Saturday 28 January 2012

Kisah Sepotong Kue Yang Melengeda [Wajib Baca]


  

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam.
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba.
Untuk membuang waktu,
ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara,
lalu menemukan tempat untuk duduk. 
Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. 
Dalam keasyikannya , ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka. 
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. 
Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. 
Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. 
Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.

Wanita itupun sempat berpikir:
"Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!“.
Setiap ia mengambil satu kue, 
Si lelaki juga mengambil satu. 
Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya
apa yang akan dilakukan lelaki itu. 
Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, 
Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua.
Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi.
Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : 
“Ya ampun orang ini berani
sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”.
Belum pernah rasanya ia begitu kesal. 
Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan

Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang.
Menolak untuk menoleh pada si 
"Pencuri tak tahu terima kasih". 
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, 
lalu mencari bukunya, 
yang hampir selesai dibacanya. 
Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget.
Disitu ada kantong kuenya, 
di depan matanya !!!
Koq milikku ada disini 
erangnya dengan patah hati.
Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. 
Terlambat untuk minta maaf, 
ia tersandar sedih. 
Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih.
Dan dialah pencuri kue itu !

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi.
Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya. Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran Padahal
Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.

Kita sering mempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat, penilaian atau  gagasan orang lain. .
Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya. ^__^v
 

Inner Beauty Seorang Muslimah


 
 
Wanita yg berwajah cantik itu indah.
Tapii sesungguhnya kecantikan itu
bukan sekedar cantik jasmani, tapii juga cantik
secara batiniah (hati dan pikiran). dan inilah yg disebut Inner Beauty.

Lalu bagaimana caranya seorang wanita memiiliki inner beauty?
yaitu dengan berperilaku sebagai seorang
muslimah yg kaffah dan tertarbiyah,sebagaimana perintah Allah :
'Hai orang2 yg beriman, masuklah kamu kedalam islam secara keseluruhan (tidak setengah2),
dan janganlah kamu turuti langkah2 setan. Sesungguhnya setan itu musuh yg nyata bagimu'
(Qs.Al-Baqarah, 208).

Dan apakaah ciri2 wanita yang memiliki inner beauty (kecantikan dari dalam)?
Here they are :

 
1. Memiliki Hati yg Cantik.
yaitu hati yg selalu tawadhu' atau rendah hati, selalu berbaek sangka
kepada Orang laen dan kepada Rabbnya.

2. Memiliki Bibir yg Cantik.
yaitu bibir yang selalu digunakan utk dzikir dan tersenyum
kepada orang laen.

3. Memiliki Mata yg Cantik.
yaitu mata yg digunakan untuk melihat hal2 yg halal
dan baek saja.

4. Memiliki Tangan yg Cantik.
yaitu kedua tangan yang ringan memberi pertolongan kepada yg membutuhkan,
tangan yg gemar bersedekah dan membantu sesama.

5. Memiliki Kaki yg Cantik.
yaitu kaki yg selalu dibawa ke tempat2 yg baek, ke majlis ilmu, ke masjid,
dan tempat2 untuk menimba ilmu yang brmanfaat.

6. Memiliki Rambut yg Cantik.
yaitu rambut yg slalu dijaga dgn hijab,dan dilindungi
dr tangan laki2 yg bukan muhrimnya.

7. Memiliki Kulit yg Cantik.
yaitu kulit yang selalu dibalut dengan kain tertutup dan terjaga
dari pandangan org laen (menutup aurat).

Nah,
apakah ukhti sudah memiliki semua ciri2 diatas?
yaitu perpaduan antara kecantikan fisik dan kecantikan batin,
yang akan membentukmu mejadi seorang wanita muslimah yg berkualitas
baek.. seorang Bidadari Bumi alias Wanita Sholehah.

semangat malam,,,
Senyum : Nanda Ifta.

Saturday 21 January 2012

Hal yang sulit pon tampak Indah,, jika kita menyadarinya


 
 
*Hal yang sulit pon tampak Indah,, 
jika kita menyadarinya..*

Tidak mudah tersenyum ketika hati menangis dan teriris..
Tapi akan terasa INDAH,, Ketika kita menyadari,
Itu adalah bagian dari kasih ilahi 
Agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti kita..

Tidak mudah bangkit dalam keadaan terpuruk 
Tapi akan tersa INDAH,, ketika kita menyadari 
Bahwa Allah sedang menyapa dengan Cinta-Nya 
Agar kita tumbuh besar dan Kuat.. 

Tidak mudah memberi,, ketika diri sendiri dalam kekurangan,,
Tapi akan terasa INDAH,,, ketika kita bisa membahagiakan orang lain 
Bukan membahagiakan diri sendiri.. 

Tidak mudah memaafkan,, Ketika kita dibenci dan dihina.. 
Tapi akan terasa INDAH,, kalau itu bagian dari Penyucian diri 
Dan Ikhlas hanya mengharap Ridho Ilahi.. 

Tidak mudah melupakan kegagalan,, 
ketika kita masih berkubang didalamnya.. 
Tapi akan terasa INDAH ketika  kita menyadari 
itu adalah awal dari kesuksesan kita 

Tidak mudah melupakan masa lalu yang menyakitkan,, 
Tapi akan terasa INDAH Ketika menyadari itu jalan yang ditempuh 
Untuk mengawali kebahagiaan yang akan diberi Allah sebagai penggantinya 

Tidak mudah menghilangkan duka karena kehilangan,, 
Tapi akan terasa INDAH,, ketika kita menyadari bahwa 
Tuhan telah meminjamkan kita beberapa saat dalam hidup ini 

Tidak mudah menghadapi penderitaan 
dan Cobaan yang terus mendera.. 
tapi akan terasa INDAH ketika menumbuhkan 
kesabaran dan rasa syukur dan menyadari 
itu bagian cara Allah menyayangi Hambanya.. 
seperti Allah menyayangi para Nabi dan Rasul-Nya.. 

Dalam Diam Ku Mencintaimu

 
.:: Dalam diam, ku mencintaimu.. ::.

Diam adalah caraku mencintaimu karena-Nya,,
Mengharapkan kesucian agar hatiku dan hatimu
Tak terbesit oleh nafsu
Diam itulah caraku mencintaimu karena-Nya,,
Megharapkan ketaqwaan agar fitrah itu
Tidak membuat Rabb-ku cemburu Padaku

Diam adalah caraku mencintaimu karena-Nya,,
Mengharap syafa’at agar selamat
Di dunia dan akherat-Nya kelak

Diam adalah caraku mencintaimu karena-Nya,,
Mengharap keridhoan-Nya agar Allah
Tidak membenci Perilaku kita

Diam adalah cara mencintaiku karena-Nya,,
Mengharapkan keikhlasan agar Allah
Berikan balasan yang indah bagi para pemelihara kesuciannya

Aku tidak akan marah,,
Tidak pula cemburu..
Karena kau bukan hakku,
kadang memang kelemahan sebagai manusia biasa,
Aku yang ingin hanya kau tau,
Tapi sekali lagi kau milik Allah bukan milikku
Jadi biarkan cinta ini ku pendam dalam hatiku
Bila ada siraman ridhonya,, kita akan bersama
Dan bila tidak ada,, aku yakin akan ada bibit yang lebih baik dari-Nya
Jadi,, walau aku cinta,,
Aku Putuskan untuk diam..
Biarkan Allah yang maha kuasa yang mengatur segalanya..

MaaF


 
 
Malam sobat ku,,
Sobat,, Kenapa ya,, orang sulit sekali mengucapkan satu kata ini
Atau sekedar memberi kata ini..
Bagii siska Satu kata ini begitu  AMPUH dan SULIT...
“ MAAF “ yaaa.. kata itu kenapa begitu berat yaa..
 
Saat seseorang bersalah kenapa sulit minta Maaf atas kesalahannya,,
Atau saat seseorang telah mengakui kesalahannya kenapa orang tak memberi maaf..

Hmm,,
Aneh yaa.. Padahal,,
Hubungan persahabatan,, persaudaraan,, atau pernikahan pon
Akan Hancur bila tak ada yang saling meminta atau memberi MAAF
Ataw sebalik nya,, sebuah hubungan akan tambah harmonis
Bila ada saling memaafkan

Sobat,,
Jangan lah segan dan malu mengakui kesalahan dan meminta maaf..
Dan janganlah pelit memberikan maaf kepada sesorang yang telah meminta maaf,,
dan memaafkan kesalahan seseorang itu meski mereka tak meminta maaf kepada kita,, malah akan membuat hati kalian menjadi tenang lhoo..
tidak akan ada penyakit hati di dalam dirimu..
meminta maaf dan mengakui kesalahanmu bukan menjatuhkan dirimu sobat,, malah akan menaikkan derajatmu di mata orang lain,, malah mungkin makin di hormati ^_^ hehehee..

Maaf itu bukan suatu yang mahal harganya,,
Tapi meminta maaf atau memberi maaf butuh keberanian besar.. ^_^
“Tidak mudah memaafkan orang lain,, ketika kita di benci dan dihina.. tapi akan terasa INDAH kalau kalian menyadarii itu bagian dari penyucian diri kita dan yang hanya mengharap Ridho Ilahi..”

Tetap semngaad kawan,,
Dengan Kata “Maaf” baik meminta atau memberi,,
Dunia belum berakhiir ^__^
Untuk ituu..
Maafiin siskaa ya kalau telah membuat kesalahan
Ke kalian semuaa :D :D

I lophe u pull dhaa =)) buat semuaa sobat ku yang membaca ini ^___^


- By : Putriie Kelincii -

Tuesday 17 January 2012

Pekerjaan Tersulit dan Berat tapi Mulia

17.01.2012

Assalamu'alaikum ^__^v
Mentarii Pagi tersenyum cerah eii..
Beeuuhh.. Panas :D :D :D

Kalii ini siskaa lagi ingiin membahas tentang salah satu Profesi kerja,,
Pekerjaan yang sangat sulit dan berat untuk dikerjakan,, Tapii begitu Mulia..??
Bagi siskaa siee ^__^ (gak tau pendapat sobat semua )

Menurut siskaa,,
Profesi itu Bukanlah menjadi seorang Guru,, Pilot,,
Tentara,, Pengacara atau lainnya..
Tapii melainkan menjadii seorang Pekerja Rumah Tangga.. 
Ia lhaa “Ibu Rumah Tangga dan Pembantu Rumah Tangga
Itu lah Pekerjaan yang berat,, sulit dan butuh tenaga yang Extra..!!!
Karena tidak lah mudah mengurus Rumah Tangga,,
Pekerjaan yang kata orang itu Ringan,, tapi sesungguhnya
Beraaaaaaaaaaaattt di kerjakan ,,
Di mulai di Pagi Hari dan di tutup di malam  hari (Jam tidur)

Curhat Mode.on 
Ayoo sobat bayangiin saja..
Bagii kita kaum Hawa,, yang memang belum menikah
Pasti belum pernah berfikir (apalagi melakukan pekerjaan ini..)
Apalagii para kaum adam.. (bayangiin na z gak kan pernah :P :P :P))
Karena siskaa sendiri tidak pernah berfikir begitu.. ha ha haa :D :D

Ketika dulu sekolah,, hanya urusan luar rumah yang siskaa pikirin
(Sekolah,, Eskul,, kegiatan sosial anak Rohis atau bermain, kumpul dengan teman, atau lainnya..)
Atau ketika kerja hanya kegiatan kantor yang digelutii (tugas kantor,, laporan harus segera dikerjakan,, presentasi dengan PT. Ini itu,, Bahan Rapat buat besok,, dll..)
Sedikit pon tak terpikir di rumah seperti apa :D :D
Ketika Pulaang langsung melempar (tas,, lepas sepatu,, ganti baju,, trus istirahat,, bangun cari makan di dapur :D :D )
Saat mau makan pun lihat makanan jadi mengeluh.. (lhoo,, koq Cuma ini lauk nya.. tempe goreng dan ikan goreng.. #menggerutu.. marah.. kalau cape keluar lanjut tetap dimakan.. kalau gak cari makan diluar :P :P wkwkwkwk..)
Waktu libur pon di lakukan untuk Istirahat..
(jalan keluar,, atau tidur seharian ;p )
Paraah.. wkwkwkwkkkk... =))

Hmmm... fiiiuuuhhhhh... 
Suatu harii..
Mama siskaa memutuskan untuk pergi mengunjungii keluarganya di luar kota,,
Tapii tak satu pon adik2 yang ikut (suasana sekolah..)
Parahnya papa pon gak ikutan pergii..
Alhasil tugas Rumah tangga selama 2 hari
Dibebankan ke siska (secara anak perempuan pertama..dan emang gak pernah pake jasa orang laiin)
Puyeeng.. tujuh keliling rasanya =))
Gimana nggak kalau mengurus diri sendirrii pasti sanggup lhaa
ini,, 4 orang adikku dan ayahku pulaa..
ditambah tugas laiin nya.. wkwkwkwk
tapi tetap kujalani,, toh si mama tetap jadi berangkat =))
tapii itu seharusnya hari libur ku..  
(#catatan..siskaa sampe ditinggalin jatah uang belanjaan selama 2 hari.. dan lainnya.. fiiiuuuhhhh...)
Yang kupikir saat itu,,
Gampanglah,, kecil.. 2 harii juga.. gak lama koq..
Apa susahnya urusiin rumah kecil gini..
Mama saja bisaa.. koq siskaa nggak.??
Turutiin  step by step  kegiatan sie mama tiap harii =))
wkwkwkk... sombooong :P :P

Dimulai pagi hari,,
Bangun pagii,, shalat subuh, bergegas ke dapur..
Tugas pertamaku, Menyiapkan sarapan pagi buat Papa dan adik-adikku
Masak apa yang kubisa “Nasi Goreng”..
Minum na Kopi buat sie Papa,, susu buat adek ku, dan teh buat diriku :D
(gak mau ketinggalan sarapan pagi..)
Hmm.. keliatan na gampang yaa =))
Tapii pas di praktekin  :D :D
Gak tau gula letak na dimana,, garam dimana,, kopi papa takaran nya gimana,, yang paling penting nasi na habiss.. terpaksaa masak nasi dolo.. masak nasi beras na berapa banyak yaa....  ckckckck
Rempoong deh di dapur :D :D
#cttan : keluarga siskaa di biasain sarapan sebelum beraktifitas.. biar gak kelaparan di pagi hari.. :D

Ini harus di siapin sebelum serdadu makan (sbutan buat anggota rumah yang laiinya) sarapan pagii itu berartii sebelom jam setengah 7 teeng..
Lhaa sekarang jam 5 lewat 10 menit.. haruuss nggeebuuuttt :D
Selesaii nyiapiin semua na dengan perasaan bangga udah di hidangiin diatas meja
persiis kayak punya mama niee.. nasi goreng.. telur dadar.. minuman masing2 dha ada.. yes berhasiil.. sekrang jm 6.05.. masie ada waktu bnyak.. (walau dapur berantakan Habiis...)
sampe akhirnya tersadar,,, Astagaa.. baju kantor papa dan baju sekolah adek2 ku lom disiapin..
dan yang paling parah adek2 ku blom pada banguun.. kacaauuu :D
stelah mereka bangun pon penderitaanku lom berakhir..
satu teriakk.. ayugg liat dasi dedek nggak... ayukkkk... ikat pinggang ku mana.. ayuukkk... kaos kaki mana... ckckckckk... (koq mamaku sabar bngeet yaa kayak gini.. kepala ku baru pagi ini dha puyeng mau pecah rasanya.. wkwkwkk..)
#cttn : biasana tiap pagii juga selalu teriak gini.. mama bros siskaa yang kupu2 disini mana yaa.. jilbab pink ku mana.. jaket coklat kemaren mana.. (jadii befikir astagaa diriku pon begithu
L,, maaf ya mama)

Pas sarapan pon tak luput dari kesalahan ternyata eii..
ayuug mana kerupuk na,, ayuugg susu na gak maniis,, dedek kan gak suka telur dadar mau telur goreng yang kuning na gak pecah.. astagaa... baru ingat selera mereka emang pada beda.. gak sama kayak diriku :D
terus aku bilang z “udahh makan z yang ada,, besok baru dibuatiin..”
sie dedek jawab.. “gak kayak mama..”
#cttn : Astagaa.. emang bener selama ini mama selalu masak yang kami mau,, tapi gak pernah sekali pon siska  liat dia makan sesuatu yang ia mau

Setelah sarapan pon,, mereka kembali berulah mintaa uang jajan lhaa,, minta duid tambahan mau sumbangan hari jumat lha,, mau beli buku kosong baru lha,, ckckck
Rempoong beneer mau sekolaah siee :@ siskaa kasie z berapa pon yang mereka mintaa.. dari pada tambah pusing.!!! Melebihi jatah harian mereka.. (lupa pesan na mama padahal mereka sekolah harus dikasie uang jajan seperlunya saja 3000,- biasa nya supaya mereka nggak jajan sembarangan disekolah.. tapi tadi mereka aku kasie 5000 semua J)
Dan merekaa pon pada pergii sekolah.. :D amaaaannnn..... =))

Tinggal papa yang belom berangkat kerja niee...
Masie duduk di ruang tamu sambil ngopii.. hehehee..
Jam 8 teng sie papa pamiit berangkat kerja..
Saat itu aku masie duduk di depan TV kecapean sibukk yang tadii (baru gthu udah ngeluh eii..)
Sebeloom pergii papa sempet tanya,,
Mama udah ninggaliin uang belanja kan.??
Intina,, siskaa di ingetiin untuk belanja harian...
Gubraaaaaaaaaakkkk..!!!!
Neraka ini,, secara seumur hidup gak pernah belanja ke pasar pagii =))
“udah pa,,” kataku..
Papa pon beranjak pergii,, tapi sebelom bener2 keluar ia mengatakan sesuatu..
“lain kali buat kopi na jangan manis ya,, papa lebie suka agak pahit dikit..” sambiil tersenyum dan pamit kerjaa..
Ho ho hoo.. ternyata takaran kopi salah total eii,, baru tau kalau papa lebie suka kopi pahit setelah sekian tahun lama nyaa =)) (tauu na minta duid z niee siska.. wkwkkkk..)

Tugas kedua,, ini yang paling sulit eii..
Belanja plus mikir mau masak apa hari ini 
Uang dikasie nyokap Cuma 100.000 dan ini untuk 2 hari belanja plus kebutuhan sehari-hari lainnya :D (tadinya protes berat ke mama.. Uang segthu mana cukup lhaa.. tapi mama bilang cukup bahkan lebih.. )
100.000 udah di potong duid jajan kurcaci2 tadi 20.000 sisa ditangan 80.000
Bawa uang semua na pergi ke pasar pagii belakang rumah aahhh..
Sampe sana bingung mau beli apa =))
Akhiirnya,, belii apa z yang dilihat enak.. ckckckck..
Total pas pulang 60.000,, (thuu kan ma,, hari ini z dha mau habiis ini uang.. 100.000 mana cukup kalii.. payahh niee.. untung siskaa punya uang sendiri..)
Bongkar barang belanjaan..
Lhoo koq ada terong.. kan gak ada yang suka ini..
Gara2 murah jadii beli (padahal yang suka ini Cuma sie mama.. ckckk)
Lanjuut,,, waaah kebanyakan beli kecamba na,, waahh,, ini apa yaa,, addooh ini koq di beli juga,, ckckckckk.. ternyataa eh ternyataaa... siskaa malah beli barang yang seharusnya gak perlu L alias yang gak niaat ku masaak eii...  apa lagii ternyata ada beberapa bahan udah ada di rumah malah dibeli lagi.. total seharusnya kalau ku beli barang yang seperlunya paling habis 30 atau 35 ribuu 
#cttn : ternyata mama ituu ahli keuangan yang terbaiik,, tau yang mana yang wajib dan perlu.. gak kayak siska yang penting gak musing-in kepala,, hohohoo

Jam 9 lewat 55 saat aku lanjut ke Tugas ku yang ke3.. masak..
(pesan mama,, dasar na papa gak pernah milih masakan apa.. tapi asal ada kuah sama sayur itu yang wajib ada,, buat adek2 jangan terlalu pedas dan yugcik ikan na jangan dimasak kuah gak suka dan sie kakak makan apa z boleh asal ada sambal..)
Banyakk mauu na niee merekaa 
Ku putusin hari itu siskaa masak ikan goreng saus pedas manis,, sambal goreng tumis,, sambal tempe campur,, sayur na dimasak bening z :D :D
(waktuu ini siskaa belom bisa bener masak na,, palingg dolo sekali2 bantuin si mama sekali2 =)) )
Tapii masak na nyambil nyelesaiin tugas ke4  beres2in rumah,, mulai dari nyapu  rumah,, lap-lap kaca,, sambil ngpel juga :D :D ngberesiin kamar ortu,, adek,, dan pastinya kamarku sendiri.. (untuk tugas ke4 ini,, separuhnya siskaa dibantu sie kakak (panggilan adek cowok ku yang paling gede..)  kasiaan kali ngliat eikee kerja sendirii.. wkwkkk..)
Padahal meski dibantu nyawa ku serasa ditarik maju eii,, cape Pisan lhaa :D :D
#cttn : selama ini sie mama selalu kerja sendiri gak dibantu siapa2 bisa dibayangiin tenaga na mama itu sekuat apa yaa =)) seingat siskaa dolo,, kalau pulang sekolah atau kerja masuk kamar ituu pastii rapii dan wangii.. padahal pas pergi berantakan habis :D Mama gak pamriih thu bersihiin kamar kita ternyata

Masak kelaaarr... tinggal disajiken kalau mereka mau makan nantii siang :D :D
12 kurang 15 menit siang harii,, astagaaa.. siskaa baru mau mulai tugas ke5 nyucii... pertama nyucii piring yang numpuuk... kedua nyucii pakaian segudang :D
Meskii adek ku yang cewek nyuci sendiri tetap z pakaian na yang keciil kalau sudah main bola baju udah macem kain pel sajo.. dekiiiiiiilll sangat susah bener bersihiin na.. (ingat istilah mama,, kalau dicuci di sungaii pasti ikan pada mati..)
Kali ini pon aku di bantu kakak waktu jemur pakaian.. (baiik naa :D ) jadii tenagaku gak begithu terkuras lagi :D..
#cttn : kamii nyuci baju masie manual.. belum pakai mesin jadi kebayang cape na sie mama tiap hari nglakuin rutinitas ini tanpa mengeluh kayak diriku ini

Setengah 2 siang.. selesai mandi (astagaa.. mandi na koq jadi siang bngett yaa :D :D ).. habis zuhur,, manggiil kurcaci kecil buat makan siang.. tapii belom mau makan,, selidik punya selidik,, ternyata mereka tadi jajan na kebnyakan thu di sekolah..(habis berhasil ngbohongiin waktu berangkat sekolah tadi dapat duid jajan na lebih.. ckckckk).. mereka jadi asyik main game di kompi gak ingat makan,, kata na nunggu barengan papa z 

Perasaan siskaa itu baru duduk bentar,, nonton TV manjangiin kaki..
Eh tiba-tiba dedek teriakk “ayuuugggg... Hujaannn... “
Yudahh bergegas lhaa angkat pakaian..
Apalagi pakaian kemaren yang pastii dha pada kering semua :D (lagii musim dikit2 hujan,, dikit2 panas,, cuaca lagi Plin plan.. )
Maka na pakaian kmren baru kering hari ini :D
Mulai tugas ke6 melipat dan menggosok pakaian..
Sebelum itu aku masie maksa kurcaci makan siang
Udah jam 3 mereka pon nurut akhir na makan
(ehh.. padahal aku sendiri belom makan.. :D :D :D rasa nya gak pernah nafsu kalau makan masakan sendiri..)
Pada saat itu juga adek cewek ku sama papaku juga pulang
Saat mereka mau makan ku perintah ken buat yugcig
Siapiin mkan papa,, alasan ku karena siskaa sendirii lagii setrika pakaian :D
(padahl biasa na mama tetap nyiapiin papa mkan baru lanjut kerja lagi..)

Jam 5 kurang kelaar semua nyaaa,,,
aku pon kelaparan mw makaan juga =))
Pas aku mulai makaan,, astagaaaa...
Tak satu pon masakan ku yang sempurna.. wkwkwkwkkkk
Waktu itu kebetulan sie kakak lewat dan melihat ku sedang makan dan dia tertawaa :D
Yaaa secara siska sadar diri lngsung bilang “ternyataa gak ada yang enak yaa.. :D rasanya amburadul =))..”
Tapiii kakak bilang “enak koq yug,, thu buktinyaa pada habis.. papa z tadi makan na lahap ampe 2 piring.. dedek sama abang doyan banget sayur manis buatan ayug ampe habis.. cumaa itu z tempe na gak ada yg berani mkan banyak2 nantii darah tinggii... “ katanya sambil ketawa terbahak-bahak.. 
Tapii apa yg di bilng kakak siee ada bener naa,, kenyataan na mereka semua makan dengan lahap na tanpa mengeluh,, bener2 menghargai apa yang siskaa buat untuk merekaa... Apalagi sie Papa... (jadi terharu..)
#cttn : dan lagi2 ternyata.. mamaku itu ternyata koki terhebat sepanjang masa.. butuh pengalaman bertahun2 diriku ini supaya bisa menjadi seperti beliau

Ketika mau lanjut ke tugas berikut na masak makan malam,, ternyata papa bilang mau keluar ada kerjaan di luar otomatis biasa na makan diluar sama klien.. yo wes adek2 juga serempak mau makan mie instan z.. hehehee.. (trauma dengan makanan tadi siang kayak na.. wkwkwkwkk...)

Sehariian membuat badan capee pisan eii..
Rasanyaa dha mau istirahat wae :D :D
Biasa na habis isya mama ngajar dedek ngajii..
Kali ini tugas itu siska serahiin sepenuhnya ke yugcig.. wkwkwkk
# mama emang selalu ngajariin kami untuk ngajii (selaen ngaji di TPA).. guru yang hebat eii.. serba bisaa :D
Badan siskaa rasa na udah ngajak tidur.. ckckkk
Tapii gak kan bisa tidur.. selama duduk2 lihatiin dedek belajar
Sampe nemenin mereka tidur dikamar naa..
Eiittt... tapii siska na lom bisa ikutan tidur :D :D
Soal naa masie harus nunggu kakak sama papa pulang..
Nantii kalau siska tidur takut gak bangun waktu mereka minta bukain pintu.. wkwkwkk
(tidurr na siskaa lelaap sangatt ;p )
Yugcig pon dha tidur di depan TV siskaa masie usahiin mata nonton
(padahal dah cape sangaatt ;D )
#cttn : jadii ingat dolo suka nemanin mama sambil nonton TV nunggu Boss Pulang .. siskaa tidur di dekat mama :D

jam 11.45 papa pulang,,
siskaa rasanyaa mau cepat2 masuk kamar tiiiddurrrrr :D :D
tapii ternyata papa minta tolong dibuatiin kopi dolo sebelom siska tidor 
yoo wes,, selesaii kopi dibuat siskaa anter kedepan tv...
papa dhaa standbye mau nunggu nonton  bola kayak na :D (biasa na mama yg selalu nemani sie papa nonton bola juga meskii sebenarnyaa tidur d depan tv.. wkwkwkk)
waktu mau masuk kamar lagii,,, ehhhhhh... di panggil lagi
“yugsag.. besok mama pulang jam 10.. “
Rasa na seneng bngeet nie hati dengeer na =))
Akhirna aku pon bisa tiduurr dengan nyenyak =))
jam udah nunjuk in 12.20 malam.. ckckckkk
#mama juga satpam yang baik kalau nunggu seseorang pulang,, tebangun jam berapa pun saat mereka pulang :D (sie kakak klu pulng bisa jam 2 atau 3 pagii.. ngumpul sama temen2 naa...)

