kemana satunya lagi?"
"Maaf pak, Xavier tadi tidak enak badan jadi istirahat keluar bentar" jawab Armand dari tempat duduknya.
"oh begitu.. Baiklah semuanya kita mulai pelajaran hari ini. Aldo tolong matikan lampunya. Dan yang lainnya silahkan lihat layar didepan dan jangan berisik" ucap pak Anwar dengan tegas
***

No comments: