Seseorang terus mengetuk pintu dari dalam kamar. Aahh.. Malas sekali rasanya tubuh ini beranjak dari tempat tidur. Tapi itu suara sudah dari tadi terdengar, kalau tidak segera ditanggapi akan terus menggangu telinga.
"apa an siihh... berisik tau.." Kataku sambil menutup kedua telinga "apalagi mau kalian.. Bukanya kemarin urusan kita udah selesai.. Berhenti menggangguku.. Hantu sialan.!!!" Upatku keras
Sesosok wanita muncul dari dalam lemari Flo. Dari wajahnya yg terlihat pucat terlihat berumur jauh dibawah flo.. Sekitar 13-14th, memakai baju dress cantik berwarna pink muda, rambutnya yang panjang dikepang dengan sangat rapi, wajahnya pucat dan aura nya sangat dingin. wanita ini bukan lah manusia, iyya dia adalah hantu.. dan Ternyata yang dari tadi memainkan pintu lemari adalah dia.
"maaf ayug (baca:panggilan khas untuk saudara perempuan daerah Palembang).. Aku hanya tidak suka melihat mu di dalam kamar terus.. Apa gak ada baik nya kalau ayug pergi jalan keluar.."
"berisik.. Aku mau tidur.." Jawabku ketus dan menarik selimut ku kembali.
Tapi tiba-tiba selimutku ditarik kembali, Ini benar-benar menggangguku.
"mau apa lagi siiiee..." Teriakku marah Sambil menatap perempuan itu
"kenapa kita tidak bermain ditaman bawah saja.. Terlalu banyak di dalam kamar malah membuat badan tambah sakit.." Ujar hantu itu
"walau aku mau tidak akan ada yg mengizinkannya.." Kataku pelan
"asal ayug mau, kita usahain.. Benerkan kan bii.." Teriaknya memanggil seseorang
Lalu tiba-tiba sosok lain nya juga mulai muncul, kali ini seorang pria berpakaian kemeja biru bercelana pendek, berwajah teduh dan juga tampan tapi juga pucat sambil membawa kucing keluar dari lemari itu. Seperti nya usianya 17-18th.. Dia juga seorang hantu..
" gampang aja lha.. Kalau mau apa sih yang tidak bisa.."jawab hantu pria itu Sambil menyerahkan kucing ke hantu wanita "kucingnya jangan ditinggal mulu kalau hilang lagi gimana.." Katanya kepada hantu wanita itu.
Hidupku bener-bener berubah setelah tidur itu, awalnya aku tidak mengerti apa yang aku lihat, sehingga seringkali aku mengira jika mereka hanyalah orang biasa. Seperti saat pertama kali bertemu dengan mereka berdua.
(Flashback)
Di sebuah rumah sakit
"Flo.. Tunggu disini, mbak mau ketempat dokter dulu.." Ucap mb Naya Sambil mendorong kursi ajaib ku ke sisi deretan panjang antrian yg menunggu namanya di panggil
Satu minggu setelah aku terbangun, mba Naya menemani aku check up di salah satu rumah sakit. Menunggu mba Naya dan duduk disini saja membuat aku terasa gila.. Seperti ada sesuatu yang mengekang ku.. Sehingga aku berjalan dengan kursi ku berkeliling di rumah sakit itu. Dan tanpa ku sadari aku telah berada jauh dari bagian psikologi.
"kenapa rumah sakit ini luas sekali" pikirku dalam hati. Aku memutar kursi ajaibku, ku selusuri lagi jalan saat aku datang.. Tapi karena begitu banyak lorong disana membuat ku bingung dan aku yakin ini namanya tersasar di rumah sakit. "sial..!!" Gerutuku setengah hati
Saat sedang bingung itulah aku melihat seorang wanita muda duduk di kursi panjang.. Wajahnya kebingungan dan seolah mencari-cari sesuatu.. Saat aku melewati nya tiba-tiba saja dia menangis sejadi-jadinya. Suara nya yg nyaring mengganggu telinga ini, sehingga dengan reflek aku berteriak dengan sangat kencang.. "ada apa sih...!!!"
Wanita itupun menghentikan tangisannya dan mulai menatapku. Pandangannya sedikit menakutkan, tubuhku bergidik melihat tatapan nya. Matanya merah seolah dia habis menangis semalaman. Dari mulutnya yang mungil ia berkata "aku kehilangan my prince.. Bisakah kau membantuku mencarinya.?" Tanya nya sendu
"untuk apa aku melakukannya, aku rasa itu bukan urusanku.."jawabku ketus dan kembali menjalankan kursi ajaib ini
"aku mohon.. Prince sangat beraarti untukku.. Aku sudah kehilangannya dari semalam, aku takut dia kelaparan.." Ucapnya sambil menghentikan kursiku
"lepaskan.. " teriakku sambil berusaha menjalankan kursiku "aku masih banyak urusan, dan aku tidaak berminat membantumu, cari saja orang lain.."jawabku ketus
"tapi hanya kau yang bisa membantuku..aku mohon bantu aku.." Pinta nya terus memelas memohon kepadaku
"okey.. Okey.. Tapi lepaskan dulu kursinya.. Bagaimana aku bisa menolongmu mencarinya kalau kau tak melepaskan ku.." Akhirnya aku menyerah juga melihat wajah manisnya yang memelas. "sekarang ceritakan bagaimana ciri-cirinya.." Tanyaku kemudian
"dia lucu.. Badannya bersih.. Matanya biru.. Bulunya putih begitu lembut.." Jawabnya dengan gembira
"apa dia seekor kucing.? Jenis apa..?" Tanyaku kemudian
"anggora.. Apa kau mau membantuku mencarinya.." Tatapnya lagi sambil memasang muka memelas
Ahh.. Melihat ekspresi dia saat ini membuat ku sulit menolak permintaannya. "baiklah aku bantu mencarinya.. Kau cari sebelah sana, dan aku mencari di sekitar situ.." Jawabku sambil menjalankan kursi ajaib kearah yang aku maksud.
"oh iya.." Aku seperti teringat sesuatu "Apa kau punya tanda lain.. Seperti ka...." Belum selesai aku bicara wanita dibelakangku tadi sudah menghilang. Kemana perginya. "mungkin dia terlalu bersemangat mencari kucingnya, hingga sekejap menghilang.." Pikirku dalam hati
Aku kembali menghadap kedepan, ku toleh kesana kemari berusaha mencari kucing yang dimaksud "pus.. Pus.. Kemana kira-kira kucing itu pergi" tanyaku bingung menebak-nebak kemana kira-kira ia bersembunyi.
Yang tidak kusadari adalah adanya dua pasang mata memperhatikan diriku secara seksama dari kejauhan. Menatapku penuh selidik seakan menyakinkan sesuatu. "bagaimana caranya kita memastikan kalau gadis itu bisa melihat kita.." Ujar salah satunya
"kita lihat saja nanti.." Jawab yg satunya
"hmm.. Koq tiba-tiba hawanya dingin begini yaa.." Pikirku sambil mengelus tengkukku yang terasa merinding.
***
Udah hampir setengah jam flo berkeliaran disekitar rumah sakit mencari kucing yang dimaksud. Tapi belum juga menampakan hasil. "gila.. Itu kucing kemana ya" gerutunya pelan. "anak tadi juga tidak kelihatan lagi kemana.." Tambahnya kemudian.
"Fllloooo... " panggil seseorang dari kejauhan. "kamu kemana aja.. Mba cari kemana-mana ternyata kamu disini. ." Ucap mba Naya khawatir
"maaf mba.. Tadi flo bosan jadi jalan-jalan tapi malah lupa arah pulang.." Jawabku kemudian
"ya sudah.. Ayo kita pulang.. Pak Holly sudah jemput di depan.." Katanya kemudian sambil mendorong kursiku
"tunggu mba.." Sambil menghentikan lajunya kursi, "flo masih harus menyelesaikan sesuatu.." Ucapku kemudian.
"melakukan apa.?" Tanya mba Naya bingung
"mencari seekor kucing.. Berwarna putih.. "jawabku kemudian. "tadi ada seorang anak perempuan yang minta tolong flo mencari kucingnya yang hilang.." Lanjutku lagi sambil melihat kesana kemari mencari anak itu lagi
"kucing.. Perempuan.." Ucap mba naya bingung. "kamu bercanda ya dek, dari tadi mba tidak melihat siapa pun disini.. Lagipula mana mungkin seekor kucing berkeliaran di rumahsakit kan.." Tambahnya lagi
" Tapi mba, nan...." Belum sempat flo melanjutkan udah dipotong Naya
" sudah ya.. Kasian pak Holly nanti lama menunggu kita didepan gerbang" ujarnya tersenyum sambil mendorong kursi ku.
Flo tidaak bisa lagi membantah naya. Ia pun menghela nafas dan menjawab dengan lirih "Oke.."
" maaf.. Aku tidak bisa membantumu mencari kucing itu.." Ucapnya lirih dalam hati merasa bersalah.
***
Bau rumahsakit tetep sama, penuh dengan bau yg tidak kusukai,obat. Berjalan dilorong rumahsakit itu menyebalkan. Yang terlihat hanyalah kesedihan. Raut wajah kekecewaan dan juga putus asa. Hanya satu yang kusukai dari rumahsakit adanya harapan, pantang menyerah dan berjuang sampai akhir. Rumahsakit, hanya ada 2 kata yang mendefinisikan nya KEMATIAN atau KEHIDUPAN.
Flo kembali menghela nafas panjang. "Selalu sama.."
"Nayaa.." Seseorang menghampiri aku dan mbak naya. "sedang apa kau disini.."
"heii.. Kau Lisa kan.. Lama tidak bertemu, apa kabarmu.?" Ucap mb naya terkejut
"alhamdulillah baik naya.."
" senang bisa bertemu dengan mu lagi lisa.."