hari kedua..
karena hari ini liburr hari besar..
jadi para serdadu gak kemana-mana..
malah masie pada asyiik tidur meski jam dha menunjukan pukul 7 =))
jadii siskaa aman dunk,, wkwkwkkkk
dan berhubung banyak orang dirumah
kesempatan bisa beri perintah sana sini >.< (padahal mama gak pernah gini.. :D)
sie dedek,, sm abang,, siska suruh beresiin mainan merekaa sendirii,,
yugcig,, beresiin rumah... :))
naahhh... siska tinggal masak hohohooo...
tapi gak repot,, gara2 papa udah beli sayur masak ;p
tinggal masak lauk na z (buat ayam goreng... gak susah lhaaa... =)))
pas siskaa lagii masak ayam,, eehh sie papa malah nyucii pakaian :P
(papa emang kalau lagi libur suka nyucii pakaian di rumah.. dha biasaa bantuin mama )
Jam 11 mama pulang...
Rasa nyaa ngliat mama ituu kangeeeennn banget dhaa :D
Rasanya penderitaan ku seharian kemaren berakhir sudah :D

Kisah ini dha terjadii beberapa tahun lalu,,
Tapii jadii sebuah awal pendewasaan bagii siska ^_^
Ada bnyak pelajaran yang siskaa dapeet,,
(sampe betekad belajar masak =)),, sekrang dhaa hebaat lhoo ;p)
Dan makiin sayang dan menghargaii Mamaku ^__^
Kalau boleh memilih,,
Siskaa lebih suka kerja diluar rumah (kantor)..
Jadii bisa bertemu sesuatu yang baru dan banyak orang..
Tapi Pekerja Rumah tangga itu..
Mereka tiap hari dari pagi sampe malam
Melakukan aktifitas yang sama dan hanya di dalam area rumah..
Dan partner kerja naa ya itu-itu saja.. anak-anak dan suaminya..
Tidak ada hari libur,, walau dalam keadaan sakit pon,, tidak ada gaji (ibumu)
Mama siskaa kalau belanja harian,, pastii lamaa bangeet bisa sampe 2 jam
Tapi bukan karena dia bingung mau belanja dan masak apa hari ini.???
Tapii karena disaat itulah dia bisa bertemu orang luar ^_^
Ngobrool panjang dengan ibu-ibu tetangga yang lainnya..

Sobaatku,,
Para pekerja rumah tangga itu sangaat berjasa bagi kita :)
Entah itu ibumu,, saudaramu,, atau mbok” iyem atau pembantumu ^_^
Tanpa mereka.. Baju sekolahmu tak kan tampak rapi,, halaman rumah tak kan tampak cantik karena tangannya,, tak kan khusuk belajarmu bila rumah berantakan,, atau tak kan kenyang perutmu jika kau lapar....
Sebisa mungkin bantulah pekerjaan mereka dirumah..
Apa yang bisa kau kerjakan,, maka kerjakanlah sendiri..
Dan kasie satu hari libur buat merekaa,, untuk melakukan apa yang Mereka Mau..
Jangan lupa ucapkan TERIMAKASIH bila mereka telah membantu kalian
Jika itu ibu mu kau pon bisa mencium pipinya
Dan ucapkanlah kalimat “AKU SAYANG IBU”
Kaliaan tauu,, itulah yang membuat na selalu semangat ^__^

- By : Putriie Kelincii -

Tuesday 10 January 2012

Kisah Paling Sedih Yang Memotivasi

- Kisah Paling Sedih Yang Memotivasi – 

 Berikut kisah atau cerita sedih yang dapat memotivasi Anda dalam menjalani kehidupan berumah tangga, Kisah mengharukan atau kisah sedih ini tentang perjalanan cinta seorang istri yang tak pernah mencintai suaminya selama 10 tahun perjalanan pernikahannya hingga sang Suami meninggal dunia, dan akhirnya ia menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang diberikan sang suami untuknya selama ini, dulu ia menghabiskan sepuluh tahun untuk membenci suaminya, tetapi setelah Suaminya tiada Ia menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupnya untuk mencintai sang Suami.

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”
“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,  ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat  pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.
Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya  dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

 Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Kisah Mengharukan diatas diambil dari: SINI