tag:blogger.com,1999:blog-64172208030382899572024-02-07T20:03:43.561-08:00Dream, Pray & ActionKelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.comBlogger103125tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-30898608355805991382016-11-10T20:10:00.000-08:002016-11-10T20:10:24.258-08:00Terimakasih Saudariku..:)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center style="text-align: left;">
Entah apa itu nyaman?. Tapi yang pasti saat sudah bersamamu aku tak mau beranjak. "Tak ada yang tak pantas, kecuali Allaah yang menentukan" ujarmu kala itu membuat genangan air mengambang dimataku.</center>
<center style="text-align: left;">
<br /></center>
<center style="text-align: left;">
"Saat akhir bulan desember, waktu itu matahari mulai disapu dari langit.." kau mulai bercerita. Tatapanmu sungguh berbeda. Menerawang jauh kemasa silam. Tentang kisah indah yang pernah kau lewati bersama sahabat. Seorang sahabat seperjuangan. Kalian sudah malang-melintang ke nasional dikirim mewakili kampus kita. Aku duduk dihadapanmu. Mendengarkan ceritamu adalah hal yang kusuka. Kadang aku tak bisa lagi berkata-kata, hanya mampu mengusap hujan dari mata. Sungguh, kau adalah warna yang berbeda.</center>
<center style="text-align: left;">
<br /></center>
<center style="text-align: left;">
Kau mulai bercerita kembali.</center>
<center style="text-align: left;">
"Hujan gerimis membasahi jalanan. Kami baru sudah selesai menjalani mata kuliah. Terdengar gema adzan ashar. Kami memutuskan berlari-lari kecil menuju tempat peribadatan". Aku menatap lekat bola matamu dibalik kaca ajaib itu. Sepasang kaca yang selalu kau pakai kemana-mana. Kaca ajaib yang kau pakai untuk mata itu, sebenarnya sudah cukup menjadi saksi. Bahwa hampir seluruh hidupmu tak lepas dari membaca dan menulis. Bahkan dari sekolah dasar, kau suka membersihkan perpustakaan. Eh salah, bukan dari seragam putih-merah tapi dari sejak kecil. Ya sejak kecil, kau sudah mengkonsumsi dongeng luar negeri. Sungguh berbeda dengan aku kecil yang lebih suka bermain dilapangan dan banyaklah menghabiskan waktu disana, dari pada menatap buku lama-lama. </center>
<center style="text-align: left;">
<br /></center>
<center style="text-align: left;">
"Setelah sampai di masjid kampus aku berkata dengannya; 'hari ini kita berlari-lari sholat ashar di masjid kampus. Semoga nanti satu hari kita lari-lari sholat ashar di negeri lain'. Itulah yang aku katakan. Lalu, ia hanya mengaminkan". Ujarmu terdiam sesaat. Jilbab ungu langsungan yang kau kenakan saat itu, mengambang di udara bersamaan dengan terpaan angin. Pagi menjelang siang ini, udara sangat mendukung untuk kita berlama-lama duduk bersama. Atap yang teduh diatas kita saat itu dengan senang hati berada disana. Menghalangi sinar matahari yang sebentar lagi akan mulai memanas. Seolah mengatakan, 'hei selesaikan ceritanya'. Karena aku juga mulai mengerutkan kening penasaran dengan akhir kisahmu. </center>
<center style="text-align: left;">
<br /></center>
<center style="text-align: left;">
"Tiga bulan setelah itu..." jari mungilmu mulai menyentuh telapak tanganku. Menggenggam hangat seolah ingin meyakinkan sesuatu. Kau mulai menyilangkan kaki, mengganti posisi duduk untuk lebih nyaman. Hingga penekanan intonasimu sangat kurasakan. "Cepat sekali Allaah menjawab semuanya. Tiga bulan setelah itu, kami berlari-lari kecil menuju masjid terdekat. Dengan suasana yang sama gerimis menemani. Dengan waktu yang sama juga yaitu saat kumandang ashar mulai memanggil. Hanya saja tempatnya berbeda, kami berada di masjid Malaysia". Binar matamu dapat kulihat dengan jelas. Senyum merekah di rona pipimu memberi magnet untukku tersenyum pula. Kita tampak hanyut hanya berdua. Tak menghiraukan mereka yang berada disekitar. Bahkan dulu, ketika kita menjadi panitia disatu acara. Kita lebih memilih duduk paling belakang, meski suara didepan sangat ramai tapi kita terus berbagi tak peduli dengan apapun yang sedang terjadi. Yang kita tahu, kita akan saling mengisi. Apapun. Baik kisah dimasa lalu, ataupun mimpi kita yang kita gantungkan pada doa. Semua mengalir begitu saja.</center>
<center style="text-align: left;">
<br /></center>
<center style="text-align: left;">
"Begitulah saudariku.." tatapan teduhmu, melodi indah suaramu saat itu, masih kuingat dengan jelas hingga saat ini. "Tak ada yang tak pantas, kecuali Allaah yang menentukan.." lafasmu mengayun pada dunia yang belum pernah kutemui sebelumnya. Bicara tentang hidayah sudah sering kudengar. Tema seimbangkan dunia akhirat bahkan diluar kepala. Meningkatkan ruh agar semakin dekat padaNya lahap kuhabiskan dari berbagai buku maupun manusia yang biasa kujumpai selain dirimu. Tapi, tema mimpi dan cita-cita hanya kutemukan padamu. Tentang tidak salah jika kita bermimpi tinggi bahkan lebih tinggi dari langit angkasa. Tak apa kita berdoa agar bisa menggapai mimpi bahkan ke luar pulau, luar kota, maupun luar negeri sekalipun. </center>
<center style="text-align: left;">
"Mudah bagi Allaah membuat kita terbang kemana-mana. Jika kita bisa mewarnai dunia dengan prestasi dan cita-cita, kenapa tidak?" kau menutup percakapan kita kali ini. Genangan air dipelupuk mataku jatuh. Aku memang tidak memiliki rasa percaya diri sebesar dirimu. Tapi lewat kisahmu, semoga aku bisa terus menulis seperti mimpiku dulu. </center>
<center style="text-align: left;">
<br /></center>
<center style="text-align: left;">
Aku pamit pulang duluan. Seiring perjalanan kaki. Kukenang masa putih-biruku. Saat aku duduk kelas satu Sekolah Menengah Pertama di salah satu tempat mencari ilmu di kota Palembang. "Fitri.. Aku sudah menyelesaikannya.." aku menghampiri Fitri sahabatku saat itu. "Mana..?" tanyanya sambil mengadahkan tangan. Kuberi buku sidu putih, penuh dengan tinta biru oleh tanganku. Dia mulai membacanya. Kisah yang mungkin lebih tepat disebut cerita pendek. Kalau tidak salah kuingat tulisan itu berisi setengah dari buku sidu. Aku sudah mencintai dunia menulis dari dulu. Tulisan yang di baca Fitri, sudah rapi dengan tulisan tangan. Sebelumnya aku mencoret-coret, hingga kusatukan dan jadilah karya pertama. Aku lupa judulnya apa. Tapi masih ingat alur ceritanya bagaimana. Selepas kisah itu Fitri dan beberapa teman yang lain sering bertanya karya kedua, ketiga, dan seterusnya. Tidak hanya itu aku juga sering mengisi mading sekolah dengan puisi. Dengan nama pena 'ungu'. Ya, itu nama pena pertamaku. Hingga mimpi jadi penulis terbesit di otakku. Ah, tapi ada pertanyaan nakal mengganggu. Saking nakalnya ia mampu mengusik dipikiranku 'aku? Penulis? Layak-kah?'. Aku tersenyum getir mengingat masa itu. </center>
<center style="text-align: left;">
<br /></center>
<center style="text-align: left;">
Hingga tiga tahun berlalu, memasuki Sekolah Menengah Keterampilan aku memposting tulisanku di facebook. Tulisan itu meski alay. Meski berantakan. Aku suka mempostingnya. Tak peduli pada apapun. Hingga kesibukan lain menyita waktu dan pikiranku. Hingga Allaah mempertemukan kita berdua. Sejak aku bertemu denganmu. Sejak kau memotivasi tulisanku dulu. Aku mulai membangun mimpi itu lagi. Mulai mau belajar menulis. Tapi ada satu yang tak bisa kukalahkan dari dulu. 'Layak-kah?' yah pertanyaan itu sering membunuh mimpi yang meski kulawan berulang-ulang tetap saja aku kalah.</center>
<center style="text-align: left;">
<br /></center>
<center style="text-align: left;">
"Tak ada yang tidak pantas. Kecuali Allaah yang menentukan..". Untuk yang kesekian kalinya. Aku bersyukur bertemu denganmu. Aku berterimakasih Allaah sudi memperkenalkan orang sepertimu padaku. Jika kini pertanyaan nakal itu datang lagi, aku sudah bisa menjawabnya. 'Tak ada yang tidak pantas atau tak layak. Kecuali Allaah yang menentukan. Kecuali mau untuk memulai. Kecuali bermimpi dan berharap padaNya'.</center>
<center style="text-align: left;">
<br /></center>
<center style="text-align: left;">
Saudariku.. Semoga kau makin dekat dengan yang kau semogakan :).</center>
<center>
</center>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-28582959113571021842016-06-30T07:34:00.000-07:002016-06-30T07:34:57.525-07:00Supernova (Chapter 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://d.wattpad.com/story_parts/272451946/images/145966eb9425c3f4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://d.wattpad.com/story_parts/272451946/images/145966eb9425c3f4.png" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 2 : Kampus Bhinneka<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<div data-p-id="c48ee93c65b7f7773ca846dc8851a8eb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aaroon bersama sahabatnya Xavier memulai kehidupan barunya sebagai manusia biasa di bumi. Ada banyak hal baru dipelajarinya di sini. Dia merasa heran dengan orang-orang dibumi. Menurut pandangannya manusia itu makhluk yang paling pemalas. Hampir semua barang dikerjakan dengan mesin. Tidak seperti di negeri nya yang masih sangat gaptek alias gagap teknologi.</div>
<div data-p-id="6d5ecfae10ce152c2110de893da44e61" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kalau seperti ini sih, dari dulu saja gue tinggal dibumi" ucap Aaron tersenyum senang melihat sebuah mesin di hadapannya. Menurut penjelasaan Armand mesin ini dinamakan mobil yang digunakan sebagai salah satu alat transportasi manusia untuk kemana saja. "kan gak perlu berpegal ria lagi kalau seperti gini.. Hahaaa" ucapnya senang sambil melompat masuk ke dalam mobil sport tanpa atap milik sahabat barunya di bumi Armand.</div>
<div data-p-id="1492313306777e87cf3cbc281e20bfd6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Beda dengan Xavier yang memilih mengagumi benda didepanya dengan diam dan santai. Namun dalam hatinya bergumam penuh ketakjuban "<i style="box-sizing: border-box;">keren</i>" tatapnya sambil tersenyum kearah mobil di depannya.</div>
<div data-p-id="9a7ad41fef766e31403fce44e4f6f520" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kalian berdua sudah siap.?" Tanya seseorang dari belakang menghampiri mereka dan itu adalah Armand. Armand anak yang lembut, berwajah manis, memiliki rambut coklat dan manik mata birunya mempunyai tatapan yang sendu menandakan dia adalah orang yang penyayang.</div>
<div data-p-id="0a9669a8194d4d1ab6cded568a0fd764" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
" I'm ready.." Jawab Aaron yang sudah duduk di bangku belakang mobil dengan santai. Sedangkan Aaron seorang pria yang kebalikan dari Armand dia Pria yang lincah, jahil dan tak mau diam, manik matanya yang coklat gelap memiliki tatapan yang menggoda siapa saja yang menatapnya.</div>
<div data-p-id="46b17a9038d9fe55c2b2d36d4d756d35" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ayo berangkat.." Jawab Xavier dengan tenang sedangkan Xavier adalah orang yang misterius, tatapannya selalu dingin, dan dia tak banyak bicara. Kacamata yang ia kenakan bukan dibawa dari kerajaan Moonbow tapi baru ia dapatkan semalam di kamar Armand dan ia menyukainya dan itu makin membuat aura nya bertambah berkharisma.</div>
<div data-p-id="37f482d029a1907e8766c6658bc7c612" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Mereka bertiga memulai perjalanan menuju kampus baru tempat mereka menuntut ilmu selama tinggal di sini. Semua keperluan Aaron dan Xavier dikampus telah disiapkan oleh Pak Danu selaku asissten Armand. Mereka menjadi mahasiswa pindahan di kampus Bhinneka sebagai mahasiswa baru jurusan Ekonomi sama seperti Armand agar bisa selalu bersama-sama.</div>
<div data-p-id="4d69cfba80bd1b285feb987cd6675db5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ohh.. Begini kampus di Bumi.. Gue kira sama seperti di Moonbows ternyata gedung sekolah di bumi tinggi.. Hmm.." Aaroon meneliti sekitaran kampus Bhinneka. Di perhatikannya manusia satu persatu. Tiba-tiba senyuman nakal nya menyerbak di wajahnya saat ia melihat ada banyak wanita cantik di sekitar sana. "heii Armand, ternyata kampus itu seperti ini.. Kenapa tidak dari awal kau suruh kami ke kampus." Ujarnya sambil terkekeh.</div>
<div data-p-id="1370ad50ba081ea6d543d2148ec1c494" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Eheemm.. ehemm.." Xavier hanya bergumam keras mengingatkan Aaron agar menjaga sikapnya. "Aaron aku harap kau bisa menjaga sikapmu. Jangan sampai kau membuat kekacauan disini juga" ujarnya sambil membenarkan letak kacamatanya.</div>
<div data-p-id="18cd32d927869d796af179322d690dbf" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"hahaaa.. Kamu kaku sekali Vier, tenang saja aku tidak akan membuat kekacauan disini" balas Aaron sambil menepuk pundak Xavier. "lagipula disini sepertinya menyenangkan daripada Moonbows, tidak mungkin kesenangan ini berakhir begitu saja"</div>
<div data-p-id="2993c4170f0f9043b412e27f2dfff410" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Armand yang melihat kedua temannya hanya tersenyum. "Ayo kita ke ruang senat. Kita harus mengambil absen dan jadwal kalian. Selebihnya biarkan pak Danu yang mengurus semuanya."</div>
<div data-p-id="4b5d32fb36526daab7c218effd4ec7cb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Okey.. Teserah kamu saja" jawab mereka kompak</div>
<div data-p-id="a47367b3a0ae1ff2ccaedd88c355fdd2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Setelah mereka mengambil jadwal dan mengurus semuanya mereka menuju ke kelas. Mereka bertiga berjalan dengan santai dan tak banyak bicara. Tetapi mereka menyadari ada banyak mata memandang mereka dan juga bisikan-bisikan dari orang sekitar mereka. "<i style="box-sizing: border-box;">wahh.. Siapa 2 orang yang berjalan dengan Armand itu.. Anak baru kah? Wajahnya lumayan oke</i>" bisik seorang wanita yang berada tak jauh dari mereka.</div>
<div data-p-id="d8b04daeaf1e17b4dd2baff63cc25779" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Armand yang melihat kecanggungan dari dua orang temannya hanya bisa berucap. "kalian akan terbiasa dengan hal seperti ini.. Tenang saja" ucapnya sambil terkekeh senang melihat wajah temannya yang risih di perhatikan banyak orang. "<i style="box-sizing: border-box;">Aahh wajar kalau para wanita menatap mereka berdua dengan tatapan tajam seperti itu, wajah dua orang ini memang sangat berkharisma"</i></div>
<div data-p-id="fbb0803daa2e4dbbc1e9f432aec3f726" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Setelah mereka sudah sampai di dalam kelas pun perlakuan teman-teman sekelasnya juga sama. Tidak berhenti menatap ke tiga orang di dalam kelas itu yang memiliki kharisma masing-masing. Xavier sudah sangat frustasi menghadapi kelakuan wanita-wanita yang mengerubungi dirinya. Beda dengan Aaron yang dengan senang hati meladeni mereka satu-satu.</div>
<div data-p-id="dfca042ebb942b1f2745030fc793e2ad" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba ada seorang wanita yang dari luar kelas berlari dan berteriak memanggil seseorang "Hoonneeyyyy.. Kau sudah datang" ucapny manja sambil bergelayutan ditangannya Armand.</div>
<div data-p-id="f7228c88d460bb52786ba329b0cff6db" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Heii.. Apa-apaan kau.." Lepaskan tanganku ucap Armand setengah berteriak berusaha melepaskan tangan wanita tersebut.</div>
<div data-p-id="4aba0f134fcc2956ff9f2ae4cce59a41" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aahhh.. Gak mauu.. Kan masih kangen" sambil terus bergelanyut di lengan Armand.</div>
<div data-p-id="ffb30ed50b4d538aab894d2227c55bd7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Brrraaakkk...</div>
<div data-p-id="e09d53b5339a3fe6644026ccdbc98505" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba terdengar suara meja dipukul dengan keras "Berisik.. Bisakah kalian sekarang agak menjauh, sudah waktunya belajar" ucap Xavier frustasi melihat beberapa wanita yang masih ada di dekatnya dan memandangnya dengan tajam. Aaron hanya terkekeh melihat kelakuan temannya. Sedangkan Armand mendekat berusaha menenangkan Xavier. Para wanita itu? Sesaat mereka melongo karena kemarahan Xavier, tapi sedetik kemudian mereka sudah berteriak histeris... "kyaaaa... Keren" Xavier yang melihat kelakuan wanita-wanita tersebut menjadi bergidik ngeri. "<i style="box-sizing: border-box;">Para wanita ini seperti setan yang siap menerkam kapan saja</i>" pikirnya dalam hati.</div>
<div data-p-id="0fbaf3f611f94c015a0d1379e9ef2773" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Lalu ia pergi meninggalkan kelas saat itu juga karena tidak tahan berada disana. "Vieerr, mau kemana kau?" Tanya Armand. Tapi Xavier hanya berlalu begitu saja keluar dari ruangan itu. Sesaat Armand memandang ke arah Aaron, tapi Aaron hanya mengangkat bahunya seraya berkata "<i style="box-sizing: border-box;">biarkan saja</i>". Dan tetap asyik mengobrol.</div>
<div data-p-id="4539c839e712e6a5fa89aa1c7f20a516" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Ahh itu anak masa sudah bolos dihari pertama dia kuliah"</i> ucap Armand dalam hati tapi membiarkan Xavier berlalu begitu saja. Karena sebentar lagi kelas pertama akan segera dimulai.</div>
<div data-p-id="2f3e7eb062c3e96c34edd31ebd8d786c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pak Anwar Dosen Akutansi yang terkenal galak nya sudah memasuki ruang kelas. Anak-anak yang dari tadi menggerubungi Aaron sudah duduk di kursi masing.</div>
<div data-p-id="950eeabd97cc2e240a2b7fad2337aa06" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bapak dengar hari ini kita kedatangan Mahasiswa baru dikelas ini, bisa maju ke depan untuk memperkenalkan diri" ujar pak Anwar</div>
<div data-p-id="03d59e9e18fbfec2a7b6cf99c29f1243" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aaron yg mengetahui maksud pak Anwar maju ke depan dan memulai memperkenalkan dirinya "hallo semua, kenalkan nama saya Aaron Fadhil Afiq tapi kalian bisa panggil Aaron saja" ujarnya santai sambil tersenyum nakal.</div>
<div data-p-id="69bfbf560c1803e4db482a51f17e7c0c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Haaiii Aarrroooonnn" teriak wanita sekelas kompak</div>
<div data-p-id="2a44b21b51371b599404113c52d13d89" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Sudah.. Sudah.. Jangan berisik" teriak pak Anwar melihat kelakuan anak-anak didalam kelasnya. "kau boleh duduk Aaron" lanjutnya kemudian</div>
<div data-p-id="3315920f191846029d74c890e1d9264b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aaron kembali menuju tempat duduknya diiringi tatapan dari teman-teman wanita di dalam kelasnya.</div>
<div data-p-id="115d088ec65ec3888be91c051256d08a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bapak kira ada dua orang mahasiswa baru, kemana satunya lagi?"</div>
<div data-p-id="cf058d14c19ed8772904ad9bfb2d7fa0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Maaf pak, Xavier tadi tidak enak badan jadi istirahat keluar bentar" jawab Armand dari tempat duduknya.</div>
<div data-p-id="8c9083f7cb495fa30d4af3057f08b18b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"oh begitu.. Baiklah semuanya kita mulai pelajaran hari ini. Aldo tolong matikan lampunya. Dan yang lainnya silahkan lihat layar didepan dan jangan berisik" ucap pak Anwar dengan tegas</div>
<div data-p-id="8a7ab20ec0ab3262ce329c7dcb399a4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
</div>
<div>
<br /></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-28194758420669121202016-06-30T07:32:00.000-07:002016-06-30T07:32:27.560-07:00Supernova (chapter 1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://d.wattpad.com/story_parts/270173416/images/1457bf4bac515a02.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://d.wattpad.com/story_parts/270173416/images/1457bf4bac515a02.png" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 1 : Awal Kisah <center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<div data-p-id="6ea88f5f8f81bf5be5fa70efb9613751" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Jauh diatas langit, ada sebuah negeri kecil yang bernama negeri cahaya. Walau negeri ini kecil, tapi mereka hidup dengan damai. Disalah satu sudut negeri berdiri dengan kokoh sebuah kerajaan yang bernama Moonbow yang dipimpin oleh Raja Elgan dan ratu Achiara, mereka sangat dicintai rakyatnya, karena mereka sangat menjunjung tinggi rasa keadilan. Satu-satunya masalah terbesar dari kerajaan ini hanyalah sang putra mahkota. Pangeran Aaron Fadhil Afiq anak tunggal raja Elgan dan ratu Achiara, Sayangnya pangeran Aaron memiliki prilaku yang membuat raja & ratu khawatir. Dia pangeran yang manja, suka berfoya-foya, sangat nakal dan senang berulah. Walau sebenarnya dia adalah anak yang baik.</div>
<div data-p-id="29ea8b9bb28816e0ee08357cdbf5dce3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hingga suatu hari kejahilan pangeran Aaron diluar batas sehingga menimbulkan kekacauan hampir di seluruh kerajaan Moonbow. Raja Elgan yang diselimuti kemarahan akhirnya memutuskan untuk menghukum pangeran Aaron.</div>
<div data-p-id="29093064341b4a735a99fae2b75d5e31" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hasil musyawarah kerajaan yang terdiri dari raja Elgan, ratu Achiara, perdana menteri dan juga penasehat kerajaan akhirnya memutuskan untuk menghukum pangeran Aaron dengan menurunkannya ke bumi.</div>
<div data-p-id="7d9701870569280ee29d2d49291418c8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pangeran Aaron hanya dibekali sebuah kalung berwarna hitam pekat. Jika kalung itu kembali berwarna putih itu artinya hukuman sang pangeran telah abis dan akan tertarik kembali ke kerajaan Moonbow.</div>
<div data-p-id="85907399f7dc99209724204f49bdc85d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pangeran Aaron yang dilempar ke bumi harus merubah sifat buruknya. Agar bisa kembali ke kerajaan. Tapi karena rasa kekhawatiran ratu achiara, dia meminta agar selama di bumi Aaron ditemani salah satu pengawal pribadinya. Aaron pun meminta sahabat baiknya yang menemani dia selama di bumi yaitu anak perdana menteri bernama Xavier Hamizan.</div>
<div data-p-id="f3511c77078ff561f40951c80d78bd51" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Xavier yang mengerti itu tugasnya tidak menolak permintaan ratu achiara untuk menemani sahabatnya selalu dibumi.</div>
<div data-p-id="f639af99ea8151aa6254939cc5a011bc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hingga tibalah hari dimana eksekusi hukuman untuk pangeran Aaron dilaksanakan. Pangeran Aaron dan Xavier yang sudah siap turun ke bumi hanya diam dan berusaha menerima hukuman untuknya. Karena bagaimanapun juga ini semua adalah kesalahannya sehingga hampir membuat seluruh kerajaan hancur karenanya. Ratu Achiara tak kuasa menahan airmata nya yang jatuh memandang kepergian anaknya. Raja Elgan terlihat tegar dan menatap tajam ke puteranya seolah ingin mengatakan <i style="box-sizing: border-box;">"jaga dirimu nak.."</i></div>
<div data-p-id="4568536d774c87b8137486c5bf1098b4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba cahaya membawa Aaron dan Xavier perlahan-lahan menurunkan mereka ke bumi. Diatas salah satu atap rumah dibumi. Yang ternyata rumah itu dihuni oleh seorang pemuda yang baik dan berhati lembut yang mengizinkan mereka tinggal dirumahnya. Anak itu bernama Armando Ardhani. Karena anak itu yatim piatu jadi tidak akan ada yang menyadari jika ia telah menampung orang lain disana. Aaron dan Xavier yang mulai detik itu harus tinggal di bumi, mengubah semua prilaku dan kebiasaan mereka seperti manusia biasa yang tinggal di bumi. Dan mereka akhirnya mengikuti saran armand untuk bersekolah seperti dirinya.</div>
<div data-p-id="d422cdd75eebe711aaaa5b2794839a75" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dan ini adalah kisah seorang pangeran Aaron yang berusaha menjadi manusia lebih baik lagi bersama dengan dua sahabatnya Xavier dan Armand.</div>
<div data-p-id="262bf3d5a1d03ff877e32101b96b103a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ini bukan akhir kisah.. Tapi awal dari pertualangan mereka..</div>
<div data-p-id="48168dad8293515df11f877334d53666" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
=========</div>
<div data-p-id="c4073cf46579a607b726aed62090e838" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Mau tau kelanjutan kisahnya.? Tetap pantengin cerita "Supernova"</span></div>
</div>
<div>
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><br /></span></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-28551963077457674442016-06-30T07:30:00.001-07:002016-06-30T07:30:16.521-07:00Supernova (Prolog)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://a.wattpad.com/cover/75084224-208-k823995.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://a.wattpad.com/cover/75084224-208-k823995.jpg" width="204" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Prolog : Supernova<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; white-space: pre-wrap;">Negeri Cahaya
Ketika seorang pangeran Aaron dari kerajaan Moonbow yang jauh dari atas langit dihukum menjalani kehidupan seperti manusia biasa di bumi. Apa yang akan terjadi.?
***
"Hukuman kali ini mutlak dan harus dijalani, terlempar jauh dari rumah, dan berusaha menjadi lebih baik, aku harus berusaha menerima hukuman ini. Akan kubuktikan aku pasti bisa menjalani ini semua..!!"
~ pangeran Aaron Fadhil Afiq
***
"Menemani seorang pangeran keras kepala dan berhati batu menjalani hukumannya.. Mau gimana lagi.. Ini sudah jalan takdir yang harus dijalani. Tak mungkin ku biarkan dia sendiri, karena dia sahabatku.."
~ Xavier Hamizan
***
"tiba-tiba mendapatkan dua sahabat yang unik dalam satu malam, sungguh bukan suatu yang pernah aku bayangkan. Semoga mereka suka tinggal dibumi.."
~ Armando Ardhani
***
#slowupdate</span></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-41600148140696407332016-06-30T07:28:00.000-07:002016-06-30T07:28:17.931-07:00Kutukan Mermaid (Chapter 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://d.wattpad.com/story_parts/276386780/images/145c013e0b7a329c640353237302.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://d.wattpad.com/story_parts/276386780/images/145c013e0b7a329c640353237302.png" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 2 : Antonio dan Nixie<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<div data-p-id="e39aa62bf1176da861b3bff7475e8b9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kenapa ini terjadi! Apa ini hanya mimpi" aku mencubit kedua pipiku dengan kuat dan ternyata "Aauuuww.." Kenyataannya menyadarkanku. "Tidak.. Ini tidak mungkin terjadi.. Mommy.. Daddy.."aku pun berteriak sekencang-kencangnya.</div>
<div data-p-id="e20354a82a3f221e7f8d11961d468cd3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku mendengar beberapa langkah kaki sudah hampir memasuki kamar ini. "ahh tidak boleh.. Tidak boleh ada yang melihatku seperti ini!" Aku pun tersadar akan sesuatu. Saat ada yang ingin masuk dan membuka pintu kamar. "STOP!! Jangan ada yang berani masuk!" Teriakku.</div>
<div data-p-id="ae68b126e111930c1539ecdff2121f8a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tuan puteri.. Ini saya pelayan anda Dorothy. Apa boleh saya masuk" ucap seseorang dari balik pintu.</div>
<div data-p-id="d037c37e48693893f239e5935e7b6c99" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tidak.. Tidak ada yang boleh masuk!! Panggil mommy dan daddy sekarang! Aku ingin bertemu dengan mereka.!" Teriakku histeris setengah terisak-isak.</div>
<div data-p-id="16c8d301269b3e989ec5d4414db43a9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa saya boleh menemani anda didalam sambil menunggu Raja dan Ratu datang" ucap Dorothy kembali.</div>
<div data-p-id="4d0017c25d82a14fea11e1568474bf52" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"TIDAK.. TIDAK ADA YANG BOLEH MASUK KECUALI ORANGTUAKU.." Bentakku keras berharap dia tidak menerobos masuk.</div>
<div data-p-id="29b6056298c19c56f52c461f20785355" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Beberapa menit aku menunggu mommy dan daddy belum juga datang. Aku frustasi melihat yang terjadi dengan tubuhku. Aku bersisik! Seperti ikan. Aku pukul-pukul kakiku histeris tapi tak berubah menjadi apa pun.</div>
<div data-p-id="bc20dd78be1680c7cd0a32ef426c6ec0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu "putriku Maylin, apa mommy dan daddy boleh masuk" ucap seseorang penuh kekhawatiran dari luar kamarku.</div>
<div data-p-id="d32d574471545bfc3b1f37fd8ccbddc5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku dengan cepat menutup kembali kakiku dengan selimut. Dan mengizinkan mereka untuk masuk. "Mommy.. Daddy.. Masuklah" jawabku pasrah</div>
<div data-p-id="9dd816fb8246a38427f9b0f0af0161cc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku mendengar pintu kamar ku dibuka dan suara langkah yang cepat menghampiriku yang masih berbaring di dalam kelambu ranjang tidurku.</div>
<div data-p-id="80086b7dadeb1510885e73f7fe80d69f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ohh putriku Maylin kenapa kau berteriak-teriak tengah malam seperti ini. Apa yang terjadi" ujar ibunda Ratu sambil berlari memelukku.</div>
<div data-p-id="0a2fc0cda11e6199ee62393777208552" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku masih terisak tidak tahu harus memulainya darimana. "Mom-my"</div>
<div data-p-id="95596e9afb8fd140fe68bfb0cbc89ee5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ibunda Ratu melepas pelukannya dan memandang wajah ku dengan penuh kasih sayang. Dia mengusap rambutku lembut. Seakan tersadar sesuatu diapun menjerit setengah berteriak "ada apa dengan rambutmu?" Ucapnya panik</div>
<div data-p-id="b9a799897ad75480072f3e8722bb7246" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ayahanda Raja yang mendengar pertanyaan ibuku pun mulai mendekati kami dan melihat rambutku yang sudah berubah menjadi warna hijaupun bertanya penasaran "Maylin apa yang terjadi"</div>
<div data-p-id="4440da23793df259d5fabc42cf1aac2e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku hanya menggeleng pelan, "Aku tidak tahu mommy, daddy.. Apa yang terjadi padaku kenapa aku berubah seperti ini" jawabku terisak ketakutan.</div>
<div data-p-id="5e7fdc3bd1340380afadb15eba264869" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Berubah.. Apa yang berubah" tanya Raja hati-hati penuh kecemasan.</div>
<div data-p-id="49dd490e9caed4ef6617e413d4ee350e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"A-aku berubah se-seperti i-kan daddy" jawabku terbata-bata sambil menutup muka ku dengan kedua tanganku.</div>
<div data-p-id="b17d936c1eefba0ea94047ff7d53c596" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tanpa penjelasan lengkap ayahku menarik selimut yang menutupi kakiku. Wajahnya sungguh sangat syok melihat keadaanku. Ibuku menjerit dan memelukku dengan erat. Ia pun menangis melihat keadaanku. Yang terdengar sekarang hanya tangisan aku dan ibuku.</div>
<div data-p-id="d122665aff3ad0766156d97aa66ca6f2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kulihat ayah terduduk lemas di samping ranjangku. "Kutukan itu terjadi" gumam beliau dengan frustasi.</div>
<div data-p-id="a5347610b26c09c9faf0b4ffbb1a275c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ku-kutukan! Kutukan apa daddy.." Tatapku heran melihat ke dirinya.</div>
<div data-p-id="ecd562001cbba0c7aa45603b3a81fcd8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kutukan Mermaid" jawabnya singkat</div>
<div data-p-id="35e1c4d3304d84948b3e1f22ab0e8630" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Daddy.. Mommy.. Apa maksudnya Kutukan Mermaid" tanyaku penasaran dengan kedua nya. Tapi ibunda Ratu tidak menjawab pertanyaanku dia hanya menangis cecegukan di pelukanku. Pelukannya begitu erat. Sedangkan Ayahanda Raja hanya tampak duduk menerawang disisi ranjangku. "Mommy.. Apa yang terjadi dengan Maylin" ucapku membalas pelukan ibunda Ratu.</div>
<div data-p-id="52956af7677559e6f286c1853de6df5a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Maafkan daddy mu ini sayang.."ucap Raja gamang. Matanya jelas memancarkan penyesalan. "ini semua salah daddy dan kau yang menjadi korban kesalahan daddy mu ini" lanjutnya penuh kesedihan.</div>
<div data-p-id="90ee8c342aeeffdcd59ad8e931b59318" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ada apa sebenarnya daddy.. Jelaskan semuanya pada Maylin" tanyaKu penasaran.</div>
<div data-p-id="0e0199120a13fc8c53835cb900261570" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Akan daddy jelaskan semuanya.." Ucapnya lemas dan menerawang langit kamar. "Ini Semua bermula dari kesalahan daddy dimasalalu. Keegoisan daddy membuat banyak orang terluka"</div>
<div data-p-id="8a7ab20ec0ab3262ce329c7dcb399a4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="1d1e2a334da6e29147fb6f49a8971078" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">Flashback 25 tahun yang lalu</i></span></div>
<div data-p-id="9d1c39f37195bab89121909e5a6d20f5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hujan deras dan petir yang menyambar-nyambar ditengah lautan menyebabkan Gelombang tinggi dan menghempaskan sebuah kapal yang sekarang sedang terombang-ambing yang tak tahu kemana arah dan tujuan.</div>
<div data-p-id="8c56d0a89b02b99ed6d935e69eaeb6bd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kapten.. Layar sebelah kanan patah" teriak seorang ABK (anak buah kapal) dengan panik</div>
<div data-p-id="d3b76324c2deecfcf54d495d3c8da592" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kapteenn, mesin 1 rusak parah" teriak ABK dari dalam kapal.</div>
<div data-p-id="50edad4d9c231b873b7367ba066458d1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kapteeen, lambung bawah kapal sebelah kiri mengalami kerusakan serius" teriak yang lainnya menambah kepanikan didalam kapal</div>
<div data-p-id="ac7a5b96aa56eafa45a5306e5d768e79" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Seorang kapten yang masih berusaha berdiri tegak memegang kemudi kapal tampak sedang berpikir keras. "<i style="box-sizing: border-box;">Sial!! Apa ini akhir dari kapal kebanggaan saya" </i>ujarnya mengutuk diri dalam hati.</div>
<div data-p-id="c182e89a5c5de35b95f0f0a3a02020fc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hingga dia mendengar sebuah teriakan "Darataannn.. Darataannn.." Tersadar akan satu hal dan seperti ada secercah harapan sang kapten memerintahkan anak buahnya "Naikan layar daurat.. Perbaiki kerusakan lambung kapal yang rusak.. Jika mesin tidak bisa dijalankan gunakan sisa tenaga kalian semua dengan dayung yang ada.. Tujuan kita daratan yang terdekat". Seolah terhipnotis denga semangat kapten mereka, para ABK mengumpulkan sisa semangat mereka dan berteriak keras "BAIK KAPTEN" lalu mereka sibuk dengan tugas mereka masing-masing.</div>
<div data-p-id="0e20b340fa9dcb52b083cd672bbc5b24" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Setelah berapa lama mereka berusaha menuju daratan terdekat akhirnya sampai juga tujuan mereka. Beberapa dari mereka melompat-lompat kegirangan, berpelukan dan tidak sedikit juga mencium tanah yang mereka pijaki.</div>
<div data-p-id="aa064adf0e92303393d3bdc474ec8002" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sang kapten kapal berdiri membusungkan dada seakan menikmati keberhasilannya membawa kapal kebanggaan nya berhasil ke daratan. "Semuanya berkumpul.. Kau, kau dan kau segera ke desa terdekat. Cari tahu apa saja yang dibutuhkan kapal dan perlengkapan lainnya. Kau, Kau dan kau periksa siapa saja yang terluka. Kau, kau dan kau periksa keadaan sekitar dan yang lainnya periksa dan perbaiki kapal. Perjalanan kita masih panjang." Ujar kapten dengan tegas memberi perintah para ABK.</div>
<div data-p-id="7c8ff4f6a04c77a04d68a59d0f07afea" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Siap kapten.." Teriak mereka bersamaan kompak lalu berlalu dari hadapan sang kapten.</div>
<div data-p-id="a4759f5eaf4af0497a59cc10b0543b9e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kau memang kapten kerajaan Mirages yang hebat. Tidak sia-sia Raja memerintahkan kau memimpin ekspedisi kali ini" Puji seseorang dari arah belakang sang kapten dia adalah sang Panglima yang bertugas mengawal ekspedisi.</div>
<div data-p-id="07915050720bd811a6cec11dcaf1ed51" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ini berkat kerjasama team yang hebat" ucap sang kapten merendahkan diri.</div>
<div data-p-id="4c3978f2c6975245c85f047e1eaab7da" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kapten.. Kaptenn.." Teriak seseorang yang berlarian mendekati kapten dan panglima.</div>
<div data-p-id="265b9b5772e1c9c583010aab88b92049" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kenapa kau berteriak-teriak" tanya kapten heran</div>
<div data-p-id="13bfd4556346631cc2bf2fcc1c1e26db" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Pangeran.. Itu Pangeran.." Jawabnya ling lung bingung harus memulai dari mana.</div>
<div data-p-id="9b3f578ddd6839b5f8c967a5e2f79d60" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ada apa dengan Pangeran!" Ucap panglima keras menyadarkan sang pembawa pesan.</div>
<div data-p-id="4e306f87336fcd5793b7f42a07cea19c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Pangeran Antonio menghilang" ucapnya ketakutan</div>
<div data-p-id="cbb2b6ec9c3e3e1ee8402c2046425e09" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bagaimana bisa!!" Teriak sang kapten yang lalu memerintahkan semua orang mencari keberadaan pangeran Antonio.</div>
<div data-p-id="66f5bb4c16beb0dd21896047ccdb8d9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="c1b4d929bafe59e347dd53cc764e5570" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Di lain tempat seorang pemuda yang bertahan dengan papan kecil terombang ambing di lautan. Tubuhnya penuh dengan luka. Sepertinya ia sudah sangat lelah dan tak mampu bertahan. "<i style="box-sizing: border-box;">ini mungkin akhir hidupku" </i>gumamnya pilu di dalam hati. "maafkan aku ayah, ibu.." Ucapnya nya lemah. Kelelahan yang dia alami membuat tubuhnya kehilangan kesadaran dan terlepas dari papan yang menopang tubuhnya agar tetap mengambang di air.</div>
<div data-p-id="d65c6954b29f04fd975c0f53793c4445" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ia mulai jatuh tenggelam di dasar lautan kesadarannya meredup. Hingga tiba-tiba seseorang seperti menangkap tubuhnya dan mengangkatnya perlahan menuju permukaan. "<i style="box-sizing: border-box;">Siapa yang menolongku</i>" pemuda itu melihat sekilas wajah perempuan yang menarik tubuhnya, rambut birunya yang panjang dan bergelombang sangat indah di dalam air. Sayup-sayup pemuda itu mendengar suara "Bertahanlah". Tapi kesadaran itu sudah benar-benar hilang dari diri sang pemuda.</div>
<div data-p-id="e4a433ede0958ee2b321cda26a85a68d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Setelah beberapa lama terlelap sang pemuda membukakan matanya perlahan. "<i style="box-sizing: border-box;">ini dimana? Apa yang terjadi?" </i>Pikirnya dalam hati. "<i style="box-sizing: border-box;">ahh iya.. Saya tadi hampir tenggelam, jika saja tidak ditolong wanita itu aku pasti sudah mati! Tapi dimana wanita itu sekarang?" </i>Ia pun mencari sosok perempuan yang telah menolongnya tadi. "<i style="box-sizing: border-box;">tapi--apa yang dilakukan seorang wanita ditengah lautan"</i> pikirnya sadar kemudian.</div>
<div data-p-id="a602f920a23c91d21f84dcd4c7c0c15e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Lalu ia melihat beberapa luka ditubuhnya sudah dibersihkan dan diobati. "Apa ini perbuatan wanita itu?" Pikirnya kemudian</div>
<div data-p-id="a09e1faa51f08b495a6f7fa6b132bd0b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kau sudah bangun?"</div>
<div data-p-id="0c88591511766271770ed69a9848745a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Suara wanita, darimana suara itu?" Dia kembali memutar kepalanya mencari asal suara. Tapi matanya tidak menemukan apa-apa, yang dilihatnya hanyalah beberapa batu besar dan dia masih dipinggir pantai beralas pasir putih yang indah. "Kau dimana?" Tanyanya penasaran</div>
<div data-p-id="98ab6fde634ce2c3112bcff3b0f7106f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ohh maaf, aku tidak bisa menemanimu disana.. Aku ada di balik batu di dekatmu"</div>
<div data-p-id="8a6ff911467d0cdc064570a9a183b7ef" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dibalik batu? Apa yang kau lakukan disana" tanya pemuda itu penasaran dan berusaha berdiri mendekati asal suara itu. "Aauuww.." Jeritnya kecil sambil menatap kakinya yang ternyata terluka lumayan parah.</div>
<div data-p-id="18106f15e6aeb057b0be921df87338f2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Jangan bergerak! Kakimu masih terluka. Tunggu lah beberapa saat lagi obatnya masih bekerja" suara itu terdengar lagi.</div>
<div data-p-id="f2e5b0a271afdc6aaf8cc68ef933fd48" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa kau yang mengobatiku?"</div>
<div data-p-id="c37947466ffe492e7f9f2eda2f8f9eaf" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Iya"</div>
<div data-p-id="6466604776ffda13b59b21b7071fbb4f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Suaranya begitu merdu aku penasaran bagaimana wajah gadis itu</i>" pikirnya penasaran. "Apa kau tidak bisa mendekatiku ke sini saja agar aku bisa melihat wajahmu" tanya pemuda itu tegas.</div>
<div data-p-id="54a4969c999f83a1ba53242d277dc86a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hening menggelayuti suasana saat itu, tak ada sahutan dari pemilik suara di balik batu. "Apa kau marah padaku?"</div>
<div data-p-id="80f5a7a3caab56c56a3f62e3086ebbb6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tentu tidak.."</div>
<div data-p-id="b058df40e44fa274e8c909268f4caee1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kalau begitu kenapa kau tidak menanggapi permintaanku?"</div>
<div data-p-id="ddeff18bcc68b9297d85a9711c2f0e28" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Karena aku takut--aku takut kau tak menerimaku" jawab suara itu terbata-bata</div>
<div data-p-id="da0174eb958791b2466fca83eeb8c907" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kenapa kau berpikir seperti itu? Mendekatlah aku mengundangmu"</div>
<div data-p-id="c62a8757883ef41e47cc3e72f44ec5e8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baiklah jika itu mau mu" jawabnya ragu</div>
<div data-p-id="664af52e14bf4674de88c23ceba345e0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pemuda itu melihat ke arah balik batu. Rasa penasarannya membuat dia berdegub dengan kencang. Ia terus melihat tanpa mengedipkan matanya. Menduga-duga apa yang akan keluar dari sana.</div>
<div data-p-id="83bb6b927911c2cdbb3412a73caedc1d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tak ia duga seorang wanita berambut biru langit keluar dari persembunyiannya. Wajahnya sungguh menggoda hati sang pemuda. Matanya yang berwarna senada dengan rambut itu memancarkan keteduhan. Bibirnya sungguh tipis dan mungil. Pemuda itu terpesona melihat kecantikan di depannya.</div>
<div data-p-id="4c18cc220e2f719e5d6784017c31085d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hingga sang wanita menduduki salah satu bebatuan di depannya. Sang pemuda seketika terdiam dan wajahnya mengisyaratkan kebingungan setengah ketakutan ketika melihat wanita yang kini duduk dihadapannya tidak memiliki kaki seperti manusia, kakinya bersisik seperti ikan.</div>
<div data-p-id="fe4e11f882846bdd23b6276a339ab4ae" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Sudah kuduga kau akan takut padaku" ucapnya lirih dan menundukan kepalanya</div>
<div data-p-id="9b59c1fc3de21e08afa2324096ea0056" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ucapan sang gadis membuat pemuda tersadar lalu tersenyum simpul. "Aku tidak takut padamu, aku hanya sedikit terkejut"</div>
<div data-p-id="75c63fae8c2df02aa1b4544954e990c8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Benarkah..? Kau tidak takut padaku?" Suaranya sudah kembali seperti sedia kala.</div>
<div data-p-id="a745b7a99b0f77b4180e6c74bfcb470a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"iya aku hanya terkejut, ternyata seorang wanita yang cantik keluar dari sana" tambahnya kemudian</div>
<div data-p-id="6e423415744e0e6cdd2cc1e868232ec0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kau hanya berbohong padaku"</div>
<div data-p-id="90ad046ff7cf3a229d49d70c555a38d1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Sungguh aku tidak pernah berbohong padamu. Apa aku boleh tahu namamu nona?"</div>
<div data-p-id="e12d3604db6fec613a04c1690d5f9190" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Namaku--apa kau benar ingin tahu namaku"</div>
<div data-p-id="b4807f6f02f3c94c7d1728be7f1ef5ce" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tentu saja"</div>
<div data-p-id="4664a861083b4e1543914c8d2978f59f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Namaku Aubrey Nixie, kau bisa memanggilku Nixie. Aku anak Neptunus dari kerajaan Aquamarine" jawabnya penuh percaya diri. "Lalu siapakah nama pria yang gagah dihadapanku ini" godanya ke arah sang pemuda</div>
<div data-p-id="2fe8d62ecbe712c88320b722de2a2d5e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Mendengar pujian dari sang gadis membuat dia sedikit gugup karena tak menyangka wanita itu bisa begitu polos memujinya. "Namaku Antonio Alexander.. Kau bisa memanggilku Antonio aku Putera Mahkota dari kerajaan Mirages"</div>
<div data-p-id="aa217b701d97bbf04d057f3680480645" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Antonio.. Hmm.. Nama yang indah" ucapnya lagi.</div>
<div data-p-id="0112890faf8329834ce457bc9bc2d907" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Antonio yang mendengar itu kembali tersenyum-senyum. Dihadapannya adalah seorang wanita cantik berwujud duyung. Sesuatu yang tak pernah terpikirkan oleh dia, makhluk yang hanya mitos berada dihadapannya.</div>
<div data-p-id="f82876a6ea3e017985b21bdc27399eaf" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Selama seminggu terjebak di pulau antah berantah, selama itu pula dirinya ditemani duyung cantik bernama Nixie. Walau Nixie seorang duyung tapi dia begitu telaten merawat apa saja keperluan Antonio. Tak lupa dia juga selalu merawat luka ditubuh Antonio dengan begitu baik menggunakan obat-obat alami dari dalam lautan. Berangsur-angsur tubuh Antonio menjadi lebih baik. Kakinya pun sudah bisa digunakan kembali.</div>
<div data-p-id="60e40ef7cb8942345691668e16e30570" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Maafkan aku Antonio, aku hanya bisa memberikan makanan-makanan dari laut untukmu. Kau tau sendirikan aku tak bisa ke daratan untuk mencarikanmu yang lainnya" ungkap Nixie sedih sambil menghidangkan rumput laut di hadapan pria yang dikaguminy Antonio.</div>
<div data-p-id="ec6293e922875c5f80fe625dce29f968" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Antonio yang mendengarnya hanya tersenyum. "Tidak apa-apa Nixie, ini sudah cukup.." Jawabnya tulus</div>
<div data-p-id="a58746f8bd827f6e7093026366e4482d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Nixie kembali tersenyum bahagia mendengar ucapan Antonio. "Apa kau akan segera pulang?"</div>
<div data-p-id="e9fa108bc16e5efb0527eb4484897bc8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Iyaa.. Setelah aku kembali sehat aku akan mencari cara untuk pergi dari sini" tutur Antonio.</div>
<div data-p-id="9f5bf83cde116737a2deaeca9b93d39a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Jawaban Antonio membuat nixie sedih. "Dia akan pulang, itu artinya aku akan berpisah dengannya.." Ucap nixie di dalam hati.</div>
<div data-p-id="21c0e658c0d488fabccd49a2ed74aebb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Antonio yang melihat raut muka nixie yang menjadi sedih menyadari kegundahan wanita di hadapannya ini "Kau tak perlu kuatir Nixie, meski aku pulang kita masih bisa bertemu" ucapnya menghibur Nixie</div>
<div data-p-id="8441d35a586c2612f290c22af48c5232" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bagaimana caranya?"</div>
<div data-p-id="884fd0da9edfe4c8f123f79c3667dd01" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"hmm.." Tampak sedikit berpikir "kita bisa bertemu di pantai <i style="box-sizing: border-box;">Sandrose</i>. Pantai itu sangat dekat dengan istanaku di Mirages" ucap pangeran Antonio dengan semangat.</div>
<div data-p-id="79e893e284805265b506804528e868a6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Benarkah..?"</div>
<div data-p-id="ac7ebb624b305e41feaef2e4e3f95fbe" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tentu saja." Ucapnya sambil membelai rambut nixie.</div>
<div data-p-id="789bf7bb808277f02e40f895f96e6cb6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Nixie yang merasakan perlakuan Antonio tidak sadar membuat pipinya merona merah. Dan hatinya menjadi nyaman. " oh iya Antonio! Aku punya cara mencari kapal yang kau bicarakan waktu itu. Kapal yang bisa membawamu pulang" ucap Nixie seakan mengingat sesuatu.</div>
<div data-p-id="df7725df5d6d2a8852f9127251508b4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bagaimana caranya Nixie?" Tanya Antonio sambil mengerutkan keningnya penasaran.</div>
<div data-p-id="ad477e789edebb3c40426d73ee4716a0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku bisa meminta tolong teman-temanku di lautan untuk mencari keberadaan kapal itu"ucap Nixie bersemangat. "sebentar Antonio, aku cari mereka dulu"</div>
<div data-p-id="6f75ae21556490928e8db522e42d9862" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Setelah mengatakan itu Nixie menyelam kembali ke lautan. Dan selang beberapa lama dia telah muncul kembali ke permukaan. "Kau sudah siap Antonio.?"</div>
<div data-p-id="d19863b69a0ed0048574e5e95bdd8d8d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Siap untuk?" Tanya Antonio penasaran</div>
<div data-p-id="8b3cc26152f20c3280792e972aafd703" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Untuk mengarahkan sahabatku mencari kapal yang kau maksud" kata nixie bersemangat. "Dolpino.. Starsea.. Clown fish.. Testudinata.. Ayo berkumpul" teriaknya memanggil sahabatnya</div>
<div data-p-id="0c070893e3c35f7d810b5743259486dc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Muncul lah beberapa binatang sahabat Nixie ke permukaan. Mereka adalah Dolpino sang lumba-lumba, Starsea sang kuda laut, Clown Fish sang ikan badut dan terakhir Testudinata sang kura-kura tua.</div>
<div data-p-id="d94dd16a98079f75091d914fd619c37a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ada apa tuan putri memanggil kami kesini" tanya testudinata.</div>
<div data-p-id="86967778ce7077cc4daeff7777ff5780" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku ingin meminta tolong pada kalian semua, kalian mau kan menolongku.." Ucapnya mengiba ke empat sahabatnya itu</div>
<div data-p-id="68be6b9d58ccb194275f1dac28d12f4b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa yang bisa kami lakukan untukmu Tuan Puteri?" Tanya Dolpino bersemangat</div>
<div data-p-id="837215919c0dcfb1d046a103c0cba817" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku ingin kalian mencari sebuah kapal. Untuk lebih jelasnya aku akan memberi waktu temanku Pangeran Antonio menjelaskan semuanya" dia mempersilahkan Antonio menjelaskan semuanya dengan sendiri kepada para sahabatnya.</div>
<div data-p-id="01186aa5cab2ec9bc89e5617a89672ab" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Antonio yang masih terkejut karena melihat ke Empat hewan yang ada di hadapannya bisa berbicara layaknya manusia masih terdiam dan menganguminya. "<i style="box-sizing: border-box;">Hewan yang bisa berbicara! ini menarik" </i>ucapnya dalam hati.</div>
<div data-p-id="51d90ba92fd0949165d8e60fae293b5d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Pangeran.." Panggil Nixie menyadarkan lamunan Antonio. "ayo jelaskan pada mereka semua. Mereka pasti bisa membantumu" ucapnya sambil tersenyum</div>
<div data-p-id="8162dbeb9d1a1a4b845eda34d93c0a91" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ha-hai semua" sapa Antonio gugup di hadapan sahabat nixie.</div>
<div data-p-id="3fb88f6fc413d86654375d1569a61fc8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Jangan basa basi lagi Pangeran! Apa yang harus kami lakukan" ucap Starsea ketus melihat tingkah Antonio</div>
<div data-p-id="ea91843c237c896bb50acbdbfe0b7013" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baiklah semua nya, Sahabat puteri Nixie. Perkenalkan namaku Antonio Alexander. Saat ini aku butuh kalian semuanya. Tolong bantu saya mencari kapal dengan ciri-ciri......" Dengan panjang lebar Antonio memberikan intruksi kepada Empat sahabat Nixie. Setelah menjelaskan semuanya dan di mengerti mereka pun pamit untuk segera menjalankan misi yang diberikan oleh puteri mereka Nixie.</div>
<div data-p-id="a195e21bf64b4241b3554d30a215757a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baiklah Pangeran Antonio akan segera kami laksanakan" ucap Testudinata bijak. "semuanya sudah mendengar penjelasan Pangeran Antonio kan! Sekarang ayo berpencar" perintahnya tegas ke Tiga animal lainnya.</div>
<div data-p-id="bf128c78cb64eac1cbb27c2715a5ea66" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Siap." Jawab mereka kompak dan mulai berenang menuju ke tempat mereka tuju.</div>
<div data-p-id="a72667e68bf41a2d1a6466bc6ae19373" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Antonio yang melihat mereka berempat semakin jauh memandang mereka penuh harapan "Semoga mereka bisa menemukan kapal Kerajaan secepatnya"</div>
<div data-p-id="21274c3ac9fc059b4ed15d402dad8b73" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa kau kuatir mereka tidak menemukanya Antonio.?" Tanya Nixie hati-hati "Jangan cemas, mereka pasti bisa menemukannya. Meski mereka terlihat kecil tapi jangan ragukan kemampuan mereka" ucap Nixie bangga</div>
<div data-p-id="3cd9e3495f0b53cf72562ba744b7f80e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Antonio hanya tertawa kecil mendengar ucapan Nixie. "Aku percaya kepada teman-temanmu" jawab Antonio yang mendekati Nixie yang masih duduk di tempat favorit nya diatas batu di pinggir pantai.</div>
<div data-p-id="0b1215d509cc793087059ed27f1f0f1e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Nixie apa kau tahu, aku terlempar dari kapal itu saat ada badai datang menyerang kami. Saat itu aku yang berniat membantu yang lainnya menarik layar agar berkembang malah terlempar jatuh dari kapal. Tapi saat ini aku bahagia bisa terlempar dari kapal itu, kau tahu kenapa?" Ucapnya sambil memandang lekat mata Nixie.</div>
<div data-p-id="f8f67dfa5cdbb032ba623d0b490d747e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tidak tahu Antonio.. Kenapa kau bisa bahagia?"</div>
<div data-p-id="75d0421c25ff8960e30487092d03fedd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"karena itu jalan yang harus aku tempuh agar bisa bertemu denganmu" ucapnya lembut penuh kehangatan.</div>
<div data-p-id="ad13af4cef3ce729b698472609daefbd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pipi Nixie yang mendengar semua itu menjadi merah merona. Perlakuan Antonio membuat Nixie berdegub kencang. <i style="box-sizing: border-box;">"Duyung juga punya hati kan, apa aku bisa mencintai dia"</i> katanya lirih di dalam hati.</div>
<div data-p-id="2d2c9832f16e1f92b2118b1147d5e173" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sedangkan batin Antonio juga sedang bergejolak bimbang "<i style="box-sizing: border-box;">kenapa setiap aku menatapnya ada rasa nyaman di hatiku, apa aku mencintai duyung dihadapanku ini?"</i></div>
<div data-p-id="5a0626c6c89ebf2547c3ddc9c5e3fe63" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Satu bulan pun berlalu dan mereka berdua belum mendapatkan berita dari empat sahabat yang mencari tahu keberadaan kapal Mirages. Selama itu pula Nixie menemani Antonio di pulau antah berantah itu. Kaki Antonio sudah sepenuhnya sehat, saat ini dia sedang mencoba memanjat pohon kelapa di dekat mereka sedangkan Nixie tetap setia menunggu diatas batu yang sekali-kali dia menyelam ke air agar tubuhnya tetap basah.</div>
<div data-p-id="b584f47642b7ee941b9f2e4e7d689151" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Nixie! Hayo sini mendekatlah.. Aku membawa sesuatu yang segar, kau harus mencobanya" teriak Antonio memanggil Nixie yang sedang berenang.</div>
<div data-p-id="039bfbbc3e314413bb8772ac0d8642c9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Okey.. Tunggu aku" jawab Nixie seraya mendekati Antonio. "Apa itu Antonio?" Tanya nya penasaran ketika tiba di atas batu favoritnya</div>
<div data-p-id="4a8a1b2ad58af754ab7359e5af951ed0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ini kelapa muda Nixie, air nya segar untuk di minum begitu juga daging buah nya juga sangat manis dimakan" jawab Antonio sambil membuka kelapa muda dihadapannya. "Apa kau ingin mencobanya? Kemarilah" ujarnya tanpa melihat ke arah Nixie karena harus fokus dengan membelah buah dihadapannya.</div>
<div data-p-id="c5f3ace77625fd48babf3ff7236a4b9c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Karena penasaran ingin mencoba rasa dari buah kelapa itu Nixie mendekati Antonio dengan perlahan menyeret tubuhnya di atas pasir. Sulit bagi dirinya berjalan di daratan karena kakinya yang menyerupai ikan. Tapi karena ajakan Antonio dia berusaha menggapai tujuannya. Lalu tiba-tiba saja. "Kalau kau butuh bantuan katakan saja Nixie, aku akan selalu siap membantumu" ujar Antonio yang sudah membopong tubuh Nixie di kedua tangannya dengan tersenyum menatap mata Nixie. Perlakuan Antonio padanya semakin menumbuhkan rasa di dalam hatinya yang tanpa ia sadari itu membuat pipinya kembali merona.</div>
<div data-p-id="7d91ca5a95b27c3ec716d9baf3112a8a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Mereka memulai menyantap makanan yang telah disiapkan oleh Antonio. Di bawah rindangnya pepohonan di pinggir pantai. Saat Nixie mencoba buah kelapa muda itu matanya benar-benar berbinar "Enak.. Sangaat enak.." Ungkapnya bahagia sambil menghabiskan makanannya.</div>
<div data-p-id="89edf0701954543014617bf95565d047" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Antonio yang melihat kebahagian Nixie terus menatap tingkah laku duyung dihadapannya dengan tersenyum dan berujar dalam hati "<i style="box-sizing: border-box;">Salahkah jika aku menyukainya?". </i>Ia sadar jika mereka akan sulit untuk bersatu tapi ia ingin memperjuangkan cinta yang ada dihadapannya.</div>
<div data-p-id="0c5a71622661d38ff693f0b49da236ba" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="9f2c250854bdb4717277f177d944b0d7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dolpino sedang berenang ke salah satu dermaga. Dia mendapat informasi dari salah satu sahabatnya burung camar jika melihat sebuah kapal yang ia cari. "Ketemu.. Kapalnya ketemu.."ucap Dolpino bersemangat. "aku harus segera memberitahukan semuanya ke puteri Nixie" lanjutnya bergegas pergi dari dermaga itu.</div>
<div data-p-id="99ff9ddc7c2b929618345b5bdbe0810d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="c3a64149d521e7db27811f1ebd49355e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Tunggu next chap ya.. Yang penasaran pantengin terus ceritanya È</span></div>
</div>
<div>
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><br /></span></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-60081661866026097522016-06-30T07:25:00.001-07:002016-06-30T07:25:23.355-07:00Kutukan Mermaid (Chapter 1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://d.wattpad.com/story_parts/270434674/images/1457f49ee133f1ca.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="247" src="https://d.wattpad.com/story_parts/270434674/images/1457f49ee133f1ca.jpg" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 1 : Pertunangan<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<div data-p-id="a6e38d14737c3decb3cbeb50c123068b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Seluruh penghuni kastil dan rakyat dari Kerajaan Mirages semua bersukacita, karena putri mahkota mereka, putri Maylin Kennocha akan segera bertunangan dengan seorang pangeran tampan dari negeri sebrang bernama pangeran Maxwell Cairbre. Semua pelayan istana sibuk menyiapkan berbagai keperluan istana. Para penduduk desa menghias jalanan dan rumah-rumah mereka untuk menyambut kedatangan pangeran dan rombongan.</div>
<div data-p-id="6da6655c99fb8463b0c529e2fc8d9074" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Didalam sebuah bilik kamar kerajaan tampak seorang wanita berambut panjang berwana kuning keemasan sedang memakai gaun barunya untuk dipakai di acara pertunangan nanti siang. Senyum mengembang di wajah manisnya. Ia adalah Putri Maylin, seorang wanita yang ramah dan suka menolong sehingga membuatnya sangat dicintai rakyatnya.</div>
<div data-p-id="9870ec4c309398fb0f2c444be4af3b8c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tak terasa sekarang putrinya mommy sudah dewasa dan akan segera meninggalkan mommy dan daddy.." Ucap seorang perempuan berwajah lembut datang dari arah pintu kamar.</div>
<div data-p-id="92d161e07bc08889d13414091ec9a2e3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Mommy.." Teriak putri maylin melihat kedatangan sang ratu ke dalam kamarnya. Ia memeluk wanita paruh baya itu dengan sayang. "mommy gak boleh ngomong gthu.. Maylin akan tetap selalu menjadi anak mommy dan daddy selamanya" ucapnya manja di pelukan sang bunda.</div>
<div data-p-id="9b157975c77b51eb146ddbc7589de08c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tapi sayang.. Saat kau nanti telah sah menjadi istri dari pangeran Maxwell kau akan mengikuti kemanapun langkah yang akan dia ambil.." Sambil mengelus rambut putri kesayangannya</div>
<div data-p-id="7f6334ae9876d7f362616c36a2e3f1fd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Iyya mommy.. Maylin mengerti hanya saja nanti kan maylin tetap bisa berkunjung ke tempat mommy dan daddy kan" jawabnya ceria</div>
<div data-p-id="401a2517a91d2d1b4d4ea44393ce0986" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"iya sayang.." Sambil menuntun putri Maylin menghadap kaca rias sang putri "bagaimana kalau rambut nya dikepang cantik aja sayang."</div>
<div data-p-id="76c17ae520c14ceda27e9bf35d9bdf7b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Okey mommy"</div>
<div data-p-id="09c69cfb7a9120878ebdf18a3c5ae000" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Maylin kecil mommy benar-benar sudah dewasa sekarang.."</div>
<div data-p-id="95110c907830317be891fec81fe3fae4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Terdengar sangat riuh di lantai dasar kerajaan. Menandakan pangeran Maxwell dan rombongan telah tiba. Putri Maylin yang sudah bersiap melihat semuanya dari balik jendela kamar bersama ibundanya.</div>
<div data-p-id="b3a3cfba09e918bfd549a625e8fd847a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Masadepanku.. Aku yakin akan selalu bahagia bersamamu. Sebentar lagi kita akan selalu bersama selamanya.." </i>Ucap putri Maylin dalam hati dengan senyum mengambang diwajah manisnya.</div>
<div data-p-id="d812434a4500957eed2dc56bd63c654d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"Semoga apa yang di takutkan selama ini tidak akan pernah terjadi, tuhan lindungilah putriku selalu" </i>ucap bunda ratu dalam hati mengisyaratkan kekhawatiran di wajahnya.</div>
<div data-p-id="8a7ab20ec0ab3262ce329c7dcb399a4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="13ab148004e6d508ce3399c04cfaa2c6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Diruang tengah istana, telah berkumpul keluarga besar dari 2 buah kerajaan untuk melaksanakan pertunangan putri Maylin & Pangeran Maxwell. Ada banyak canda gurau menggema di dalam ruangan, musik merdu dimainkan, para pasangan pun berdansa, termasuk pasangan yang baru saling mengikat dengan cincin di jari manis mereka.</div>
<div data-p-id="5580d87286a7ce0e69e22fe4dedc9e42" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa kau bahagia?" Tanya pangeran Maxwell sambil berdansa dengan wanita yang ia cintai.</div>
<div data-p-id="9adb6c093ed8336584c689b58a8145e3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"sangat.. Sangat bahagia" jawab putri Maylin antusias sambil memandang lekat ke wajah pria tampan dihadapannya.</div>
<div data-p-id="e7be47eb14c45f306b311281adf0561b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pangeran maxwell mengeratkan pelukan nya di tubuh maylin seraya berbisik lembut di telinga sang putri "terimakasih telah bersedia menjadi pendamping hidupku".</div>
<div data-p-id="f3e658b442a733090e999a1bf006ef1f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pesta pertunangan itu berlangsung sampai larut malam. Para undangan sudah pulang ke rumah masing-masing. Pangeran Maxwell dan rombongan telah pulang ke kerajaan mereka. Mereka tidak bisa menginap disana karena banyak pekerjaan yang harus segera di selesaikan. Apalagi acara pernikahan sudah ditetapkan 1 bulan lagi dari sekarang. Akan banyak persiapan yang harus dikerjakan.</div>
<div data-p-id="20ad9e1125505ae5fb3b7f79dc7fa478" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Malam itu sang putri Maylin sudah tertidur di ranjangnya. Seluruh penghuni kerajaan mirages sedang tidur dengan pulas karena kelelahan menyiapkan acara pertunangannya. Hanya tersisa beberapa pengawal yang bertugas patroli di dalam maupun luar istana.</div>
<div data-p-id="849970208767e6b05040c75f37279c0c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Putri Maylin yang sedang tertidur tiba-tiba gelisah karena mimpi yang sedang ia alamai.</div>
<div data-p-id="66f5bb4c16beb0dd21896047ccdb8d9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="5a41b42e5951f00c7c7a5fc571697646" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Dalam mimpi putri Maylin</span></div>
<div data-p-id="2a4a0d5fe50e8cfe0f96089e91b8dd8a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dimana ini.. "kutolehkan kepalaku ke segala arah mencari tau apa yang sedang terjadi saat ini. Aku seperti sedang berjalan di tepi pantai Sandrose di waktu malam. Cahaya bulan memantul di pantai. Suara deburan ombak menambah keheningan malam.</div>
<div data-p-id="e90c1fe51717b5124112235948796056" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku melihat seseorang wanita duduk diatas bebatuan di pinggir pantai membelakangi diriku. "<i style="box-sizing: border-box;">siapa dia</i>" tanyaku dalam hati.</div>
<div data-p-id="3455ee16e8dc03dfa0c2fcce3864bbe7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kudekati wanita itu secara perlahan sambil memanggil dirinya. "hallo.. Kamu siapa"</div>
<div data-p-id="bbc16533ca1bc12a6ac11d1b377fef6d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Wanita itu hanya diam. Setelah hampir mendekati dirinya terlihat jelas dibawah cahaya bulan purnama warna rambut wanita itu kehijauan, begitu juga pakaian yang dia kenakan sangat aneh. Aku kaget saat melihat kakinya, bersisik seperti ikan. Karena syok aku tak mampu bergerak dari tempatku berdiri. Aku ketakukan dan hanya mampu menutup mulutku dengan kedua tanganku. Perlahan ia pun menoleh, badanku gemetar ketakutan, tapi kakiku tak mampu ku gerakan menjauh, tiba-tiba dia berbicara "sudah saatnya, kutukan itu akan datang padamu.." Diapun menyeringai dihadapanku kemudian tertawa nyaring memekakan telingaku.</div>
<div data-p-id="bd8329b6a5a5d769b67c49fe6cdb5d79" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku menutup ke dua telinga dengan tanganku. Walau aku ketakutan tapi aku bisa melihat jelas wajahnya mirip denganku. "Siapa kau.?" Teriakku di hadapannya</div>
<div data-p-id="3baa9f85bd82b2ed766a9a1c0deafd81" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku adalah kau.." Jelasnya sambil mengelilingi diriku. "Ketika kau nanti bangun dari tidurmu, maka aku adalah kau, karena aku adalah mimpi burukmu, aku yang tertidur telah bangkit, akulah kutukanmu..." Diapun kembali tertawa begitu nyaring sehingga membuatku terbangun dari tidurku.</div>
<div data-p-id="c9344f2b57c4cc7333c757451e5bc5eb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tubuhku penuh dengan peluh. Nafasku tersenggal seolah habis ditelan sesuatu. Aku lihat ke sekeliling ternyata aku masih didalam kamarku. "<i style="box-sizing: border-box;">Apa itu hanya dalam mimpi</i>" gumamku dalam hati.</div>
<div data-p-id="04ca65c3bdc00cfa0e01fffc891939ad" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Karena rasa haus aku ingin mengambil minum diatas meja. Tapi saat aku ingin menggerakan kakiku, ternyata begitu berat, susah digerakan. "<i style="box-sizing: border-box;">Ada apa dengan kakiku.?" </i>Tanyaku dalam hati</div>
<div data-p-id="dcab026aeaafbe17891404337d98ee3f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Perlahan ku buka selimut yang menutupi kakiku. Setelah terbuka sepenuhnya, wajahku berubah menjadi rasa ketakutan, nafasku serasa berhenti, jantungku berdegub dengan kencang. "tuhan.. Apa yang terjadi dengan kakiku.?" Gumamku cemas ketakutan. Aku melihat rambutku berubah menjadi hijau. "tidak.. Ini tidak mungkin terjadi... TIIIDDAAAAAKKKKKK" Teriakku sekencang-kencangnya.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-19685040498886183302016-06-30T07:23:00.000-07:002016-06-30T07:23:05.285-07:00Kutukan Mermaid (Prolog)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://a.wattpad.com/cover/75051011-208-k799269.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://a.wattpad.com/cover/75051011-208-k799269.jpg" width="204" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Prolog<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; white-space: pre-wrap;">Kutukan Mermaid
Saat hari bahagia ku satu bulan lagi akan segera terwujud. Tiba2 sesuatu yang menakutkan terjadi. Tepat di usiaku 21 tahun aku berubah menjadi seorang mermaid. Apakah ini mimpi? Oh tidakkk.... Bagaimana nasibku
~ princess Maylin Kennocha
***
Saat aku sedang sibuk menyiapakan pesta pernikahan satu bulan lagi, tiba-tiba aku dikejutkan akan berita hilangnya putri Maylin. Desas desus yang beredar mengatakan dia menghilang ditelan gelombang tinggi dipinggir pantai sandrose. Aku harus mencarinya.. Aku yakin dia belum mati.!
~ prince Maxwell Cairbre
***
Apa yang terjadi.? Dan bagaimana kelanjutan kisahnya.? Ikutun terus jalan cerita..
***
#slowupdate</span></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-373959852941747472016-06-30T07:20:00.002-07:002016-06-30T07:20:36.498-07:00Ghost Story (Chapter 5)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://d.wattpad.com/story_parts/273778673/images/145a5697733113f1337419046600.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://d.wattpad.com/story_parts/273778673/images/145a5697733113f1337419046600.jpg" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 5 : Kepercayaan<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<div data-p-id="429ac5f33e97e66f65595341fea08883" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Terlihat Alby yang mengejar hantu diana dan berteriak "Berheeennttiii..." Tapi hantu Diana terus terbang menjauh. Dengan kemarahan Alby mengejar kembali hantu Diana. Setelah beberapa lama akhirnya hantu Diana sudah ditaklukan oleh Alby ditangannya.</div>
<div data-p-id="6b3346828f7e05558b149e6ad66c7b4f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
" Kenapa kau ingin melukai Flo.?" Tanyanya dengan kemarahan</div>
<div data-p-id="92b6b07ddaff01088b6ddd23c3b69d56" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hantu Diana hanya tertunduk lemas dan tak menjawab pertanyaan Alby.</div>
<div data-p-id="a3dade18720099de6412306e5336440d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Alby yang melihat kelakuan hantu itu merasa kesal. "Heii jawab.. apa kau ingin aku musnahkan". Karena tetap tak mendengar jawaban dari hantu Diana akhirnya Alby ingin memukul hantu tersebut. Saat tangannya sudah hampir menyentuh hantu diana tiba-tiba seseorang memanggilnya.</div>
<div data-p-id="9dcd3bd3c1254a17ce8616f9a040bc6b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"biii jangan.." Kiya mendekat ketempat Alby dan hantu Diana</div>
<div data-p-id="9492102f681932286e8b8adb959c283a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kenapa kau kesini, siapa yang menjaga Flo." Tatapnya bingung melihat kedatangan Kiya.</div>
<div data-p-id="a7b50e074c3d3dacf2ae8b81b3070a8a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ada Prince disana. Lagipula aku menyusulmu agar kau tak berbuat seenaknya." Jawabnya sambil berkacak pinggang. "Lepaskan hantu itu.."</div>
<div data-p-id="301be1a085e7e49112beaaecddbc8d84" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tidak bisa, hantu ini sudah menyakiti Flo. Aku tidak akan memaafkannya." Ucapnya marah sambil menatap tajam ke arah hantu Diana.</div>
<div data-p-id="989f3dd76d88c1166acad4ec9279621f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"bii.. Ini permintaan Flo. Dia ingin tahu kenapa hantu ini ingin menyakiti dirinya" ucap Kiya khawatir memegang tangan Alby agar tak menyakiti hantu Diana.</div>
<div data-p-id="fd9050fcbbf9114b909ac1e44ec77a11" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Akhirnya Alby menuruti kemauan Flo dan menyeret hantu itu kehadapan Flo. Meski dia tidak menyukai hantu ini yang sudah menyakiti temannya.</div>
<div data-p-id="8a7ab20ec0ab3262ce329c7dcb399a4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="72258675fee2d3514dcd3b85155df33b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Mereka datang" ucapku sambil melihat kearah Alby, Kiya & hantu Diana.</div>
<div data-p-id="23151bf66a558bdee727a09616c5ef19" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Siapa.."tanya dokter Satria</div>
<div data-p-id="dd1f790e070a8e540675b75a85ceae84" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Mereka yang aku bicarakan tadi dok, teman hantuku" ucapku sambil memandang dokter Satria yang kebingungan.</div>
<div data-p-id="569bb15496a5e3087635087d3c364747" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dimana mereka" ucapnya sambil menoleh kesegala arah tapi tak menemukan apapun. "<i style="box-sizing: border-box;">apa aku sudah gila mempercayai sesuatu yang tak tampak dimataku" </i>tanyanya dalam hati kebingungan</div>
<div data-p-id="38ed817ede37a912a53d3a2a1bff7780" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku yang melihat raut wajah dokter Satria kebingungan menjadi sedikit tertawa kecil. "Ini pasti sulit diterima akal sehatnya sebagai seorang dokter" ucapku dalam hati.</div>
<div data-p-id="da1b7dc08d14a7e8e23778d5c5605053" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Eheem.. Bisa kau jelaskan kenapa aku harus bersusah payah membawa hantu yang jelas-jelas sudah menyakitimu" tanya Alby penasaran membantu membuyarkan lamunan ku.</div>
<div data-p-id="106c20834c564e5b8795c707a3f42971" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Sabar dikit napa.." Ucapku santai sambil mengelus kepala Prince yang makin manja dipangkuanku.</div>
<div data-p-id="a95eb80139caa4483069d9d0f19b0d54" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Flo.." Alby yang melotot emosi kepadaku. Membuatku sedkit merinding dibuatnya.</div>
<div data-p-id="1199b97e8ac63afad99dbe9173aef730" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"isshhh.. Menakutkan" gumamku padanya</div>
<div data-p-id="cae0bbc5f372491c76e877dcd0d88f3f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Alby hanya menghela nafas melihat mukaku yang sedikit ketakutan. "yudah teserah kau saja hantu itu mau kau apakan. Yang jelas dia tidak akan berani menyakitimu lagi."</div>
<div data-p-id="8301b49c1981d12d84cb499d4f5ec629" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sambil berlalu duduk di sofa di dekat air yang mengalir di dinding kaca. Kelihatan diwajahnya ada keguratan kekecewaan melihat sikapku. Tapi aku harus tahu, mengapa dia melakukannya.</div>
<div data-p-id="0ef808d1d6dfa826028e37cfdb2b91df" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"bii.. Kamu ngambek atau marah sih" goda Kiya yang berada disamping Alby.</div>
<div data-p-id="157a42b0b913513484c53e9222c1f3dc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"berisiikk Kiya.." Jawabnya enggan</div>
<div data-p-id="0f2a30d6bb67583205c5d9d088802bee" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Akupun mendekati mereka berdua "Maafkan aku Alby, Kiya.. Aku hanya ingin tahu kenapa dia melakukannya padaku. Meski sebenarnya aku takut tapi aku harus melakukannya."</div>
<div data-p-id="acc6f7bad7691981da91f83b46a1d293" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Alby dan Kiya memandangku. "Lakukan apa yang ingin kau lakukan cantik, aku mengerti.. " ucap Alby sambil mengacak rambutku</div>
<div data-p-id="f806ff4f64d394543911a608e0765aa3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ihh.. Ayug ini.. Kita kan teman jangan takut ya, kami akan selalu menjagamu" sambil memeluk diriku.</div>
<div data-p-id="18b22323ac2645f7fa22e2671408fc35" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Terimakasih semua.." Ucapku tersenyum dan kembali menghadap dokter Satria yang kebingungan melihatku. Dia pasti benar-benar menganggap aku tidak waras saat ini. Akupun melihat hantu Diana yang sudah diikat oleh Alby sedang menatap dokter Satria dengan tatapan sendu. Meski wajahnya menakutkan tapi matanya tetap menampakan kesedihan.</div>
<div data-p-id="7cde79f230e32209cc4184e7d29492f7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa kau Diana.?" Tanyaku memastikan kebenaran siapa dirinya.</div>
<div data-p-id="7f44e5c49d36d9d4b4525dac6213c839" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hantu itu lalu memandangku lalu menganggukkan kepalanya pelan.</div>
<div data-p-id="d240214edba6228920fa2bc9d193735f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa kau tidak bisa bicara.." Tanyaku pelan padanya takut hantu itu menjadi marah dengan pertanyaanku.</div>
<div data-p-id="91d82dbd941e15b06a79058ddfcee31e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dia hanya diam.</div>
<div data-p-id="1d3800a57e7f635503b1e9b032f4962d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Akupun menghela nafas "<i style="box-sizing: border-box;">bagaimana caranya aku bisa mencari tahu kebenarannya jika dia tidak bisa bicara." </i>Aku menengok ke arah Alby dia hanya megangkat bahunya.</div>
<div data-p-id="f330641dd2721bf3eb9063276019398c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Aku bisa bicara."</i></div>
<div data-p-id="09681680bdfc02a9c682c084fc16a189" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ahh suara itu. Suara itu berasal dari Hantu Diana. "Benarkah kau bisa bicara"</div>
<div data-p-id="80fcefde077e106640efab3d35e9709a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">iya</i>"</div>
<div data-p-id="3c9793c8aa8d1f3c5a10dc30bac6398c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Di-Diana" ucap dokter Satria tak percaya. Kali ini dia mendengar suara Diana. Dia yakin sekali ini suara Diana yang ia kenal satu tahun lalu. "Diana apa benar itu kau"</div>
<div data-p-id="bfbd10da2e0b5f87a05df2b92ddc3fd1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"iya mas Satria.. Aku Diana" </i>tatap Diana sendu ke arah dokter Satria.</div>
<div data-p-id="c791773875b760f3a826b0e4dfaa1ffe" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"dokter Satria bisa mendengar suara Diana juga.."Tanyaku bingung</div>
<div data-p-id="d8bc8c49a7909a913d103489aef0cc0f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"iya Flo.." Jawabnya sendu " tapi aku tidak melihat dia"</div>
<div data-p-id="ceff128ed41bbf13f51a43794dfd1e80" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku kembali menatap hantu Diana "dia ada disana dok.."</div>
<div data-p-id="082edf40a291ad46b699956d52a7922b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dokter Satria menatap kearaah yang ditunjuk Flo tapi dia tidak dapat melihat apapun disana. "Diana apa benar kau yang menyakiti Flo tadi?"</div>
<div data-p-id="055eee442d95d84bf1b85ee8135e3848" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Maafkan aku nona Flo, aku tidak bermaksud menyakitimu"</i></div>
<div data-p-id="f3800d3c6a3da1277a05b6ac9744db33" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tidak apa-apa. Lalu kenapa kau melakukan itu" tanyaku penasaran</div>
<div data-p-id="6855d959e2a3d1c9e978e783dcb15670" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"itu karena.. Karena aku marah saat mendengar penjelasan mas Satria kepadamu tadi. Ternyata aku.. Aku hanya sebatas pasien yang gila di depanmu mas" </i>tatapnya ke dokter Satria</div>
<div data-p-id="a89343870f31bc68d7d381aba23cc45e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"itu tidak benar Diana! Aku tidak pernah menganggapmu gila." Ucap dokter Satria setengah berteriak. "mungkin saat itu aku tidak mempercayaimu sepenuhnya. Tapi aku tidak pernah menganggap dirimu gila. Hanya saja saat itu aku datang terlambat"</div>
<div data-p-id="44a988f9221c7674d698d00fd1cb6e77" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Maaf apa ada yang mau menceritakan masalahnya padaku. Aku sedikit penasaran apa yang kalian bicarakan" tanyaku penasaran kepada mereka berdua</div>
<div data-p-id="9d4c0f5bc6084065f4221016006a0ee0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"aku akan menceritakan semuanya. Setahun yang lalu aku pernah menjadi salah satu pasien dokter satria. Saat itu Aku baru mengalami kecelakaan bersama kedua orangtua dan adikku. Naas karena kecelakaan itu aku harus kehilangan mereka semua yang aku cintai. Karena semua terjadi didepan mataku akhirnya membuatku menjadi trauma dan sering kehilangan kesadaran.</i></div>
<div data-p-id="0a8c5c3774110a589f6043948373a927" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Saat itulah paman satu-satunya keluargaku memutuskan memindahkan aku ke rumah sakit jiwa. Semua orang menganggap aku gila hanya karena aku sering histeris saat melihat sesuatu yang mengerikan. "</i></div>
<div data-p-id="c69747edb2aaa34ecc9966460cbb7126" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Maaf maksudnya mengerikan?" Tanyaku penasaran memotong cerita hantu Diana</div>
<div data-p-id="06a7652d38938d780ba1577b7492ddb3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"Iya Flo.. Saat itu aku seperti dirimu, aku bisa melihat hantu seperti aku sekarang."</i></div>
<div data-p-id="4402dd80330af4b840b4347907ee9972" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"oohhh.. Okey lanjutkan ceritanya" ucapku padanya.</div>
<div data-p-id="b393dcc8c485d0332e77d04190be07a1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"saat di rumahsakit itulah aku bertemu dengan dokter satria yang saat itu masih menjadi dokter residen. Saat aku ketakutan melihat hantu, dokter satria mendekatiku dan berkata</i></div>
<div data-p-id="77341b43bc7cdc45e750c1bc16ced621" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Dokter satria : "jangan takut aku akan membantumu."</i></div>
<div data-p-id="d609f7dec99759df3de22685bd1dfcb3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Kata-kata dokter saat itu sangat menenangkanku. Sehingga aku mengatakan kepadanya " aku tidaklah gila, aku hanya bisa melihat hantu."</i></div>
<div data-p-id="4884f14ed67a2c0a3ea0a9bb61cf0d09" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Dokter Satria sedikit terkejut mendengarnya dan aku bisa melihat jelas diwajahnya kalau dia pasti berpikir itu tidak masuk akal.</i></div>
<div data-p-id="ed25fb8c18feaae93c2aa0fb03038d7b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Dokter Satria : "aku percaya sama kamu, siapa namamu.?"</i></div>
<div data-p-id="978bde82d05c346dcb3a665a70d4550c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Diana : "Diana.. Namaku Diana"</i></div>
<div data-p-id="5b22bf2d70ba39c6efc19eaaee18b647" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Setelah itu akhirnya kami berteman. Satu-satunya orang yang mempercayaiku adalah dokter Satria. Karena merasa ada orang yang mempercayaiku akhirnya aku menjadi lebih tenang. Aku diperbolehkan pulang kerumah.</i></div>
<div data-p-id="402ed53ecf8b9f0f84db9b132a349d29" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Hingga suatu hari saat aku menyiapkan hadiah untuk Satria. aku melihat arwah adikku, aku mengikuti kemana tempat yang ia tunjuk. Sesampainya disana ternyata itu seperti rumah kosong. Aku mendekati rumah itu dan disana aku mendengar seseorang sedang mengobrol dari dalam. Aku mengintip dari celah yang ada dan aku bisa melihat ternyata itu adalah paman dengan seseorang yang tidak kukenal. Karena pembicaraan mereka tidak jelas dan sedikit penasaran apa yang mereka bicarakan aku mencoba makin mendekat. Mereka merencanakan pembunuhan untuk diriku. Aku yang syok hanya berdiam diri ketakutan disana.</i></div>
<div data-p-id="a9154f59fc3e94e49c045ac9eea469e7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Tapi kemudian arwah adikku tiba-tiba muncul dihadapanku lagi. Dia menyuruhku segera pergi. Aku yang ketakutan segera pergi dari sana. Aku menemui dokter Satria,tapi dia sudah pergi. Selama tiga hari aku semakin menjadi seperti orang gila, berteriak-teriak memanggil dokter satria. Tapi dokter satria tidak pernah muncul lagi. Hingga akhirnya aku dikurung diruang isolasi RSJ karena dianggap membahayakan orang lain.</i></div>
<div data-p-id="801309ff519afb562cedabd47e609618" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Mimpi burukku terjadi, saat aku tidur tiba-tiba ada banyak suara berisik dari luar. Aku yang penasaran mencoba melihat apa yang terjadi diluar. Tapi aku tak bisa melihat apapun. Tiba-tiba paman sudah berdiri di depan pintu kamar dengan senyum liciknya. Aku ditarik paksa keluar dari sana oleh orang suruhan paman. Saat diluar kamar aku bisa melihat terjadi kebakaran di salahsatu sudut rumahsakit sehingga orang-orang sibuk memadamkan api dan lainnya dan mereka tidak sadar jika aku sudah berhasil di bawa oleh paman. Aku yang terus memberontak akhirnya dibekap dengan obat bius.</i></div>
<div data-p-id="1bde1c73b89529744b6b311a2f8bcd40" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Setelah aku sadar ternyata aku sudah duduk di bangku mobil dengan tangan yang terikat di setir mobil. Aku kembali memberontak tapi tidak bisa, ini terlalu kuat. Paman yang melihat aku sudah bangun kembali tertawa penuh kemenangan.</i></div>
<div data-p-id="9cc18bacb58d61c82a03b0399a6721a0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Paman Diana : " Akhirnya kau kali ini akan mati menyusul keluargamu yang lain yang sudah lebih dulu aku bunuh"</i></div>
<div data-p-id="986b21d31c4c4acf5b5ae7e188597bb6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Diana : "Apa paman.. Kenapa paman melakukan ini, apa salahku" tatapku penuh kebencian</i></div>
<div data-p-id="426e4bd70f22e61b90ec3e3cb0252dc9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Paman Diana :"Salahmu karena kau tidak langsung mati saja dulu bersama keluargamu jadi aku tidak perlu repot lagi sekarang. Tapi tenang saja kali ini kau pasti akan segera menyusul mereka." Setelah itu ia menyuruh orang untuk mendorong mobilku yang sudah berada dipinggir jurang agar segera terjatuh.</i></div>
<div data-p-id="076563d7b381255755d1fb86025ed18a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Aku yang tau saat itu aku pasti akan mati mengutuk paman.</i></div>
<div data-p-id="7fe2c2b8aa87bbbc10a9022adb7b7b9c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Diana : "aku bersumpah paman, aku akan kembali membunuhmu.." Ujarku dengan kemarahan yang membara.</i></div>
<div data-p-id="a5f3f6da828da21e71860de5e3f8a593" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Aku dan mobil yang kukendarai segera masuk ke jurang. Setelah itu aku menjadi seperti ini. Menjadi seorang hantu yang selalu bergentayangan. Saat polisi menemukan ku aku sudah meninggal seperti orang yang depresi dan bunuh diri. Bahkan paman sudah menulis pesan surat bahwa aku mati bunuh diri.</i></div>
<div data-p-id="66f5bb4c16beb0dd21896047ccdb8d9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="557ccd46ebb3a95af4e488b4d32b24a6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku menatap hantu Diana didepanku dengan merinding. Kisahnya sungguh membuat pilu hati. Hidupnya sama seperti diriku, tapi aku beruntung walau tak ada yang percaya padaku tapi setidaknya aku mempunyai Alby dan Kiya disisiku juga Prince.</div>
<div data-p-id="9ae2241fa812a47650f82c1c14673fd9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku melihat teman hantu ku yang masih duduk mendengarkan cerita hantu Diana. Kiya yang menyadari aku yang daritadi gemetar mendengar kisah Diana menghampiriku. "kenapa yug.. Ada yang sakit" tanyanya pelan sambil memegang tanganku.</div>
<div data-p-id="28aa03cf4c81cd9d6ff93dee90dac556" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"tidak Kiya, aku hanya berfikir jika aku tak bertemu kalian mungkin aku sudah seperti Diana dianggap orang gila dan diperlakukan seperti orang gila. Aku beruntung ada kalian disampingku selalu" jelasku sambil sedikit terisak.</div>
<div data-p-id="b1b098115ac439378dc886e643fdadeb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tapi jika ada orang lain yang melihatku seperti ini, berbicara sendiri sudah pasti aku benar-benar akan dianggap gila. Karena manusia tidak ada yang bisa melihat kalian" tatapku sendu kearah mereka.</div>
<div data-p-id="f6285e579f87aec4d631e3f77d5d60ab" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Alby yang mendengar ucapanku juga mendekatiku. "Heeii,, anak manja.. Kami temanmu dan aku jamin tak akan ada yang berani menyakitimu" ucapnya kembali mengacak rambutku.</div>
<div data-p-id="9f67f99208bd19cf172a258780dab428" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Akupun tersenyum mendengar ucapannya. Sebentar aku melihat wajah dokter Satria sudah sangat lusuh. Dia terlalu syok mendengar cerita itu semua. Lalu aku kembali menatap kearah hantu Diana. "sekarang apa yang akan kau lakukan. Balas dendam?" Tanyaku penasaran kepadanya.</div>
<div data-p-id="d94f0c9bceb51f43c012c51ee4f3022c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tapi reaksinya tidak seperti yang aku bayangkan. Dia menggelengkan kepalanya perlahan.</div>
<div data-p-id="deb6c11f799a7a26dd4c6a1159873079" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"jika tidak ingin balas dendam kenapa kau masih berkeliaran disekitar dokter Satria" tanyaku heran.</div>
<div data-p-id="4f67c42dc3d838892cacc3bcf39819f2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Aku sudah melakukannya.." </i>Jawab Diana dengan lantang</div>
<div data-p-id="2c21cbe0c0e658424e58969215c5c6e7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Melakukan apa?"</div>
<div data-p-id="633ec87df22afc1cd2ed8885ba2cd034" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Membunuh orang-orang yang menyakitiku.." </i>Jawabnya dengan senyuman yg menakutkan di wajahnya. Aku yang melihat itu sampai merinding dibuatnya.</div>
<div data-p-id="3957ae5876a27423205d66e9fc5dff74" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"maksudnya kau sudah membunuh pamanmu.? Lalu sekarang apa yang ingin kau lakukan.. Apa kau ingin membunuh dokter Satria juga" tanyaku was-was. Dokter Satria yang mendengar ucapanku pun langsung menegakkan kepalanya.</div>
<div data-p-id="80c728413aef362be10461a62da06c93" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa benar itu Diana.." Tanya dokter Satria gemetar. Aku tau saat itu dokter Satria pasti sedikit ketakutan.</div>
<div data-p-id="bb82368bc028bd9d02a6a5e9aa9a6fc6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Tidakk.. Aku tidak akan menyakiti orang yang aku sayangi</i>" jawab hantu Diana lantang</div>
<div data-p-id="ff9bac49a4b416711d43a255a4d90f07" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Mendengar itu aku dan lainnya menjadi sedikit lega. <i style="box-sizing: border-box;">"Sayangi.? Apa mungkin diana menyukai dokter satria" </i>pikirku dalam hati. Jadi mungkinkah alasan dia masih disini karena itu. "Kau masih berkeliaran disekitar dokter Satria karena ada yang ingin kau sampaikan?"</div>
<div data-p-id="d7d4dd77415ce911c118cc5c769cf189" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hantu Diana menatap dokter Satria lekat. "<i style="box-sizing: border-box;">Iya</i>.." Jawabnya sendu</div>
<div data-p-id="bab04e22f449ea0aef8ec1c4b7418e8a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Katakanlah sekarang Diana.. Kami semua akan mendengarkanmu"</div>
<div data-p-id="d38ef154554c0c4f17f39dbb38d70fc0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Alby yang melihat Hantu Diana sudah tenang dan tak akan menyakiti siapapun lagi akhirnya melepaskan ikatan ditubuh Diana. "Bicaralah.."</div>
<div data-p-id="895d10da7f75b3fa44159ce6421e7ff7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Mas Satria.. Kau harus percaya padaku, aku tidaklah bunuh diri seperti yang dituduhkan semua orang. Kau jangan lagi menghukum dirimu sendiri, kau tidaklah bersalah.. Karena ini semua memang takdir yang harus kita jalani. Aku percaya saat itu kau pasti tidak bermaksud meninggalkan diriku sendiri" </i>ucap diana lembut menghadap dokter Satria.</div>
<div data-p-id="0749774272d5d100acbfbcc78d98580e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dokter satria yang mendengar itu semua menitikan airmata yang sudah ia tahan dari tadi agar tidak tumpah. Pertahanannya luntur. "Maafkan aku diana, saat itu aku memang cuti seminggu. Karena aku harus bertemu dengan sahabatku, aku harus menyakini diriku sendiri kalau aku percaya padamu. Aku meminta tolong sahabatku agar membantuku mengajari cara mengatasi hantu yang selalu datang mengganggumu. Karena sahabatku juga seperti kalian bisa melihat hantu. Tapi semuanya terlambat, saat aku pulang aku mendapat kabar dari polisi yang datang ke rumah dan mengatakan kematianmu dan memberikan surat itu dan jam ini padaku."</div>
<div data-p-id="61a6c220bff9ef2ab6c7aeabe58bb909" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">aku tau mas.. Saat itu aku ada disana. Tapi kau tak dapat melihatku" </i>jawab diana lembut seolah mengelus rambut dokter satria yang berlutut di hadapannya. Tetapi kenyataannya tangan diana hanya menembus kepala Satria. "<i style="box-sizing: border-box;">aku memang menulis sebuah surat tapi isinya bukanlah yang kau baca waktu itu. Aku menulis "Aku mencintaimu mas Satria, terimakasih sudah percaya padaku dan menjadi temanku"</i></div>
<div data-p-id="7cc78a96770c3bb7b539e6931f876d44" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"aku selalu percaya padamu Diana dan aku juga mencintaimu" ucap dokter Satria tegas dan kembali menitikkan airmatanya.</div>
<div data-p-id="32aa9a60a717445b229ea3a9e770c316" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku yang melihat hantu Diana dan Dokter Satria merasa kasihan pada mereka. Tapi aku melihat kebahagiaan diwajah Diana. Sepertinya apa yang menjanggal dirinya di dunia ini sudah selesai. Perlahan arwah Diana meredup dan menghilang.</div>
<div data-p-id="fde48d5ac1582d48ff0ea6a5304ab068" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa sudah selesai.?" Tanyaku pada kiya dan Alby</div>
<div data-p-id="3cff85060e88292aa1772b69148628e7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Sepertinya begitu" jawab Alby santai. Aku melihat kiya sepertinya dia juga sepertiku menangis saat semuanya telah berakhir bahagia. Akupun mendekati dokter Satria.</div>
<div data-p-id="d1a44459c627a4fa75407155753c0bd9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ikhlaskan dokter.. Diana sudah tenang sekarang"</div>
<div data-p-id="10ee4d19d81a57aa343a6784ad42a33a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa dia sudah pergi.."</div>
<div data-p-id="2b4d90be1060e36b8266c0e7867f3ccb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Iya" jawabku pelan</div>
<div data-p-id="5d8cd7ee37e589465300dac1e9cb6f5b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bisakah kau membiarkan aku sendiri sekarang Flo.."</div>
<div data-p-id="8f08aed1dda30cdb0eda8614098acc05" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku yang mendengar dokter Satria menatapnya khawatir. <i style="box-sizing: border-box;">"Apa tidak masalah meninggalkan dokter Satria sekarang" </i>tanyaku dalam hati sambil menoleh ke Alby.</div>
<div data-p-id="4d98158fb2f5faaca4e3d2defa81012c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Alby hanya tersenyum mendengar pertanyaanku. "Biarkan saat ini dia sendiri dulu. Aku rasa semuanya sudah baik-baik saja"</div>
<div data-p-id="a372dc763d030c142de97925edffb03d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baiklah kalau begitu dok.. Flo pamit pulang sekarang. Kalau butuh sesuatu telpon Flo aja ya dok." Ujarku khawatir meninggalkan dokter satria sendiri.</div>
<div data-p-id="ff3b4cd48228742e467a398f57959cbc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Akupun menjalankan kursi ajaibku keluar ruangan dokter satria.</div>
<div data-p-id="0c5a71622661d38ff693f0b49da236ba" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="ad70aef3694740a5b867e9c8c328ecd3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Saat aku berada diluar ruangan kulihat beberapa orang masih berada di sana. Pak Holly sudah datang menjemputku. Begitu juga Kenan dan Rain yang masih setia menunggu kami keluar seolah meminta penjelasan apa yang terjadi selama kami didalam.</div>
<div data-p-id="72863d398e75ec0ef2c0a092cff8ba2c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Paman sudah datang.." Kataku sambil tersenyum kepada beliau</div>
<div data-p-id="ea4eade04cae7f8bf3b105e75d3f364a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Nona Flo sudah selesai.. Kita pulang sekarang" tanyanya lembut kearahku</div>
<div data-p-id="4d7be243228dba24e8163fe6a2fbd360" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda menyetujui ucapan beliau. Pak Holly mendorong kursi ajaibku melewati Kenan dan Rain begitu saja dan menghampiri <i style="box-sizing: border-box;">recepcionis</i> dan mengatakan pesan dokter Satria agar segera menutup klinik lebih awal hari ini karena dokter Satria ingin beristirahat dan meminta dia juga pulang lebih awal.</div>
<div data-p-id="37570994e0b97b6ccd73f09cfae027ae" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Saat aku dan pak Holly hampir keluar dari sana, sayup- sayup aku masih mendengar seorang wanita yg menangis tersedu-sedu. Akupun menghela nafas panjang dan menghentikan lajunya kursi.</div>
<div data-p-id="4fa22f10510fd9ab2b644ee8bd6d16be" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Paman duluan saja ke mobil ya, nanti Flo menyusul. Ada yang harus Flo selesaikan disini dulu"</div>
<div data-p-id="697c103c70592ae5118cb7c664d40cf8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baik nona Flo.."</div>
<div data-p-id="3a19aa290ac2b7787c5d78e9c4f18e25" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Setelah pak Holly keluar dan pergi aku membalikan kursi ku dan menuju ke tempat Rain dan Kenan.</div>
<div data-p-id="86314d7337ff0fc3a60a31b0e14f7055" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kenapa kau selalu saja menangis" tanyaku ke Rain dengan wajah serius</div>
<div data-p-id="073ecf4626706ed6aa80a62a228a4484" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Rain yang mendengar suaraku berhenti menangis dan melihat kearahku. "Apa kau tahu kalau aku sedang sakit.?" Lanjutku kemudian.</div>
<div data-p-id="7a7a5368237ba569f8b03532e695e090" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dia hanya menganggukkan kepala pelan.</div>
<div data-p-id="e87d4eaf1f8c011d240f8b21c5d18f02" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kalau kau tahu kenapa kau terus menangis. Itu hanya membuatku tambah sakit" ucapku santai</div>
<div data-p-id="29da7522d67e27d6c1f1be4f2dacff1a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa kau tidak suka aku datang? Apa itu mengganggumu? kalau memang begitu aku tidak akan menemuimu lagi" Tanyanya serius menatapku.</div>
<div data-p-id="fdb0ea2eb2cfd688007f6c306c37c3d0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa kau bisa melakukannya?" Tanyaku santai</div>
<div data-p-id="639c22ecfa5de46662be011bd123bfbd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dia hanya menggelengkan kepalanya. Aku hanya menghela nafas panjang. "Kau tahu Rain, mungkin jika kau memang tidak memperdulikan ku lagi itu lebih baik. Karena aku bukan orang yang kau kenal lagi. Aku bahkan tak bisa mengingatmu. Tapi jika itu benar-benar kau lakukan, itu bukan hanya mengingkari perasaanmu tapi juga membuatku kehilangan kesempatan sekali lagi mendapat sahabat yang baik sepertimu.</div>
<div data-p-id="b3ebc5167a9c7d5e8e5236f692962bbc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Saat ini mungkin aku tak dapat mengingatmu atau mungkin selamanya aku tak dapat mengingatmu tapi hari ini boleh kah aku bertanya sesuatu darimu Rain?" Tatapku tepat ke mata Rain</div>
<div data-p-id="54061b178867c78b60f4e1ab12445c28" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bertanya apa Flo.." Tanya Rain ragu</div>
<div data-p-id="df88d19e5a66029ea54dca9d4badba95" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Sebelumnya aku akan jujur padamu, aku yang tak bisa mengingat apa pun di masa lalu ku, yang tidak mempunyai siapapun lagi disampingku, yang dianggap gila oleh beberapa orang, dan mempunyai rahasia yang tidak banyak orang tahu.. Aku yang seperti ini apa bisa kau terima menjadi sahabatmu lagi?" Tanyaku tegas menunggu jawaban</div>
<div data-p-id="631c54ab216435ef493bd853c998cc04" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Rain yang mendengar itu langsung memelukku dengan erat. "Apa pun kamu, seperti apa dirimu, bagaimana nanti kita kedepannya aku tak peduli. Yang aku mau satu Flo, kemarin kita bersahabat, hari ini kita bersahabat hingga kapanpun kau tetap sahabat terbaikku.." Jawabnya mantap menatapku tajam.</div>
<div data-p-id="fdb81f09a8a1fa0acb48248abcb83234" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Oke kalau begitu.. Kita mulai semua nya dari awal. Perkenalkan namaku Ishika Flowers Humairah tapi kau cukup memanggilku Flo" sambil menjulurkan tangan</div>
<div data-p-id="df7da0f87793a9ba5764aaa17da4b305" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Rain pun menyambut tanganku dengan riang "Hai.. Namaku Rainny Khalisa. Kau bisa memanggilku Rain" ucapnya bersemangat.</div>
<div data-p-id="ba9738701f9cbe300b7db04aee990931" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Eheemm.. Eheemmm.. Apa aku boleh bergabung" tanya Kenan tersenyum dikedua sahabatnya</div>
<div data-p-id="280ffca34e9788a3c503b83e0acaaf25" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa aku mengenalmu.." Tanya Flo datar</div>
<div data-p-id="93f028259da33629d451a07a4f7a0f99" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Fllooo.. Apa gue harus nangis guling-guling atau kejer-kejer biar elo bisa ingat gue.. Haahh" tanya nya menatap Flo tajam</div>
<div data-p-id="0d3c76d20b5e2fcddb38325ed0d22f8c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku pun menatap Rain seraya berkata "Kayaknya itu ide bagus ya Rain." Sambil mengedipkan satu mataku ke Rain.</div>
<div data-p-id="b3ccec58666e0b2548cbb4bd73a64f64" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Rain yang mengerti maksudku berkata "Aahh.. Bener baget Flo.. Eehh luu kenan hayo dah nangis guling-guling gue juga mau lihat" sambil terkekeh senang.</div>
<div data-p-id="61fd7123ecf321bd7cb768cc547bdace" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Heeeiii.. Aku meragukan elo ilang ingatan deh Flo. Dari cara menyiksamu masih sama" tatapnya tajam kepadaku</div>
<div data-p-id="c3bee0849b298cbd86ba058effe4bfd8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku yang menahan tawa hanya membalikan kursiku dan berkata "Terserah kamu sajalah" dan pergi berlalu dari sana diiringi Rain yang dengan wajah manis mendorong kursiku.</div>
<div data-p-id="df44aa02dbf99a8740f2af5cc6fceeb3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Floo.. Rain.. Tunggu gue.." Teriak Kenan dibelakang kami.</div>
<div data-p-id="99ff9ddc7c2b929618345b5bdbe0810d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="0f016b697e9102ff95c8be8fa0cde4db" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku melambaikan tangan ke Rain dan Kenan.</div>
<div data-p-id="c629b4fff839e9c6ef4ed1602fd736fb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Besok kita mampir ke rumah kakak loe ya Flo" teriak Rain dari luar mobil</div>
<div data-p-id="83009bcf74b7fb4c31212a8f01ffcf34" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku hanya menganggukkan kepalaku. Dan tersenyum ke mereka berdua.</div>
<div data-p-id="50c92a20da9d3d8126223de0a8e91017" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Nona Flo sudah mengingat mereka berdua" tanya pak Holly ragu saat mobil sudah berjalan.</div>
<div data-p-id="8266f4671ec5415c02079dab0ef5f4cc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Belum paman.." Aku menggelengkan kepala dengan lesu</div>
<div data-p-id="991326c777d9180b76a932b784298ad5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Beguyur be nona" pak Holly memberi semangat padaku lewat kaca di depan mobil. Dan aku hanya menganggukkan kepalaku dan tersenyum mendengarnya. (<i style="box-sizing: border-box;">beguyur be bahasa palembang kental yang Artinya pelan-pelan saja nona)</i></div>
<div data-p-id="cd7ff695437021f3904c45af35aa938e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">***</i></div>
<div data-p-id="7f17bd799066b5c6c31dda0346a65951" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
(<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">Flashback</i></span>)</div>
<div data-p-id="e2db45e0a209598fcbb847ec9b3024d5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tunggu ayug.." Saat aku mau keluar dari ruangan dokter Satria</div>
<div data-p-id="0bb649f1e71b747b2afe4cc9562d6e25" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kenapa Kiya.."</div>
<div data-p-id="a35e0c4798e6424ac981478a932ee61f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kami tetap disini ya, jaga-jaga kalau ada yang berniat jahat sama dokter Satria. Apalagi dia masih ling lung gthu" ucap Kiya sambil melihat Dokter Satria yang mash duduk lemas karena kejadian tadi.</div>
<div data-p-id="e3e084aa688d4d882feec40a569d1292" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baiklah.. Kalau ada apa-apa kabari Flo ya" ucapku sambil berlalu. Prince seperti biasa masih tiduran di pangkuanku. Kucing hantu ini makin manja saja denganku.</div>
<div data-p-id="17acb3c493a8b0f272cc41a640781473" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ehhh.. Satu lagii yug" ucap Kiya sambil tersenyum-senyum melihatku</div>
<div data-p-id="ed22f7c57a7723dfe55e4a4b41ed7935" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apalagi sih Kiya.."</div>
<div data-p-id="b69c2e4e7632109dfc57db47810ef9b1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dia hanya terkekeh pelan "itu.. Dua orang yang diluar, mereka orang yang baik. Kau harus mencoba berteman dengan mereka"</div>
<div data-p-id="c2d5deddfa121f3be5d913fd6b096925" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bagaimana kau begitu yakin akan hal itu Kiya"</div>
<div data-p-id="1688c07bff0273ac8cbc5aef8c56f04e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku mendengar wanita itu bicara dengan pria yang di sampingnya. Dia bilang <i style="box-sizing: border-box;">Flo adalah sahabat terbaikku, aku tidak bisa mengabaikannya, cukup setahun ini aku tersiksa karena tidak bisa bersamanya. Apa persahabatan yang sudah kita lalui bertiga seumur hidup kita berakhir seperti ini saja kenan</i>"</div>
<div data-p-id="c3b8053edaac04140fc05e0b1a5872e9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku hanya diam mendengar penjelasan Kiya.</div>
<div data-p-id="4899996f5fbe5c3fd2c689d591381d4c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Yug.. Kurasa mereka tulus. Kau harus membuka hatimu untuk mereka juga" lanjut Kiya tersenyum padaku</div>
<div data-p-id="2a2564b27673acd953f1eeac6e707b3c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kita lihat saja nanti.." Ucapku seraya keluar dari ruang Dokter Satria.</div>
<div data-p-id="cc25b8deae2de3473d855690c13ca5b0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
(<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">Flashback end)</i></span></div>
<div data-p-id="afea8b5220c712b23e544e87f89ef81a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="edd92cb8d87ec009f19b9323ed9706fb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Palembang, 05 Mei 2015</i></div>
<div data-p-id="c2f2aa72f2a31ca74b35a65348a0586e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Dear Diary,</i></div>
<div data-p-id="6eb6f101e88133409048d29724db7b60" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Aku makin yakin kalau janji Allah itu nyata.! Aku yang awalnya bertanya kenapa dipertemukan dengan 3 hantu yang nggak jelas akhirnya bersyukur telah dipertemukan dengan mereka.</i></div>
<div data-p-id="8ad6ebae066e5ca7072a34dab2bd1d38" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Aku yang mengeluh dengan kondisiku yang buruk akhirnya mengerti ada yang lebih buruk daripada diriku kenapa aku tak pandai bersyukur.</i></div>
<div data-p-id="0086f1fc5a578bebe9d90bb9a2c98100" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Akhirnya aku memilih percaya akan setiap keputusan yang kau berikan untuk ku ya Allah. Aku mempercayai hatiku menemukan jalan yang lebih baik lagi. Terbuka dengan apa yang terjadi disekitarku, menerima apa pun yang kau takdirkan untukku, membuka hati untuk orang lain dan berusaha memberikan kesempatan untuk menjadi lebih baik.</i></div>
<div data-p-id="87c45a247785fc98e7ef0892a6afd3c2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Ahh... Terimakasih ya Allah. Telah selalu berada disisiku dengan mengirim setiap kasih sayangMu padaku. Aku akan menikmati semuanya dengan lebih baik lagi</i></div>
<div data-p-id="2806fbbe284db00cfdab62998c9b35a8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Sincerly,</i></div>
<div data-p-id="e62417457a7ab2f12ca01d6600da1fd3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">I.F.H "Flo"</i></div>
<div data-p-id="03ea40074c188261d17d771d8cdbcd31" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">***</i></div>
<div data-p-id="0894b131c9a9efdf40825144deacb422" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Next chapter..</span></div>
<div data-p-id="b76d0a237b6dad233ca83f22d604af86" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Please Vote and Comment ya :* untuk silent readers.. Gumawo sudah mampir dan membaca cerita kami.</span></div>
<div data-p-id="f239f25a98cd79f07a2ddded10cc1ada" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Semoga next chap bisa lebih baik lagi.. Lagi mikir konflik selanjutnya.. Hahaaa.. Ada ide ^_^</span></div>
</div>
<div>
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><br /></span></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-74189273430477945082016-06-30T07:17:00.000-07:002016-06-30T07:17:29.711-07:00Ghost Story (Chapter 4)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://em.wattpad.com/f04cf2cfe8db1232878c886e3d7e9b9bdfc53426/687474703a2f2f3834643166332e6d656469616c69622e676c6f67737465722e636f6d2f6d656469612f37342f373465303639313731323832653635393365623437663662363264653961313239653035303735366436636331646336393865663362363762303764643066382f616e696d652d626162792d6a70672e6a7067?s=fit&h=360&w=720&q=80" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://em.wattpad.com/f04cf2cfe8db1232878c886e3d7e9b9bdfc53426/687474703a2f2f3834643166332e6d656469616c69622e676c6f67737465722e636f6d2f6d656469612f37342f373465303639313731323832653635393365623437663662363264653961313239653035303735366436636331646336393865663362363762303764643066382f616e696d652d626162792d6a70672e6a7067?s=fit&h=360&w=720&q=80" width="287" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 4 : Kenangan Masa Lalu<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<div data-p-id="6bc917c515b0caec620f98bc56dc5512" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hari ini jadwal ku menemui Dokter Satria. konsultasinya masih 2 jam lagi. Tapi aku sudah bersiap menunggu pak Holly datang menjemput. Saat ini pak Holly masih harus menyelesaikan pekerjaan nya dengan mba Naya. Sambil menunggu dijemput aku meluangkan waktu membaca novel yang baru dibawa mb Naya kemarin.</div>
<div data-p-id="e91b979a4d062569920ed9f4363e9711" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ayuugg.."</div>
<div data-p-id="2eeb3cffccf07f862df93395322fe07e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba seseorang mengagetkan ku dari belakang. Suaranya khas dan aku langsung sadar itu suara milik siapa.</div>
<div data-p-id="453edb97fe677c995abe8e1ecb164044" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa Kiya.."</div>
<div data-p-id="e3bc65bb6b5b31478dcdae9ff2311c0e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"hari ini jadwalnya ke dokter kan? Kenapa belum berangkat.."</div>
<div data-p-id="d707e15faa8263a73a9852a6e4a3fca8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Hari ini pak Holly lagi banyak kerjaan jadi jadwalnya di undur.." Jawabku santai sambil tetap asyik membaca buku.</div>
<div data-p-id="0c06c83efb4e17bfcb17e34c20233bf1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ayug lagi baca apaan sih.. Serius sekali." Tanyanya heran sambil terbang mendekatiku</div>
<div data-p-id="98f722bfd7677339c870511cae51896d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku tak menjawab pertanyanya dan melanjutkan kembali membaca. Lalu tiba-tiba tedengar suara handphone yg berdering.</div>
<div data-p-id="e0329242b5f6fb74ee38a79b47292816" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Kuhitung detik waktu</i></div>
<div data-p-id="7e58e94cef7ddf2923041c026e29435f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Memikirkan kamu tiada habisnya</i></div>
<div data-p-id="92295f7a0cfcadbaac6a82bf7013de54" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Kau di detak jantungku</i></div>
<div data-p-id="c7fc9dafc02389870afdb1e9e5b63716" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Di setiap nafasku tiada gantinya</i></div>
<div data-p-id="766d4b5b031ae340bc344b894ffd5d87" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Engkau segalanya yang bermakna..."</i></div>
<div data-p-id="d59f0723ec3e27883009ffa5b141483a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku mencari darimana asal suara tadi. "dimana kuletakan handphone tadi eii.."</div>
<div data-p-id="9d24770c6a771a145cdb06d4143dd78a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ini.." Tiba-tiba seseorang datang di depanku memberikan handphone yg diletakan diatas buku yang ada dipangkuanku. "makasih Alby.. Aku baru tau kalau hantu juga bisa memegang benda.." Tanyaku heran</div>
<div data-p-id="b581d175dfe782c532e533ba28a6f041" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kau terlalu banyak menonton film. " jawabnya sambil berlalu menuju sofa kesayangannya di depan televisi kamarku.</div>
<div data-p-id="48627a429449d251cf962b0dc2c7bfdf" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ciihh.. Aku kan tidak tahu.. Toh aku belum pernah jadi hantu" kataku ketus</div>
<div data-p-id="78a753560dd5119d7c985a40c10f1d20" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Yang bisa melakukannya cuma Alby saja koq yug.. Tuuhh.. Kiya juga gak bisa melakukannya" Kiya mempraktekkan nya dengan berusaha menyentuh handphone yang kupegang</div>
<div data-p-id="f6da6785ce12a65ce81e578a20d8abd6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kog bisa.?" Tanyaku ke Kiya</div>
<div data-p-id="d4135e19bb7cac80c186f3da3cb98bec" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Gak tahuu.." Jawab Kiya sambil menggelengkan kepalanya "yang aku tau jika hantu ingin memegang sesuatu dari dunia manusia kami harus berlatih keras.." Lanjutnya kemudian.</div>
<div data-p-id="0d58ffea247eba6ab6bb3968d144a090" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"ternyata dia hebat juga.. Tapi menyebalkan" </i>pikirku dalam hati</div>
<div data-p-id="f68ef04305f6c55747d60e31c07d78f6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku bisa mendengarnya Flo.."</div>
<div data-p-id="ff23e3ad1fcb0072f94dcce595e4c0be" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tuhkan menyebalkan" ucapku sambil memincingkan mataku ke dirinya dan Dia hanya terkekeh melihat pandanganku yang tajam kearahnya.</div>
<div data-p-id="a4bc7b9370d136ec6ee8718f7c770b84" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Siapa yg telepon yug.." Tanya Kiya berusaha melihat tulisan dilayar hp ku yang gelap.</div>
<div data-p-id="a9051d4c846fd741325aaac30dabb9b0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kiya.. Aku lupa. Aku cek bentar" kubuka layar hp ku dan tidak ada nama disana hanya menyisakan nomor saja. "nomor gak dikenal, mungkin salah sambung"</div>
<div data-p-id="bbde4724c2c944dca8135116ff81ad5b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"bii.. Nanti ikut ke tempat dokter Satria ya" bujuk kiya</div>
<div data-p-id="f26183ebea6b3a7b6a7f63448017594a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kamu sama prince saja yang kesana. Aku mau menyelesaikan buku ini" jawab Alby santai sambil berbaring di kursi malas</div>
<div data-p-id="509dc2898deaaf12707a4cfe2464502b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ayo dong bii.. Ikut aja.. Soalnya terakhir disana ada hantu yg mengerikan banget... Iiihhh.." Gidik Kiya ketakutan</div>
<div data-p-id="c00aca2813c74852763fb8bf008f89b8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kamu lupa Kiya, kau juga hantu sekarang.." Tatap Alby ke Kiya</div>
<div data-p-id="48bfcd8d012ac1f8e4fcd1a63b057474" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"iyaa.. Tahu sih.. Tapi hantu disana nyeremin banget bii"</div>
<div data-p-id="021d7eac7eff35e2bfa50df1fba2eaa6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku yang mendengar pembicaraan mereka, perlahan mendekati mereka dan bertanya "hantu yang mana?"</div>
<div data-p-id="5036cd4c1c10838f63ef76b47ece18bf" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ayug gak lihat?" Tanya Kiya penasaran</div>
<div data-p-id="3e914911ba359e6b53375e0fc0bcc8da" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku hanya melihat satu hantu disana, seorang perempuan yg menunduk dan punya tanda lahir ditangan kirinya. Kalau gak salah Waktu itu aku melihatnya berada di dalam ruang dokter Satria"sambil mengingat sesuatu</div>
<div data-p-id="0d12ecc987886e13c2b875628c2db55c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ahh.. Bukan yang itu yang aku lihat."jawab Kiya "yang kulihat seseorang dengan luka bakar di seluruh tubuhnya, baunya sangat menyengat, ditambah lagi tatapannya sangat tajam dengan warna merah menyala" jawab Kiya sambil bergidik ngeri</div>
<div data-p-id="cc37e033d472054fd1333fb269508e4b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Saat melihatnya aku bener-benar ketakutan dan langsung pergi" lanjut Kiya kemudian</div>
<div data-p-id="dc403982a58fafe24c0e722077bbf8c0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Hantu memang macam-macam ya. Tapi kenapa kalian bersih. Gak kayak hantu lainnya. Hanya terlihat pucat & dingin" tanyaku penasaran</div>
<div data-p-id="fc42fdfa552edd128efee014bf4391a8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Alby yang dari tadi tiduran membaca buku akhirnya menyelesaikan membacanya dan mulai duduk tegap dihadapan ku dan Kiya.</div>
<div data-p-id="9d182d3240e5d1c5954017bf671f60ff" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Hantu itu ada banyak macamnya. Tergantung bagaimana cara meninggal mereka atau bahkan mungkin karena ada suatu masalah yg belum terselesaikan didunia ini, sehingga membuat mereka tetap bergentayangan di dunia ini. Kenapa kami lebih bersih, karena kami meninggalnya dalam damai. Kiya meninggal karena sakit sedangkan aku sendiri meninggal saat sedang tidur." Jelas Alby panjang lebar.</div>
<div data-p-id="e108e06824ffc1cf483d613485f1eb94" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Terus kenapa kalian masih di dunia ini. Apa ada yang memberatkan kalian?" Tanyaku lagi penasaran</div>
<div data-p-id="add0e3c7de42320f509519330d0d929b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kiya & Alby saling berpandangan dan sedetik kemudian mereka tertawa terbahak-bahak.</div>
<div data-p-id="f02ee0baab5c5dbe1de9d1e9307943ef" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ada yang lucu.?" Tanyaku heran</div>
<div data-p-id="d94716a1c285599ee98a8d4093a34e92" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ehh.. Maaf ayug.. Kita hanya terlalu suka sama dunia ini jadi rasanya belum rela meninggalkannya begitu saja." Jawab Kiya sambil menyeka airmatanya.</div>
<div data-p-id="1acf563b275beffb0676b1e0ba26a3ce" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"lagipula menjadi hantu itu menyenangkan.." Lanjut Alby kemudian</div>
<div data-p-id="2de89ed3b77ec8cbd28bc6d9e3663fbe" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Cuma itu alasannya.. Gak menarik aah" sambil berbalik dan meninggalkan mereka. Dan mereka hanya tersenyum memandangku dari belakang.</div>
<div data-p-id="6a884994a36250a25bcfd56664ea2977" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tok.. Tok.. Tokk..</div>
<div data-p-id="16dc94b5cef69ae20770603a55782784" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku.</div>
<div data-p-id="160d61646aa599655e323e2eaebeedb0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Siapa.?"</div>
<div data-p-id="784f93586582656d9b408a4ade745c59" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Saya bik lastri non, anu mau bilang pak holly sudah nunggu di ruang tamu."</div>
<div data-p-id="723b86a757cab7afee5eda5d927052d0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Makasih bi.. Bilang saja Flo segera ke bawah.."</div>
<div data-p-id="d9c4096dc64fc19169cf7d5e57a3c7c6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baik non.."</div>
<div data-p-id="2a494b5e4b8fef47a91eb73dbaca3628" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku pun bergegas mengambil tas kecil dan segera keluar kamar menuju lantai bawah. Beberapa hari setelah aku keluar rumah sakit mba naya memerintahkan Pak Holly membuat sebuah lift agar aku bisa leluasa ke beberapa tempat sendiri tanpa membebani orang lain. Jadi meski kamarku berada di lantai 2 aku dengan mudah turun tanpa menggunakan tangga.</div>
<div data-p-id="304822c24a88db979a8095fbf51591e5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sebelum aku keluar aku sempat melihat Kiya yang masih membujuk Alby agar mau menemani dia mengikuti aku ke tempat Dokter Satria. "jadi, ada yang ikut..?" Tanyaku kemudian</div>
<div data-p-id="63d6691ae05a3322af1b5f7dc5d92ccf" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Duluan saja cantik.. Apa kau lupa kalau kami adalah hantu" jawab Alby sambil tersenyum</div>
<div data-p-id="0a4ad5aef5c02b1fdbc2b5b86179a104" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Iya ayug.. Nanti aku seret Alby kesana" jawab Kiya sambil menarik tangan Alby</div>
<div data-p-id="2e722c3e916899e202eba4872384a42f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sedangkan Prince sudah mengeong di depan lift tanda dia akan menemaniku selama perjalanan nanti. Akupun meninggalkan mereka berdua yang masih asyik berdebat.</div>
<div data-p-id="8a7ab20ec0ab3262ce329c7dcb399a4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="de6fa0265d7ebea71d3f6b775982437b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Tempat praktek Dokter Satria</span></div>
<div data-p-id="19384238ab7ba0d02d6bb13bc3f7c28c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Paman, kenapa setiap kita kesini sepi ya.. Apa tidak ada pasien lain selain Flo.?" Tanyaku heran</div>
<div data-p-id="b1d6ed31c0606e4e25e9148e5fff7b2c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ohh itu.. Karena nona Naya meminta jadwal khusus agar setiap nona Flo konsultasi tidak perlu menunggu terlalu lama.." Jawab pak Holly sambil mendorong kursiku memasuki tempat prakter dokter.</div>
<div data-p-id="c363419af3b0c400d4f9d86f66afdfd8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"oiyaa nona.. Paman dengar nona mau terapi untuk kaki nya ya?"</div>
<div data-p-id="3c98f0ea7fe4bad885c1256c052d3156" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"iya paman.. Flo ingin sembuh kayak dulu lagi. Masih banyak yang ingin Flo lakuin. Doa in Flo ya paman"</div>
<div data-p-id="e67e0073d13df55774c7ee96ffed7813" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aamiin.. Paman doakan yang terbaik selalu buat nona Flo. Fighting nona" ucap pak Holly bersemangat sambil menunjukan tangannya. Flo tersenyum melihat kelakuan pria paruh baya disampingnya.</div>
<div data-p-id="88069589e1c5c41ef292268917d986eb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Flloo.." Panggil seseorang dari arah depanku</div>
<div data-p-id="dd2ffec9a6b7eef5ad48290fb045884a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku hanya memandang wajah wanita muda yang berdiri dihadapanku. Rasanya aku mengenal dia, tapi aku lupa. Wajahnya tak asing bagiku. Matanya yang bulat lekat memandangku, Ada kerinduan terpancar dari wajahnya. Di belakangnya telah berdiri seorang pria yang pernah kutemui.</div>
<div data-p-id="56ab4f558d23b7e5c0a6063637862b3e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Flo apa kabar.." Tanya wanita itu lembut kepadaku.</div>
<div data-p-id="9f579fe35490553add34f4e8ca2b034a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Alhamdulillah baik.."jawabku datar "Maaf apa aku mengenalmu.?" Lanjutku kemudian.</div>
<div data-p-id="d5dae6ae38bade96c83b712d4730af2f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Saat mendengar pertanyaanku, seketika itu pula butiran bening mengalir dari matanya. Pria yang dari tadi berdiri dibelakangnya maju kedepan memegang bahunya seraya ingin menguatkan wanita itu. "kenapa dia menangis?" Pikirku dalam hati</div>
<div data-p-id="e5a2d356d82044171f08cee0de09dd42" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ku lihat Kiya & Alby juga sudah datang dan berdiri diantara kami. Aku tersenyum melihat kedatangan mereka berdua. Kiya memberi tanda bertanya kenapa wanita itu menangis, dan aku hanya mengangkat bahuku mengisyaratkan aku juga tidak tahu.</div>
<div data-p-id="b1de25159ec627c5ad8655ce768ff37b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Saat itu juga perawat disana memanggil namaku dan menyuruku masuk kedalam ruang Dokter Satria. Aku pun berjalan melewati mereka dan menuju ke ruang dokter.</div>
<div data-p-id="81a4eafe4ac7b3a66b3e172181da07fb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Hai Flo.. Bagaimana harimu?" Tanya Dokter Satria ketika melihatku sudah diruanganya.</div>
<div data-p-id="8df9c16d4914c01e0b3d6cafa0c1b0dc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Biasa saja.." Jawabku santai</div>
<div data-p-id="6ada6408a6f439a55d6700fa592e69a3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"heeii.. Jawaban apa itu" protesnya kemudian</div>
<div data-p-id="5177f49e52a86b96a7c4721ccea5f436" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku hanya diam tak melanjutkan protes nya. "Dok, siapa wanita di depan.?" Tanyaku mencari jawaban</div>
<div data-p-id="e5cbaf90386d0b9d3cdee0289f563912" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Wanita yang mana.?"</div>
<div data-p-id="6393ef854e602f6a12288f9460c81702" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Wanita yang sedang bersama Kenan di depan, siapa dia?"</div>
<div data-p-id="96948f1837ac18615d12e72a777a6ab7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Maksudmu Rain.? Memangnya kenapa dengan dia.." Tatapnya menyelidik kepadaku</div>
<div data-p-id="5001b5812684b1beee73a8f6169861da" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tidak apa-apa sih, hanya saja dia tadi menyapaku, saat ku tanya apa aku mengenalnya, dia malah menangis. Menurut dokter kenapa dia menangis?"</div>
<div data-p-id="276d3aac6c831921211d2d60b83a8431" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Memang kenapa Flo.."</div>
<div data-p-id="c4fb22dca6f74be12c2215946eb41c9f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Entahlah dok,, saat melihat dia menangis, rasanya disini ada yang aneh" ujarku sambil menunjuk dadaku.</div>
<div data-p-id="f03eca676c9034a86c40fa2518bf4e49" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa kau mengenalnya.." Tanya Dokter Satria menyelidiki ku.</div>
<div data-p-id="879c78b03096f727845a899a9ce4a7be" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku hanya menggeleng pelan tak mampu menjawab pertanyaan Dokter Satria. Melihat aku yang bingung, Dokter Satria mendekatiku dan menepuk pundakku. "perlahan saja ya jangan terlalu di porsil nanti malah makin sakit kepalanya." Katanya mengingatkan ku sambil tersenyum.</div>
<div data-p-id="e5f8654f79d5927d49eb3edc6e85a354" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda setuju dengan apa yang diucapkan dokter.</div>
<div data-p-id="593195e7bcca9d25498d4e50c8dd418e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Flo, apa saya boleh bicara sesuatu.?"</div>
<div data-p-id="6643ceba1d1f4ff0ae0beacecc231eec" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tentang apa dok.."tanyaku heran</div>
<div data-p-id="7e58365422cd9d41e89a4806767cd780" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Darimana kau bisa tau jam ini ada di laci kamar saya" sambil mengeluarkan sebuah jam sport yang sudah tampak sedikit usang dan aku yakin itu jam sudah tak berfungsi lagi. Terlihat dari kaca jamnya yang sudah retak.</div>
<div data-p-id="2ec7f9529e787885eb16842c96d0a751" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku menatap kebingungan diwajah Dokter Satria. "Seperti yang pernah saya bilang kan dok, dari wanita yang berada si dekat dokter"</div>
<div data-p-id="57c4b5f8128287f490565c963d839729" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"iya.. Tapi saat itu aku yakin tidak ada siapapun di belakang saya" jawab Dokter Satria penuh keyakinan.</div>
<div data-p-id="eb99d125cc1d6125a19d8ac65a2a031a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku menghela nafas dan mulai mencari ke segala arah. Berharap sesosok yang ku cari muncul. Ternyata dia masih ada disana di sofa dekat air. "itu dia.. Tepat disebalah sana" kataku kemudian.</div>
<div data-p-id="3f8353275bfed997cf5457be0db11798" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Mata Dokter Satria memandang arah dari jari telunjukku. Tapi tak ada apa pun yang terlihat disana. Lalu dia memandang Flo lagi. "Tak ada siapapun disana.."</div>
<div data-p-id="fa6707d0e9c8e9dbdfac207033d7b100" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kalau Flo bilang jujur apa dokter percaya.."</div>
<div data-p-id="37344afd510c937d8acaecc5f15b6462" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Jujur tentang apa Flo.?"</div>
<div data-p-id="262a2f4aa09e2b2fdf28b6b9caf20781" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Flo kembali menarik nafas panjang dan berkata "Kejujuran kalau Flo bisa melihat hantu.. Seperti halnya wanita yang ada disana"</div>
<div data-p-id="f1c053ea5f4da38d6ed523af28e0f9c0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Han-tu" ujar Dokter Satria terbata-bata seakan tidak percaya</div>
<div data-p-id="af8f8ed5909ee4a61c8643823c73cb78" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Iya dok, Hantu.."</div>
<div data-p-id="87a1c8b31a8155d6f4f8f96d8f7842c5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dokter Satria terdiam mendengar apa yang aku bicarakan. Kebenaran yang kukatakan sangat sulit diterima logika seorang dokter seperti dia.</div>
<div data-p-id="5d02aacda0b285192ab173de3abcc579" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa jam itu dari pacar dokter.." Tanyaku memecah keheningan yang terjadi</div>
<div data-p-id="db567e95876f29d246fa85cc01f7b24e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dokter Satria seperti terasa ditarik kembali ke masalalu karena pertanyanku. Lalu dia menarik sebuah kursi dan duduk di dekatku. "bukan.. Ini memang jam yang special bagi saya, tapi ini bukan hadiah dari pacarku."</div>
<div data-p-id="b6181f330463ba9fa9f4ebcd18d7d52e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kulihat wanita yang dari tadi duduk di sofa dengan wajah yang tertunduk lesu tiba-tiba saja berdiri.</div>
<div data-p-id="e9b5b9a2560b032a2e1bc3d1fdb2fa07" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Terus jam itu dari siapa dok.." Tanyaku penasaran.</div>
<div data-p-id="4dcb329e261dac403ffc6f0a3b061c1a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Hanya dari seorang pasienku beberapa tahun yang lalu.." Jawab dokter pelan. Aku yakin dari suaranya yang berat itu, tersimpan kesedihan didalamnya.</div>
<div data-p-id="573bb70e370f1186c16e18a6341b5dd6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"lalu dimana wanita itu dok.." Tanyaku penasaran</div>
<div data-p-id="30af39dfd5d99ec295e1af51f15f25a7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"dia sudah meninggal setahun yang lalu" jawab dokter Satria yang matanya mulai berkaca-kaca.</div>
<div data-p-id="3d04ecfd0a1e3608da1ced30c9564227" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Ahh.. Apa wanita itu yang dokter satria maksud"</i> tanyaku dalam hati. "<i style="box-sizing: border-box;">kemana dia, kemana wanita itu, kenapa dia menghil-ang</i>" tiba-tiba sepasang tangan sudah dileherku dan mencekramnya dengan kuat sehingga aku sulit bernafas.</div>
<div data-p-id="b2f59e127d83c3dd3e5fa9c7f09fadac" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Saat kudongakan kepala ku keatas terlihat seorang wanita dengan wajah yang mengerikan. Separuh wajahnya terluka dan mengeluarkan darah. Tatapannya penuh kemarahan padaku. Ia mencekik leherku dengan kuat dari belakang kursiku. "to-lo-ng le-pas-kan tang-an-mu sa-kit" kataku terbata-bata "a-pa ma-u-mu"</div>
<div data-p-id="a2e6fbf0973609080bd19ad9dc4a42df" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dokter Satria yang memang tidak bisa melihat apa-apa terkejut melihatku yang sulit bernafas "Flo.. Flo.. Kamu kenapa" teriaknya panik "Apanya yang sakit"</div>
<div data-p-id="94b5c90c5b5c8f5fd07ce580a68a00c7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba tangan yang berada dileherku menghilang aku pun terbatuk-batuk karena efek cekikan dileherku tadi. "Cantik.. Kamu tidak apa-apa" kulihat Alby sudah berdiri di sampingku dan memegang tanganku.</div>
<div data-p-id="666b39d82567912de49f31a24999c2a1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"uhuk.. Uhukk.. Iyaa a-ku tidak apa-apa" jawabku terbata karena masih merasakan sakitnya dileherku. Setelah memastikan keadaanku Alby sudah menghilang entah pergi kemana.</div>
<div data-p-id="6a5c86a4f21348a93f486cfd2e7c2fe6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kulihat dokter sedang memanggil suster di telponnya. Dan sedetik kemudian ada banyak orang datang menghampiriku.</div>
<div data-p-id="6607003b3b6059ebde50ccfbf256c13b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Flo.. Kamu tidak apa-apa" tanya seseorang yang sudah dihadapanku mensejajarkan kepalanya ke mukaku dan memegang erat bahuku. Wajahnya menampakan kekhawatiran luar biasa. Dia wanita yang menangis di depan tadi.</div>
<div data-p-id="2b5205b3bb0ad36fc04c67be3fefbdad" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"iya, aku tak apa.." Jawabku pelan</div>
<div data-p-id="91cf1725b7bcbe5e9e0f920f73d0235c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dia pun menangis sejadi-jadinya sambil memelukku dengan erat. "syukurlah kau tidak apa-apa, aku takut kehilanganmu lagi.." Ucapnya disertai isak tangisnya. Aku bisa merasakan ketulusan dari ucapannya dan entah mengapa dadaku menjadi hangat seolah berkata aku pernah merasakan ini, entah kapan. Akupun membalas pelukan wanita itu dan berucap pelan "aku tidak apa-apa Rain, jangan khawatir" sambil menenangkan dirinya.</div>
<div data-p-id="db0103681ad7b6523b5bcfc4b2544448" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sontak ia melepaskan pelukan kami lalu berkata setengah berteriak "Kau ingat padaku Flo.." Sehingga membuat semua orang yang ada diruangan itu menatap kearahku. Aku yang memandang lekat ke Rain hanya menggeleng pelan.</div>
<div data-p-id="2e975c55d871f1dce04a52706e905336" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"lalu kenapa kau tau namaku" tanya Rain penasaran.</div>
<div data-p-id="1f0bc156a3887f0dfbbbd671dcd3edee" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kulihat matanya kembali menatapku seakan mencari jawaban yang ia ingin dengarkan. "dari Dokter Satria.." Jawabku pelan</div>
<div data-p-id="45006f3191a825b22f464e118fc42f6b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dokter Satria yang mendekatiku sambil membawa air minum kearahku berkata pada Rain "iya Rain, kakak yang memberitahukan namamu ke Flo.." Lalu ia menyerahkan segelas air itu padaku "minumlah dulu.. Lalu ceritakan kenapa kau tadi sulit bernafas"</div>
<div data-p-id="828b5cabd21ccb28138987c688689381" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku melihat kemurungan kembali diwajah imut Rain. Entah kenapa hatiku mengatakan aku tak suka melihat dia seperti itu.</div>
<div data-p-id="1ce5fea97f42af4d5e202d8635e4765b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku akan beritahu dok, Tapi bisakah kita mengobrol berdua saja.."</div>
<div data-p-id="2c271d8098ad9e2f0ee30e2bf06b4bcc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dokter Satria seolah mengerti kenapa aku ingin seperti itu, lalu ia menyuruh yang lain segera keluar ruangannya. Aku lihat Rain sempat menolak dan ingin tetap disini tapi karena dibujuk Kenan akhirnya dia menyerah dan kembali keluar dari ruangan Satria. "aku yakin, dia orang yang penting di hidupku sebelum aku kehilangan semua kenanganku" ucapku dalam hati memandang kepergiannya.</div>
<div data-p-id="0f1490fd2f56b858980a44a157bd152b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa sekarang kau bisa menjelaskannya Flo, kenapa itu terjadi.?" Tanya Dokter Satria menatapku heran dan penuh kekhawatiran</div>
<div data-p-id="131a9dd8d1ef96a5b1ee15765bee6f90" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"meeoonggg" aku tersenyum pada Prince dan membiarkan ia tiduran diatas pangkuanku. Kucing hantu ini sepertinya menunjukan rasa kekhawatirannya kepadaku. Perlahan aku mengelus kepalanya dan berkata "aku tidak apa-apa"</div>
<div data-p-id="4cc580df798eca4641589ba8ccad8082" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa yang kau lakukan Flo.." Tatap dokter Satria penuh keheranan</div>
<div data-p-id="905c46c560fbeefc5fd82e7ccaf51818" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku tadi sudah bilang kan dok, kalau aku bisa melihat hantu. Di pangkuanku sekarang ada seekor hantu kucing yang tiduran dipangkuanku"</div>
<div data-p-id="e84111571792cb81c2b67e7ff3bab613" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dokter Satria hanya menatapku heran. "ahh.. Aku yakin dokter Satria menganggap aku gila seperti lainnya" ucapku dalam hati</div>
<div data-p-id="510ee93fce325718a65c92af659835bf" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Lalu apa yang terjadi tadi saat kau kesulitan bernafas."</div>
<div data-p-id="ded6c53efdf9331b72638dbe2cd70f2e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku pun menghela nafas dan mulai menceritakan semuanya "Saat kita membicarakan tentang wanita yang memberikan jam tadi padamu, wanita yang kubilang sedang duduk disana entah mengapa tiba-tiba marah dan mencekik leherku dari belakang. Wanita itu sangat menyeramkan, sebagian wajahnya hancur seperti habis kebakar, tatapannya mengerikan" jelasku pada Dokter Satria dan sungguh membayangkan kejadian tadi membuat tubuhku bergidik ngeri. Baru kali ini aku bertemu hantu yang hampir membunuhku.</div>
<div data-p-id="f821adf56f51222bd859be6da35cd04d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Diana.." Gumam Dokter Satria pelan tapi bisa jelas kudengar</div>
<div data-p-id="b7debb11480c52294f9fc9e8e24e0b1c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Siapa Diana dok.."</div>
<div data-p-id="f970d23634aea6d9dab23381e61c66f0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dari ciri-ciri yang pernah kau berikan padaku tadi itu pasti Diana. Dialah yang memberikan jam ini padaku satu tahun lalu" jelas dokter padaku "tapi kenapa dia ingin menyakitimu.? Seingatku Diana bukan wanita yang jahat, dia berhati lembut dan sopan bahkan menyakiti binatangpun tak bisa" kenang dokter Satria.</div>
<div data-p-id="7afaecfe814f91bd1162f03fa9f08e43" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Itu kan semasa hidup dok, sekarang dia hanyalah hantu, dan bisa saja dia menjadi seperti tadi karena suatu hal"</div>
<div data-p-id="007652103093df49984b6d666ca28f78" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Karena apa.." Tanya dokter Satria heran</div>
<div data-p-id="da3bd6c1fbe8db8bd643e9ed67f68d83" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku tidak tahu jawabanya, tapi aku kira Teman Hantuku pasti bisa menjawabnya.. Kita tunggu saja dia kembali" jawabku datar</div>
<div data-p-id="01b1a05af917954463285c820d9778b8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Te-man Han-tu" ucapnya penuh keraguan</div>
<div data-p-id="d45df841aa43a7432ed7060a13f80b55" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"iyya teman hantuku yang selalu melindungiku, pemilik kucing ini, yang menyelamatkan ku dari cekikan wanita hantu tadi" jawabku santai sambil mengelus tubuh prince</div>
<div data-p-id="1d4f39a139063c318754a4b66ce46e5f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dokter Satria hanya menatapku penuh keraguan. Entahlah mungkin ia pikir aku sudah benar-benar gila.</div>
<div data-p-id="66f5bb4c16beb0dd21896047ccdb8d9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
</div>
<div>
<br /></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-46369146404569261062016-06-30T07:13:00.000-07:002016-06-30T07:13:35.642-07:00Ghost Story (Chapter 3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://d.wattpad.com/story_parts/269472478/images/14574182fa3e5bc2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://d.wattpad.com/story_parts/269472478/images/14574182fa3e5bc2.jpg" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 3 : Trio Ghost<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div data-p-id="4115490849c2520909a611a7fefb1044" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kami makan siang di salah satu resto yang berada di kawasan Kambang Iwak (KI) Park. KI Park adalah kawasan yang biasa digunakan orang-orang untuk bersantai dan berkumpul sejenak melepaskan penatnya rutinitas sehari-hari. Taman kecil ini selalu ramai dikunjungi setiap harinya. Ada banyak pohon beringin yang menambah kesejukan mata yang memandang. Dibawah pohon juga selalu di manfaatkan sebagai tempat berteduh dan bersantai bersama keluarga ataupun sahabat.</div>
<div data-p-id="8e5a23275e36876ee6a5b620448c3af0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pengunjung tidak hanya dapat bersantai ria disini. ada juga beberapa menggunakan fasilitas olahraga atau taman bermain yang telah disediakan.</div>
<div data-p-id="013dab52b43d91686e0091e31223ae8e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Icon dari taman ini adanya sebuah kolam yang cukup besar yg dihiasi air mancur dan juga patung sepasang angsa di tengahnya. KI park jika dilihat dari malam hari akan tampak lebih indah dengan hiasan lampu-lampu yang berwarna-warni.</div>
<div data-p-id="90b1c8e64aa387b7f7ed664633fb3a8b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Resto yang kami kunjungi masih berada dalam kawasan KI park. Tempat makan ini salahsatu milik keluarga kami. Semenjak kedua orangtua kami meninggal, usaha keluarga selalu menjadi tanggungjawab kakak. Semua dia kelola sendiri. Tapi semenjak kakak meninggal setahun yang lalu, beban pekerjaan diambil alih oleh mba Naya selaku wali atas diriku.</div>
<div data-p-id="c1b914d8dd196d67b04f0247d21e3b9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Mataku masih asyik menjelajah tempat ini. Jika ini adalah salahsatu tempat favorit kakak, kenapa aku tetap belum menemukan secuil ingatan tentang dia. Kakakku orang seperti apa.? Bagaimana rupanya.? Kembali kepalaku menjadi panas saat ku mencoba mencari tau tentang dia.</div>
<div data-p-id="fa27f82bb7ef174f59a2cc3c11be691d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ahh.. Pusing" Ucapku lelah. Mba naya harus menyelesaikan sesuatu didalam resto sedangkan pak Holly sibuk mengurusi kendaraan. "bosaaann" Keluhku lagi</div>
<div data-p-id="5fd46624b100697799dedb10ca021ae2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Flo pun memutuskan berjalan disekitar pinggiran kolam sambil melihat beberapa orang yang lalu lalang. Di dekatnya ada beberapa anak yang sedang bermain yang diawasi keluarga mereka. Ada yang berlari-larian mengitari tempat duduk ibunya, ada yang sedang bermain ayunan dengan di dorong ayahnya, ada yang merengek minta ditemani main perosotan. Saat ada badut datang membawa balon, anak-anak pun berlarian kearah badut meminta balon gratis yang ia bagikan. Flo pun hanya tersenyum melihat tingkah anak-anak disana.</div>
<div data-p-id="0065e8afaf880721dd77ed246f47b11c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tapi ada satu anak kecil yang menarik perhatian flo, anak itu hanya duduk manis diam di bangku pinggiran kolam. Sepertinya ia sedang menunggu seseorang. Dia hanya tertunduk lesu dengan tatapan kosong. Tidak lama kemudian dia pun berdiri. Tapi tujuannya bukan diantrian untuk mendapat balon gratis itu. Tapi dia berjalan perlahan ke arah kolam. Flo hanya menatap anak itu dan berpikir <i style="box-sizing: border-box;">"mau ngapain anak itu berjalan dipinggir kolam.."</i></div>
<div data-p-id="6c439ac97044a8bd635d2217c86ba862" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"heii.. Jangan kesana, Bahaya" Teriak flo ke arah anak itu sambil mendekati anak tersebut</div>
<div data-p-id="be608d96a426b10e0d6930be4a129e54" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tapi anak itu terus berjalan ke arah kolam dan sudah tepat berdiri dipinggiran kolam.</div>
<div data-p-id="5fef1ef10a3d372c3f0df783d4f18ce0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"adik manis jangan kesana. Nanti jatuh. Ayo sini main sama kakak aja." Bujukku sambil mendekati anak tersebut</div>
<div data-p-id="8a6bc7e01e48f49c6a493d654969fb80" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tapi anak tersebut seolah tidak mau mendengarkan flo tetap saja berdiri dipinggiran kolam. Matanya lurus menatap ke dasar kolam. Hingga akhirnya Flo menjalankan kursi nya makin mendekati kolam dan berusaha menggapai badan anak tersebut. Tapi dalam hitungan detik.</div>
<div data-p-id="d7dbf887c1bb3fcdcae2dbd68bd0d36f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"byuurrrr..."</div>
<div data-p-id="2d7704f57c7d05f7b96f1d58a0daf2ea" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Flo yang berusaha menggapai anak itupun terjatuh kekolam karena tidak bisa menjaga keseimbangan kursinya. Sedetik kemudian dia sudah merasakan dinginnya air kolam itu.</div>
<div data-p-id="b0af4be9d349c23fab95bcc17e6ec999" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"aku jatuh.. Bagaimana bisa, Ahhhh..." Flo berusaha berenang ke tepian tapi ternyata kakinya tidak bisa digerakan. "ahh sialll, Siapa saja tolong aku.." Pikirnya kemudian</div>
<div data-p-id="3d638ff4dc570ab3296fc8f583fe1d7e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Cukup lama ia mengepakkan kedua tangannya. Hingga akhirnya dia kelelahan dan mulai kehilangan kesadaran. <i style="box-sizing: border-box;">"apa begini caraku mati.." </i>Rintihnya sebelum dia benar-benar hilang kesadaran.</div>
<div data-p-id="8a7ab20ec0ab3262ce329c7dcb399a4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="381014e6234cd6aedae51e457f0370cb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sementara itu di dalam resto, orang-orang mulai berlarian keluar dari resto. Terjadi beberapa keributan yang mengusik Naya dan beberapa karyawannya.</div>
<div data-p-id="b2ec2ceea818e320a78a324fc429f3f1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ada apa ini ?" Teriak naya kebingungan</div>
<div data-p-id="2c8ceda06d8869f49828dc7d09ee88f8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ada seseorang yang jatuh ke kolam" Jawab seseorang pengujung resto</div>
<div data-p-id="3134912e81db0c23240cb28cbadcaeea" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dengan penasaran dia mencari keberadaan flo di dalam resto. Tapi sosok yang ia cari tidak ia temukan. Hingga akhirnya dia tersadar akan sesuatu. "Flllooo..." Teriaknya panik</div>
<div data-p-id="387fac1c26b99a764f88dc5776717919" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Belum sempat ia keluar mencari flo, tiba-tiba dari arah depan pak holly sudah membopong tubuh seseorang masuk ke dalam resto.</div>
<div data-p-id="923c614801eb731b1e7a9505a6dc7636" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Floo.. " Teriaknya menghampiri pak holly. "apa yang terjadi, Kenapa flo bisa seperti ini pak.." Sambil membantu pak holly menurunkan badan flo di sebuah meja panjang.</div>
<div data-p-id="a23a59bd13099afbb815b9ad80e789c8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"saya juga tidak begitu tau kejadiannya nona, Saat saya datang nona flo sudah ditolong seseorang dari dalam kolam"</div>
<div data-p-id="d76c9fcd398712d9d24038dea3b21bf5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ya sudah, Siapkan mobil, kita ke rumah sakit sekarang!" Perintahnya ke pak Holly</div>
<div data-p-id="742e6dcea9c78f520a63d3e7c9354d26" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baik nona.. " jawab pak Holly segera berlalu</div>
<div data-p-id="acebb5dca3c24128ee149f1e6e09f303" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Flo, Sayang.. Apa yang kamu lakukan dek" Katanya lembut menatap dan membelai wajah flo dengan penuh kasih sayang. Tak terasa butiran bening mulai berjatuhan di pipinya melewati wajah manisnya.</div>
<div data-p-id="66f5bb4c16beb0dd21896047ccdb8d9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="5a3e789aa763c09e33e7830078d82fa9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Rumah sakit,</span></div>
<div data-p-id="0ca8dee6cfc0c8efc03031b46d2003c6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Perlahan aku membuka mata dan mendengar orang berbisik-bisik disampingku, apa yang mereka bicarakan. Aku hanya mendengar beberapa kali mereka menyebut namaku. Akupun membuka kedua mataku. Ahh.. Berat sekali, kepalaku terasa sangat pusing. "aduuhh.." Ringisku menahan rasa sakit.</div>
<div data-p-id="be1a3b9355c8b6393dcc13f798dd8fdd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"haaii ayug, Kau sudah sadar ?" Seseorang dengan nada ceria menyapaku.</div>
<div data-p-id="86a234fe0cf3fc1c9ab6d19dffe60738" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kiyaa.. Alby.." Kataku heran "koq kalian ada disini ?" Tanyaku kebingungan</div>
<div data-p-id="db1a7cfb4f7d3652880a22a4a207720e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ehh, Ini dimana ?" Lanjutku kemudian</div>
<div data-p-id="4c5da355e6afc4810f1eba96fb93d263" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"wah.. Apa saat kau terjatuh tadi kepalamu terbentur sesuatu" Tanya Alby sambil mendekatkan wajahnya didekatku, mencari apakah ada yang terluka di wajahku.</div>
<div data-p-id="0b26d8ae2bc8ec8063328e0953253da1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Refleks, ku mundurkan kepala ke belakang menyentuh sandaran ranjang tidurku.</div>
<div data-p-id="9c34a2927ccc6710a881398478e1c736" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"apa yang kau lakukan" teriakku keras kepadanya</div>
<div data-p-id="3386542e853297aa0a2b74e7805e7fff" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"sepertinya semua normal" jawab alby santai</div>
<div data-p-id="78bff4e5b18bbd6e6306110ba5953878" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
" ayug gak ingat yaa, Tadi ayug terjatuh dikolam, sehingga kehilangan kesadaran, akhirnya Naya dan pak Holly membawa ayug ke rumahsakit ini" jelas kiya panjang lebar sambil berkacak pinggang. "apa yang ayug pikirkan dengan menjatuhkan tubuhmu yang seperti itu ke dalam kolam.." Lanjutnya kembali sambil mengaitkan tangannya ke dada sambil mengerutkan keningnya. Wajah manis nya jelas sekali mengisyaratkan kekhawatiran.</div>
<div data-p-id="07a9878c26185082ea878dbd3c615388" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku mengerutkan dahiku dan mulai memikirkan sesuatu. "ahh iya, aku benaran terjatuh " ucapku kemudian datar. "hmm.. Tapi rasanya ada yang aneh, kenapa aku bisa terjatuh?" Tanyaku bingung</div>
<div data-p-id="c1331ad397adb6b30cb93fb8b37f4944" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"yang aku ingat saat itu ada anak kecil yang berdiri di pinggiran kolam, karena aku khawatir dia akan terjatuh, akhirnya aku berusaha menarik bad.." Suaraku terhenti, aku ingat sesuatu, tubuhku bergidik ngeri mengingatnya. <i style="box-sizing: border-box;">"badan anak itu tak bisa kusentuh, hingga aku menembus dirinya dan terjatuh ke kolam, apa itu mungkin.?" </i>tanya flo dalam hati</div>
<div data-p-id="3494c77578f284dbb219599d904a8a66" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"iya itu mungkin saja, Karena anak itu adalah hantu" jawab Alby santai sambil duduk di sofa dekat jendela.</div>
<div data-p-id="a3cd0116a66d6cfc4027060fe11b9d49" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kau.." Tunjuk Flo terkejut ke alby dengan mata yang melotot</div>
<div data-p-id="c90c017e016133bb7464689e3e59818b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"apa" jawab alby santai</div>
<div data-p-id="c1703fdd3e743d3792df44fc228f4040" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kau bisa membaca pikiranku.!"</div>
<div data-p-id="ada7af35f1a8db31d34335911060d2e6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"yaa seperti itulah.." Jawabnya santai sambil mengangkat kedua bahunya "sudah dari lahir sih" lanjutnya kemudian sambil terkekeh</div>
<div data-p-id="335297e9479e0a47d4255edfee786311" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ahh.. Gak mungkin banget itu terjadi" kataku tak percaya sambil menggelengkan kepalaku.</div>
<div data-p-id="1c9d076663494f9052292f1941561b63" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"buktikan padaku kalau kau memang bisa membaca pikiran orang.!" Tanyaku sambil memicingkan mata kepadanya.</div>
<div data-p-id="88689847fd9bf11f49100889313f2ba0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"okey.. Siapa takut" jawab alby yakin menerima tantangan Flo. "coba kau pikirkan sesuatu, aku akan menebaknya"</div>
<div data-p-id="2c7cf7bebcee5beee57a9c7aed73b759" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"apa yang harus aku pikirkan sekarang ya" </i>tanyaku dalam hati</div>
<div data-p-id="5033d54521f7345271aeb78a9c76f9da" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"aku bilang kau harus memikirkan sebuah kata dan aku akan mengulanginya" ucap alby santai sambil mengelus tubuh prince dengan sayang.</div>
<div data-p-id="4239c15af5cd8ffdc912860c1f4b12a1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Flo yang mendengar perkataan dari alby pun kembali menatap alby dengan geram. "okey.. Sekarang apa yang aku pikirkan"</div>
<div data-p-id="2898891dc89c61e689663f17c4da29f2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"alby berwajah jelek, sangat menyebalkan."</i></div>
<div data-p-id="dab196641b7c26738d10eb91ab27c287" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"aku menyuruhmu merangkai kata yang indah Flo, bukan mengupat dalam hati" jawab alby santai</div>
<div data-p-id="edd08ffc2b8650b626e1ba6aca2872e7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"sebutkan saja apa yang aku pikirkan"pandang flo lekat ke wajah Alby.</div>
<div data-p-id="9dc27aac8d351067475e0446f7dc9698" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Alby pun menghela nafas dan menjawab "Alby berwajah tampan, sangat menyenangkan" lanjutnya kemudian sambil tertawa.</div>
<div data-p-id="6466df57ffaa914ee6a93c09d81660d4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ciihh..itu sih mau mu" jawabku ketus</div>
<div data-p-id="b783905cc632de6201c383738f4f50a0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"sudah, Jangan bertengkar lagi.." Protes kiya yang dari tadi hanya melihat ulah kami berdua. "bii.. Berhenti menggangu Flo.." Sambil mencubit lengan alby.</div>
<div data-p-id="f4946b81a4bb465645229c1b7c02a134" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"aawww.." Alby pun pura-pura kesakitan. " Iya iya.. Salahku apa kiyaaa, aku kan hanya memberitahukan yang sebenarnya pada Flo" bela alby kemudian sambil tersenyum nakal ke arah kiya</div>
<div data-p-id="781c038859cb08bbd25b0cbbb91da3c1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kiya hanya membalas ucapan alby dengan mata yg melotot. Lalu dibales alby dengan menutup mulutnya dengan tangan dan pura-pura menguncinya, menandakan dia hanya akan diam saja.</div>
<div data-p-id="d14efcdc8c0f619b1368bce49fafe042" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"oke, aku percaya kalau alby bisa membaca pikiranku. Tapi masalah anak yang dipinggir kolam itu adalah hantu, aku sulit percaya..". Ucap flo sambil menghela nafas panjang. Itu semua tidak masuk akal baginya.</div>
<div data-p-id="4086b248a8fa9ca974c7557c72ccbb1e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kiya daan Alby saling berpandangan. Mereka mengerti itu sulit diterima akal sehat flo. Tapi itu adalah kenyataannya, bahwa dia bisa melihat makhluk kasat mata.</div>
<div data-p-id="d1107445393d10e1a6cd5209c0c5ca61" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kau harus percaya ayug" ucap kiya sambil menghampiri flo. "kenyataannya kau bisa melihat kami" tatapnya sendu ke arah flo.</div>
<div data-p-id="70407cde7d60281733ac2dfce18cce89" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku kembali terkejut mendengar semuanya. "kalian.. Maksudnya.?"</div>
<div data-p-id="1d01467717432da7c1864d7b8814f6aa" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kiya tak langsung menjawab ucapanku ia hanya tersenyum dan berkata "kami berdua.." Dia pun berhenti bicara "ehh.. Maksudku alby, aku dan juga my prince kami bertiga, hanya kau yang bisa melihatnya" tatapnya lembut kepadaku.</div>
<div data-p-id="70b8543c509a552dcb1bccaf31b69b08" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku hanya memandang kiya tak percaya. "kau bercanda kan kiya.." Kataku sambil memegang tangannya. Iyaa ini pasti lelucon gak penting yang dibuat kiya & alby untuk menakutiku. "bercandanya tidak lucu kiya.!!" Upatku marah.</div>
<div data-p-id="87aa9b1b4fb7f914db8b0ae1e961473b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kiya membalas pegangan tanganku di dirinya "tidak ada yang bercanda ayug.. Kami memang hanya bisa dilihat dirimu saja" katanya pelan.</div>
<div data-p-id="58570c77d4a33486f98abf444a075fd7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Flo yang kesal melepas tangan nya dari kiya. "apa buktinya jika kalian hantu, sedangkan aku bisa memegang kalian bahkan berbicara dengan kalian.." Ucapnya emosi sambil memandang tajam ke kiya dan Alby secara bergantian.</div>
<div data-p-id="abfd998424bbba91438fcbd6f4a9173d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kiya yang melihat kemarahan flo menjadi diam tak bisa berkata apa-apa lagi. Matanya mulai berkubang air sedikit lagi ia pasti akan menangis.</div>
<div data-p-id="f9291ae99028ed098183ccbaaaaa7975" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"tahan emosi mu flo.." Ucap Alby memandang flo. "apa yang dikatakan kiya semuanya benar, kau harus menerima kenyataannya" lanjutnya kemudian. Kali ini dia sudah berada disamping kiya dan memegang bahu kiya berusaha menenangkannya. Dan kiya hanya memandang flo dengan lembut.</div>
<div data-p-id="0ae115764f1931e9be8bcca215e3cdd2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"dan masalah kenapa kau bisa memegang dan berbicara dengan kami, itulah kenapa diawal kami bilang kau istimewah.." Lanjutnya sambil memandang flo dengan lekat.</div>
<div data-p-id="7a476e1d8be97e9a352aa49d90155960" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku yang mendengar semua yang dikatakan kiya & alby hanya mampu berdiam diri. Tidak kupungkiri tubuhku bergetar hebat. Aku menolak mengakui itu semua. Aku ingin menjawab ucapannya tapi aku tak mampu. Suasana dikamar ini menjadi lebih hening.</div>
<div data-p-id="ffd7f2bb3dd166d8ad42154ed29f6425" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"meeoonggg.." Tiba-tiba prince bersuara. Akupun memandangnya, kucing itu sedang asyik menjilati tubuhnya dengan manja. Apa benar jika dia juga ternyata hantu. Aku benar-benar syok dengan kenyataan ini semua.</div>
<div data-p-id="4fb7021d95b8a7020ced02039c5c0117" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"cantik.. Kalau kau tidak percaya apa yang kami katakan tunggulah sebentar lagi. Naya dan pak Holly akan segera masuk ke kamar ini. Dan mereka tidaklah bisa melihat kami." Ucap Alby</div>
<div data-p-id="5c6150285978e7f4dc820c13cf00ee6a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Alby & kiya sudah berdiri didekat sofa dan jauh dari ranjang tidurku. Mereka memandangku dengan tatapan yang lembut seraya menguatkan aku.</div>
<div data-p-id="da6ebe1258a6e3936ecdede9249a7dca" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba suara pintu kamar terbuka dan kulihat mba naya dan pak Holly disana.</div>
<div data-p-id="1c18ede162906caa68c270e9aabfbe25" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kau sudah bangun dek.." Sapa mba naya "maaf ya.. Tadi mbak sama pak holly mengurus administrasi jadi kau kami tinggal sendiri." Lanjutnya sambil mengelus sayang rambutku.</div>
<div data-p-id="8863c25b1760b7aff06303c430e1f0b7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Mereka seperti tidak menyadari jika ada orang lain diruangan ini. Aku berbalik mamandang kiya & alby yang masih berdiri disana dengan tersenyum.</div>
<div data-p-id="733e43e6c666ec46ed4030e7049cba8f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kau melihat apa dek.." Tanya mba naya heran dan mencoba mencari tau apa yang sedang aku lihat. Tapi matanya menunjukan tak ada apapun disana.</div>
<div data-p-id="3c9a2d094e9aef6b568a931cd9c3f4b1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba angin bertiup lembut dan seiring dengan itu kulihat tubuh kiya, alby & prince perlahan memudar dan menghilang. Bersamaan dengan itu terdengar suara <i style="box-sizing: border-box;">"kami akan kembali lagi cantik.." </i>Aku yakin itu suara Alby.</div>
<div data-p-id="75a0243bfd75c373d5c74c76dbad33ae" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"oiya ayug.. Satu lagi.. Kalau kau takut menganggap kami hantu panggil saja kami <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">TEMAN</span>" </i>nada nya sudah kembali terdengar ceria dan aku yakin itu suara kiya.</div>
<div data-p-id="bb17b38c6815913081f5b448f0c533c1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku yang melihat itu semua tidak mampu lagi berkata apa-apa. Entah apa yang harus aku lakukan sekarang. Apa aku harus percaya atau tidak. Tapi semua terjadi didepan mataku. "Teman.." Akupun bergumam pelan.</div>
<div data-p-id="3013badf9bb2de3b66c6d00b4b4eb43f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"apa dek.." Tanya mba naya yang sudah duduk disamping ranjangku dan mengupas jeruk ditangannya.</div>
<div data-p-id="751e4909f9698c081132ce5f34917c85" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pak holly sudah menutup jendela kamar agar tidak ada angin masuk.</div>
<div data-p-id="ff0cfa2f1e65a7f783af922efa237828" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"gak apa-apa mba, aku mau istirahat lagi, kepalaku pusing" jawabku sambil membaringkan tubuhku di ranjang dan mencoba memejamkan mataku. <i style="box-sizing: border-box;">"itu lah alasan mengapa meski wajah mereka tampak bersih dan cantik tapi begitu pucat seolah tidak ada aliran darah di dalam tubuh mereka. Dan juga mengapa tubuh mereka sangat dingin. Meski dari awal aku menyadari ada yang aneh dengan mereka tapi selama ini aku mencoba menyangkal semuanya."</i></div>
<div data-p-id="400a8c86d2da3b97fb2e5fe99ed3ccd8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">(flashback end)</i></span></div>
<div data-p-id="0c5a71622661d38ff693f0b49da236ba" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="bca967c1e5e5143854feab5df5c5fb08" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Kembali di dalam kamar</span></div>
<div data-p-id="126e4098154724326bde31d299c5ce4a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Setelah kejadian itu, seperti yang mereka bilang, Trio hantu<i style="box-sizing: border-box;"> ( kiya, Alby dan sang kucing prince) </i>datang lagi , dan tak pernah absen hadir dalam hidupku. Mereka mengikuti kemanapun aku pergi. Dan selalu membantuku jika aku hampir celaka. Apalagi setelah kejadian itu mba Naya semakin protektif padaku, dia tidak akan mengizinkan aku pergi sendirian. Jika tidak ditemani mba Naya maka pak Holly yang selalu mengikutiku. Kadang kehadiran mereka dirumah ini sedikit menghiburku yang kesepian.</div>
<div data-p-id="262314f9c9ba3431b0a767bc3249806d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ayolah yugg.. Kita bermain ke taman bawah saja.. Nanti aku sama bii bantuin ayug kebawah" Ucap kiya bersemangat.</div>
<div data-p-id="650a3eb4473df21a215162b6bbb3ecc3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"nggak mau.. Kalau mba Naya tahu, tamatlah riwayatku" Akupun bergidik ngeri memikirkannya. Bisa-bisa aku tidak akan bisa kemana-mana, selain dikamar ini.</div>
<div data-p-id="9cbd495c5417b08ab1a327e3e02cb53e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kiya yang mulai manyun karena tak berhasil membujukku akhirnya memilih melihat-lihat buku yang tersusun rapi didalam kamar. Sedangkan Alby asyik bermain puzzle di sofa di depan televisi. Prince.? Tentu dia juga ada.. Tidur dengan badan melingkar dalam selimut di sampingku. Posisi tidurnya lucu sekali. Tanpa disadari aku menyukai kehadiran mereka disisiku. Dan akupun tersenyum melihat keadaan ini.</div>
<div data-p-id="99ff9ddc7c2b929618345b5bdbe0810d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="22cf6633fa32d5ece1f8db2b95feaae1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Palembang, 20 april 2015</i></div>
<div data-p-id="8f36786be7aec3d03b1e95fe5e675301" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Dear diary :</i></div>
<div data-p-id="e9152b078423ae5329c473f26b5db93d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Aku pernah berburuk sangka kepada Tuhan, karena telah memberikan cobaan yang aku tak sanggup menanggungnya. Kehilangan keluarga, kesepian, kehilangan kenangan tentang mereka, lalu terjebak dengan kursi ajaib, bahkan kenyataan bahwa aku bisa melihat maakhluk yang tidak ingin aku lihat seumur hidupku (beberapa dari mereka sungguh mengerikan).</i></div>
<div data-p-id="ba19ab6a3dcfb118b75bd555dc7f26dc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Tapi aku sekarang sadar, tidak ada cobaan yang diberikan tuhan kepada hambanya melebihi batas kemampuannya.</i></div>
<div data-p-id="b92cf716374f1602b9b1679972908a52" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Seburuk apapun kejadian yang menimpa diri manusia, pasti ada hikmah dan nilai-nilai kebaikan yang tersirat di dalamnya, lewat prasangka baik, kita berusaha memahami dan memikirkan sejenak mutiara-mutiara pesan nan indah yang tersirat pada setiap kejadian.</i></div>
<div data-p-id="4d35ad1835afb5e9b6b1b17797c6cc70" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Manusia tak pernah lepas dari kejadian buruk ataupun baik. Kehidupan selalu berputar, kadang kala mengalami peristiwa baik, ada kalanya pula mendapati kejadian yang buruk. Tapi, manusia tetap diperintahkan untuk berbaik sangka kepada-Nya. Apapun kejadiannya, tetap berbaik sangka kepada-Nya.</i></div>
<div data-p-id="2455fcb055026df5acf934bc06ef06fe" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Dan aku percaya.. Semua yang aku alami bukan akhir dunia melainkan awal terbentuknya dunia yang lebih baik untukku. Aku akan punya keluarga baru dan cerita baru tentang diriku dan hidupku. Bahkan aku mempunyai teman baru yang mungkin gak ada orang lain yang punya. Karena aku... "Istimewah" (saat aku menulis ini pun mereka masih ada di sampingku tersenyum-senyum ntah apa yang mereka pikirkan.. Ckckckk..)</i></div>
<div data-p-id="5a0c0151ec2640f89766cd55c27f4ada" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Sincerly,</i></div>
<div data-p-id="e62417457a7ab2f12ca01d6600da1fd3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">I.F.H "Flo"</i></div>
<div data-p-id="f3cd921a2e14011d58f81c14a88fd52f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
========</div>
<div data-p-id="cbecb06f96ded59d3e196fad957e7685" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Selesai chap 3, siap-siap ke next chap :D</span></div>
<div data-p-id="3171f0616ec41fa221146b68e5ed35bd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Jangan heran kalau disana tulis tahun 2015 yaa.. Soalnya sebagian cerita GS udah pernah saya posting di blog pada awal tahun 2015.. Tapi karena sibuk dan malas akhirnya memang gak selesai. Tahun ini baru coba share di wattpad dengan perubahan judul cerita</span></div>
</div>
<div>
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><br /></span></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-88134019324980378752016-06-30T07:09:00.000-07:002016-06-30T07:09:37.953-07:00Ghost Story (Chapter 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://d.wattpad.com/story_parts/268159741/images/14564f3cc272e587.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://d.wattpad.com/story_parts/268159741/images/14564f3cc272e587.jpg" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 2 : Teman Baru<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<div data-p-id="33c08aae1d4d40f285bdcf54ceb8bc44" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Seseorang terus mengetuk pintu dari dalam kamar. Aahh.. Malas sekali rasanya tubuh ini beranjak dari tempat tidur. Tapi itu suara sudah dari tadi terdengar, kalau tidak segera ditanggapi akan terus menggangu telinga.</div>
<div data-p-id="d55c9f746108f127164a646a213d87be" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"apa an siihh... berisik tau.." Kataku sambil menutup kedua telinga "apalagi mau kalian.. Bukanya kemarin urusan kita udah selesai.. Berhenti menggangguku.. Hantu sialan.!!!" Upatku keras</div>
<div data-p-id="c048aee830857840f580f9e4efee10c4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sesosok wanita muncul dari dalam lemari Flo. Dari wajahnya yg terlihat pucat terlihat berumur jauh dibawah flo.. Sekitar 13-14th, memakai baju dress cantik berwarna pink muda, rambutnya yang panjang dikepang dengan sangat rapi, wajahnya pucat dan aura nya sangat dingin. wanita ini bukan lah manusia, iyya dia adalah hantu.. dan Ternyata yang dari tadi memainkan pintu lemari adalah dia.</div>
<div data-p-id="d90a254d4c7e00608a3261e6c4fd09c4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"maaf ayug (<i style="box-sizing: border-box;">baca:panggilan khas untuk saudara perempuan daerah Palembang</i>).. Aku hanya tidak suka melihat mu di dalam kamar terus.. Apa gak ada baik nya kalau ayug pergi jalan keluar.."</div>
<div data-p-id="3cc975ffa34145a6d81ec3dda978aae5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"berisik.. Aku mau tidur.." Jawabku ketus dan menarik selimut ku kembali.</div>
<div data-p-id="e7bc83897aa42df66d9e78e099122918" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tapi tiba-tiba selimutku ditarik kembali, Ini benar-benar menggangguku.</div>
<div data-p-id="5fcc4d2670a89c104a5baaebe1a95588" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"mau apa lagi siiiee..." Teriakku marah Sambil menatap perempuan itu</div>
<div data-p-id="801f54a1541c666196a9db6226619a4c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kenapa kita tidak bermain ditaman bawah saja.. Terlalu banyak di dalam kamar malah membuat badan tambah sakit.." Ujar hantu itu</div>
<div data-p-id="26834c5fe02f86b12486150da4568009" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"walau aku mau tidak akan ada yg mengizinkannya.." Kataku pelan</div>
<div data-p-id="04a553a1914a23c47ce360bb6d043576" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"asal ayug mau, kita usahain.. Benerkan kan bii.." Teriaknya memanggil seseorang</div>
<div data-p-id="2f37ba1a9d1ccf70328f9f9fc8d76cdb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Lalu tiba-tiba sosok lain nya juga mulai muncul, kali ini seorang pria berpakaian kemeja biru bercelana pendek, berwajah teduh dan juga tampan tapi juga pucat sambil membawa kucing keluar dari lemari itu. Seperti nya usianya 17-18th.. Dia juga seorang hantu..</div>
<div data-p-id="7b9ca39f5f7f5de32c000f0c0a4f3f64" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
" gampang aja lha.. Kalau mau apa sih yang tidak bisa.."jawab hantu pria itu Sambil menyerahkan kucing ke hantu wanita "kucingnya jangan ditinggal mulu kalau hilang lagi gimana.." Katanya kepada hantu wanita itu.</div>
<div data-p-id="8b59be3ffed7e4a55b0ee249b711ab60" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hidupku bener-bener berubah setelah tidur itu, awalnya aku tidak mengerti apa yang aku lihat, sehingga seringkali aku mengira jika mereka hanyalah orang biasa. Seperti saat pertama kali bertemu dengan mereka berdua.</div>
<div data-p-id="7f17bd799066b5c6c31dda0346a65951" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
(<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">Flashback</i></span>)</div>
<div data-p-id="6586f92b7264eec583bbc78429be1a21" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Di sebuah rumah sakit</div>
<div data-p-id="4047cf503a2100c21b9d5918b6300922" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Flo.. Tunggu disini, mbak mau ketempat dokter dulu.." Ucap mb Naya Sambil mendorong kursi ajaib ku ke sisi deretan panjang antrian yg menunggu namanya di panggil</div>
<div data-p-id="456051b945e9266ca64195758a44a121" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Satu minggu setelah aku terbangun, mba Naya menemani aku check up di salah satu rumah sakit. Menunggu mba Naya dan duduk disini saja membuat aku terasa gila.. Seperti ada sesuatu yang mengekang ku.. Sehingga aku berjalan dengan kursi ku berkeliling di rumah sakit itu. Dan tanpa ku sadari aku telah berada jauh dari bagian psikologi.</div>
<div data-p-id="144401c3c4174f095f3f6b3f4a8d3ea7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kenapa rumah sakit ini luas sekali" pikirku dalam hati. Aku memutar kursi ajaibku, ku selusuri lagi jalan saat aku datang.. Tapi karena begitu banyak lorong disana membuat ku bingung dan aku yakin ini namanya tersasar di rumah sakit. "sial..!!" Gerutuku setengah hati</div>
<div data-p-id="483726c379d2cee3ce4323904f3c50e4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Saat sedang bingung itulah aku melihat seorang wanita muda duduk di kursi panjang.. Wajahnya kebingungan dan seolah mencari-cari sesuatu.. Saat aku melewati nya tiba-tiba saja dia menangis sejadi-jadinya. Suara nya yg nyaring mengganggu telinga ini, sehingga dengan reflek aku berteriak dengan sangat kencang.. "ada apa sih...!!!"</div>
<div data-p-id="c22e22f52f12948419016617e4c94b7f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Wanita itupun menghentikan tangisannya dan mulai menatapku. Pandangannya sedikit menakutkan, tubuhku bergidik melihat tatapan nya. Matanya merah seolah dia habis menangis semalaman. Dari mulutnya yang mungil ia berkata "aku kehilangan my prince.. Bisakah kau membantuku mencarinya.?" Tanya nya sendu</div>
<div data-p-id="29a28aabfae3ea88dc952878c2c0054b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"untuk apa aku melakukannya, aku rasa itu bukan urusanku.."jawabku ketus dan kembali menjalankan kursi ajaib ini</div>
<div data-p-id="cc78eabb1ccc5def7acabf48bec98f0b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"aku mohon.. Prince sangat beraarti untukku.. Aku sudah kehilangannya dari semalam, aku takut dia kelaparan.." Ucapnya sambil menghentikan kursiku</div>
<div data-p-id="4c283eddfe410011f07eb68a64281d46" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"lepaskan.. " teriakku sambil berusaha menjalankan kursiku "aku masih banyak urusan, dan aku tidaak berminat membantumu, cari saja orang lain.."jawabku ketus</div>
<div data-p-id="8345f02747b12b62bbd8766f831e9d42" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"tapi hanya kau yang bisa membantuku..aku mohon bantu aku.." Pinta nya terus memelas memohon kepadaku</div>
<div data-p-id="0f280abed3e0ee2476262e9cee2f8d98" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"okey.. Okey.. Tapi lepaskan dulu kursinya.. Bagaimana aku bisa menolongmu mencarinya kalau kau tak melepaskan ku.." Akhirnya aku menyerah juga melihat wajah manisnya yang memelas. "sekarang ceritakan bagaimana ciri-cirinya.." Tanyaku kemudian</div>
<div data-p-id="3ceeff73a129e4818ca5aa4f4a03e45d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"dia lucu.. Badannya bersih.. Matanya biru.. Bulunya putih begitu lembut.." Jawabnya dengan gembira</div>
<div data-p-id="1a2255ae25221a36b3af6826a005f6fa" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"apa dia seekor kucing.? Jenis apa..?" Tanyaku kemudian</div>
<div data-p-id="9f1bd99b42927c26fa4fc0212bc70e6d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"anggora.. Apa kau mau membantuku mencarinya.." Tatapnya lagi sambil memasang muka memelas</div>
<div data-p-id="d8043d6dee2995838b02691dd9e8545e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ahh.. Melihat ekspresi dia saat ini membuat ku sulit menolak permintaannya. "baiklah aku bantu mencarinya.. Kau cari sebelah sana, dan aku mencari di sekitar situ.." Jawabku sambil menjalankan kursi ajaib kearah yang aku maksud.</div>
<div data-p-id="c787f7e667ee595211424177128cc7fb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"oh iya.." Aku seperti teringat sesuatu "Apa kau punya tanda lain.. Seperti ka...." Belum selesai aku bicara wanita dibelakangku tadi sudah menghilang. Kemana perginya. "mungkin dia terlalu bersemangat mencari kucingnya, hingga sekejap menghilang.." Pikirku dalam hati</div>
<div data-p-id="bad313254a89e02d8d204d7dcedcbe48" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku kembali menghadap kedepan, ku toleh kesana kemari berusaha mencari kucing yang dimaksud "pus.. Pus.. Kemana kira-kira kucing itu pergi" tanyaku bingung menebak-nebak kemana kira-kira ia bersembunyi.</div>
<div data-p-id="0ff44ddfbc4306986eda250d4f2d807d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Yang tidak kusadari adalah adanya dua pasang mata memperhatikan diriku secara seksama dari kejauhan. Menatapku penuh selidik seakan menyakinkan sesuatu. "bagaimana caranya kita memastikan kalau gadis itu bisa melihat kita.." Ujar salah satunya</div>
<div data-p-id="a185bea3a9576be9d6c63e71c7ed8c55" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kita lihat saja nanti.." Jawab yg satunya</div>
<div data-p-id="689e6f21d5ff15c03fff04e74f788008" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"hmm.. Koq tiba-tiba hawanya dingin begini yaa.." Pikirku sambil mengelus tengkukku yang terasa merinding.</div>
<div data-p-id="8a7ab20ec0ab3262ce329c7dcb399a4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="31e9e7db217b120dd7147cea3e033e4c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Udah hampir setengah jam flo berkeliaran disekitar rumah sakit mencari kucing yang dimaksud. Tapi belum juga menampakan hasil. "gila.. Itu kucing kemana ya" gerutunya pelan. "anak tadi juga tidak kelihatan lagi kemana.." Tambahnya kemudian.</div>
<div data-p-id="a722d9973193344e995619bc78cd966f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Fllloooo... " panggil seseorang dari kejauhan. "kamu kemana aja.. Mba cari kemana-mana ternyata kamu disini. ." Ucap mba Naya khawatir</div>
<div data-p-id="8c2141074c5c0b3c0debc5fddea5e5ad" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"maaf mba.. Tadi flo bosan jadi jalan-jalan tapi malah lupa arah pulang.." Jawabku kemudian</div>
<div data-p-id="98ea3d543d1deacb74494e605c073598" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ya sudah.. Ayo kita pulang.. Pak Holly sudah jemput di depan.." Katanya kemudian sambil mendorong kursiku</div>
<div data-p-id="f763e99675c51650868a0e7be644bff9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"tunggu mba.." Sambil menghentikan lajunya kursi, "flo masih harus menyelesaikan sesuatu.." Ucapku kemudian.</div>
<div data-p-id="7458241652eb049be2d243e4fa860ca1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"melakukan apa.?" Tanya mba Naya bingung</div>
<div data-p-id="d000b52cf85d027892d582e975630aad" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"mencari seekor kucing.. Berwarna putih.. "jawabku kemudian. "tadi ada seorang anak perempuan yang minta tolong flo mencari kucingnya yang hilang.." Lanjutku lagi sambil melihat kesana kemari mencari anak itu lagi</div>
<div data-p-id="7ff9822af6ac4eaecfaa30f8b4a362e8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kucing.. Perempuan.." Ucap mba naya bingung. "kamu bercanda ya dek, dari tadi mba tidak melihat siapa pun disini.. Lagipula mana mungkin seekor kucing berkeliaran di rumahsakit kan.." Tambahnya lagi</div>
<div data-p-id="9b03912124c4054b3949a14e337dfe53" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
" Tapi mba, nan...." Belum sempat flo melanjutkan udah dipotong Naya</div>
<div data-p-id="fe44a63ca9943b8df430c5adfe8b90da" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
" sudah ya.. Kasian pak Holly nanti lama menunggu kita didepan gerbang" ujarnya tersenyum sambil mendorong kursi ku.</div>
<div data-p-id="dd5e506f608695bf617e7db557c51171" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Flo tidaak bisa lagi membantah naya. Ia pun menghela nafas dan menjawab dengan lirih "Oke.."</div>
<div data-p-id="fbf39846b6e328dfb79046fb8e5aacc8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
" <i style="box-sizing: border-box;">maaf.. Aku tidak bisa membantumu mencari kucing itu.." </i>Ucapnya lirih dalam hati merasa bersalah.</div>
<div data-p-id="66f5bb4c16beb0dd21896047ccdb8d9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="80436a8d98c2c0bc5db5303481503c69" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Bau rumahsakit tetep sama, penuh dengan bau yg tidak kusukai,obat. Berjalan dilorong rumahsakit itu menyebalkan. Yang terlihat hanyalah kesedihan. Raut wajah kekecewaan dan juga putus asa. Hanya satu yang kusukai dari rumahsakit adanya harapan, pantang menyerah dan berjuang sampai akhir. Rumahsakit, hanya ada 2 kata yang mendefinisikan nya KEMATIAN atau KEHIDUPAN.</div>
<div data-p-id="815ad0084a5d8411fd75cd4a9e60146b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Flo kembali menghela nafas panjang. "Selalu sama.."</div>
<div data-p-id="fe2852aa55473319350f0e25cbef5e80" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Nayaa.." Seseorang menghampiri aku dan mbak naya. "sedang apa kau disini.."</div>
<div data-p-id="21210172f0b46a0053436d5ae3b2f37a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"heii.. Kau Lisa kan.. Lama tidak bertemu, apa kabarmu.?" Ucap mb naya terkejut</div>
<div data-p-id="51c3e1528f086acfdf88786a648bd26f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"alhamdulillah baik naya.."</div>
<div data-p-id="a339c47e87fc081eecbda9b8d58a6de9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
" senang bisa bertemu dengan mu lagi lisa.."</div>
<div data-p-id="d770a10bafcd959ad332a6e4c9947cab" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"aku juga senang bertemu denganmu lagi, oh iyaa naya.. Aku mendengar berita tentang Fatih. aku turut berdukacita ya Naya.. Aku tidak menyangka seorang seperti dia meninggalkan kita begitu cepat.." Ucapnya kemudian dengan raut kesedihan diwajahnya "dia orang yang baik.." Lanjutnya kemudian</div>
<div data-p-id="e3cfc2c44a981b664b77dc395a36d4c7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Mba naya hanya tersenyum menanggapinya. Senyum yg menampakan kesedihan mendalam di wajahnya. Ahh.. Aku penasaran apa yang sesungguhnya terjadi dengan kakakku. Kenapa dia meninggal.</div>
<div data-p-id="4bffb77de1ca8cdd254297011011e7a9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"meeoongg..."</div>
<div data-p-id="dba0b5aff8ae685cadb1f92f45d8e132" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Suara kucing.! Dari mana asal suara itu. Kulihat dikejauhan ada seekor kucing putih, berbulu lebat.. "apa itu kucing yang dimaksud wanita tadi.?"</div>
<div data-p-id="20736dda3541c5aa7dcbb23a6f39e14e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kudekati kucing tersebut, perlahan meninggalkan mba Naya dan temannya yang sedang berbicara berdua.</div>
<div data-p-id="79dc5b73c77784b4d9cb3b2209971b26" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"hai manis.. Kenapa kau disini sendirian.." tiba-tiba saja kucing itu melompat ke tubuhku dan bermanja-manja dipangkuanku. Kuelus tubuh mungilnya, "dingin sekali.. Apa kau kedinginan.." Tanyaku lembut</div>
<div data-p-id="e71be906a30360a8e64b425192f4e2e9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kupeluk tubuhnya dengan lembut, berharap dia tidak merasakan dingin lagi. Kuelus kepalanya dan dia hanya mengeong lembut. "meoongg.."</div>
<div data-p-id="f5983c3e1f586cdb90ac0bf3d52cd30d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"wahh.. Ayug benaran menemukan my prince.." Tiba-tiba seorang wanita sudah berdiri di depanku.</div>
<div data-p-id="3a662bdf2a2c960dacbb93c4b2e02abb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"ehh kau.. " aku hanya tersenyum kecil dan mengembalikan kucing itu ke wanita tersebut.</div>
<div data-p-id="a8d2a1ec0f154b38ca829b1f249d8af4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"terimakasih ayug.. " katanya sambil tersenyum bahagia "namaku adzikya darlene.. Panggil saja kiya.." Katanya sambil mengulurkan tangan</div>
<div data-p-id="bad019e33d4bb6fc719c16de560cb2cd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
" Flo.." Jawabku singkat dan menjabat tangan nya.. Tangannya dingin sekali pikirku dalam hati.</div>
<div data-p-id="a9eab49f0564d25712190db3c74f96d6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kalian ngbrol tanpa mengajak ku.." Tiba-tiba seseorang muncul dari arah belakangku. "Haii cantik.. Perkenalkan namaku alby hasyam savero.. Panggil saja alby.." Ia pun menjulurkan tangannya kepadaku.</div>
<div data-p-id="a8229124045ce943eb40ff947d0023dc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Akupun menjabat tangannya "Flo.." tangan mereka begitu dingin. Pikirku dalam hati. <i style="box-sizing: border-box;">Ada yang aneh..</i></div>
<div data-p-id="fd6387f0f51edd1b3d3896206d344323" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"benarkan bii.. Dia istimewah" ucap kiya setengah berteriak senang</div>
<div data-p-id="0b95a382070291a11ea949ff5725b9fd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"berisikk kiya.. Iya aku kira juga begitu" tatapnya lembut kepadaku.</div>
<div data-p-id="357e1fc46e7f5460831ba64fcd9c1606" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"istimewah..? Maksudnya apa.." Tanyaku keheranan</div>
<div data-p-id="90b4b542d21fd9353aa0cf1c5b2b99e7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sebelum mereka menjawab pertanyaanku, tiba-tiba mba Naya memanggilku. "Deekk.. Ayo pulang" aku pun menoleh ke arah mb Naya dan menjawab.. "iyaa mbak.."</div>
<div data-p-id="cb72715e9a988511c809788f8eb09e36" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dan ketika aku menoleh lagi kedepan untuk berpamitan pada kiya & alby mereka sudah tidak ada ditempat mereka lagi. "ahh.. Cepat sekali mereka pergi.." Pikirku bingung</div>
<div data-p-id="0c5a71622661d38ff693f0b49da236ba" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="0d300a72485fdf01c18159e8777b98cd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"pak Holly, kita mampir ke resto dulu.." Ujar mba Naya "hari ini kita makan diluar aja ya dek, nyarie suasana baru" lanjutnya kemudian kepadaku sambil tersenyum lembut</div>
<div data-p-id="5c813b2c6e7aca068a226c5112ede8a2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Wajah mb Naya begitu lembut. Sekalipun tidak pernah menunjukan keresahan apalagi kemarahan di depanku. Aku memang tidak begitu mengingat tentang dia tapi berada di dekatnya terasa begitu nyaman. Meski dia hanya seorang "<i style="box-sizing: border-box;">mantan</i>" tunangan dari kakakku tapi ia sudah menganggap diriku seperti keluarga yang harus ia lindungi selalu. Setelah aku bangun dari tidur panjang itu, hanya dia satu-satunya keluarga yang ada disampingku. "iya mba.." Jawabku kemudian</div>
<div data-p-id="3e5d52b7c7c9c62d082df7e24612fe2c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"dek.. Boleh mba bertanya sesuatu..?"</div>
<div data-p-id="48ce78f45ae604f3381f63d325c6e085" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"iya.."</div>
<div data-p-id="7ab7d4db5372faa03f7dc14cd73e11aa" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"kau tadi sedang apa.." Tatapnya serius</div>
<div data-p-id="26179c3e45c066346da217f4330d6fca" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"aku berkenalan dengan kiya dan alby.. Mereka adalah pemilik kucing yang aku temukan tadi.." Jawabku santai</div>
<div data-p-id="5fd362301ca9daf4c7d01cf4231692a6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"tapi dek.. Tadi disana tidak ada siapa-siapa.." Tatapnya keheranan</div>
<div data-p-id="5cca97b6cab0ac28586336bf3530c65b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku hanya mengerutkan dahiku dan tidak mengerti apa yang dibicarakan mba Naya. Apakah mata mba Naya bermasalah.! Orang segede itu tidak dilihat diriya. Ahh.. Tapi aku tak mau bedebat dengan dia. Mungkin mba Naya belum sempat bertemu dengan mereka. Itu lebih masuk akal. Akupun membuang pandanganku jauh ke luar mobil dibalik kaca jendelaku.</div>
<div data-p-id="f18325b4568013ee2b2d22a299ccb4de" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Melihat flo yang tidak ingin membahas itu lagi, Naya hanya berdiam diri dan tidak mau melanjutkan pembahasan tentang ini semua. Ia tidak ingin jika adik yang dia sayangi menjadi murung karena ini. Tapi hatinyaa bertanya <i style="box-sizing: border-box;">"ada yang aneh dengan Flo.."</i></div>
<div data-p-id="70179598476135c0bdb90d719cd6454a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pak holly yang sekali-kali mengintip dari kaca mobil melihat kami duduk di kursi belakang tersenyum kecil seraya berkata "saya lebih menyukai kalian yang sekarang.." Ucapnya pelan nyaris tak terdengar</div>
<div data-p-id="99ff9ddc7c2b929618345b5bdbe0810d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
</div>
<div>
<br /></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-21643315234512524172016-06-30T07:07:00.001-07:002016-06-30T07:07:23.731-07:00Ghost Story (Prolog)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://a.wattpad.com/cover/74112553-208-k6414.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://a.wattpad.com/cover/74112553-208-k6414.jpg" width="204" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Prolog : Ghost Story<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; white-space: pre-wrap;">Siapa aku.?? Kenapa harus aku.?? Kenapa semua ini terjadi padaku..!! Aku harus kehilangan semuanya.. Keluargaku, ingatanku, bahkan semangat untuk melanjutkan hidup..
Lalu siapa mereka..? Yang selalu mengusik hari-hariku..? Mengganggu jiwaku..? Meminta pertolongan yang bahkan bisa merenggut nyawaku.. Yang hanya bisa kulihat sendiri..
Dunia memang tak adil untukku.. Apa aku pantas mendapatkan ini semua.??
Entahlah.. Tapi ini adalah kisahku.. Ishika Flowers Humairah..
***
Warning : Hantu nya gak ada yang serem :D imut malah.. Gak tau ini masuk genre horor tak.. Yang penting Happy reading all readers :*</span></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-6106074092866267042016-06-30T07:02:00.002-07:002016-06-30T07:02:40.892-07:00Penyihir Cahaya (Chapter 3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://d.wattpad.com/story_parts/277261570/images/145c91e5e279a2b583433665933.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://d.wattpad.com/story_parts/277261570/images/145c91e5e279a2b583433665933.png" width="180" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 3 : Rahasia Hati<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<div data-p-id="374451280f9b3c3a8a3ddbb5d1ac4875" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Semilir sejuknya awan membawa ketenangan. Senandung burung nan merdu menambah syahdunya irama yang tercipta. Angin datang menampar wajahku karena hati yang tengah bergemuruh.</div>
<div data-p-id="50894fd6e424e271335fa6b078ad9513" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ah aku lupa belum saatnya bunga sakura bersemi. Tapi aura keindahannya sudah terasa dijiwa. Menghadirkan segumpal sesak di dada, bagaimana aku bisa menyembunyikannya? Bahkan setiap jengkal aktifitasnya aku hapal di luar kepala. Sangat hapal, lihatlah! sekarang pukul 07.25 dia akan datang di sini. Sebentar lagi, iya sebentar lagi! Pasti akan keluar dari ruangan yang bernama <i style="box-sizing: border-box;">'mushola'</i>. Tempat dia melakukan ritual ibadah di pagi hari.</div>
<div data-p-id="5c978d83c714079d1c0891157ad96573" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Itu dia..." </i>Seru Arshad dalam hati. Semuanya tampak indah, baju lengan panjang berpadu kuning dan coklat terukir bunga yang berbaris rapi, rok panjang coklat menutupi kaki mungilnya, terlihat jelas tinggi tubuhnya sejajar dengan bahuku. Sapa lembut angin membuat hijab panjang dan lebarnya menari-nari di permukaan udara, seperti biasa dia terlihat "anggun". Mataku tak bisa jika tak menyapanya walau hanya sepersekian detik. Tak bisa ku pungkiri aku menyukai saat seperti ini meski hanya 3 menit itu sudah cukup menambah semangat pagiku. Aku tahu hatinya dengan malu-malu menggoda jiwaku "<i style="box-sizing: border-box;">Ah ada Arshad lagi</i>..". Segera kubuang pandangan mataku menjauh seolah aku tak mendengarnya dan segera melewati wanita ini dengan diiringi irama jantung yang bertalu-talu.</div>
<div data-p-id="8a7ab20ec0ab3262ce329c7dcb399a4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="999f2076ae10c6ee6d72f91de8a9ddab" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Terdengar suara langkah kaki mendekat. Aku tahu itu pasti dia, saat dia melewatiku dengan gagahnya aku akan berbisik dengan hati ini "<i style="box-sizing: border-box;">Ah ada Arshad lagi..". </i>Aku tahu dia tak akan mendengar hatiku yang menyukai kehadirannya. Dia tak pernah melihatku, dia selalu membuang pandangan jauh pada bunga-bunga yang ada di ujung sana. Sedangkan aku! Aku hanya menunduk dalam, mencoba senormal mungkin menyembunyikan hati yang sedang bergetar.</div>
<div data-p-id="a62606bc39d23cd732c33072481eeeeb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tidak.. Tidak sekebal itu dinding hatiku. Ya Rabb.." gumamku lirih masih dengan tatapan mata yang tak berani menatap kedepan.</div>
<div data-p-id="66f5bb4c16beb0dd21896047ccdb8d9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="a7c66d3e54c1433b95322314cf7366ba" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Pertemuan tiga menit setiap paginya. Hanya tiga menit tapi mampu mencairkan hati tak tentu arah. Tiga menit tapi terasa begitu lama, menyebabkan perpisahan terjadi yang menyisahkan rindu. Pernahkah kau berjumpa dengan seseorang yang meski hanya sebentar tapi melekat di hati?. Meski tanpa aksara, mulut bak di gembok yang kehilangan kunci, kaki tetap melangkah tanpa berhenti walau sedetik, dan tubuh yang di bawa cuaca tidak mencari alasan untuk berbagi. "<i style="box-sizing: border-box;">penjagaan yang tidak sempurna..</i>" hardik Nafisha pada diri sendiri, sambil menyeka butiran bening yang diam-diam menetes pada kekuatan yang sesungguhnya kosong.</div>
<div data-p-id="0e8831634c4bc3981af545dde7dd2a79" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Arshad berlalu melewati Nafisha tanpa jeda. Pada belokan ujung jalan mereka sama-sama menggali memori itu kembali. Menerawang kenangan yang terjadi satu tahun lalu. Saat Arshad pergi ke atap gedung tertinggi kampus Tawazun, ketika hatinya yang lelah dan ingin merasakan kekuatan dari matahari. Mencoba menyingkap kain yang menutupi lambang cahayanya dikaki. Untung sisa kesadaran itu masih ada, setelah sekian lama berdiri diatas atap akhirnya Arshad menjatuhkan tubuhnya kelantai atap dan memilih tidur di sana.</div>
<div data-p-id="11baf644409af5ea14b5f7b7591551cb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Entah sejak kapan Nafisha ada disana, menyaksikan keraguan laki-laki yang tak di kenalnya. Nafisha yang mengira Arshad pingsan berlari kebawah mencari siapa saja untuk bisa membawa Arshad ke puskesmas Tawazun. Orang-orang yang membantu Nafisha mengatakan bahwa laki-laki itu hanya tertidur, kelegaan terpancar di wajah wanita lugu itu.</div>
<div data-p-id="ed01746bc7d29bef200bbfb0b92c182f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Keramaian membuat Arshad terbangun, mendengar cerita yang terjadi saat itu tak sadar membuatnya tertawa dan melihat gadis di depannyaa. Itu lah awal pertemuan dan perkenalan mereka. Bahkan Arshad sangat ingat, saat itu Nafisha mengenakan Jilbab lebar merah muda dan baju putih. Pertemuan itu biasa saja. Tapi lama-lama merebut asa. Mereka mulai tergoda. Dan hanyut pada tiap pertemuan meski suasana beku tanpa ada kata.</div>
<div data-p-id="0c5a71622661d38ff693f0b49da236ba" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="9b831a457fa9436c7296f5ccca7e4791" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Coba cari diperpustakaan bro" ujar Hafiz sahabat Arshad berprofesi dosen juga di Tawazun Center ini, mencoba memberi opsi pada Arshad karena merasa masih kurang sumber buku untuknya mengajar.</div>
<div data-p-id="9a2a67bec3123dd39834e07f92e47e33" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Iya. Sepertinya aku harus keperpustakaan sekarang. kau ikut?" ajak Arshad sambil mengingat dua jam lagi dia harus mengajar.</div>
<div data-p-id="88ec8e6388095be6b15d6a9425fcc60a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Sorry bro, sebentar lagi gue ada kelas" Hafiz memasukkan buku-buku ke dalam tasnya.</div>
<div data-p-id="b3e77a613426a45881592ee4b4bec2e4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Mereka berpisah pada jalan yang berbeda Arshad menuju perpustakaan dan Hafiz menuju kelas sastra tempat dia mengajar. Saat memasuki perpustakaan. Tubuh Arshad bagai patung tak bernyawa, melihat ada sosok rahasia hatinya sedang duduk damai dimeja paling pinggir diperpustakaan tempat dia berpijak. Waktu yang mempertemukan kali ini, tanpa sepengetahuan, tanpa dirancang Arshad bisa menatap wanitanya yang kini sedang menulis sesuatu dibuku, ada banyak tumpukan buku di mejanya.</div>
<div data-p-id="acce5e276289d1abd002a4414f180777" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba desiran angin datang menampar wajah Arshad, ia tersadar dan mulai mencari buku yang menjadi tujuannya. Tapi dua mata indah Arshad sekali-kali mencuri pandangan pada Nafisha. Mencoba mencari tahu apa yang ada di dalam hatinya. Tapi kosong. Perasaan campur aduk mulai datang kembali. Arshad benar-benar di buat kacau karena lagi-lagi sesuatu yang hebat terjadi di dalam hatinya. "<i style="box-sizing: border-box;">Dalam satu waktu aku merasa kuat dan lemah sekaligus.." </i>bisik Arshad sambil menatap rahasia hatinya yang masih asyik menulis tak menyadari kehadirannya.</div>
<div data-p-id="920ccc6f5cc3056652d829bda74240c1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba Nafisha beranjak dari tempat duduknya, seperti dikejar-kejar waktu, terburu-buru keluar dari perpustakaan. Tapi ada satu yang terlupakan oleh Nafisha. Ada buku kecil yang tertinggal di mejanya. Arshad mendekati buku itu. Tulisan-tulisan dibuku itu membuat hatinya terhenyuk. Menyadarkannya, Membangunkan Arshad dari mimpi.</div>
<div data-p-id="2d4fac5855de4aae5c3c3346bbc20f77" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">Suara jam dinding makin jelas di telinga. Kertas putihku, sudah bosankah kau?. Aku terus bertanya pada buku kecil putih yang saat ini ku genggam. Ada banyak hal yang ingin ku ceritakan. Hingga pada akhirnya ku titipkan semua pada angin malam, namun apa lah daya pada akhirnya ia terburai ke arah yang tak menentu. Resah masih saja menempati satu bilik di sudut ruang hatiku. Hatiku bergumam lagi "duhai kau yang jauh puluhan kilometer nun jauh di sana samakah yang kita rasakan?". Ah aku lupa, curhat terbaik harusnya pada yang Maha Kuasa."</i></span></div>
<div data-p-id="f79d0aa65710becb61278d6e6fdfa421" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">-wahai yang menepati hatiku, diatas atap waktu itu-</i></span></div>
<div data-p-id="c40c3bc92138e0298b8c70184abec518" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Arshad membuka lembaran lainnya.</div>
<div data-p-id="4e7c9fc6dbadbbb38bdfb3b445a92848" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">"Andai hati ini bisa ku atur. Maka akan kuatur ia untuk bisa berhenti bergetar olehmu. Namun sayangnya ia adalah rasa yang tak bisa aku perintah. Menjelma pada dinding qalbu. Merasuk kedalam jiwa. Mencambuk diri. Menyiksa hati. Sesukanya saja datang tanpa diminta. Sesukanya saja merindukan pertemuan denganmu. Ah.. Aku bahkan lelah membujuk jantung ku agar berhenti berdegup kencang setiap kali bertemu denganmu. Ah... Andai rindu ini bisa ku atur. Hei hujan, kenapa kau tak datang? Mengalirkan rasa yang seharusnya tidak kusuburkan. Karena hakikat Cinta, adalah sepenuhnya Rahasia punya Dia, bukan punyaku!"</i></span></div>
<div data-p-id="bf6192653ebf41be20e7d77c51411185" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">-Kau takdir yang kutemui disetiap Pagi Hariku-</i></span></div>
<div data-p-id="088c2f15998ac87f7ea4e5ffb63d5fc9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Arshad membuka kembali lembaran lainnya,</div>
<div data-p-id="47c73faafdd3946d18ca1cf42c0044f9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">"Senja tadi kembali merambati hari. Memupuk malam pergeseran waktu. Wahai diri sadarlah, tak ada yang perlu diperjuangkan karena aku dan dia belumlah halal. Bahkan mungkin tidak akan pernah halal. Karena dia dan aku bukanlah Ali dan Fatimah, bukan pula Zulaikha dan Yusuf yang ceritanya harum sepanjang sejarah. Wahai langit, ajarkan aku keridho-han pada setiap keputusanMu.."</i></span></div>
<div data-p-id="a9d14aff3fc3b08bba8890c1e44babda" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">-Kau yang tak boleh berlarut di kerajaan hatiku-</i></span></div>
<div data-p-id="36b11f09801c98236f302e99b8a7d6db" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Semua tulisan di buku putih yang kini di tangan Arshad menyadarkan dia akan banyak hal. "Kau benar kita tak akan pernah bersatu, karena aku adalah penyihir dan kau manusia biasa..." gumam Arshad sambil menutup buku kecil milik Nafisha, di kembalikannya lagi buku itu pada tempat semula. Arshad memilih pergi dari perpustakaan setelah buku yang di carinya ketemu. "Sepertinya aku harus membuat ramuan yang bisa menghapus ingatan seseorang. Aku harus menghapus kau dari ingatanku.." ujar Arshad sambil melangkahkan kaki menuju kelas sastra tempatnya mengajar.</div>
<div data-p-id="99ff9ddc7c2b929618345b5bdbe0810d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="f2b5566d70be44cb13c1a69ebc224ace" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Hafiz, kau tahu kisah tentang Ali - Fatimah dan Yusuf-Zulaikha?" tanya Arshad pada Hafiz ketika akan absen sore di rektorat Tawazun.</div>
<div data-p-id="ef2409749c016e29ef7470cc4f842da7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kau tidak tahu kisah mereka? Sungguh keterlaluan kau ini bro. Kisah artis selebriti kau paham. Tapi kisah teladan kau tak tahu" Hafiz terkekeh menggoda Arshad.</div>
<div data-p-id="448ff75c946ca46aaed91dee3123887f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baiklah aku akan cari tahu sendiri!" Arshad berlalu kearah luar setelah selesai absen sore.</div>
<div data-p-id="11bfdd256c491fb4a9c2d4d3f998a5e4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Sudah macam anak gadis saja kau ini bro, ngambek-ngambek segala aku tak punya coklat" Hafiz makin terkekeh menggoda Arshad. "Lihatlah tingkahmu itu. Persis seperti gadis remaja yang cabe-cabean tidak dibelikan hp baru" Hafiz tertawa geli melihat tingkah Arshad yang tak suka digoda.</div>
<div data-p-id="49d847a86f7652328168b0e307ba0ae3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tutup mulutmu atau kusumpal pakai ini" ujar Arshad sambil menunjukkan buku yang sudah digulung-gulungnya ditangan.</div>
<div data-p-id="21644fbabeaefa2fcedef2c860febf7b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ancaman mu itu.. iiihhh dedek takut bang hahaha" tawa Hafiz makin menjadi, membuat Arshad berjalan menuju Hafiz siap menaruh gulungan yang ia siapkan kedalam mulut hafiz.</div>
<div data-p-id="a66a5c77c091f3352aa24fc976d67cbd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baiklah.. baiklah akan kuceritakan, kita duduk dibangku sana" Hafiz mulai mengajak Arshad sebelum yang diancam Arshad benar-benar terjadi.</div>
<div data-p-id="9aaf8dead84d7d8512b8fb46226f7110" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Namanya Ali bin Abi thalib." Hafiz memulai cerita yang dipinta Arshad</div>
<div data-p-id="cd7ff695437021f3904c45af35aa938e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="d3f9b7ea3b9081994ecaae6d65374729" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"Hari itu Ali tengah gusar. Ada banyak pertanyaan menggantung dikepala Ali, ketika dia dengar bahwa cintanya sedang dilamar oleh orang yang derajatnya jauh lebih tinggi dari Ali, pria yang datang melamar itu pria baik dan kaya bahkan ayahanda wanita itu sangat kenal betapa pria itu akan menjadi laki-laki yang harum namanya dalam sejarah, tak akan pernah menyesal ia menikahkan anak perempuannya pada pria itu. Dia adalah Abu Bakar As-Siddiq."</i></div>
<div data-p-id="72b36c72c188a89170253257b82c6c7a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"Tak akan mungkin di tolak lamaran itu.." ujar Ali putus asa mengingat betapa sempurnanya pria yang datang melamar. Sambil mencoba membunuh perasaan yang sudah bertahun-tahun ia pendam, tak terhitung hari betapa Ali terus menyumpal mulutnya agar tetap diam sampai akan datangnya hari dimana sejarah akad dan cintanya tertunaikan. "Sungguh pria yang sedang dirumah itu bukan kaya yang jadi utama, tapi keimanannya bahkan malaikatpun mendoakan dia. Semua Sahabat cemburu dengan kebaikan yang dimilikinya. Lalu aku? Tak ada..." nada Ali prustasi.</i></div>
<div data-p-id="57e3cb971cc6d85945f7f328c98421c5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"Ditolak.. Ternyata ditolak.." kabar burung itu sampailah ke telinga Ali, "hah? Pria sempurna begitu ditolak apa lagi aku?" cabik Ali pada dirinya sendiri setelah ia tahu lamaran pria yang "sempurna" itu ditolak oleh ayahanda yang mulia."</i></div>
<div data-p-id="45d83483efb2cbe6a83259c1af35e865" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hafiz diam sejenak menarik napas panjang, dan Arshad masih membisu. Menunggu kelanjutan cerita selanjutnya</div>
<div data-p-id="ddb5ff5e86395ba8ac50172bb29af99a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"Ali belum selesai mengumpulkan kembali semangatnya yang sempat dibuang, memungut kepingan-kepingan cinta yang sebenarnya masih sangat kuat magnet itu untuk menyatu. Tapi, Tiba-tiba ia dengar pria lain yang tak kalah tinggi derajatnya dari pria pertama datang juga malamar cintanya. Ali makin ciut, siapa yang tak kenal pria yang kedua itu? Bahkan setanpu takut padanya. Dulu saat semua orang sembunyi-sembunyi hijrah, pria itu bahkan terang-terangan mengatakan siapa yang berani menentang maka harus melawannya saat itu juga. Semua orang bungkam dengan keberanian pria kedua itu, dan sungguh cintanya akan hidup bahagia dengan pria berkuasa dan kuat seperti itu karena Dia adalah Umar bin Khatab.</i></div>
<div data-p-id="8ca3bfae9fb36fa8e25829022c02a957" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Saat itu pun Ali mencoba mengikhlaskan cintanya lagi padahal separuh hatinya berkata tak rela, dapatlah Ali kabar bahwa lamaran pria kedua itu juga ditolak. Sungguh Ali bingung menantu idaman seperti apa yang diinginkan ayah yang mulia itu?. Ali jadi ragu, tapi sepenuhnya hati Ali membujuknya untuk maju. Jika tidak cintanya kali ini akan benar-benar pergi, dan mungkin juga tak akan kembali.</i></div>
<div data-p-id="a7f0a3183d4f21d26e69c3b525d8b7ba" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Maka, sekuat hati dengan modal cuma baju perang Ali melamar wanita yang selama ini dicintainya dalam diam. Begitu rapat Ali menyimpan perasaan itu bahkan setanpun tak tahu bahwa dari dulu sejak mereka berteman dari kecil hati Ali sudah sepenuhnya milik Fatimah, yang ternyata ayahanda yang Mulia menerima lamaran Ali dengan mengucapkan "selamat datang di kehidupan kami..". Sungguh haru Fatimah menyaksikan itu, betapa tidak laki-laki yang juga diam-diam dia cintai kini sudah ada di hadapannya sebagai seorang suami.</i></div>
<div data-p-id="1d69df61723476bbac6dc9378e57a8d4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Begitulah sejarah mencatat betapa mulianya Ali dan Fatimah dalam menangani cinta. Hingga langit tersenyum dan menyatukan mereka dalam sebuah pernikahan"</div>
<div data-p-id="d97b41fae40593efd1aff62b7ace1ba5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Hafiz selesai menceritakan kisah Ali dan Fatimah membuat Arshad paham sepenuhnya apa yang dimaksud Nafisha dibuku putih kecil tadi.</div>
<div data-p-id="358ba84d195aa2da7abcf7d7b2a2528a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kalau kisah Yusuf dan Zulaikha akan kujelaskan singkat saja. Zulaikha tergila-gila pada Yusuf, kau tahu karena apa Arshad?". Arshad hanya diam tak menanggapi.</div>
<div data-p-id="57d4cd86d8c505eb89fd00997c8c33ac" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">"Karena ketampanan Yusuf yang membuat wanita-wanita lupa kalau mereka tengah mengiris buah, tapi karena terpesona mereka jadi mengiris jari mereka sendiri. Bukan Yusuf yang salah karena terlahir tampan, tapi wanita itulah yang tak pandai menjaga pandangan. Memang benar kata orang bahwa mata adalah jendela dunia, karena apa yang dilihat akan melekat di otak, sehingga membuat teringat-ingat kembali karena sudah terekam dengan jelas.</i></div>
<div data-p-id="b479993e43a362bc223c9a8a353c9d83" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Singkat cerita Zulaikha mengurung dirinya bersama Yusuf di dalam kamar, Zulaikha merayu Yusuf untuk bercinta dengannya. Tapi Yusuf sepenuhnya menolak, tak habis akal Zulaikha bahkan merobek sendiri pakaian yang tengah dipakainya agar Yusuf tergoda. Tapi, dengan teguh Yusuf tetap menolak dan menjaga dirinya dari perbuatan yang tidak beradab itu. Sampai mereka tertangkap dan Yusuf dipenjara karena di fitnah.</i></div>
<div data-p-id="68b0014d076a6dc9f84c2deaca9eba4f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">Setelah kejadian itu Zulaikha sadar bahwa dia salah, dia bahkan malu bertemu dengan Yusuf. Sedikit demi sedikit Zulaikha mulai memperbaiki diri. Dan saat itulah, ketika Zulaikha menggoda yusuf, Yusuf kuat dan menolak dengan mentah ajakan Zulaikha tapi, ketika Zulaikha memperbaiki diri. Tuhan buat Yusuf datang melamar Zulaikha"</i></div>
<div data-p-id="844e36da37f6c1234e84a86d3acb3a69" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Mata Hafiz menerawang jauh kedepan entah apa yang dipikirkannya. Arshad diam seribu bahasa, bayangan Nafisha datang menembus pikirannya menyayat hati yang sungguh dia tahu bahwa mereka bukan Ali-fatimah, mereka juga bukan Yusuf-Zulaikha. Dia hanya seorang penyihir dari angkasa dan Nafisha manusia biasa yang hanya bisa menerka-nerka siapakah jodohnya.</div>
<div data-p-id="6a4bfb222057c06e9007e7b843451270" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Lalu kenapa harus dipertemukan?</i>" pikirnya dengan protes.</div>
<div data-p-id="324347a077515035d4361dfdcef37c1c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kak Arshaaad.." suara lantang Aurora mengejutkan Arshad dan Hafiz. Arshad baru ingat Aurora tadi chat BBM bahwa dia akan pulang sore karena belajar kelompok persiapan UAS dua bulan lagi, jadi Aurora minta pulang barsama. Arshad bilang dia akan tunggu di rektorat.</div>
<div data-p-id="e18101b11ac587096a03a1ad4d07e0a8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bro gue duluan ya" Hafiz berlalu menuju parkiran mobil miliknya.</div>
<div data-p-id="1a32c4e9af389b3b755ef1dd8eceddf2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ayo kita pulang" ajak Arshad pada Aurora menuju parkiran. Mereka masuk mobil dan mulai pergi meninggalkan Tawazun Center.</div>
<div data-p-id="89a2cb2aab3d960931bb203aa5f46842" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kak.. Kata bu guruku. Tak ada yang kebetulan di dunia ini, seperti pertemuan dengan siapapun itu adalah takdir. Tuhan mempertemukan pasti ada satu alasan. Entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah untuk sesaat atau selamanya. Entah untuk menjadi bagian terpenting atau sekedarnya. Tapi meski begitu tetaplah jadi yang terbaik semampu yang kita bisa. Lakukan segala hal dengan tulus meski tak tahu ujungnya seperti apa. Dan bu guru itu adalah bu Nafisha" Aurora mengatakan sambil tersenyum sedikit menggoda karena dia bisa melihat semua yang dipikirkan kakaknya yang saat ini sedang mengemudi mobil.</div>
<div data-p-id="fdcd11c164dd06e4d92621d4c2cf67c6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ah ya, Nafisha adalah guru SMA di tempat Aurora sekolah, dia mengajar bahasa Indonesia. Arshad hanya diam. <i style="box-sizing: border-box;">'Sial.. Aurora pasti sudah melihat semuanya</i>' keluh Arshad mengingat kekuatan yang dimiliki Aurora.</div>
<div data-p-id="84789bee6856c5ae2efc4af2a54ce7f9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Saat ini mereka sudah sampai dirumah. Bagas sudah menyiapkan makan malam untuk semua. Selesai mandi mereka semua berkumpul untuk makan. Ditengah makan seberkas kisah pertemuan Arshad dengan Nafisha hadir lagi di kepala Arshad: Awal Pertemuan, tiap pagi berjumpa, sampai isi buku kecil putih yang ia baca dan ucapan Aurora tadi dalam mobil. Gemericik galau tiba-tiba menjelma, resah menelusup hampir pada setiap dinding jiwa Arshad.</div>
<div data-p-id="eecf34900cc5a074fd875184628d6e0a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<i style="box-sizing: border-box;">'Ya.. Ini takdir yang salah..'</i> pikir Arshad sambil mengunyah makanannya. Tapi disebrang tempat Arshad, dimeja makan yang sama, Aurora sedang tersenyum tulus melihat semua yang dipikirkan kakak tertuanya.</div>
<div data-p-id="00f63bcb5dccf6a49cfdb1d70d57818b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">'Ada yang pura-pura mengabaikan padahal dia sangat tahu. Ada yang menunduk sangat dalam agar tidak menambah sesuatu yang bergetar di dalam hatinya. Ada yang lebih memilih melihat dari dalam mobil dengan kaca hitam, melihat di luar, tanpa yang diluar tahu kalau dia tengah diperhatikan. Ada yang bahkan susah payah mengelabui perasaannya, agar tidak merusak skenario yang sedang langit Rancang. Karena sadarlah wahai hati, sutradara terbaik adalah Dia yang menciptakan kita. Bukan mata yang hanya bisa melihat dari sisi luar saja.' -Aurora-</i></span></div>
<div data-p-id="afea8b5220c712b23e544e87f89ef81a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">***</i></span></div>
<div data-p-id="bbd6f7255ec88667bccbaa6703191ad0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bagas tolong ambilkan air putih" pinta paman pada kak Bagas yang duduknya paling dekat dengan lemari es. Tapi tak ada jawaban dari kak Bagas.</div>
<div data-p-id="a937f078e18393829f4cdf43d3817958" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kenapa kekuatan kak Bagas sering sekali muncul saat sedang makan malam?" keluh kak Berto orang pertama sadar kalau kak Bagas menghilang. Sontak semua mata tertuju pada bangku yang di duduki kak Bagas tadi. Kak Bagas benar-benar menghilang entah dimana.</div>
<div data-p-id="40669b9b0f44dc6fdba17447fbe7cd80" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Berto coba kau telpon Bagas. Kasihan dia baru makan sedikit" pinta tante Risa. Sigap kak Berto mengambil handponenya di saku. Terdengar melodi handpone kak Bagas dari ruang tamu.</div>
<div data-p-id="032345c1a524582790e7912abbc5cce7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aduh gimana ni kak Bagas gak bawa hp?" ujar Aurora menemukan hp Bagas di kursi ruang tamu.</div>
<div data-p-id="03ea40074c188261d17d771d8cdbcd31" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="d9dd71625a81ee70eb8e716a9155cfa0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Lalu dimanakah Bagas berada? Yuuk tunggu kisah selanjutnya :D</span></div>
<div data-p-id="e21305583c23db685503def6e8f28d7d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Ayana sengaja nulis kisah kedua ini gak tentang kasus atau teka-teki seperti kisah pertama, cz mau buat Penyihir Cahaya itu gak bertema satu hal saja tapi kalau bisa semua unsur kehidupan ada mulai dari kasus pembunuhan, percintaan, masalalu, dan yang lainnya :D semoga pembaca tetap suka yaa ;) ditunggu ni vote dan komentarnya yaak :D</span></div>
</div>
<div>
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><br /></span></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-40257447396297447902016-06-30T07:00:00.001-07:002016-06-30T07:00:46.376-07:00Penyihir Cahaya (Chapter 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://d.wattpad.com/story_parts/273434298/images/145a1c94a423b669.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://d.wattpad.com/story_parts/273434298/images/145a1c94a423b669.png" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 2 : Kakakku Bukan Pembunuh!<div>
<br /></div>
<div>
<br /><center>
</center>
<div>
<div data-p-id="951c6f2004cec5d7f20714aed1030a58" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Hari yang melelahkan.." keluhku sambil membuang pandangan ke lantai, memijat-mijat kecil kening sambil mengingat hari ini kakiku letih karena berlari, dan bersembunyi dari kejaran dia. Laki-laki bernama Troy yang terus memintaku menolong kakak perempuannya bukan pelaku pembunuhan tadi pagi.</div>
<div data-p-id="db6c9a430f63c29abfbb95c79a2c6809" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dasar menyebalkan.." aku masih mengutuk diriku sendiri yang sudah mengatakan pada paman, bahwa bukan kak Luis melakukan pembunuhan itu sehingga di dengar oleh Troy yang ternyata sekolah di tawazun juga, dia mengikutiku dari kelas kekantin sampai pulang kerumah, dia terus memintaku untuk membantunya. "Dasar pengganggu.." umpatku sambil mengingat wajah Troy yang sebenarnya terlihat sangat sendu dan layu.</div>
<div data-p-id="c0c32c17f0497e58122355598a97f9c6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kamu kenapa dek? Mau membantu siapa?" tanya kak Arshad yang ternyata sudah pulang dari mengajar. Aku hanya memandangnya diam bingung ingin menjelaskan dari mana, tapi meski bagaimanapun juga aku tak akan pernah bisa berbohong padanya. Bagaimanapun aku menyangkal kenyataan pada akhirnya, aku akan menyerah karena kak Arshad selalu berhasil membaca hati nuraniku.</div>
<div data-p-id="81e93cf3f816541ddfc42dac42aafa91" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tadi pagi saat aku datang ke kantor paman, aku lihat paman sedang mengintrogasi pelaku pembunuhan yang diceritakan tante pagi itu lho kak, tapi aneh sekali aku lihat yang dipikirannya bukan dia yang melakukan pembunuhan itu, tapi wanita itu hanya diam dan mengiyakan semua tuduhan serta pertanyaan paman. Saat Aku jelaskan apa yang ku lihat Troy, adik laki-laki dari perempuan itu ternyata mendengar percakapan kami dan dia minta aku menjadi saksi bahwa kakaknya tidak bersalah. Sedangkan bagaimana caranya? Tidak mungkin Aku bilang bahwa aku punya kekuatan bisa melihat apa yang sedang orang lain pikirkan. Tapi laki-laki itu terus mengikutiku sampai pulang kerumah untuk meminta bantuanku." kak Arshad duduk disampingku mendengarkan dengan seksama.</div>
<div data-p-id="6fa3d1750bde680e39bcc3ff8dc1325d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kamu ngin membantunya, hati kecilmu tak bisa berbohong" mata tajam kak Arshad menatapku karena tahu hati nuraniku sebenarnya tak bisa menerima tuduhan itu. "Tapi dari pada identitas kita terbongkar, diam saja sepertinya pilihan yang tepat" kata kak Arshad sambil mengelus kepalaku yang masih berbalut jilbab putih dari pulang sekolah.</div>
<div data-p-id="528e064a15ff2d2d0adb55d5b9ad5f5a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku mau kekamar kak" kataku dengan wajah lesu melangkahkan kaki ke anak tangga menuju kamar yang berada di atas. Kak Arshad hanya tersenyum tipis padaku, dia tahu aku masih memikirkan kak Luis.</div>
<div data-p-id="139b1e2bf532a4fb69b0e2236a3cd35a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Saat hendak kekamar aku menatap kamar kak Bagas ku ketuk pintu kamarnya dengan ragu-ragu "Kak ada didalam kamar gak?" tanyaku setengah berteriak</div>
<div data-p-id="2a9c1dd416182ee110d17e40a66eb5a3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Masuk saja dek" terdengar suara dari dalam kamar.</div>
<div data-p-id="9f4a8ef5a8af35f26aa558c96f13199d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ada apa?" tanyanya sambil menghadap laptop dengan tumpukan buku-buku yang bertemakan <i style="box-sizing: border-box;">psikology</i> islam</div>
<div data-p-id="710cb63575e81158af8528007e4a3948" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kuceritakan kejadian tadi pagi pada kak Bagas, dia bergumam "pasti Troy sangat menyayangi kakak perempuannya sampai dia berbuat begitu"</div>
<div data-p-id="2db42d48d39e6d2f2724b8feac14b0b2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku tak bisa mengabaikan hatiku sendiri kak, wajah sedih Troy dan yang kulihat di pikiran kakaknya terus menggangguku. Bagaimana bisa aku diam saja sedangkan aku tahu ini bukan seperti yang dituduhkan padanya. Aku yakin ada alasan lain kenapa kak Luis mengiyakan semua pernyataan paman" ucapku sambil mengingat wajah murung kak Luis di kantor polisi tadi</div>
<div data-p-id="9b22699a5bab7e724b58ef2b23a10224" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kita selidiki saja, kita cari bukti" jawab kak Bagas mencoba memberi opsi pilihan, dari pada aku harus memberitahu Troy bahwa aku penyihir yang memiliki kekuatan bisa membaca pikiran orang lain.</div>
<div data-p-id="fe8bb87ef9b43888fae5e772eedb7f04" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bagaimana caranya?" tanyaku bingung.</div>
<div data-p-id="b639d2dabed5d47ee9ba76e24044881d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kita introgasi yang berhubungan dengan Luis dan Hadi. Kita cari tahu kejadian sebenarnya. Kamu kan bisa baca apa yang orang pikirkan, mungkin itu bisa membantu. setelah itu kita kasih buktinya pada paman mudah-mudahan Luis bisa lepas dari tuduhan itu" jawab kak Bagas sambil meyakinkanku.</div>
<div data-p-id="217fae2c768903938e5cf14760e8ad33" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kakak akan membantuku kan?" tanyaku dengan nada antusias</div>
<div data-p-id="64cf905aa9a1d95ea31497a2898b379a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Iya dong, semua yang berhubungan dengan Aurora harus melibatkan kakak juga" kak Bagas menampakkan wajah lembutnya sambil mencubit pipi kananku. Aku merasa lega dan mulai memikirkan bagaimana caranya membantu Troy dan kak Luis.</div>
<div data-p-id="1ddca4549774ac4a195e16f79b9a82f4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Seharian ini aku terus berpikir kenapa kak Luis tak mengatakan yang sesungguhnya? Apa dia di ancam seseorang atau sedang melindungi penjahat yang sebenarnya Hingga malam tiba, rembulan tampak terang bersinar di balik jendela kamarku, ada banyak pertanyaan di kepala. Hingga mataku terlelap sendiri dengan semua analisa yang kubuat menambah rasa penasaran di hatiku.</div>
<div data-p-id="8a7ab20ec0ab3262ce329c7dcb399a4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="ab968c6e32136ff006e9c3a48943bc81" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Auroraaa..." suara kak Berto mengagetkanku yang sedang bersantai di kamar, karena hari ini hari minggu jadwal libur sekolah. Sadar namaku di panggil dengan cukup keras membuat ku cepat-cepat turun ke bawah menemui kak Berto.</div>
<div data-p-id="690d680ee514f50a5e59b342b3df32f5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dek pakai jilbabmu. Ada laki-laki yang mencarimu diluar" kak Arshad ada didepan pintu kamarku, memberitahu setengah kejadian yang terjadi di bawah. Dengan cepat kupakai semua perlengkapan penutup auratku. <i style="box-sizing: border-box;">'Untung aku sudah mandi</i>' pikirku.</div>
<div data-p-id="09a626186df2838601fd29a2a90db5f8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dek, kakak gak tahu sejak kapan dia berlutut di depan rumah kita, tapi Saat kakak tanya ada apa dia bilang ingin minta bantuanmu" jelas kak Berto padaku yang masih tegak berdiri di depan pintu rumah, karena jalannya terhadang oleh Troy yang sedang berlutut dengan wajah sedihnya.</div>
<div data-p-id="922b32ccb48c9690592a80cc37719bed" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Diakah yang kamu ceritakan kemarin dek?" tanya kak Arshad padaku dengan wajah dinginnya.</div>
<div data-p-id="b070ad3ade173e15096768ffa74fe773" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ini Troy? Adiknya Luis? Jangan berlutut begitu. Berdirilah ayo masuk kerumah kami, tenang saja Aurora akan membantumu" ujar kak Bagas yang tiba-tiba muncul dari belakangku dan membantu Troy berdiri sambil menuntunnya duduk di kursi.</div>
<div data-p-id="8d3113e95a969dbbf87975b76922516a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ada apa ini? Kalian sedang membicarakan apa? Aku tidak mengerti!" ujar kak Berto dengan nada bingung, dan kak Arshad menatap tajam padaku. Aku hanya bisa tersenyum tipis menanggapi mereka berdua.</div>
<div data-p-id="753b38fb2e0dd8b1c0b0a92f78ec3e46" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kak Bagas sibuk memberikan Troy sarapan. Sedangkan aku ditarik ke dapur ditanya ini itu oleh kak Berto dan kak Arshad. Akhirnya kujelaskan pada mereka bahwa aku dan kak Bagas akan membantu Troy menyelamatkan kak Luis dari tuduhan pembunuhan itu.</div>
<div data-p-id="e7129feadde3c3c42f3b2c6936614995" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baiklah kalau kau sudah bertekad kuat, kakak akan ikut membantu.." ujar kak Berto tampak semangat.</div>
<div data-p-id="977bb7626047fbe9eab5b9690fe92359" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bukannya kakak pagi ini ada latihan karate?" tanyaku meski senang dengan penyataan yang diucapkannya</div>
<div data-p-id="0813abd4b9222c227531a91e4c5473b9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Itu bisa diaturlah, mana mungkin aku membiarkan hanya kau dan kak Bagas saja yang menyelidikinya. Kau tahu sendirikan seperti apa kak Bagas itu? Jika nanti keadaan menjadi kritis yang ada malah nanti dia menyerahkan diri secara sukarela demi menyelamatkanmu. Harus ada aku yang melindungimu dek, ingat ini kasus pembunuhan! jika pembunuhnya macam-macam padamu dia harus melawan kak Berto dulu, pemenang karate mendali emas tingkat nasional" nada bangga kak Berto membuat aku dan kak Arshad tertawa geli melihat tingkahnya mengeluarkan jurus-jurus karate yang jadi andalannya.</div>
<div data-p-id="eb2e6400601bd07acfda01c55c1fcfe4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kakak bisa baca hati nurani seseorang, mungkin bisa membantumu juga. Tak akan kakak biarkan kau ada apa-apa. Nanti jika ada yang berniat jahat denganmu, kakak akan langsung kasih tahu Berto biar bisa di hajar habis orang itu" ujar kak Arshad sambil mengedipkan sebelah matanya, pertanda setuju dengan rencanaku dan kak Bagas.</div>
<div data-p-id="96f79e0cef2c53d19122a475eac8c355" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kami jelaskan pada Troy bahwa kami berempat setuju membantunya, dengan wajah haru Troy mengucapkan terimakasih berulang-ulang kali pada kami. Lalu penyelidikan untuk mencari bukti akan dimulai dari kamar kak Luis, dirumahnya. Ini saran dari kak Arshad katanya jika kita ingin tahu seseorang maka kita harus mengenali tempat tinggalnya, 50% informasi pribadi pelaku atau korban ataupun dengan orang-orang yang bersangkutan akan dapat membantu mendapatkan bukti.</div>
<div data-p-id="66f5bb4c16beb0dd21896047ccdb8d9d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
***</div>
<div data-p-id="7aa4bde7e654bbc287bb39cbb212cb2d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Barang-barang tertata cukup rapi, warna dominan biru muda dan dinding polos hanya tertempel jam dinding, terlihat kamar ini tak lagi ditempati. Aku, kak Arshad, kak Bagas, kak Berto dan Troy berada di kamar kak Luis, memeriksa semua barang milik kak Luis disini berharap ada barang yang bisa membantu kami mendapatkan bukti.</div>
<div data-p-id="5b820006d3890d0db162053415e4e256" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa Ini foto Luis dan Hadi?" tanya kak Arshad pada Troy sambil menunjuk bingkai foto diatas meja bergambar wanita dan laki-laki yang sedang tersenyum bahagia.</div>
<div data-p-id="43c600e22be788476d4c81ae6389ceac" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bukan... Itu kak Luis dan kak Fajri" jawab Troy dengan nada sedih</div>
<div data-p-id="b48572418f3538fa3bd5688cdd2c8622" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Mereka tampak bahagia difoto ini" ujar kak Arshad lagi</div>
<div data-p-id="938d93242a30282259938fbfd610d33d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kak Fajri adalah calon suami kak Luis, tapi sehari sebelum mereka menikah kak Fajri bunuh diri dengan cara gantung diri. Itu terjadi tiga tahun yang lalu, sejak kak Fajri meninggal kak Luis jadi depresi dia suka bicara sendiri, menangis sendiri, tertawa sendiri dan yang selalu menemaninya adalah kak Hadi" jelas Troy pada kami semua</div>
<div data-p-id="defee38339c1b2c7a6b3005e5937f95d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa hubungan Hadi dan Luis?" tanya kak Bagas menyelidiki</div>
<div data-p-id="53798eef58f9f9a6e574b448e8eeb983" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Mereka sahabat dari sejak kecil. Kami menjadi tetangga sejak SD. Aku sangat mengenal kak Hadi. Dialah yang selalu membantu kak Luis untuk menyembuhkan depresinya. Bahkan yang lebih sering menemani kak Luis konsultasi kedokter jiwa adalah kak Hadi. Sudah dua tahun kak Luis konsultasi kejiwaan, sekarang berangsur-angsur mulai normal kembali. Itulah aku sangat yakin tak mungkin kak Luis yang melakukannya, karena sejak kak Fajri meninggal kak Hadi adalah tempat kak Luis bergantung.</div>
<div data-p-id="21918206be2587fb16ed53d7ba4d2429" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tapi setelah kejadian kak Hadi dibunuh aku yakin kejiwaan kak Luis terganggu kembali. Itulah kenapa dia seperti mayat hidup yang mengiyakan semua pernyataan pak detektif bahwa dialah pembunuhnya. Aku tak sanggup melihat kak Luis menderita lagi" ucapan Troy membuat aku tambah tak bisa terima semua tuduhan yang ditimpakan pada kak Luis, aku hanya bisa memandang Troy dengan iba dan prihatin.</div>
<div data-p-id="20013a0f773a3383a2ca7ba9ef080155" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ini buku agenda Luis?" tanya kak Berto sambil menunjukkan buku kecil yang tertulis didepanya 'buku harian'</div>
<div data-p-id="b3fa9d29eef265fd8c0749555888e861" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Iya.. Tapi tulisan itu semua adalah tentang kak Fajri. Kak Luis menulis hariannya sebelum dia depresi" jelas Troy kembali. Kak Berto hanya menanggapi diam sambil membaca lembar tiap lembar buku agenda tersebut.</div>
<div data-p-id="664cd4ba062b06637261cd7118d4e661" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dek katamu Luis malam kejadian pembunuhan itu dia lagi membuat kue kan? Itu tanggal 17 januari ya?" tanya kak Berto padaku</div>
<div data-p-id="d1d677fda6e70ca2f8031c90e5c2b942" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Iya kak kenapa?" pertanyaan kak Berto mengundang penasaran di wajah kami semua</div>
<div data-p-id="68fe34f4836c69f070845bb05bfbcdd8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"17 januari adalah tanggal jadian Luis dan Fajri. Berarti dia sampai akhir masih menyayangi dan mengingat Fajri" ucap kak Berto pada kami</div>
<div data-p-id="df7200602741901adcb99f6488528624" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa yang dilihat Aurora malam itu tidakkah cukup menjadi bukti kalau kakakku bukan pembunuhnya?" tanya Troy pada kami, membuat kami mengungkapkan berbagai alasan untuk mengalihkan pertanyaanya.</div>
<div data-p-id="b101267f2fa8d81b23a18370876870c3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kita harus melihat Luis dipenjara" ajak kak Bagas setelah semua barang kak Luis selesai kami periksa, dan kami tak menemukan hal yang mencurigakan apapun.</div>
<div data-p-id="7d1ed3bfd08b922e034728329b947791" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sesampai dipenjara, ada yang beda dengan kak Luis. Aku melihat sikapnya dingin dan tatapannya kosong. Yang sedang dipikirkannya adalah dia sedang membunuh kak Hadi, aku jadi makin bingung. Semuanya berbeda dengan yang kulihat pertamakali. Sekarang yang di ingatannya : Luis masuk ke apartemen Hadi, mereka bertengkar kemudian Luis mengambil pisau dan menusuk Hadi diperutnya beberapa kali hingga Hadi kehabisan darah dan meninggal. wajah Luis tersenyum sambil meninggalkan mayat Hadi di apartemennya. Sungguh semuanya berbeda dengan yang kulihat pertama kali. Kusuruh Troy berbicara berdua dengan kak Luis, dan aku mengajak kak Arshad, kak Bagas, dan kak Berto keluar. Kuceritakan yang kulihat tadi kami semua jadi bingung dan diam sambil berpikir 'ada apa sebenarnya dengan ingatannya kak Luis, mungkinkah aku yang salah lihat? Tapi kenapa semua tampak berbeda sekali dengan yang kulihat pertama kali' tanyaku dalam hati.</div>
<div data-p-id="369e0e5af445c181c564ff4de2e0af4e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tapi.. Hati nuraninya bergumam bahwa dia 'seperti kehilangan seseorang, hatinya bersedih' tak diucapkannya siapa orang itu. Aku rasa orang itu adalah Hadi. Mengingat yang diceritakan Troy bahwa Hadi selalu menemani Luis, sepertinya dia kehilangan sosok Hadi. Aku yakin yang diingatannya itu salah, karena hati tak akan mungkin salah" kak Arshad menganalisa sambil berpikir membuat aku makin bingung karena yang kulihat tak mungkin salah dengan apa yang dipikirkannya, karena tak pernah ada dalam sejarah aku salah lihat yang orang lain pikirkan.</div>
<div data-p-id="372528118ff825b870a4fbf4f1e8e58b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kakakku tambah depresi, dia kuajak bicara tapi hanya diam saja. Tapi terakhir saat aku menyebut nama kak Hadi dia bereaksi dan mengatakan 'aku pembunuhnya' kemudian dia diam lagi, Aurora kau memang melihatnya kan bahwa kakakku hanya membuat kue lalu pulang?" nada Troy sedikit membentakku, terlihat sekali bahwa dia seperti putus asa.</div>
<div data-p-id="c33315f23c383413e78a435ee930221f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Adakah yang menjenguk Luis sebelum kau Troy?" tanya kak Berto sambil menenangkannya</div>
<div data-p-id="4bfc2378c398eebaad632fb18ab92ba5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ku tanyakan dulu" ujar Troy sambil bertanya pada polisi yang menjaga, katanya hari ni tidak ada yang menjenguk tapi kemarin sore ada. Namanya adalah Juwanda.</div>
<div data-p-id="d6402dad989df7d42e0f97951a727b90" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Juwanda adalah dokter yang merawat kak Luis" ujar Troy pada kami.</div>
<div data-p-id="4b09fd96bda363c50d02a957b815397b" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dr. Juwan yang bekerja di rumah sakit Bangsa?" tanya kak Bagas pada Troy, dan Troy mengangguk tanda mengiyakan. "Dr. Juwan adalah temannya Dr.Arnold yang menjadi narasumberku membuat skripsi, kalau tidak salah Dr.Juwan itu baru tiga tahun bekerja di sini. Dia pindahan dari Singapura. Dia ahli <i style="box-sizing: border-box;">psikologi</i> disana. Luis pasti sangat special hingga dr. Juwan meluangkan waktu untuk menjenguk Luis kesini" jelas kak Bagas pada kami</div>
<div data-p-id="2ad1dca4c98ef23fdeb00f30bd6d0c74" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kita temui dr. Juwan sekarang, kita tanyakan apa yang diucapkannya pada Luis kemarin sore" ajak kak Arshad tanpa banyak penjelasan, ada banyak praduga yang ada di pikirkan kak Arshad aku bisa lihat itu. Tapi tanpa ada bukti yang jelas kak Arshad tak akan mungkin mengatakannya pada kami dulu. Di dalam mobil kak Bagas menelpon dr.Arnold menanyakan keberadaan dr.Juwan dengan alasan ingin konsultasi untuk bahan skripsi, katanya dr.Juwan sedang menjalankan riset penelitian untuk promosi jabatan yang diterimanya jadi tak bisa diganggu, tapi kak Bagas dengan nada memohon mengatakan hanya butuh sebentar saja, akhirnya dr.Arnold memberikan alamat rumah dr.Juwan.</div>
<div data-p-id="4fb2ef14aaa68aa0f549f993c5c6f841" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kak Bagas menekan bel rumah dr. Juwan ketika kami sampai didepan rumahnya. Dr.Juwan menyambut kami dengan ramah. Diruang tamu yang cukup besar, kulihat ada bingkai foto sekeluarga tergantung didinding. Didalam foto tersebut ada gambar seorang ibu, ayah, dan dua anak laki-laki kecil bisa diartikan itu adalah gambar foto keluarga dr.Juwan. Asli indonesia mendominan wajah dr.Juwan membuatku bertanya-tanya asal dari mana sebenarnya dr.Juwan karena tak terlihat dr.Juwan berasal dari Singapura. Sebelum kami menjelaskan apa-apa kak Arshad langsung membuka suara.</div>
<div data-p-id="f9a7971fee398885edd13acbaff14f5d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Perkenalkan ini adalah Troy adiknya Luis, wanita yang dituduh membunuh Hadi pada tanggal 17 lusa kemarin. Saat ini Luis sedang menjalankan hukuman, dan lima hari lagi dia akan disidang pengadilan" ujar kak Arshad dengan tatapan dinginnya memandang dr.Juwan. terlihat sekali wajah ramah dr.Juwan berubah jadi diam saat kak Arshad menjelaskan tentang Troy. Kami hanya diam dan menunggu tindakan dari kak Arshad. Aku bisa lihat dr.Juwan sedang mengingat kejadian saat dia menjenguk kak Luis kemarin sore, aku tak bisa mendengar yang mereka katakan tapi cara dr.Juwan memandang kak Luis sangat intens, dan kak Luis sangat mendengarkan dengan seksama.</div>
<div data-p-id="7bc8971c3974acac2312841faa442bcd" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa yang dokter katakan saat menjenguk kak Luis kemarin sore?" tanyaku lancang karena rasa penasaran mulai menyelimuti relung jiwaku</div>
<div data-p-id="edf5fac041a556c778b2876734506397" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tak ada. aku hanya menasehatinya dan memberikan semangat saja, kalian mau minum apa? Aku akan ambilkan minuman dulu" ujar dr.Juwan sambil berdiri hendak kedapur</div>
<div data-p-id="20d01f08f48bd10e9189eab901ef2cdb" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kami sudah mengecek CCTV dikantor polisi. Apa yang kau ucapkan pada Luis sangat terekam jelas. Mengakulah kau lah pembunuhnya!" ujar kak Arshad dengan tatapan tajam, nada intonasi kak Arshad sangat menekan dr.Juwan membuat dr.Juwan terjebak seolah tak ada alasan lagi untuk mengelak.</div>
<div data-p-id="7a7de23ad11f5395b62c283467f35a9e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kenapa? Kenapa Kau melakukan ini pada kakakku? Kenapa kakakku yang harus jadi korbannya!" Troy mencengkram baju dr.Juwan dengan keras. Kak Berto langsung melerai mereka dan dr.Juwan hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Troy.</div>
<div data-p-id="812a7ef9b999bbff778b31ae996fbf1d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kalian tidak akan tahu apa yang kurasakan. 27 tahun aku bersabar dan menunggu waktu dimana kami bisa bertemu. Hanya kenangan 27 tahun silam yang ada di ingatan kami, rekaman tentang kenangan itu kuputar berulang-ulang kali setiap kali aku merindukannya. Tapi saat waktunya tiba aku kembali dan kesempatan pulang kampung datang dia malah mati dibunuh! Dibunuh dengan cara seolah-olah bunuh diri! Bahkan tak ada yang mau melihat dengan detail bahwa itu adalah pembunuhan bukan bunuh diri" ujar dr.Juwan dengan nada keras menghentakan kami semua yang ada diruangan</div>
<div data-p-id="18dcb9385e35f339d31759bf5b4be505" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kau... Kakaknya Fajri" ujarku terbata-bata melihat semua yang di pikirannya. Dr.Juwan memikirkan kenangan masa kecilnya bersama Fajri kecil dan dr.Juwan kecil yang terlihat bahagia sedang bermain-main, tapi tiba-tiba mereka dipisahkan karena perceraian orang tua. Hanya lewat email mereka berkomunikasi. Sampai Juwan mendapatkan kabar bahwa Fajri akan menikah, Juwan yang sedang menyelesaikan berkas-berkas kepindahannya ke Indonesia tak bisa datang tepat waktu. Dan sebulan setelah Fajri meninggal Juwan baru tahu bahwa Fajri meninggal bunuh diri.</div>
<div data-p-id="398f0be2b359ceb7b563fb586892fe6e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dan bajingan yang membunuhnya membuat itu seolah-olah bunuh diri adalah Hadi! Jadi dia pantas menerima itu semua! Sebulan yang lalu setelah menemani Luis konsultasi padaku, dengan bebasnya Hadi bercerita padaku bahwa dia putus asa karena Luis meski berangsur sembuh tapi masih tetap mencintai Fajri. Dari ceritanya muncul curiga yang amat besar dalam diriku karena tidak mungkin orang yang bahagia akan menikah melakukan bunuh diri. Setelah kucari tahu rekaman di rumah Fajri dulu saat Hadi membunuhnya disimpan oleh Hadi di flasdisk yang disimpannya rapi di kotak terkunci, akhirnya aku bisa mengambil flasdisk itu dengan mata kepalaku sendiri aku melihatnya bahwa Hadi menarik leher fajri dengan tali sampai Fajri mati, lalu dibuatnya seolah-olah Fajri gantung diri!.</div>
<div data-p-id="403d46b64f8cdc1076eba8fe18212aff" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Malam itu saat kutanya kenapa dia melakukan ini semua, dengan tersenyum dia menjawab 'bahwa dia mencintai Luis, dan apapun caranya akan dilakukannya untuk mendapatkan cinta Luis' dan bagiku tak ada pilihan karena nyawa harus dibayar nyawa. Karena aku juga mencintai adikku Fajri, maka dia harus membayar perbuatannya pada Fajri. Kebetulan malam itu Luis habis membuat kue diapartemen Hadi jadi kugunakan pisau itu untuk menusuk tubuh hadi, sudah kusiapkan sarung tangan, jadi bukan aku yang akan dituduh membunuhnya. Saat Luis dalam perjalanan pulang aku menelponnya untuk menungguku, setelah kubereskan sibajingan Hadi aku menanamkan ingatan ke Luis bahwa dialah pembunuh Hadi. Dengan praktik yang pernah kupelajari diluarnegeri memanfaatkan psikologi seseorang untuk membuat dia berpikir seperti yang kita inginkan, tak kusangka ternyata praktik itu benar-benar berhasil. Sampai kemarin saat aku menjenguk Luis di kantor polisi, kutanamkan lagi diotaknya dengan kuat ingatan itu seperti yang kuinginkan" nada dr.Juwan menggebu-gebu menceritakan itu semua dengan marah.</div>
<div data-p-id="184f29768ddec855532ac8c35b2ec3e4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kau salah... Coba buka folder rahasia dengan pasword 'melindunginya'. Ada rekaman percakapan yang jelas kenapa Hadi membunuh Fajri" ujar kak Berto pada dr.Juwan membuat kami semua bingung apa maksud kak Berto.</div>
<div data-p-id="4264e66f13855b365d7e25682323db7e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Oh maaf akan ku jelaskan, aku ini bisa melihat hantu, dan dari tadi sejak kami datang kesini hantu Hadi sudah mengikutimu.." kak Berto mencoba menjelaskan agar Troy dan dr.Juwan tak bingung, "dan dia menyampaikan pesan itu padaku" tambah kak Berto lagi</div>
<div data-p-id="4e4ae45af9f3e0dd26bfe08c63dad560" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Hahaha tak mungkin ada hantu didunia ini!" tawa dr.Juwan dengan nada mengejek</div>
<div data-p-id="2edee35745b0e93b6c11f2ec728c4932" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kalau kau tak percaya coba buka lah flasdisk yang kau curi itu, ada rekaman yang lengkap disana.." kak Berto mencoba menjelaskan</div>
<div data-p-id="c999fbd2dc04f6f13db05be74ef078f4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kami sama-sama melihat dan mendengar percakapan Hadi dengan Fajri, bahwa Fajri menjelaskan dengan nada meremehkan sebenarnya dia menikah dengan Luis karena uangnya saja. Dia tak benar-benar mencintai Luis, Fajri yang ikut hidup bersama ibunya terlilit hutang sejak perceraian ayah dan ibu mereka, ketika ibunya meninggal dunia ternyata ibunya meninggalkan banyak sekali hutang. Dengan alasan uang membuat Fajri mendekati Luis, dan berencana menguasai harta keluarga Luis karena saat itu Luis akan menjadi pemilik perusahaan ayahnya yang sakit-sakitan. Karena alasan itulah Hadi tak bisa mengontrol emosinya, Hadi yang mengaku mencintai Luis dari dulu tak terima kalau Luis hanya jadi ATM bank untuk melunasi hutang saja. Hingga akhirnya adegan pembunuhan itupun terjadi.</div>
<div data-p-id="9e647521cfcdf7ef1274e15d30dac9a9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Setelah kejadian itu ayahku meninggal serangan jantung mendadak, dan kak Luis kakak kandungku satu-satunya jadi depresi karena dua kabar yang sekaligus ini! Dia sudah sangat tersiksa! Kenapa harus kau siksa lagi!" ujar Troy sambil mencoba memukul dr.Juwan yang masih terkejut dengan rekaman barusan dilihatnya.</div>
<div data-p-id="2a36832fca7f610abe23835916a99ad6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Terimakasih sudah mengakui perbuatanmu.. Ini sudah sangat cukup untuk menjadi bukti" ujar kak Bagas yang merekam semua percakapan kami tadi dengan hp-nya.</div>
<div data-p-id="b2b5e3c78f9d9fa9b6834eb4af69cba9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Dasar kau brengsek..!" umpat dr.Juwan mencoba mengambil hp kak Bagas, tapi langsung di tarik tangan dr.Juwan dan dikunci hingga tak bisa bergerak oleh kak Berto. Dengan cepat kak Bagas menelpon paman. Tak lama kemudian paman datang dan memborgol tangan dr.Juwan untuk di bawa ke kantor polisi. Dengan bukti yang lengkap kak Luis dikeluarkan dari penjara. kulihat Troy masih dengan wajah marah, kesal, dan sedih membawa kak Luis keluar dari penjara. Kak Bagas yang kuliah di Psikologi berbicara pada kak Luis untuk menghilangkan ingatan yang ditanam di otaknya bahwa dia bukanlah pembunuhnya.</div>
<div data-p-id="59b456b7c726037d0a9a1413a6ad420d" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kak perasaan tadi kita tidak lihat CCTV?" tanyaku penasaran dengan pengakuan kak Arshad tadi.</div>
<div data-p-id="d592240b2d09fa8c776169464fa1a137" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kak Arshadpun menjelaskan pada kami,</div>
<div data-p-id="1dbe50b4b9bf819985433bd669716268" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">Flashback</i></span>:</div>
<div data-p-id="69f8094eb9d9c61684715af4c68a6952" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Apa yang dokter katakan saat menjenguk kak Luis kemarin sore?" tanyaku pada dr.Juwan</div>
<div data-p-id="8153bf9757613a5f847cf2d45d5a5076" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Sial! Apa mereka mendengar semuanya?</i>". Tanya dr.Juwan dalam hati</div>
<div data-p-id="35454c8a58316bde069f988f29d59ce8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tak ada. aku hanya menasehatinya dan memberikan semangat saja, kalian mau minum apa? Aku akan ambilkan minuman dulu" ujar dr.Juwan sambil berdiri hendak kedapur</div>
<div data-p-id="f8bb92367d7da49ca69149aa262d7dae" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"<i style="box-sizing: border-box;">Bagaimana ini? Apa mereka sudah tahu bahwa aku hanya menanamkan ingatan di pikiran Luis sehingga seolah-olah dialah pembunuhnya, padahal pembunuh yang sebenarnya adalah aku!?". </i>ujar dr.Juwan di dalam hati</div>
<div data-p-id="b587c62344dd905eb6e467ae78cb0055" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">Flashback end</i></span></div>
<div data-p-id="3435fb1af3cbfc7e94fab8ceb137f759" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Saat itulah kakak langsung menjebaknya bilang kalau kita sudah melihat semuanya dari CCTV, agar dia tak bisa mengelak lagi." ujar kak Arshad menjelaskan pada kami</div>
<div data-p-id="1b7562a719aeb3a3a5a0f6b9eb354d88" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Terimakasih banyak atas bantuan kalian, aku akan membawa kakakku pulang kerumah dengan taksi. Tolong doanya agar kakakku segera sembuh" Troy pamit dengan wajah sedih dan nada yang lirih. Dengan iba aku hanya bisa mengangguk mengizinkannya untuk pulang, Kulihat kak Luis tatapannya masih kosong dan berjalan linglung tak tahu arah.</div>
<div data-p-id="ed9ebe8bc190ed45ecfd9d09e5fcc55a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">'Kenapa cinta selalu dijadikan alasan untuk orang melakukan kejahatan, melakukan hal yang hina, membuat peraturan sendiri seolah dirinya Tuhan. Seolah-olah boleh melakukan apapun jika itu alasannya 'cinta'. Bukankah cinta itu fitrah? Bukankah ia juga suci?. Tapi kenapa manusia banyak menodainya dengan nafsu dan ambisi semata?. Harusnya dia tetap fitrah dan suci, hingga di capai dengan proses yang benar, agar definisi cinta dan kasih sayang bukan untuk pemuasan nafsu, dan pelampiasan semata' -Aurora-</i></span></div>
<div data-p-id="0c5a71622661d38ff693f0b49da236ba" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;">***</i></span></div>
</div>
<div>
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><i style="box-sizing: border-box;"><br /></i></span></div>