"aku juga senang bertemu denganmu lagi, oh iyaa naya.. Aku mendengar berita tentang Fatih. aku turut berdukacita ya Naya.. Aku tidak menyangka seorang seperti dia meninggalkan kita begitu cepat.." Ucapnya kemudian dengan raut kesedihan diwajahnya "dia orang yang baik.." Lanjutnya kemudian
Mba naya hanya tersenyum menanggapinya. Senyum yg menampakan kesedihan mendalam di wajahnya. Ahh.. Aku penasaran apa yang sesungguhnya terjadi dengan kakakku. Kenapa dia meninggal.
"meeoongg..."
Suara kucing.! Dari mana asal suara itu. Kulihat dikejauhan ada seekor kucing putih, berbulu lebat.. "apa itu kucing yang dimaksud wanita tadi.?"
Kudekati kucing tersebut, perlahan meninggalkan mba Naya dan temannya yang sedang berbicara berdua.
"hai manis.. Kenapa kau disini sendirian.." tiba-tiba saja kucing itu melompat ke tubuhku dan bermanja-manja dipangkuanku. Kuelus tubuh mungilnya, "dingin sekali.. Apa kau kedinginan.." Tanyaku lembut
Kupeluk tubuhnya dengan lembut, berharap dia tidak merasakan dingin lagi. Kuelus kepalanya dan dia hanya mengeong lembut. "meoongg.."
"wahh.. Ayug benaran menemukan my prince.." Tiba-tiba seorang wanita sudah berdiri di depanku.
"ehh kau.. " aku hanya tersenyum kecil dan mengembalikan kucing itu ke wanita tersebut.
"terimakasih ayug.. " katanya sambil tersenyum bahagia "namaku adzikya darlene.. Panggil saja kiya.." Katanya sambil mengulurkan tangan
" Flo.." Jawabku singkat dan menjabat tangan nya.. Tangannya dingin sekali pikirku dalam hati.
"kalian ngbrol tanpa mengajak ku.." Tiba-tiba seseorang muncul dari arah belakangku. "Haii cantik.. Perkenalkan namaku alby hasyam savero.. Panggil saja alby.." Ia pun menjulurkan tangannya kepadaku.
Akupun menjabat tangannya "Flo.." tangan mereka begitu dingin. Pikirku dalam hati. Ada yang aneh..
"benarkan bii.. Dia istimewah" ucap kiya setengah berteriak senang
"berisikk kiya.. Iya aku kira juga begitu" tatapnya lembut kepadaku.
"istimewah..? Maksudnya apa.." Tanyaku keheranan
Sebelum mereka menjawab pertanyaanku, tiba-tiba mba Naya memanggilku. "Deekk.. Ayo pulang" aku pun menoleh ke arah mb Naya dan menjawab.. "iyaa mbak.."
Dan ketika aku menoleh lagi kedepan untuk berpamitan pada kiya & alby mereka sudah tidak ada ditempat mereka lagi. "ahh.. Cepat sekali mereka pergi.." Pikirku bingung
***
"pak Holly, kita mampir ke resto dulu.." Ujar mba Naya "hari ini kita makan diluar aja ya dek, nyarie suasana baru" lanjutnya kemudian kepadaku sambil tersenyum lembut
Wajah mb Naya begitu lembut. Sekalipun tidak pernah menunjukan keresahan apalagi kemarahan di depanku. Aku memang tidak begitu mengingat tentang dia tapi berada di dekatnya terasa begitu nyaman. Meski dia hanya seorang "mantan" tunangan dari kakakku tapi ia sudah menganggap diriku seperti keluarga yang harus ia lindungi selalu. Setelah aku bangun dari tidur panjang itu, hanya dia satu-satunya keluarga yang ada disampingku. "iya mba.." Jawabku kemudian
"dek.. Boleh mba bertanya sesuatu..?"
"iya.."
"kau tadi sedang apa.." Tatapnya serius
"aku berkenalan dengan kiya dan alby.. Mereka adalah pemilik kucing yang aku temukan tadi.." Jawabku santai
"tapi dek.. Tadi disana tidak ada siapa-siapa.." Tatapnya keheranan
Aku hanya mengerutkan dahiku dan tidak mengerti apa yang dibicarakan mba Naya. Apakah mata mba Naya bermasalah.! Orang segede itu tidak dilihat diriya. Ahh.. Tapi aku tak mau bedebat dengan dia. Mungkin mba Naya belum sempat bertemu dengan mereka. Itu lebih masuk akal. Akupun membuang pandanganku jauh ke luar mobil dibalik kaca jendelaku.
Melihat flo yang tidak ingin membahas itu lagi, Naya hanya berdiam diri dan tidak mau melanjutkan pembahasan tentang ini semua. Ia tidak ingin jika adik yang dia sayangi menjadi murung karena ini. Tapi hatinyaa bertanya "ada yang aneh dengan Flo.."
Pak holly yang sekali-kali mengintip dari kaca mobil melihat kami duduk di kursi belakang tersenyum kecil seraya berkata "saya lebih menyukai kalian yang sekarang.." Ucapnya pelan nyaris tak terdengar
***
No comments:
Post a Comment