</div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-56096664942083731422016-06-30T06:56:00.000-07:002016-06-30T06:56:06.775-07:00Penyihir Cahaya (Chapter 1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://d.wattpad.com/story_parts/272032122/images/14591c8a68e3a1e6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://d.wattpad.com/story_parts/272032122/images/14591c8a68e3a1e6.png" width="317" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Chapter 1 : Penyihir Itu Ada <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<div data-p-id="6322d381c5fddfde69f479d7c2c113e1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku dan kakak-kakakku adalah penyihir yang tinggal di bumi, lebih tepatnya di titipkan ayah dan ibuku dibumi kepada teman baik mereka paman Reza dan tante Risa. Dengan dalil bahwa bintang Andromeda yang kami tinggali sedang tidak aman karena penyihir Moris ingin menghisap kekuatan yang kami miliki. Tiga tahun yang lalu Tanpa ba-bi-bu ayah dan ibu langsung mengantarkan kami ke planet bumi, jadi tinggal-lah kami disini hidup bersama manusia yang tidak pernah percaya bahwa penyihir itu ada. Paman Reza dan Tante Risa yang merupakan teman ayah dan ibu menerima kami dengan hangat, kehadiran kami berempat bagaikan obat kerinduan mereka yang menginginkan anak di rumah ini.</div>
<div data-p-id="cb2600fbde585ab7ed521d865555d376" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Kami sekeluarga adalah penyihir cahaya. Dibagian tubuh kami terdapat lambang cahaya yang jika terkena sinar matahari maka lambang itu akan bersinar terang dan menambah daya tubuh kami menjadi lebih kuat. Tapi dibumi meski matahari menyinari selama 12 jam, kami tidak boleh menyerap cahaya itu, karena jika kami melakukannya maka lambang cahaya itu akan bersinar terang dan menarik perhatian semua manusia. Apabila mereka mengetahui kami adalah penyihir kata paman entahlah apa yang akan mereka lakukan, mungkin mereka akan menangkap dan memusnahkan kami karena takut kami akan menindas mereka dengan kekuatan yang kami miliki. Ah.. sungguh makhluk bernama manusia di luar pengetahuan kami.</div>
<div data-p-id="0d33a52a81a490048f5c320b64a81038" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Setelah mulai siap dengan semua perlengkapan sekolahku, ku langkahkan kaki menuju dapur. Disana sudah ada kak Arshad sedang duduk mantap didepan meja makan untuk sarapan pagi, dia menatapku dengan kaca mata yang selalu menemani kesehariannya. Sadar keberadaanku semakin dekat, kak Arshad menampakkan senyumannya padaku, seperti itulah cara dia menyapaku tiap pagi. Begitulah dia. Kakak pertamaku Raka Arshad Shagufta yang kupanggil kak Arshad pembawaan tenang dan dingin, segala sesuatu yang dikerjakannya terlebih dulu dipikirkan dengan baik, dia terlihat bijaksana di mataku. Kak Arshad sekarang berprofesi sebagai dosen di Kampus Tawazun.</div>
<div data-p-id="b77de583a923bef3520c93456ea496d0" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aurora.. Tolong letakkan buah-buahan ini diatas meja" ujar kak bagas yang sedang membantu tante Risa menyiapkan sarapan. Dengan cepat kulakukan perintahnya. Dia adalah kak Adibrata Arka Bagaskara. Kakak keduaku yang berhati lembut. Mudah iba pada orang lain, lebih mementingkan orang lain dari pada diri sendiri, penyayang pada siapa saja yang ditemuinya (untung dia belum pernah bertemu dengan penyihir Moris, bisa-bisa dia orang pertama yang ditangkapnya), dan yang membuatku betah dekat-dekat dengannya adalah dia tempat curhat yang baik. Kak Bagas memiliki seribu nasihat untuk bisa membuat hati kita menjadi lebih tenang. Dengan kepribadiannya yang beginilah membuat tante Risa memasukkanya ke kampus Tawazun dengan jurusan Psikologi Islam. Kak Bagas sekarang sedang duduk di semester akhir menyusun skripsi. Penelitian skripsinya inilah membuat dia makin menyayangi banyak orang, bagaimana tidak? Karena dia terjun langsung kelapangan menemui Dokter dan pasien yang terganggu psikologinya.</div>
<div data-p-id="f8be8c7d8b0b60c20ca69fe113174763" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku sudah telat. Aku duluan ya. Tante aku pergi" kak Berto muncul tiba-tiba dengan rambut yang masih basah belum di keringkannya. Biasa kalau kak Berto ada jam kuliah pagi sering sekali terlambat. Ah kakakku yang terakhir ini orang yang spontan, ceroboh, tapi periang, seru, humoris, ekspresif, dan paling bisa menghidupkan suasana. Mahasiswa semeter 2 jurusan Sistem informasi. Kak Berto laki-laki yang berkharisma dia memiliki postur tubuh yang bidang, badannya tinggi dan pandai berkelahi. Dia adalah Kakak tertampanku meski kadang cerobohnya membuatku menggeleng-gelengkan kepala.</div>
<div data-p-id="c2abbcda990b896f23d3eaa269c49bc1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dan aku sibungsu, namaku Atma Aurora Asmaraloka. Aku sekarang Sekolah Menengah Atas di sekolah Tawazun kelas 2. Yap tempatnya sama dengan tempat kakak-kakakku menimba ilmu dan mencari rezeki.</div>
<div data-p-id="c0a6ac2052bb79c9f8631fc512b86c91" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Meski keseharian kami seperti manusia tapi kami tetaplah penyihir. Tapi sayangnya karena suhu di bumi berbeda dengan suhu di bintang Andromeda, membuat kekuatan kami banyak menghilang hanya tinggal beberapa saja. Sehingga kekuatan yang tersisa didiri kak Arshad adalah dia bisa mendengar kata hati orang yang dia inginkan. Jadi, kalau sedang dekat dengan kak Arshad aku tidak akan berbicara di dalam hati yang aneh agar tidak memancing dia untuk menyelidiki, karena kekuatannya itu bisa membokar rahasiaku.</div>
<div data-p-id="45a4b8d94aa6690e43ea3071e34a5138" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Sedangkan kekuatan kak Bagas, kau tahu sungguh unik dan langkah karena kekuatannya ini tak bisa di kendalikan oleh dirinya sendiri bahkan munculnya tiba-tiba tanpa diminta, yaitu dia akan menghilang dan berganti posisi dalam sekejap mata tanpa kami tahu dia berada dimana. Terakhir kali kak Bagas menghilang saat kami sedang makan malam, untung handpone-nya selalu dibawa, saat ditelepon ternyata dia menghilang ke rumah kosong belakang gedung fakultas Tarbiyah kampus Tawazun. Sungguh menyeramkan. Kalau menghilangnya ke atas gunung saat sunset matahari terbit sii aku mau hehe.</div>
<div data-p-id="8af1029b55f7546b9137feaaad7d6c31" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Oh ya, kalau kekuatan kak Berto lebih menyeramkan dari pada kak Bagas dan aku bersyukur tidak terlahir memiliki kekuatan seperti dia. Kak Berto bisa menerawang alias bisa melihat hantu. Entahlah.. Di bintang Andromeda tempat kami tinggal dulu tidak pernah ada hantu, tapi kata kak Berto di bumi banyak sekali hantu bergentayangan dan wajah mereka menyeramkan. iiih aku kadang merinding jika dekat dengan kak Berto karena katanya hantu-hantu itu sering mengikutinya.</div>
<div data-p-id="c3a3049e35c4d5baca894ce1b2c40afe" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Dan aku tentu juga memiliki kekuatan yaitu bisa melihat apa yang sedang orang lain pikirkan. Karena kekuatanku inilah aku bisa tahu apa yang akan orang lain lakukan.</div>
<div data-p-id="7732c708494ed4d32e228320166ee224" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Ada yang beda antara aku dan kakak-kakakku. Apa? Yaitu lambang cahaya. Kami memiliki lambang cahaya di bagian tubuh kami pada tempat yang berbeda-beda. Lambang cahaya itu berbentuk matahari. Kak Arshad lambang cahayanya di kaki. Kak Bagas memiliki gambar matahari di bahu. Sementara kak Berto lambang cahayanya di telapak tangan. Sedangkan aku di tungkuk leher sehingga jika terkena sinar matahari rambutku bercahaya. Lambang cahaya ini adalah identitas penyihir di bintang Andromeda. Harus disembunyikan karena selain agar tidak tahu diketahui oleh manusia, kami juga harus bersembunyi dari penyihir Moris. Sehingga kakak-kakakku selalu menggunakan pakaian dan celana panjang agar lambang cahaya itu tidak terkena sinar matahari sehingga kaki, tangan dan bahu mereka tidak bercahaya. Tapi diriku? Karena lambang cahaya ini bisa membuat rambutku bersinar apa yang harus ku lakukan? Beruntungnya aku dititipkan pada bibi Risa. Sehingga dengan cepat dia memiliki solusinya, yaitu jilbab. Selama tinggal dibumi aku akan memakai jilbab yang tebal sehingga matahari tak bisa menembus lambang cahaya yang ada di tungku leherku. Jilbab itu pun panjang karena rambutku panjang sepunggung. Itu lah alasan bibi Risa memasukkan kami di kawasan kampus Tawazun center.</div>
<div data-p-id="45338aa0eee3b922587e66b6620d499a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tawazun Center adalah nama sekolah swasta yang kental dengan nilai religinya. Mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, sampai Universitas tempat murid, siswa dan mahasiswanya menimba ilmu pada satu tempat kawasan. Sekolah yang berstandar internasional dengan kurikulum dan mengedepankan akhlak paling utama ini menjadi favorit bagi orang tua. Karena menanamkan nilai relegi sejak dini merupakan pondasi utama bagi generasi bangsa. Semua perempuan disini di wajibkan memakai jilbab sehingga aku tidak tampak aneh karena selain bersinar terang, warna rambutku akan berubah menjadi ungu jika terkena sinar matahari.</div>
<div data-p-id="ea3518e4a1483fe9cd594b7fd5223a0e" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Setelah tante Risa dan kak Bagas selesai menyiapkan sarapan. Kami bersiap untuk menyantap buah-buahan di meja. "Aurora tante minta tolong ya? Nanti sebelum kamu ke sekolah, tolong mampir dulu ke kantor paman. Ada berkas yang ditinggalkannya tadi pagi, Sekaligus tolong berikan makanan yang sudah tante siapkan untuk makan siangnya " ujar tante Risa sambil menunjuk rantang makanan di atas meja makan kami.</div>
<div data-p-id="33656f59db01867206658d538d2d0d0c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Baiklah tante" ujarku sambil menyeduh susu coklat yang hangat.</div>
<div data-p-id="e6ae10f77dc8765b5ba64ac530d60a84" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tapi ada apa tante sampai paman pergi kekantor pagi-pagi sekali?" tanyaku penasaran.</div>
<div data-p-id="f95e8e64a0467cf5b46d45a7f1f68323" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Katanya tadi jam setengah enam ada yang melapor terjadi pembunuhan, makanya paman berangkat pagi-pagi sekali sampai belum sempat sarapan" bibi mencoba menjelaskan</div>
<div data-p-id="9ee76519d40d5bcfc6b9019eec2d07e9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Semoga pembunuhnya tertangkap ya tante. Kejam sekali pagi-pagi sudah membunuh" ujarku merespon penjelasan tante Risa.</div>
<div data-p-id="b683e729f7693567e84571b0ce77bcb8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kabarnya pembunuhan itu terjadi malam hari tapi baru diketahui pagi ini. Iya semoga saja kasus ini cepat selesai agar paman bisa pulang kerumah. Kalian tahu sendirikan Paman itu jika sibuk memecahkan kasus bisa-bisa satu bulan tidak pulang kerumah." nada tante Risa terdengar setengah sedih.</div>
<div data-p-id="e6e76540a07e19bd21973a1dbaf6a9dc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aurora nanti kamu naik taksi aja ya karena kakak mengajar pagi hari ini" ujar kak Arshad pertanda bahwa dia tidak bisa mengantarku ke kantor paman. Akupun memasang wajah cemberut, tak memberikan jawaban apa-apa.</div>
<div data-p-id="873aa7ceeb8c0c5ccced7d5eac3a33d2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Mau kakak temani kekantor paman?" tanya kak Bagas sambil memicingkan mata kanannya padaku.</div>
<div data-p-id="a078af5c9801b36fc3272324516888c2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kakak tak ada kuliah?" tanyaku sumringah</div>
<div data-p-id="9d1a63934ab2bbae7d2f879feb1b6827" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Eh kakak lupa dik, kakak sudah janji dengan dokter Arnold ketemuan pagi ini. Gimana ya?" tanyanya jadi bingung.</div>
<div data-p-id="d3db62cc3133d2ac9c217fc9cfeddd7c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Ya sudah aurora naik taksi sendiri saja. Tidak apa-apa kak" ucapku sambil tersenyum tulus</div>
<div data-p-id="c24d304fc1d74cc12eb932e80d2e6b90" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Usai sarapan kami bersiap untuk berangkat. Ternyata taksi yang di telpon kak Bagas sudah didepan rumah. Setelah pamit aku segera masuk taksi dan mengatakan tujuan pada bapak sopir.</div>
<div data-p-id="837ffc3234e6d2ebbf099203d11019a1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Oh ya aku lupa menceritakan pamanku. Dia adalah sahabat kedua orangtuaku, yang ku tahu ibu dan ayah juga pernah bersembunyi dibumi dengan tinggal di rumah paman Reza. Itulah awal persahabatan mereka. Paman Reza bekerja sebagai detektif, dan tante Risa sebagai guru di sekolah Tawazun. Sekarang ini aku sedang dalam perjalan menuju kantor paman yang lumayan menguras waktu.</div>
<div data-p-id="ae5b74b190279138f242a282bcfadef3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
34 menit sudah berlalu perjalanan taksi yang kutumpangi menyusuri jalan raya dengan lampu merah 3x kali sudah kami lewati. Tibalah di kantor paman, aku minta bapak sopir untuk menunggu sampai urusanku selesai. Akupun turun sambil membawa amplop coklat dan rantang makanan. Aku mulai memasuki kantor polisi tempat pamanku bekerja, kupandangi satu-persatu sungguh semua polisi dan detektif sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang menghadap komputer dan mengetik sesuatu. Ada yang sibuk dengan tumpukan kertas dan mencoret-coret pada buku yang di pegangnya. Ada yang berjalan wara-wiri dari satu ruangan ke ruangan lain. Kepalaku bergerak ke kanan dan kiri mencari sosok paman di tempat yang tampak asing ini. Ternyata paman di sana di meja nomor dua dari sudut belakang, aku mulai berjalan menujunya. Tapi tampaknya paman sedang sibuk karena didepannya ada seorang wanita yang tampak dewasa dan laki-laki yang sepantaran denganku. Semakin aku mendekati meja paman terdengar suara laki-laki yang sedang berwajah marah dan khawatir berbicara sedikit membentak pada paman Reza.</div>
<div data-p-id="7c54183d7e42a335ea036a4829ce3a89" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Tidak mungkin kakakku yang melakukannya. Bapak harus mencari bukti lain" ujar laki-laki itu dengan nada keras, membela mati-matian kakak perempuannya yang saat ini sedang duduk terdiam disampingnya.</div>
<div data-p-id="0f4daf9e32169c527095e64cdbb73118" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Bagaimana tidak mungkin? Semua bukti sidik jari mengarah pada kakakmu. Bahkan dia sendiri mengakuinya. Kalau kau ingin menemani kakakmu diam saja, kalau tidak,, akan kuseret kau keluar!" pamanku tak kalah kerasnya. Paman belum menyadari kehadiranku disana.</div>
<div data-p-id="490d1b7cf296f2b7d5486f2bd280a3b1" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kita lanjutkan lagi introgasinya, nona Luis Apa benar semalam kau melakukan pembunuhan berencana dengan menusuk sahabatmu sendiri menggunakan pisau ini?" paman mulai mengintrogasi lagi, wanita itu sambil menatap dinginnya lantai dan hanya mengangguk pelan tak bersuara sedikitpun, membenarkan pertanyaan yang di ajukan paman padanya. Tapi semua itu berbeda dengan yang kulihat. Dengan kekuatanku aku melihat apa yang sedang dipikirkan wanita itu, dia sedang membuat kue dan memasak semalam. Setelah itu dia pulang kerumah dengan wajah yang ceria. Dia tidak melakukan pembunuhan apapun. Tapi kenapa dia mengiyakan pertanyaan paman.</div>
<div data-p-id="33addaeede82026ffc8a8ffb6c95d43f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Paman yang menyadari kehadiranku pun menyapa dan menghampiriku. "Aurora? Kenapa disini? Bukannya kau harus pergi kesekolah?" ujar paman dengan wajah yang bingung.</div>
<div data-p-id="691b9d714533c9702b030ee671b2023c" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku mau mengantarkan makanan ini dan beberapa berkas paman yang tertinggal dirumah" kataku sambil menyerahkan amplop coklat dan rantang makanan. Dengan segera paman mengambil barang yang kuberikan untuknya. Saat paman hendak kembali ke meja mengintrogasi lagi. Akupun menghentikannya</div>
<div data-p-id="087713b8e6abae9050d349556ce82e6f" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Paman tunggu.." Ia lalu menoleh lagi padaku. "Laki-laki itu benar, bukan perempuan itu yang melakukan pembunuhan nya, itu adalah pisau yang digunakan wanita itu saat memasak tadi malam. Dia hanya membuat kue lalu pulang" jelasku pada paman karena dia tahu aku memiliki kekuatan bisa melihat apa yang sedang orang lain pikirkan.</div>
<div data-p-id="8024c96ca79ef3404ed8ad6fb406a859" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"benarkah.?" Tanyanya terkejut dengan penjelasan aurora. "Tapi bagaimana lagi? Dia sendiri sudah mengakuinya. Bahkan motifnyapun sudah jelas kata kedua orang tua laki-laki itu Luis membunuh sahabatnya Hadi karena cemburu Hadi akan menikah dengan wanita yang dijodohkan padanya dan Luis mengangguk saat ditanya seperti itu" ujar paman Reza bingung dengan penyataanku yang berbeda dengan faktanya.</div>
<div data-p-id="6736f17924c983772f56d56d63be1ddc" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Tiba-tiba laki-laki tadi langsung menghampiri kami. "Bapak detektif kau dengarkan apa katanya? Kakakku tidak membunuh kak Hadi. Itu tidak mungkin. " ucapnya menoleh ke paman. "Dari mana kau tahu kakakku semalam memasak? Kau menyaksikannya? Jelaskan semuanya pada pamanmu" ujarnya menatap padaku seakan meminta pembelaan dariku</div>
<div data-p-id="032a935b0c8c411a501d7e82c3ad9dc9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
Aku dan paman saling berpandangan bingung. Tidak mungkin menjelaskan bahwa aku adalah seorang penyihir yang memiliki kekuatan bisa melihat apa yang sedang orang lain pikirkan. Jika itu kulakukan hancurlah diriku.</div>
<div data-p-id="08ae6f286e2d9b07e012052540179f55" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aaah... Aurora cuma mengira saja, sudahlah jangan kau ganggu keponakanku. Aurora pergilah kesekolah" ujar paman membantuku melarikan diri dari situasi ini. Akupun berbalik arah dan mulai berjalan dengan cepat keluar ruangan ini. Tapi laki-laki itu dengan cepat mengikutiku.</div>
<div data-p-id="88c63bce598d98cd280236a23b5e533a" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Kumohon jelaskan apa yang kau ketahui pada detektif itu, tidak mungkin kakakku melakukannya. Aku tidak ingin dia tersiksa lagi" katanya sambil mengejarku. Tapi kakiku makin cepat berjalan.</div>
<div data-p-id="e51d55d1047f1d37dd3136bcd9c46b74" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku tadi cuma asal saja bicara" jawabku mengeles. Sampai laki-laki itu menarik bajuku dan kakiku pun terhenti, badanku memutar kebelakang menghadap padanya.</div>
<div data-p-id="2bff2786d0a68018722929e41f797d61" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding: 0px;">
"Aku tahu kau tadi tidak asal bicara. Ku mohon bantu kakakku. Aku sangat menyayanginya" ujarnya dengan nada memohon. Sungguh aku sangat iba melihat wajahnya yang sedih dengan nada yang memilukan, tapi tidak mungkin aku menjadi saksi di sidang atau semacamnya karena aku tidak pernah melihat langsung apa yang dilakukan kakaknya semalam. Aku hanya melihat yang sedang dipikirkannya saat itu saja.</div>
</div>
<div>
***</div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-85957849608039960172016-06-30T06:41:00.001-07:002016-06-30T06:41:55.959-07:00Penyihir Cahaya (Prolog)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://a.wattpad.com/cover/75543279-208-k209601.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://a.wattpad.com/cover/75543279-208-k209601.jpg" width="204" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
PROLOG<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #555555; font-family: 'Source Sans Pro', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px; white-space: pre-wrap;">Percayakah kau dengan penyihir? Faktanya aku dan kakak-kakakku adalah penyihir cahaya, berasal dari bintang Andromeda yang sekarang terjebak di bumi.
Ternyata manusia adalah makhluk rumit bin ajaib. Karena mereka mau segalanya seperti apa yang mereka inginkan. Dengan kekuatan aku dan kakakku yang berbeda-beda kami mencoba untuk membantu kisah mereka.
Dan inilah pertualangan aku dan kakak-kakakku di bumi. Kami banyak menemukan harta karun yang berharga di sini, yaitu ; Ada kasus yang harus diselesaikan, ada debaran yang bernama cinta, ada hakikat sosial sesungguhnya yaitu tolong menolong, ada makhluk aneh yang hanya bisa dilihat oleh kak Berto saja, ada kisah haru tentang cinta sejati, dan lain sebagainya.
Kisah yang seperti apakah itu? \^_^/</span></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-16798241848979173172016-05-02T10:26:00.003-07:002016-05-10T14:02:21.383-07:00 Tadahan Air Hujan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzdyrDcsOs-u_9eAgbREkitS_DmASTph22jbjf7mjXXqfDYhXWjMkTEHnTXImdG6f7UzDdRlv3yy5pWy6unKFJ1Kk9796Ez2WtGulIw54I5tNI-r5m16D1HeIZY9qy91rP-Mq_kaoKvw8z/s1600/tadahan+air+hujan+gambar.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzdyrDcsOs-u_9eAgbREkitS_DmASTph22jbjf7mjXXqfDYhXWjMkTEHnTXImdG6f7UzDdRlv3yy5pWy6unKFJ1Kk9796Ez2WtGulIw54I5tNI-r5m16D1HeIZY9qy91rP-Mq_kaoKvw8z/s400/tadahan+air+hujan+gambar.png" width="400" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<u><span style="font-family: "monotype corsiva"; font-size: 28.0pt;"><br /></span></u></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ketika kecil aku suka sekali menadah
air hujan dengan tangan. Membiarkan jari-jariku basah. Sambil menghirup
udaranya. Ini berawal dari seringnya ku lihat kak Flo yang melakukannya.
Akhirnya kami sering menadah air hujan bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">"Kalau setiap tetes air hujan yang berhasil kita tadah bisa
mengabulkan doa, maka doa apa yang akan Ida panjatkan?" tanya kak Flo
padaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saat itu aku berumur tujuh tahun. Mendengar pertanyaan itu, aku diam
sejenak mencari jawaban. Sambil tersenyum sumringah aku menjawab."Ida akan
minta uang yang banyak, untuk beli boneka" sambil membentangkan tangan
selebar-lebarnya dan kak Flo hanya tersenyum mendengar jawaban polosku. Dan kami kembali asik menadah
air hujan dari teras rumah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kami hanya dua bersaudara. Kak Flo anak pertama dan aku si bungsu.
Perbedaan aku dan kak Flo sepuluh tahun. Kak Flo sangat memahamiku, kami tumbuh
dengan akrab. Kak Flo kebanggaan ayah dan ibu. Ketika sekolah mendapat juara
umum sudah menjadi hal biasa baginya. Saat kuliah kak Flo mendapat beasiswa
pintar, sampai dia menyelesaikan S2. Sekarang kak Flo menjadi dosen di Universitas
Sriwijaya Palembang, semuanya seolah gampang saja diraihnya. Tak sedikit
orang-orang cemburu dengan kesuksesaan yang dia miliki. Tapi ada yang mereka
tidak ketehaui tentang kak Flo.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kak Flo mengehela napas panjang, duduk terdiam di dalam kamar, sambil
menatap dinginnya lantai. Aku tidak tahu apa yang sedang di pikirkannya. Mungkin
menerawang jauh kedepan, atau mungkin mengingat masa lalunya. Entahlah aku tidak
bisa menebaknya. Ku hanya mencoba menerka-nerka mungkin hatinya tergores oleh
kejadian tadi pagi. Tentang beberapa pertanyaan yang tanpa mereka sadari sudah
membuka luka. Dia coba untuk mengabaikan semuanya, tapi tampaknya kali ini luka
itu tidak bisa lagi dia acuhkan. Sepertinya dia sedang berpikir apa yang akan
dilakukan untuk kedepan nanti. Apakah mengikuti pertanyaan mereka? atau malah
pura-pura tidak tahu lagi seperti yang selama ini dilakukannya. Rasanya ingin
ku menghampirinya, tapi tidak jadi kulakukan. Biarkanlah dia mengambil
keputusan sendiri. Ketika langkah kakiku akan pergi dari depan pintu kamar,
suaranya menghentikanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Mereka tidak mengerti semua yang terjadi” katanya sambil terisak. Menahan
tangis. Sadar akan adanya diriku yang dari tadi memperhatikan. Kakiku berjalan
menujunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Iya tidak apa-apa, seiring waktu akan datang masanya” kataku sambil memeluk
kak Flo untuk menenangkan hatinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teringat lagi malam itu Kak Flo bercerita tentang masa kecilnya. Kenangan
gelap yang tidak pernah aku tahu karena aku belum lahir. Dia bercerita tentang
teraumanya, melihat keadaan orang tua kami. Emosi mereka sering meledak-ledak.
Hanya karena masalah sepeleh yang kadang biasa dilakukan oleh anak kecil. Hampir
tiap hari kak Flo harus melihat ibu dan ayah bertengkar, saling memukuli dan mencaci
maki. Kejadian itu terus menghantuinya membuat rasa takut untuk menikah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ku bayangi betapa perihnya kak Flo dulu, andai bisa aku menggantikan posisinya.
Mungkin sekarang dia tidak akan menyimpan luka. Kak Flo selalu memfokuskan diri
pada akademiknya. Dia terbiasa mengerjakan tugas sekolah sendiri. Dia takut
jika harus di bentak oleh ayah dan ibu. Selalu merasa nyaman didalam kamar
dengan hanya berkutat dengan semua buku yang ia pelajari. Terbiasa dengan
menutup telinga dan menangis sendirian di dalam kamar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sampai sekarang usianya menginjak angka 30 tahun, dia masih mengingat
orang tua kami dulu yang saling membenci.
Walau tidak ada perceraian di antara mereka. Hingga sekarang masih
bersama, tapi satu hal yang tidak pernah mereka tahu. Kak Flo tidak pernah
melupakan masa itu. Masa kelam yang dia pernah di tunjuk dengan pisau di depan
mata. Meja pernah di banting hampir ke tubuhnya karena amarah ayah. Malam-malam
yang seharusnya tidur nyenyak, tapi harus berlari keluar rumah karena semua
barang hancur di banting ibu dan ayah. Kak Flo menangis. Tapi ayah dan ibu
tidak peduli. Mereka sibuk saling membentak satu sama lain. Tetangga juga tidak
berani ikut campur urusan keluarga. Akhirnya kak Flo menangis sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saat jam pulang sekolah kak Flo pelan-pelan pulang kerumah berharap tidak
ada kekacauan, tapi hari itu ibu memberikan cabai kemulutnya. Melampiaskan
kemarahan karena baru saja bertengkar dengan ayah. Padahal dia hanya anak kecil yang merengek kelaparan ingin
makan nasi, tapi kak Flo kecil tidak mengerti bahwa kondisi ibu sedang tidak
baik. Karena ayah yang di fitnah selingkuh dengan wanita lain. Kak Flo menangis
terus menjerit kepedasan. Dengan iba ibu membersihkan mulutnya, tapi setelah
itu ibu pergi ke kamar menangis. Kak Flo terus menangis menahan pedas yang
masih terasa. Dia menghadapi itu sendirian lagi. Menangis sendirian lagi. Di
kamar lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ketika lagi makan bersama. Kak Flo kecil tidak mengerti apa yang ayah dan
ibu bincangkan, tiba-tiba ayah marah dan menarik taplak meja sehingga membuat
semua makanan jatuh ke lantai. Kak Flo kecil menangis takut melihat semua itu.
Tapi ibu berlari mengurung diri di kamar, dan ayah keluar rumah dengan
motornya. Kak Flo menangis lagi. Tidak ada yang menghiburnya. sendirian lagi. Tidak mengerti lagi.
Mengurung diri di kamar lagi. Sampai rasa takut terus datang. Dia hanya akan
keluar kamar jika di perlukan. Untuk ukuran anak di bawah umur 10 tahun. Kak
Flo tumbuh dengan rasa takut dan sakit yang terus tertanam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Aku menangis membayangi dia
bertahan. Serangan psikologis yang diterimanya membuat aku mendengar ceritanya
juga terluka. Aku protes dalam diam. Masa kecil itu harusnya di isi dengan
cerita manjanya bersama ayah dan ibu. Kenangan yang di penuhi kasih sayang dari
ibu. Merasakan hangatnya penjagaan dari seorang ayah. Perhatian yang terbentuk
hasil dari buah cinta mereka. Harusnya dia di ajarkan caranya mengerjakan
tugas. Di antar jemput sekolah. Di peluk hangat saat menangis karena ketakutan.
Dan 10 tahun dari masa kecilnya. Hanya Luka-luka itu yang diingatannya. Rasa
sakit itu masih terus membekas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Walau pada akhirnya itu semua hanya lah emosi sesaat kedua orangtua ku
saja, karena menurut mereka bahwa mereka masih labil, dan belum punya banyak bekal untuk mengarungi
bahtera rumah tangga. Tapi mereka tidak sadar bahwa luka itu mempengaruhi masa
depan anaknya. Sesaat setelah aku lahir, ibu dan ayah menjadi dewasa tidak ada
lagi kata labil di rumah tangga mereka, tidak ada lagi pernikahan muda bagi
mereka, belajar dari kesalahan yang lalu membuat mereka membesarkan aku dengan
penuh cinta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tidak jarang ibu bertanya pada kak Flo kenapa tidak pernah membawa teman
laki-laki kerumah?”dan berbagai alasanpun di utarakannya. Perih rasanya ketika
banyak yang bertanya padanya "Kapan akan menikah?” “Kapan akan ngundang?” pertanyaan yang selalu
membuat dia menghindar dari acara keluarga besar.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hari itu aku pulang kuliah. setelah mengucapkan salam aku berjalan menuju
kamar. Ketika ku buka pintu kamar ku lihat ada ibu disana, ku hampiri untuk
mencium tangannya, tapi ada yang berbeda di sana. Terlihat mata ibu sembab seperti
habis menangis, hidung dan wajahnya merah, begitu terlihat kusutnya dia hari
itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Ada apa bu?”tanyaku. Ibu pun memberikan buku berwarna biru muda padaku.
Tidak tahu buku apa itu, buku tebal dengan tinta hitam di dalamnya. Kuraih buku
itu dengan rasa penasaran. Kubuka lembar pertama, terlihat gambar seorang
perempuan kecil yang sedang ditunjuk-tunjuk dengan pisau. Lembar kedua gambar perempuan
kecil yang ketakutan, bersembunyi dibawah kasur, karena pertengkaran kedua
orang tua yang saling membanting isi rumah. Lembar ketiga gambar perempuan kecil
yang menangis sendiri di kamar, sambil memeluk kedua kaki nya. Ada banyak
gambar perempuan kecil yang tersakiti di sana, dan di lembar-lembar terakhir
bertuliskan : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">"</span></i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kenapa aku harus merasakan kekejaman itu semua?. Dibesarkan dengan
hari-hari yang menakutkan. Setiap hari bertanya pada bayangan sendiri, hal apa
lagi yang akan terjadi selanjutnya?. Aku tidak ingin membangun rumah tangga, karena
hanya akan saling menyakiti, dan tidak ada yang boleh merasakan betapa
menyeramkannya menjadi anak pertama. Kehidupan keras orang tua saling membenci
satu sama lain, seakan menjadi bahan percobaan mereka, bereksperimen membentuk
keluarga yang isinya hanya keegoisan semata'.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bisa ku sadari buku biru muda itu adalah milik kak Flo. Dia menggambarkan
masa kecilnya di sana, dan kini ibu yang duduk di sampingku sedang menangis
terisak. Ku peluk erat ibu. Sambil menangis dia berkata lirih "Kenapa
harus luka itu yang dia ingat? Bukankah banyak kisah bahagia yang kita lalui
juga?" Tanya ibu pada ku seolah meminta pembelaan. Tapi bagiku ini lah
saat yang tepat untuk ku membantu kak Flo. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”Karena bagi kak Flo itu sangat
menyakitkan bu. Kita harus membawa kak Flo ke psikiater. Dia harus segera disembuhkan"
ucapku pada ibu yang terlihat semakin
terluka dengan jawabanku. Kupandu ibu untuk duduk di kasur, tapi dia malah berdiri
dan berlalu pergi sendiri menuju kamarnya. Sambil menangis mengingat kejadian dulu
di 10 tahun awal pernikahannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ibu mengurung diri di kamar dan belum keluar dari sana, melihat ibu yang
sangat tercabik begitu diam-diam aku juga menangis di kamar. Membayangkan ibu
yang sedang memukuli dirinya, mungkin sedang mengutuk masa lalunya, atau juga sedang
mencaci pada bayangannya. Malam yang hening ada banyak doa yang ku utarakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pagi harinya kulangkahkan kaki pergi kekampus. Harapan demi harapan
kubangun di sana. Hari yang sudah menunggu untuk ku isi terbentang indah. Dengan
penuh bahagia aku bercanda pada matahari, bahwa kami akan segera berdamai
dengan kenangan hitam dan tangisan. sambil mengingat semalam sebelum aku tidur
ibu bicara berdua denganku. Mengatakan bahwa besok pagi dia akan menemani kak Flo
ke psikiater, untuk menghilangkan teraumanya di masa lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sangat bahagia aku pagi itu, kulantunkan senandung lagu lembut bermainkan
nada yang indah, dengan berbagai bahasa kupajangkan nadanya agar semua orang
tahu. 'Ya dia kak Floku, setelah ayah dan ibu, kak Flo yang selalu ada untukku.
Cuma dia yang tahu saat sekelilingku tak ada yang mampu membaca tangisku. Dia
membimbingku ketika kecerobohanku tak bisa terelakkan. Ya dia kak Floku, yang
selalu memikirkan orang lain, hanya tahu cara membahagiakan orang lain tapi tidak
tahu cara membahagiakan diri sendiri. Ya dia kak Floku yang bersahabat dengan
ketakutan tapi sebentar lagi akan segera tergantikan oleh hangatnya matahari.'<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hari terus berganti, ratusan sinar bulan melewati bumi, benih-benih baru,
kini telah mekar berbunga menghiasi taman yang ada di dalam mimpi. Terdengar
dari luar semua orang sibuk dengan tugasnya. Tidak hanya sanak saudara dari
keluarga ayah dan ibu saja, bahkan tetangga sekitar rumah pun ikut membantu
menyiapkan hari ini. Berbagai santapan di dapur sudah siap untuk di hidangkan.
Denah rumah pun sudah di pajang di persimpangan jalan untuk mempermudah mereka
yang akan datang. Kedua orang tua ku sedang dirias untuk mengisi detik-detik
sejarah bagi dua insan yang dipertemukan olehNya. Tiba-tiba dari samping
terdengar suara yang sangat ku kenal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">"Dik.. Hari ni kamu cantik sekali" ucap kak Flo sambil
tersenyum. Melihat aku yang tak biasa dirias. Mungkin juga karena dia tahu
betapa gugupnya aku, karena sebentar lagi akad nikahku akan segera terlaksana.
Ada rasa sedih di relung hati ini, masih kuingat percakapanku dengan kak Flo satu
bulan yang lalu sebelum Yunus melamarku ke rumah. Aku bertanya padanya bagaimana
jika aku menikah di usia 25 tahun ini. Sebelumnya sudah kujelaskan karakter
Yunus padanya. Dengan mencari waktu yang tepat aku memberanikan diri bertanya
padanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Hening
menanggapi. Suara detik jam terdengar jelas di telinga ini. Suasana sepi yang
hadir seolah kami tinggal di kota yang tidak berpenghuni. Sedangkan aku
mematung disampingnya. Lama kak Flo tidak memberikan jawaban padaku, mungkin
dia sedang mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan ini atau
mungkin dia tidak ingin menjawab pertanyaanku. Pertanyaan yang tidak pernah
ingin dia bahas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">"Jika Ida sudah siap. Kakak mendukung" jawabnya memecahkan
suasana dingin antara aku dan dia saat itu. Seperti biasa kak Flo selalu memberikan
jawaban yang aku inginkan. Memilah kata agar aku tidak pernah terluka oleh
ucapannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teringat jelas di ingatanku, 5 tahun lalu ketika ibu bilang akan membawa kak
Flo ke psikiater untuk menghilangkan rasa traumanya. Keesokan harinya mereka
memang benar pergi. Sudah terjadwalkan kak Flo setiap selasa dan kamis melakukan
pengobatan dan terapi. Aku dan ibu bergantian menemani kak Flo, hari kamis jadwalku kosong sehingga setiap kamis dia bersamaku
untuk menemui Dr. Sarah di tempat psikiater. Tapi 5 tahun sudah, kenapa tidak
ada perubahan, dan kak Flo seperti biasa tidak tertarik dengan pernikahan.
Kutanyakan itu pada Dr.Sarah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">"tidak mudah. Karena dari dalam dirinya sendiri tidak ingin mengubah
itu. Dia tidak tertarik dengan cerita-cerita bahagia rumah tangga, dia
menganggap itu semua palsu dan yang nyata hanyalah masa lalunya. Masa lalu yang
dia rasakan sendiri bagaimana sakitnya, perihnya, dan terlukanya dia. Kita
harus tetap berusaha lagi. Untuk selanjutnya kita akan menunjukkan padanya
bahwa tidak semua anak pertama itu disiksa, tapi ada banyak anak pertama yang
bersyukur karena terlahir sebagai yang pertama" jawab Dr. Sarah padaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selama 5 tahun menemani kak Flo ke psikiater, ada banyak hal yang aku
temui di sana. Awalnya aku bertemu dengan seorang wanita yang secara medis baik-baik
saja, tidak ada cacat sedikitpun. Tapi nyatanya dia tidak bisa berjalan,
ternyata bukan fisiknya yang sakit tapi psikologinya. Setelah dicari tahu
karena dia membenci orang tuanya yang protektif
padanya. Semua kehidupannya diatur, mulai dari urusan pribadi hingga
pertemanan juga diatur. Menjadi gadis pendiam dan tidak pernah memberi tahu apa
keinginannya adalah pilihan yang dia pilih. Sehingga tidak ingin pergi ke dunia
luar dani rumah adalah tempat terbaik menurutnya, dari pada di luar tapi tidak
di beri kepercayaan. Itu lah yang membuat dia tidak bisa berjalan dan lumpuh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ada lagi seorang lainnya memiliki penyakit suka mencuri barang milik
temannya. Padahal dia tergolong orang kaya. Semua kebutuhan akan di penuhi oleh
kedua orang tuanya tanpa terkecuali. Tapi di kamarnya penuh dengan barang milik
barang orang lain. Barang-barang itu hanya menjadi pajangan seolah piala
prestasi yang ia dapatkan. Ternyata psikologinya bermasalah. Setelah di cari
tahu. Dia memiliki saudara kembar yang penyakitan. Tentu orang tuanya lebih
memperhatikan adiknya dari pada dia. Tapi hal itu lah yang membuat dia ingin mencuri kebahagiaan orang
lain, dengan cara memiliki barang kesukaan mereka. Dengan begitu dia merasa
sudah memiliki kebahagiaan yang di rasakan orang lain juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ironis juga saat kudengar Dr.Sarah pernah memiliki pasien yang tertidur
selama 6 tahun tubuhnya menolak bangun. Berawal dari musibah yang menimpa dia
dengan saudaranya yang merupakan keluarga satu-satunya yang dia miliki. Saat
itu dia melihat kakaknya dibunuh di depan mata. Sehingga dia pingsan dan
menolak bangun karena takut akan menerima kenyataan, bahwa dia akan menjalani
hidup sendirian didunia ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dan terakhir sebelum aku sibuk mengurusi pernikahanku, ku dapati berita
bahwa pasien baru Dr. Sarah adalah seorang anak laki-laki berumur 17 tahun.
Anak itu menjadi seorang <i>psikopat </i>yang telah melukai banyak orang
disekitarnya. Dan ketika di introgasi polisi kenapa dia melakukannya? Dia jawab
hanya untuk kesenangan semata. Belum diketahui penyebabnya apa tapi dari
penjelasan Dr. Sarah kemungkinan besar dari apa yang dia lihat dulu sewaktu
kecil, atau bisa jadi dari kenyataan yang pernah di alaminya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku dan ibu pernah berkonsultasi dengan Dr. Sarah tentang dahsyatnya
penyakit psikologi. Masih terngiang jawaban Dr. Sarah waktu itu "Penyakit
psikologi sungguh lebih mematikan dari pada penyakit fisik yang terlihat. Penyakit
fisik mungkin bisa diobati dengan berbagai macam cara. Mereka minum obat lalu
istirahat beberapa hari, atau operasi bila <i>emergency. </i>Orang-orang bisa
dengan gampang mendatangi rumah sakit yang memiliki peralatan lengkap. Jika
tidak terlihat secara kasat mata bisa juga dilihat dengan menggunakan <i>ronsen,</i>
untuk melihat penyakit apa yang ada di dalam tubuh manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tapi jika yang sakit adalah psikologinya, psikiater hanyalah media saja
untuk bisa membuat mereka sembuh tapi prosesnya sungguh di luar logika. Sakit
mereka tidak terlihat di mata. Tidak dapat di tebak apa yang mereka pendam,
yang mereka tahu hanya kenyataan yang dialami. Yang mereka ingat adalah luka
yang mereka biarkan menganga bertahun-tahun. Tanpa di sadari luka itu jadi
bumerang untuk mereka dan orang-orang yang mencintai mereka. Tidak ada alat bagaimana
bisa melihat luka itu, tidak ada resep nyata untuk bisa membuat luka itu
berkurang. Kadang jika luka itu kembali di bicarakan kekhawatiran yang datang,
karena takut akan menjadi pupuk dan air untuk ia berkembang lagi".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mendengar itu ibu mengeluh pada aku dan Dr. Sarah "Andai dulu ibu
dan ayah tidak seperti itu. Mungkin Flo sekarang tidak akan dikucilkan karena
anggapan orang perawan tua. Tidak juga digosipkan karena dianggap menyukai
sesama jenis. Mungkin sekarang sudah memiliki anak dan merasakan indahnya cinta
yang fitrah. Tidak akan ada gudang luka yang dia simpan dan dia bawa
kemana-mana. Andai waktu dapat ibu ulang. Ida... Andai waktu dapat ibu ulang.
Akan ibu perbaiki semuanya. Tidak akan ibu sia-siakan Flo yang kecil dulu. Ibu
janji jika waktu dapat diulang ibu tidak akan mementingkan egois ibu, dan tidak
akan mudah emosi pada Flo yang lugu itu. Ibu janji…” sambil menangis ibu
mengatakan itu pada kami. Tak tahan aku juga menangis mendengarnya. Ibu terus
memikirkan kak Flo yang tak kunjung juga berubah. Ibu sangat menyesali
semuanya. Berulang kali dia minta maaf pada kak Flo dan kata-kata itu sering
diulangnya ketika menangis sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Melihat aku dan ibu menangis bersama di ruangannya, Dr. Sarah mencoba
menenangi. Dengan menggenggam tanganku dan tangan ibu Dr. Sarah menyadari kami
agar tidak berlarut lagi "Semua yang terjadi tidak dapat kita ubah. Seberapa
besarpun penyesalan kita bahkan nyawapun taruhannya, tak akan pernah bisa kita
kembali pada 1 detik yang sudah kita lewati. Masa lalu adalah yang paling jauh
dari hidup kita. Bagaimanapun kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa
yang lalu. Orang bijak juga berpesan waktu seperti sungai, kita tidak bisa
menyentuh air yang sama untuk kedua kalinya, karena air yang telah mengalir
akan terus berlalu dan tidak akan pernah kembali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ya untuk semua yang sudah kita lewati, jadikan pembelajaran yang indah, Sudah
lah yang lalu biarlah berlalu jadikan ia harta berharga yang terus kita jaga
untuk hari ini dan esok agar lebih baik. Sadarlah! Pintu hari kemarin sudah
tertutup. Hari esok belum tentu terbuka.
Maka dari itu maafkan lah hari kemarin dan lepaskanlah ketakutan akan hari
esok, karena kita dapat mengerjakan banyak hal untuk hari ini. Hiduplah untuk
hari ini. Jangan biarkan masa lalu mengekang kita atau masa depan membuat bingung.
Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini. Perlakukan setiap orang dengan kebaikan
hati, dengan ketulusan cinta yang tidak akan kita sesali. Redamkan setiap
amarah kita hari ini. Pahamkan mereka yang tidak mengerti hari ini. Luruskan
setiap permasalah hari ini. Sebisa mungkin sekeras yang kita bisa jangan
goreskan luka pada orang-orang yang kita temui hari ini. Agar kisah yang kita
temui di sini tidak pernah terjadi lagi .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ku dengar kata-kata Dr. Sarah cukup meredakan luka di hati ibu. Sambil
menghapus air matanya yang sesekali masih mengalir ibu tersenyum dan
mengucapkan terimakasih. Kami memutuskan untuk pulang ke rumah. Saat perjalanan
pulang kami terhenti karena hujan. Sambil menunggu <i>busway</i> aku dan ibu
berteduh di <i>halte</i>. Seperti biasa tanganku menyentuh air hujan itu,
menadah ke langit. Membiarkan jari-jariku basah, sambil menghirup udara yang
bercampur hujan. Teringat pertanyaan kak Flo dulu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">"Kalau setiap tetes air hujan yang berhasil kita tadah bisa
mengabulkan doa, maka doa apa yang akan Ida panjatkan?" kenangku .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sambil memejamkan mata aku meminta pada yang Maha membolak-balikan hati
manusia "Allaah... Mudahkan kami untuk berdamai dengan rasa sakit dan masa
lalu. Sembuhkan mereka yang pernah terlukan oleh masa lalu. Seperti bumi yang
kering dan di selamatkan oleh RahmatMu".</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***</span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div style="line-height: normal; text-align: left;">
Catatan kecil :</div>
<div style="line-height: normal; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="line-height: normal; text-align: left;">
Terimakasih buat yang udah nyempatin baca, apalagi kalau meninggalkan komen.. Diharapkan kritik dan saran nya. </div>
<div style="line-height: normal; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="line-height: normal; text-align: left;">
Semoga yg baca suka dan mengerti,, hihihiii... Oiya.. Jika ada yg mau copy paste cerita ini tolong di sertakan nama penulis nya.. Juga nama link blog kami.. Terimakasih..</div>
<div style="line-height: normal; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="line-height: normal; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="line-height: normal; text-align: left;">
judul cerita : Tadahan Air Hujan</div>
<div style="line-height: normal; text-align: left;">
Penulis cerita : Ayana</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div style="line-height: normal; text-align: left;">
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<center>
</center>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-14549046536952998552015-11-17T06:57:00.001-08:002016-05-10T14:09:56.769-07:00Menyapa Negeriku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
beberapa waktu lalu sempat pengen ikutan program #menyapanegeri tapi ternyata telat.. Dipemberitahuan nya tutup tanggal 20november ternyata dipercepat tanggal 13november tadi..pantesan aja dikirim tanggal 16november udah nggak bisa. Sedih itu ya.. Tapi nggak apa-apa lah.. Salah sendiri gak ngCek info nya langsung ^_^ percaya aja sama adek :D karena gak bisa ikutan program itu beberapa tulisan nya aku share disini aja deh ya.. Biar bisa berbagi cerita pengalaman ku ke temen-temen semua yang ada disini ^_^<br />
<br />
<br />
Tidak banyak tempat atau daerah yang pernah ku datangi.. Meskipun aku sangat suka travelling, bahkan aku mengelola sebuah halaman di facebook Alamku, Duniaku (ceritaku), tapi karena masalah ekonomi dan memang membutuhkan biaya yang cukup besar, aku hanya berjalan dan mengetahui keindahan Alam negeriku Indonesia dari Google saja.. Melihat dan membaca setiap tempat yang ada dinegeri ini dan berbagi cerita di halaman yg ku kelola saja.. Karena ini juga ketika adik ku menyarankan mencoba mengikuti program menyapa negeriku aku tertarik dan mulai mendaftar.<br />
<br />
Selain menjelajahi kota Palembang karena aku memang tinggal di kota pempek ini, aku pernah mengujungi yogyakarta, solo, baturaja OKU, muara dua, Lampung, Lubuk Linggau, dan Jakarta.. <br />
<br />
Palembang terkenal dengan kota pempek, jembatan AMPERA menjadi maskot nya.. Tidak banyak tempat wisata yg bisa dikunjungi tapi yang selalu menarik perhatian ku adalah Pulau Kemarau yg berada di tengah sungai Musi, sungai terpanjang dikota ku Palembang. Pulau kemarau memiliki legenda yg kental tentang putri dari kerajaan sriwijaya dan pangeran dari negri cina, yang mungkin tidak berakhir bahagia, tapi dari cerita mereka kita dapat pelajaran berharga, seperti jangan mudah mengambil keputusan biar tidak menyesal di kemudian hari. Tidak banyak yang bisa kuceritakan tentang tempat yg pernah ku kunjungi selanjutnya yaitu kota yogyakarta dan solo.. Karena memang saat itu aku kesana bukan untuk berlibur karena hanya menemani seorang teman bertemu ibunya.. Walau aku sangat ingin mengunjungi candi borobudur dengan keindahan alam dan cerita nya tapi aku belum diberikan kesempatan menjelajahi kota yang penuh sejarah itu.<br />
<br />
Beberapa waktu yang lalu saya juga sempat mengunjungi Goa Putri di Baturaja OKU. Goa putri, sebuah Goa yang cantik dan memiliki sebuah cerita mitos yang sangat melegenda. Tentang sebuah kerajaan dan semua isinya yang berubah menjadi batu oleh Pendekar si Pahit Lidah. Bukan karena lidahnya pahit tapi karena apa yang ia ucapkan / kutuk menjadi batu, maka akan berubah menjadi batu. Seperti halnya Goa putri itu yang dari sebuah kerajaan yang indah berubah menjadi batu beserta isi dari kerjaan tersebut termasuk orang di dalam nya. Di goa putri kita bisa menemukan berbagai macam batu yang memiliki bentuk yang indah. Seperti batu putri yg konon katanya itu adalah batu jelmaan sang putri yg dikutuk oleh sipahit lidah, ada juga batu yang berbentuk ranjang tidur sang putri, atau juga ada batu yang berbentuk kursi kerajaan bahkan ada juga batu seperti lumbung padi kerajaan (baca : Batu Seperti ada banyak padi yang tertumpuk) dibagian depan mulut gua kita akan disuguhi pemandangan yg indah dengan air yang sangat segar dan bening. Selain dari goa putri, di Baturaja juga ada Goa Harimau, Meski menuju gua harimau penuh dengan perjuangan yang luar biasa cape nya, tapi Goa Harimau termasuk sebuah tempat yg wajib di kunjungi kalau berada di Baturaja OKU. Menuju Gua Harimau kita harus melewati jembatan gantung Tua yang membelah sungai Ogan dan itu cukup membuat jantung deg deg an, lalu melewati hutan dan sungai kecil, menaiki tangga baru sampai di mulut Goa Harimau. Yang menarik dari Goa harimau bukan karena banyak harimau nya tapi di Goa ini pernah ditemukan fosil manusia purba dan di dinding goa nya terdapat banyak lukisan goa. Yang menurut konon ceritanya itu digambar oleh maunsia purba yang pernah menempati goa tersebut. Bagi saya walau cape tetaplah menyenangkan berada disana dan menambah sedikit pengetahuan saya. <br />
<br />
Selain goa pra sejarah saya juga pernah pergi ke Danau terbesar di Sumatera Selatan yaitu Danau Ranau. Danau Ranau sangat indah. Sejauh mata memandang hanya ucapan memuji kepada Allah menciptakan alam sebegini indahnya untuk kita tempati. Sebuah danau mempunyai latar belakang gunung seminung, beriklim sejuk saya benar-benar dimanja akan keindahan nya. Menurut cerita masyarakat disekitar danau itu terbentuk dari letusan gunung vulkanik yang membentuk cekungan dan dialiri air dari sungai di kaki gunung tersebut. Sehingga terjadi lah Danau Ranau yang indah, saya sempat mencoba ke pulau di tengah danau yg di sebut pulau marisa disana ada airterjun yang cantik juga tempat pemandian air panas. Segar sekali menghilangkan penat selama liburan disana. Naik perahu mengelilingi danau juga sangat menyenangkan. Cerita rakyat dari sana yang paling terkenal adalah disatu sudut danau ranau dahulu terjadi pertempuran terakhir antara pendekar si pahit lidah dan pendekar bermata empat yang menyebabkan kedua pendekar tersebut meninggal dan dikuburkan disana dan menjadi tempat mistis yg bisa dikunjungi bagi yg suka dunia "kegelapan" haha..<br />
<br />
Tapi kota yang paling membekas saat liburan sejauh ini adalah Lampung. Saat itu saya liburan ke lampung bersama keluarga terdiri dari orangtua dan adik-adik saya, disepanjang jalan terhentang sawah yang luas, hijau menguning, benar-benar adem liatnya. Dilampung kami menikmati berbagai tempai yg eksotis.. Yang paling berkesan saat ke pantai Kalianda elty krakatau, Pantai nya masih bersih dikelola dengan baik dan Indah. Mungkin karena itu pertama kalinya aku bermain di pantai jadi sangat berkesan. Pasir putih, ombak yang lembut, langit biru, air laut yang bersih dan ditambah berlatar gunung anak krakatau. Sumpah ajib gila dha.. :D adik ku bermain sepeda mengelilingi daerah sana, saya asyik mengambil moment disana, bermain perahu dan ada paket diving juga. Meski saya gak ikutan menyelam karena gak bisa berenang tapi saya di pandu tour guide yg mengajak kami ke sana di sebuah perahu yg lantai perahu nya bisa melihat indahnya laut dibawaah sana. Meski saya tidak ikut menyelam itu sudah cukup bagi saya. Saya suka air, saya suka berada di pantai walau itu pertama kalinya saya bermain dipantai tapi membuat saya nagih dan ingin kesana. Selama saya update di halaman Alamku, Duniaku (Ceritaku) terlalu sering saya mengahare objek wisata yang ada di Indonesia ini, meski sebenarnya saya tidak pernah mengunjungi banyak tempat itu tapi saya menyukai dari setiap gambar yg di share teman tentang berbagai tempat di bumi Indonesia ini. Pantai memang satu tempat favorit saya saat mengupdate cerita. Itulah kenapa tempat seperti pantai Kalianda yg sangat sangat kurindukan. ^_^<br />
<br />
Dari Lampung kami menyebrang melalui Pelabuhan Bakauhuni Lampung ke Pulau Jawa tujuan kami Jakarta kota Metropolitan. Saya sangat menikmati setiap perjalanan ini, menikmati sunset dari atas kapal menjadi pengalaman yang baru bagi saya dan itu sangat menyenangkan. Di Jakarta tak banyak tempat yang bisa kami kunjungi. Karena keterbatasan waktu kami hanya mengunjungi beberapa icon kota Jakarta. Dimulai dari Ragunan Zoo, karena kami berlibur di waktu yang salah jadi disana begitu banyak orang dan membuat tidak begitu nyaman dan tidak bisa begitu dinikmati. Kami hanya bisa melihat beberapa binatang disana dan setelah itu kami memutuskan untuk pergi ke Dufan. Tapi kali ini juga kami harus merasakan kecewa karena pengunjung disana sangat ramai sehingga kami hanya bisa mencoba satu permainan dan harus segera pulang. Keesokan harinya, kami mencoba peruntungan di Taman Mini Indonesia Indah tapi lagi-lagi sama seperti kemarin, kami hanya bisa melihat lihat tanpa mencoba. Sehingga kami memutuskan melanjutkan ketempat baru. Karena ini hari terakhir kami di Jakarta maka kami memutuskan untuk pergi ke tujuan akhir kami yaitu Monumen Nasional (MONAS). Walau disini pun kami mendapatkan antrian panjang tapi kami bisa mencoba masuk ke dalam. Tapi kami tidak bisa mencoba naik ke atasnya karena kami tidak mendapatkan tiketnya habis terjual ^_^ sedih sih.. liburan ke Jakarta memang bukan lah pilihan yang tepat. Tapi setidaknya kami dapat melihat museum yang ada didalamnya Karena itu lah satu-satunya yang dapat kami lakukan disana. Tapi tetap saja liburan akan menyenangkan jika kita bisa menikmatinya.<br />
<br />
Lubuk linggau.. Sebuah kota kecil di sumatera selatan yang memiliki sedikit keindahan dan tempat yang bisa dikunjungi. Kebetulan nenek saya tinggal disana, tepat nya di kabupaten musi rawas utara kota lubuk linggau. Karena sering berkunjung ke rumah nenek walau gak tiap tahun tapi disana banyak tempat yg bisa dikunjungi. Salah satunya ada bukit sulap tempat orang ingin mendaki bukit tertinggi di sana dan selama mendaki, kita bisa melihat keindaahan alam yg masih hijau dan bertemu para pengarajin seni hias batu. Kita bisa juga mengunjungi air terjun Temam atau sering disebut warga sekitar Niagaranya Lubuk Linggau karena memang airterjun melebar, cantik ^_^ apalagi kalau datang di musim curah hujan tinggi airnya bener-bener mengaggumkan. Tapi tempat favorit saya di desa air jernih,muratara. Karena disana ada rumah nenek saya pastinya.. Haaha.. Tapi bukan karena disana rumah nenek saya tapi di desa itu juga saya bisa merasakan desa sesungguhnya ^_^ air sungai di desa itu jernih dan tinggal disana saya bisa merasakan yg namanya keheningan ketika malam tiba dan yang paling kusuka adalah.. Disana saya bisa belajar mengenal anak suku dalam (baca : Kubu) melihat bagimana cara mereka berburu, mendengar kisah mereka dari nenek saya tentang bagaimana cara mereka berkeluarga seorang perempuan dari suku itu jika melahirkan tanpa bantuan siapapun dan sejam kemudian bisa kembali nyangkul di ladang mereka sambil menggendong anak yg baru lahir, tempat tinggal mereka dari kayu dan alakadarnya, bagaimana cara mereka ketika ada yang meninggal mayatnya ditaruh dipohon-pohon besar dan tidak juga berbau, dan cerita-cerita lainnya. Itu pengalaman pertama saya tau dimana ada ditempat terpencil tinggal orang-orang seperti ini. Mereka ada dan nyata..!! Dulu saat saya kecil mereka nampak sangat mengerikan.. Karna tak satu pun yang memakai pakaian :) tapi sekarang kehidupan mereka sudah jauh lebih baik. Di dekat rumah suku dalam ada tempat favorit saya yaitu sebuah danau yg tenang namanya Danau Raya. Bukan hanya cantik disana juga terdapat beberapa mitos yg masih di percaya warga sekitar. Masih dikeramatkan oleh orang suku dalam.. Menurut saya danau itu seperti kuali karena untuk menuju kesana kita memang harus turun kebawah. Yang konon katanya air danau itu akan menjadi meluap saat musim kemarau tiba dan sebaliknya akan menjadi surut jika musim hujan tiba. Disana juga ada peninggalan sejarah meja batu dan juga tangga batu yg menuju kemana gak ada yg berani coba.. Karena dulu banyak yg coba masuk tapi tidak pernah bisa keluar lagi sehingga ditutup untuk umum. Meski disana penuh dengan kemistisan nya.. Tempat itu menjadi tempat favorit saya ^_^ jika berada disana. <br />
<br />
Tempat yang sangat ingin aku kunjungi adalah Raja Ampat, Papua Barat. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat keindahan alam disana walau hanya lewat Google saja selama ini. Seringnya aku menambahkan, mengupdate, mengshare keinginan ku ini di Halaman yang ku kelola Alamku, Duniaku (Ceritaku) tentang betapa ingin nya aku pergi kesana, dan someday aku pasti bisa menginjakan kaki ini ke sana.<br />
<br />
<br />
next trip.. Hmm.. Belom kepikiran mau kemana, Padang, Bangka atau kemana ya.. Masih dipikirkan dan ngumpulin biaya dulu.. Hahaa.. Semoga liburan nanti juga bisa di ceritakan ke teman-teman ^_^ happy night all.. <br />
<br />
<br />
#tambahan.. Cerbung nya masih pending yaa :') masih ada kesibukan yg harus didahulukan eii..<br />
<br />
***<br />
<br />
<br />
<br />
Catatan kecil :<br />
<br />
Terimakasih buat yang udah nyempatin baca, apalagi kalau meninggalkan komen.. Diharapkan kritik dan saran nya.<br />
<br />
Semoga yg baca suka dan mengerti,, hihihiii... Oiya.. Jika ada yg mau copy paste cerita ini tolong di sertakan nama penulis nya.. Juga nama link blog kami.. Terimakasih..<br />
<br />
<br />
judul cerita : Menyapa Negeriku<br />
Penulis cerita : Jan Amaranta<br />
<div>
<br /></div>
<br />
<br /></div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-39201864275498965102015-11-01T23:27:00.001-08:002016-06-30T06:31:55.928-07:00Ghost Story (Chapter 1 : Hidup Baru)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxm42KOspAdj5WalwjNPoiZRYHBrTNeAjTZXOipTZ7ZNWY2InDlRLqZUuwEldL8FJqUov8iKC-h589Gq_P1ZuQEphd7gCt9tOeV9E6ot7WM0djeMJSgsjZcZlcUfjInyO_ud2Ultskegk1/s1600/gambar-foto-kartun-romantis-di-kursi-roda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxm42KOspAdj5WalwjNPoiZRYHBrTNeAjTZXOipTZ7ZNWY2InDlRLqZUuwEldL8FJqUov8iKC-h589Gq_P1ZuQEphd7gCt9tOeV9E6ot7WM0djeMJSgsjZcZlcUfjInyO_ud2Ultskegk1/s1600/gambar-foto-kartun-romantis-di-kursi-roda.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Episode Pertama :<br />
<br />
Hujan yang dirindukan mulai membasahi apa saja yang ada diluar sana. Bau nya khas musim kemarau.. Seorang perempuan muda duduk dibalik jendela.. Matanya jauh menerawang, entah apa yang dipikirkan nya.. Sosok yang dia rindukah.? Atau mencari setitik harapan yg masih ada atau malah tidak ada sama sekali.. Tubuh nya lusuh.. Rambut nya berantakan.. Senyumnya ketir.. Hanya ada kesedihan yang ia tampak kan..<br />
<br />
(Flashback)<br />
<br />
2bulan yang lalu..<br />
<br />
Dirumah sakit umum di Palembang.. Di sebuah ruangan.. Terbaring seorang wanita lemah tak berdaya. Banyak yang mengira ia sudah meninggal. Para dokter pun hanya mengatakan dia belum tentu bisa bangun lagi.. Dan tidak akan terselamatkan. Beberapa orang bahkan sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Semua ini bermula dari sebuah kecelakaan itu, satu tragedi yang akan merubah hidupnya. ia kehilangan semua yang ia miliki.. Bahkan satu-satunya keluarga yang ia miliki.. Karena kecelakaan itu juga akan mengubah hidupnya..mengubah Ia menjadi seseorang yang tak biasa... <br />
<br />
Denyut jantung nya mulai melemah, seakan ini lah waktu nya.. Ini lah akhir dari kisah nya.. Dokter dan suster pun berlarian ke ruangan nya berusaha untuk "menghidupkan" nya kembali. Menariknya kembali kedunia ini. Segala upaya mereka lakukan tapi denyut itu bahkan berhenti berdetak. Berakhirkah.? Benarkah ini akhir dari kisah nya? Seorang dokter mulai mengumumkan kematiannya. <br />
<br />
Dokter : "tanggal 14 febuari 2015, pukul 08.00am pasien bernama Ishika Flowers humairah menghembuskan nafas nya terakhir.. "<br />
<br />
Suster : "kasihan ya.. Padahal masih muda 21tahun.. Cantik juga tapi tidak mau bangun lagi.. Innalillahi, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah.. "<br />
<br />
Seorang pria paruh baya dan wanita muda memasuki ruangan itu. Mereka seakan tak percaya, 1 tahun penantian mereka tidak menampakan hasil yang baik. Wanita itu menyerah akan hidupnya. Dia tidak ingin bangun lagi. Harapan itu sirna.. Mereka berusaha ikhlas, diraut wajah mereka terlihat kesedihan yg mendalam.. <br />
<br />
Wanita muda : "Flo.. Kenapa begini.. Seharusnya kau bangun.. Bagaimana taman hiburan nya.. Kau bilang kau ingin liburan kesana, kau bilang kau ingin mencoba roaller coaster, kau bilang ingin makan es cream super jumbo.. Flo.. Bangun.. Jangan seperti ini... Flooo.. " airmata nya tidak berhenti.. <br />
<br />
Pria paruh baya : " sudahlah nona, ikhlaskan nona Flo.. Mungkin ini sudah jalan nya.."<br />
Suara tangisan begitu nyaring terdengar.. <br />
<br />
Di alam lain..<br />
<br />
Seorang wanita nampak kebingungan dia ada dimana.. Gelap.. Semua nya tampak gelap.. Dia ketakutan, setiap dia berjalan dia tetap tak menemukan secercah cahaya. Hingga akhirnya dia tersandung dan jatuh. Dia tak bisa melihat apa-apa disana. Mata nya mulai basah, mulutnya mulai memanggil seseorang. "kakak.. Kakakk.. Dimana.. Flo dimana.. Kakak.. Gelap.. Takut kak.." Airmatanya terus mengalir, tubuhnya gemetar ketakutkan..<br />
<br />
Hingga tiba-tiba dari arah belakang tubuhnya ada tangan mulai mendekatinya.. Sangat dekat dan memegang bahu nya. "siapa itu.. Siapa disana.." Tampak sekali diwajahnya ketakutkan. <br />
<br />
"Flo bangun.. Jangan tidur terus.. Sudah saat nya kau bangun.. Kembali lah.. Belum saatnya kau disini.." Suara itu mengagetkan Flo yg ketakutan..<br />
<br />
"siapa kau.. Ini dimana.." Flo hanya duduk lemah mencari asal suara itu<br />
<br />
"pergilah.. Keluar dari sini segera.. Bagung lah dari tidur mu.. Sudah saatnya kau pulang.."<br />
<br />
Flo hanya menangis ketakutan.. Dan tak bergerak sedikit pun.. Hingga tiba-tiba suara itu menggelegar dan berteriak sangat kencang "Pergilaahhhh...." Dan itu membuat Flo segera membuka matanya kembali.. Menarik nya kembali kedunia ini.<br />
<br />
Selanjutnya yang terdengar oleh Flo adalah teriakan seorang wanita yang memanggil nama nya dan terlihat tak asing dimatanya..dan orang-orang berbaju putih berlarian mendekati dirinya.. Memasang kan alat yg dingin ditubuhnya.. Seseorang lain nya berteriak "ini keajaiban.." <br />
<br />
(Flashback end)<br />
<br />
<br />
<br />
Mba naya : "Flo.. Kamu nggak apa-apa.? Apa kau susah siap.. Hari ini jadwal mu ke dokter.." <br />
<br />
Mba Naya : "Flo.. " sambil memegang pundak ku<br />
<br />
Tidak apa-apa mba.. 10menit lagi aku keluar.. <br />
<br />
Mba Naya : "baiklah.. Mba tunggu di ruang tamu.. Pak Holly tolong suruh sopir siapkan mobil sekarang.."<br />
<br />
Pak holly : "baik nona.."<br />
<br />
Kenapa.. Heran..?? Tapi Ini adalah kisah ku.. Aku.. Ishika Flower Humairah.. Semua memanggil ku Flo.. Dan wanita tadi mba Inayah salsabilah, mantan tunangan kakak ku..sedangkan pria paruh baya itu pak Holly, kepala pelayan dirumah ini. Dia yg selalu merawat ku dan kakak dari kecil jadi kami memanggilnya paman.<br />
<br />
Flo berumur 21tahun, pernah tercatat sebagai mahasiswa di salah satu universitas di Palembang. Kami yatim piatu, kedua orang tua kami meninggal saat ku kecil. Aku hanya punya satu saudara laki-laki. Tetapi suatu peristiwa yang bahkan tidak kuingat mengubah semua kisah hidupku.. Semenjak terbangun 2 bulan lalu sebagian ingatanku hilang, bahkan aku tidak bisa mengingat wajah kakak dan semua kisah kami. Aku hanya tau dari mba naya kalau kakak sangat mencintaiku. Apa yang terjadi sehingga aku tidak bisa mengingat satu pun kenangan itu.<br />
<br />
bukan hanya ingatan yang diambil dari kecelakaan itu, Tapi juga kedua fungsi kaki ku. Kata dokter karena tidur panjang itu aku kehilangan fungsi gerak dari kaki ini. Mungkin butuh waktu lama untuk bisa belajar menggunakan nya kembali, jadi untuk sementara aku hanya bisa bergerak menggunakan kursi ajaib ini. <br />
<br />
Aku menggerakan kursi ajaib ini keruang tamu. Disana kulihat mba Naya masih menunggu ku dengan sabar. <br />
<br />
Mb Naya : "sudah siap cantik.?"<br />
<br />
Aku hanya menganggukan kepalaku..<br />
<br />
Mb Naya : "mbak tau kau tidak suka dokter yang terdahulu, karena nya mba sudah ganti dokter mu dengan seseorang yang lebih baik.. Masih muda, dan wajah nya pun lumayan tampan. " sambil mendorong kursi ajaib ini. <br />
<br />
"Aku tidak gila.!" Jawabku dingin<br />
<br />
Mba Naya : "mba tau.." Tetap sambil mendorong ku. "pak Holly kami ke rumah sakit dulu.."<br />
<br />
Pak holly : "baik nona naya.. Nona Flo.. Fighting" sambil menunjukan tangan nya padaku<br />
<br />
Aku hanya diam.. Entah ini sudah berapa kali nya saya harus mengunjungi dokter psikologi. Entah berapa dokter yg bilang aku seperti ini karena stress yang aku alami.. Aku tidak suka di bawa ke tempat seperti itu.. Aku tidak gila.. Ahh.. Andai kalian tau yg sebenarnya.. Aku tetap mengikuti kemauan mba naya ke rumah sakit bukan karena aku mau.. Tapi ini satu-satu nya cara agar aku bisa pergi keluar rumah.. <br />
<br />
Kenapa.? Karena Mba naya tidak mengizinkan keluar tanpa ditemani dia atau pak holly. beberapa kali mereka melihatku seperti sering ingin menyakiti diriku sendiri. Karena itu dia tidak mengizinkan aku pergi sendiri lagi tanpa ditemani seseorang.<br />
<br />
<br />
Perlahan ku buka jendela mobil, udara setelah hujan memang menyegarkan.. Aku suka hujan.. Sangat suka... Saat melihat daun yang basah, jalan yang becek, langit yang cerah, Membuat hati lebih tenang. Langit saja bisa menangis kenapa diriku tidak. <br />
<br />
<br />
<br />
Di ruang tunggu..<br />
<br />
Tak banyak yang bisa ku lihat disini, hanya tumpukan majalah lama, kursi tunggu yang tampak tidak ada orang, bau obat yang khas, tapi satu yang menarik mataku sebuah foto di dinding. Indah.. Sungguh pantai yang indah. Seperti nya tidak begitu asing, dimana..<br />
<br />
Suster : "ishika flower humairah terdengar nama ku di panggil.<br />
<br />
Mb Naya : "dek.. Mau ditemani kedalam.."<br />
<br />
Flo hanya berlalu dengan kursi ajaib ny.. <br />
<br />
Mb Naya : "yudah nanti mba jemput jika sudah selesai.."<br />
<br />
Setelah memasuki ruangan itu, Ternyata tidak seperti dibayangkan. Warna Dindingnya biru di hiasin lukisan pohon hijau, meja kursi nya berwana seperti batuan, dan disudut sana mata ini tidak bisa untuk menolak nya.. Ada air, yaa.. dinding kaca dialiri air seperti air terjun yg mengalir di dinding.. Ini hutan? Atau ruang dokter.. <br />
<br />
Dokter : " ishika flower humairah.. Hmm.. Nama yang menarik" sambil tersenyum<br />
<br />
Flo : "Ya.. Panggil saja Flo.."kataku dokternya menarik, senyum nya juga manis..<br />
<br />
Dokter : "aku tau.." Sambil tersenyum lagi "tapi.. Apa kau tidak ingat padaku.." Tanya nya serius<br />
<br />
Flo hanya diam, wajahnya tampak terkejut, sambil mengingat siapa wajah di depan nya ini. "apa aku mengenalimu.?" Tanya Flo heran<br />
<br />
Dr. Satria Irawan.. Itu nama yang terlihat di papan nama diatas mejanya. Tapi siapa dia, aku benar-benar tidak mengingat tentang dia.<br />
<br />
Dokter satria : " hmm.. Baiklah... Aku sudah membaca resume dirimu. Disini tertulis karena kecelakaan 1tahun yang lalu kau kehilangan sebagian memori mu.. Mungkin karena itu juga kau tidak mengingatku.." <br />
<br />
Flo : "Mungkin.." Jawabku singkat "apa kita pernah bertemu.." Tanyaku heran<br />
<br />
Dokter satria : "tentu.. Dulu hampir setiap hari kita bertemu. Kau anak yang jahil. Setiap aku datang berkunjung kerumah mu ada-ada saja ulah yang kau buat untuk ku.. Hmm.. Pernah sewaktu-waktu kau memutuskan rantai sepedaku atau sekedar menyembunyikan sandalku sehingga membuatku terpaksa pulang dengan berjalan kaki dan tidak memakai sandal "cerita dokter sambil tertawa kecil<br />
<br />
Flo : "Oohh.. Maaf" jawabku dingin<br />
<br />
Dokter satria : "ehh.. Flo baru minta maaf sekarang nie.. Udah lama sekali kejadian itu.. Waktu itu Flo masih SMP dan saya teman baik kakak mu di SMA.." Sambil tersenyum <br />
<br />
Flo : "ohh. ."<br />
<br />
Dokter satria : "aku turut berduka cita atas meninggal nya Fatih.. Kau pasti sangat kehilangan kakak mu.."<br />
<br />
Flo : "tidak juga.. Aku bahkan tidak ingat tentang dia.."<br />
<br />
Dokter satria : " itu wajar, mungkin karena rasa kehilangan mu besar sehingga memori mu mengunci memori yang tidak ingin kau ingat.."<br />
<br />
<br />
Dia membolak balik kertas di tanganya. "disini tertulis kau pernah mencoba melakukan hal yg menyakiti dirimu.. Tercatat terjadi 3 kasus pernah terjadi. Kau pernah hampir melompat dari atas rumah, melompat ke kolam, juga berlari ke arah jalan raya yg padat lalu lintas.. Boleh kutanya kenapa.? "tanya nya serius<br />
<br />
Flo :"karena aku ingin menyelamatkan mereka.."<br />
<br />
Dokter satria :"mereka.. Siapa.. Saat kejadian tidak ada satu pun orang disana selain dirimu.."<br />
<br />
Flo : "ada.. Saat diatap aku melihat wanita muda yang akan terjatuh, saat di kolam aku melihat anak yang akan tenggelam, begitu juga saat dijalan raya aku melihat orang tua akan tertabrak mobil.." Jawabku datar.. Pertanyaan ini selalu di tanyakan orang jadi sudah sangat fasih aku menjawabnya.. <br />
<br />
Dokter satria :"begitukah yang kau lihat..?" Tanya nya serius<br />
<br />
Flo : "iya.. Seperti sekarang.. Aku melihat seorang wanita duduk diam menunduk sambil memegang kotak ditangannya.. Disana diatas sofa di dekat air.." Sambil menunjuk ke arah yg dimaksud<br />
<br />
Dokter satria :" Dimana.?" Sambil menoleh kearah yg dimaksud "disana tidak ada seorang pun.."<br />
<br />
Flo :" Ada.. Dia sekarang mulai mendekati dokter.. "<br />
<br />
Dokter satria mencari kesegala arah tapi tidak menemukan wanita yg Flo maksud..<br />
<br />
Flo : " dia bahkan sekarang berdiri di belakang dokter.." Mata Flo tetap melihat sosok yang dia maksud..<br />
<br />
Dokter satria : " jangan bercanda Flo.. Dari tadi tidaak ada apa-apa disini.." wajahnya dokter mulai menampakan bingung bahkan sedikit ketakutan. <br />
<br />
Flo : "Flo tidak bercanda dok.. Dia memang berada di belakang anda.. Apa baru-baru ini anda kehilangan sesuatu yang berharga.? Sebuah jam mungkin.." Kata flo datar<br />
<br />
Dokter satria : "iya..sebuah Jam yg special.. Darimana flo tau.?" Wajahnya sedikit sedih<br />
<br />
Flo : "wanita itu yang mengatakan nya.. Wajahnya tampak pucat, ada tanda lahir di tangan sebelah kiri nya. Ia bilang jam itu ada di laci kamar dokter sebelah kanan." <br />
<br />
Wajah dokter satria tampak kebingungan, tapi juga terlihat kesedihan di wajahnya. Ia dengan perlaahan menolehkan kepalanya kearah belakang. Wajahnya terlihat jelas menunjukkan kesedihan dan sedikit harapan. Tapi ketika dia menoleh sepenuhnya tidak nampak seorang pun di belakangnya. Flo yg melihat itu merasa sedih, ia melihat wanita itu memandang wajah dokter dengan begitu lekat seakan tidak ingin lepas.. <br />
<br />
<br />
<br />
BRRrraaakkk..<br />
<br />
Sesorang tiba-tiba datang membuka pintu dan tanpa permisi. Sontak membuat kami kaget dan sosok wanita itu pun menghilang. <br />
<br />
Dokter satria : "kenaann.. Bisa tidak sebelum masuk ketok pintu dulu.." Teriak dokter ke orang itu<br />
<br />
Kenan : "opss.. Sorry.. Saya kira hari ini gak ada jadwal praktek.. Maaf brother.." Dan dia kembali menutup pintu itu dan berlalu<br />
<br />
Sepersekian detik sepertinya antara aku dan pria tadi saling memandang. Sepertinya wajah nya tidak asing, dimana.. Mungkin kah dia salah satu orang yang aku kenal. Entahlah, aku lupa.. <br />
<br />
Dokter satria : "sepertinya hari ini cukup.. Mungkin efek dari obat yang kau minum membuat mu sering berhalusinasi, apa harus saya ganti dosis nya.? Tanya dokter padaku<br />
<br />
Flo : "flo sedang tidak berhalusinasi dok.. Apa yang aku lihat tadi seakan nyata.." <br />
<br />
Semenjak terbangung dari tidurku, entah kenapa sesuatu telah terjadi. Aku sering melihat seseorang yang tiba-tiba hadir mengusik ku. Mereka siapa sungguh tak kukenali. Mereka seperti manusia tapi mereka bukan lah manusia. "dan aku tidaklah gila.."<br />
<br />
Dokter satria hanya tersenyum.."iya.. Kau tidaklah gila.." Katanya memyakiniku<br />
<br />
Flo : "dok.. Kapan aku bisa mengingat semua memori yang hilang itu.. Jika kakak ku orang yg baik kenapa aku malah ingin melupakannya.." <br />
<br />
Terkadang aku mencoba mengingat nya dengan keras sehingga membuat kepala ku sakit dan seakan mau meledak. Kejadian apa yang membuat ku seperti ini. Setiap kutanyakan ke mba Naya dia hanya diam tak mau menjawab. Mungkin terlalu sedih baginya menceritakan semuanya. Tapi kenapa aku.. Kenapa harus aku yang mengalami ini semua.<br />
<br />
Dokter satria : "mulai besok kita melakukan terapi hipnotis.. Dengan perlahan memori mu akan kembali lagi.. Bersabarlah.." <br />
<br />
Iya.. Mungkin aku sekarang harus lebih banyak bersabar, jika saat nya tiba aku pasti akan mengingat semua nya kembali. Entah itu butuh satu, dua, lima tahun.. Aku pasti akan berusaha..<br />
<br />
Dokter membantu mendorong kursi ajaib ku ke ruang tunggu. Disana kulihat pak Holly sudah menungguku, disebelah nya ada seorang pria. Pria yang tadi..<br />
<br />
Dokter satria : "apa kabar pak Holly.. Bagaimana lambung anda.. Masih bermasalah?" <br />
<br />
Pak Holly : "alhamdulillah baik dok.. Sepertinya lambung saya sudah lama tak bermasalah nie, semenjak resep yang pernah dokter berikan.." Jawab nya bersemangat<br />
<br />
Dokter Satria : "wah.. Bagus dong kalau begitu.. "ucap nya sambil tersenyum "oiya Flo.. Kenalin ini sepupu saya kenan.. Sepertinya kalian seumuran, kuharap kalian bisa berteman baik nantinya.." Tambah nya lagi<br />
<br />
Kenan : "hai.. Kenan.. Senang berjumpa denganmu.." Sambil mengulurkan tangan nya<br />
<br />
Flo : "oke.." Jawabku dingin "paman.. Ayo pulang, aku lelah.."<br />
<br />
Pak holly : "baik nona.." Sambil mendorong kursi ku <br />
<br />
<br />
<br />
Di mobil<br />
<br />
Melihat gedung-gedung yang berjejer rapi seakan beriringan berjalan mengikuti kami. Palembang tanpa ku sadari sudah sangat maju, Padat penduduk, dan polusi dimana-mana. Aku ingin liburan ke tempat yang lebih hening, Jauh dari keramaian, aku merindukan tempat yang nyaman.<br />
<br />
Pak Holly : "sepertinya kenan pria yang baik, nona harus mencobaa berteman dengan dia.." Katanya memecah suasana<br />
<br />
Flo :"iya paman.. Mungkin saja.." <br />
<br />
Kenan, orang seperti apaa dia. Dan sepertinya wajah nya tak asing. Aku pernah melihatnya,dimana.. Entahlah...<br />
<br />
<br />
BERSAMBUNG KE EPISODE 2<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Catatan kecil :<br />
<br />
Terimakasih buat yang udah nyempatin baca, apalagi kalau meninggalkan komen.. Diharapkan kritik dan saran nya. InsyaAllah di update satu minggu sekali (kelanjutan cerita why me.!! ^_^ <br />
<br />
Semoga yg baca suka dan mengerti,, hihihiii... Oiya.. Jika ada yg mau copy paste cerita ini tolong di sertakan nama penulis nya.. Juga nama link blog kami.. Terimakasih.. <br />
<br />
<br />
judul cerita : Why me.!!<br />
Penulis cerita : Jan Amaranta<br />
Genre : Mistery, melodrama, comedy<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-361083912575479032015-01-20T18:29:00.002-08:002015-01-20T19:44:15.908-08:00always Happy<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div>
<br /></div>
<div>
Lagi seneng nya nonton drakor :D sebenarnya sie udah dari dulu memang suka nonton drakor tapii.. Akhir-akhir ini mulai suka lagi ;) dan kemaren baru habis nonton drakor "Master's Sun" pemain nya sie ganteng So Ji Sub ^_^ dasar gue mah kayak ABG emang.. Yg gak suka diem ajaa deh :p </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ada satu kata-kata yg njleb banget dhaa dengar nya.. Yaitu "Jika Hatimu tak mau jujur, rasa Sakit nya lah yang memberi jawaban... *nunjuk_dada*"</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hmm.. Ini kata-kata bener2 dha... Ternyata saat saya tak jujur dengan perasaan atau menolak sesuatu yang gue inginkan dan dada terasa sesak karena siskaa memang tak pernah jujur dengan semuanya ;) serasa gimanaa githu jadinya.. Intropeksi diri aja deh </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mungkin saat memungkiri semua kebenaran itu berharap kalau saya tidak akan membuat hati ini makin terluka.. ^_^ dan kenyataan nya siskaa memang tak pernah jujur jika sudah menyangkut HATI.. Seperti sekarang.. Masih tak mau mengakui kebenaran sesungguhnya :) bodoh amat dha.. Yg penting Happy.. Always Happy :) dan semua Happy..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6BZ0RSheayNPkLFE5m_irf0NLuTQgtBBQdEnr9yevX3rcQ22DWNdcDGNLRrPx3kjTtbNEMPffegPY-ZdsQnGl2TVNBexcvOBXNEzDCa1vZ1MBtdDv024K5-PVUaPZkhRpAp_gGGRcCohe/s1600/IMG_20150121_104102.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6BZ0RSheayNPkLFE5m_irf0NLuTQgtBBQdEnr9yevX3rcQ22DWNdcDGNLRrPx3kjTtbNEMPffegPY-ZdsQnGl2TVNBexcvOBXNEzDCa1vZ1MBtdDv024K5-PVUaPZkhRpAp_gGGRcCohe/s1600/IMG_20150121_104102.JPG" height="213" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<center>
</center>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-14729765372327472512015-01-20T05:05:00.000-08:002015-01-20T05:05:10.116-08:00Tanda - tanda jatuh cinta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Tanda-tanda jatuh cinta :<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Susah memejamkan mata</div>
<div>
2. Perasaan senantiasa berdebar</div>
<div>
3. Suka bertanya kabar</div>
<div>
4. Resah gelisah</div>
<div>
5. Dihinggapi rasa cemburu</div>
<div>
6. Hobbi baru, termenung....</div>
<div>
7. Selalu ingin bertemu</div>
<div>
8. Rindu, Kangen atau apalah namanya</div>
<div>
9. Bergayut di telepon</div>
<div>
10. Berubah selera</div>
<div>
11. Memberi hadiah</div>
<div>
12. Lebih rajin</div>
<div>
13. Menjaga penampilan</div>
<div>
14. Defensif</div>
<div>
15. Mudah salah sagka</div>
<div>
16. Senantiasa kata 'ya'</div>
<div>
17. Siap berkorban</div>
<div>
18. Menjadi orang lain</div>
<div>
19. Selalu inginkan sama</div>
<div>
20. Sumber inspirasi</div>
<div>
21. Bermimpi</div>
<div>
22. Suka memuji</div>
<div>
23. Memberi kenang-kenangan</div>
<div>
24. Inginkan perhatian</div>
<div>
25. Bertekad memilikinya</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dari banyak tanda diatas.. Beberapa sekarang saya alami.. Lha terus apa saya sedang jatuh cinta.?? Hmm.. Mungkin sie ya.. Tapi pertanyaan nya adalah SAMA SIAPA.. Bisa nggak kita jatuh cinta sama seseorang yang belom kita ketahui siapa dan bagaimna dia.. Hahhaaaa.. Tapi.. Saya ingin lebih dekat lagi sama dia :) </div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-10710881439018134192014-08-26T20:04:00.001-07:002014-08-26T20:04:21.687-07:00Hati cuma kami yang tau ^_^<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
</center>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="color: red; font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Mulai dapat sindiran halus </span><i class="_4-k1 img sp_LWp1MpKGrs1 sx_c70583" style="background-color: white; background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yP/r/90b8T5aM1AH.png); background-position: 0px -7867px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; line-height: 20px; vertical-align: -3px; width: 16px;"></i><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Keep smile aja deh…</span><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Hebat nya mama sama papa ku tak pernah ikut memojokan hati </span><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Setiap ada yg bertanya, mereka mantap menjawab.. "Biarlah urusan anak-anak saja.. Jangan dipaksa"</span><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Tapi hati ini yang mendengarnya serasa diiris.. Perih..</span><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Maaf ya papa, mama..</span><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Tak bermaksud diri ini mengecewakan kalian </span><i class="_4-k1 img sp_LWp1MpKGrs1 sx_c70583" style="background-color: white; background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yP/r/90b8T5aM1AH.png); background-position: 0px -7867px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; line-height: 20px; vertical-align: -3px; width: 16px;"></i><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Hanya mungkin belom saja saat nya </span><i class="_4-k1 img sp_LWp1MpKGrs1 sx_c70583" style="background-color: white; background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yP/r/90b8T5aM1AH.png); background-position: 0px -7867px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; line-height: 20px; vertical-align: -3px; width: 16px;"></i><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Tetep doakan saja aku, anakmu..</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline; line-height: 20px;"><br />Karena doa mu penguat hati..<br />Penetram jiwa..<br /><br />Love u now n forover <i class="_4-k1 img sp_LWp1MpKGrs1 sx_c70583" style="background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yP/r/90b8T5aM1AH.png); background-position: 0px -7867px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; vertical-align: -3px; width: 16px;"></i></span></span></div>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-91161050160170747442014-08-26T20:00:00.003-07:002014-08-26T20:00:45.740-07:00Mimpiku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;"><br /></span></center>
<center style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">Pagi ini tak sengaja aku mebaca sebuah tulisan di sebuah blog </span></center>
<center style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 20px; text-align: left;">yang isinya menggelitik hati dan sanubari ini </span></center>
<center>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;"><div style="text-align: left;">
Membuat aku jadi berfikir apa yang telah kulewatkan di hidup ini...</div>
</span><span style="background-color: white; color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;"><div style="text-align: left;">
Apa yang telah ku tinggalkan untuk mencapai mimpi suksesku..</div>
</span><span style="background-color: white; color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;"><div style="text-align: left;">
Apa aku terlalu berambisius atau memang ini jalan yang harus aku tempuh.. </div>
</span><i class="_4-k1 img sp_LWp1MpKGrs1 sx_7818f4" style="background-color: white; background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yP/r/90b8T5aM1AH.png); background-position: 0px -7765px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; text-align: left; vertical-align: -3px; width: 16px;"><div style="text-align: left;">
<span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><br /></span></div>
</i></span><div style="text-align: left;">
<span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;"><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ahhh... Sulit hati ini rasanya berfikir..</span></div>
</span><div style="text-align: left;">
<span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;"><div style="text-align: left;">
Iyaa... Sukses sudah di depan mataku..</div>
</span><span style="background-color: white; color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;"><div style="text-align: left;">
Tapi <span class="text_exposed_show" style="display: inline;">perjuangan nya kesini membuat ku kehilangan banyak sesuatu...</span></div>
</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline; text-align: left;"><div style="color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;">
Aku kehilangan sahabat yang merasa tak ku pedulikan lagi...</div>
<div style="color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;">
Aku kehilangan waktu bersantai, bermain yang selama ini menemaniku....</div>
<div style="color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;">
Aku kehilangan hobby membaca bahkan memotretku..</div>
<div style="color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;">
Aku kehilangan minat menulis lagi mengisi blog yang ku gemari..</div>
<div style="color: #37404e; line-height: 20px; text-align: left;">
Bahkan aku kehilangan cinta yg ku kasihi..</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><br /></span></div>
<span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Aahh..</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Baru kusadari.. Aku kehilangan banyak..</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Tapi dibalik itu semua..</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Aku menemukan banyak sesuatu yang tak terduga lainnya...</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Aku mendapatkan saudara seperti saudara kandungku sendiri...</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Aku mendapatkan kebahagian saat bersama anak2 yang kusayangi..</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Aku mendapat hal unik baru dan lainnya yang tak pernah kusangka dan kuduga...</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Aku bertemu dengan banyak orang..</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Dan aku mampu meraih setiap impianku selama ini..</div>
</span><div style="text-align: left;">
<br /></div>
<span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Mungkin berimbang...</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Antara kehilangan atau kudapatkan</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Tapi satu yang pasti..</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Aku masih bermimpi mengulang di saat aku menghabiskan waktu dengan awan-awan cantik itu </div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Aku masih ingin menghabiskan waktu bersantai dengan buku atau sebuah laptop menulis apa yang ada dipikiran ini....</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Aku masih ingin menulis dan menginspirasi banyak orang seperti dulu lagi...</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Bahkan aku masih ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik dan benar tapi semua harus kumulai dari awal lagi.. Hahaaa</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Aku ingin.. Aku ingin... Aku ingin... Semuaaannyyaaa..</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Hahaaa</div>
</span><div style="text-align: left;">
<br /></div>
<span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Tuhanku...</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Kadang apa yang kita inginkan tak seperti yang kita dapatkan...</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Karena engkau telah mengatur segalanya <i class="_4-k1 img sp_LWp1MpKGrs1 sx_35a5d8" style="background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yP/r/90b8T5aM1AH.png); background-position: 0px -7986px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; vertical-align: -3px; width: 16px;"></i> </div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Tuhanku yang maha baikk..</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Jadikan lah aku pribadi yang pandai bersyukur atas semua nikmat yang telah kau berikan..</div>
</span><div style="text-align: left;">
<br /></div>
<span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Tuhanku.. Semoga saja..</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Mimpi-mimpiku segera terwujud..</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Segera bisa ku raih...</div>
</span><span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Dan segera bisa ku terapakan..</div>
</span><div style="text-align: left;">
<br /></div>
<span style="color: #37404e; line-height: 20px;"><div style="text-align: left;">
Tetep selalu berada disisiku selalu yaa Alloh </div>
</span><span class="_4-k1 img sp_LWp1MpKGrs1 sx_c70583" style="background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yP/r/90b8T5aM1AH.png); background-position: 0px -7867px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; color: #37404e; display: inline-block; font-style: italic; height: 16px; line-height: 20px; vertical-align: -3px; width: 16px;"><div style="text-align: center;">
</div>
</span></span></span></center>
<center style="text-align: center;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></center>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-83107167516108769422014-08-19T20:03:00.000-07:002014-08-19T20:06:37.432-07:00Rindu Sangat dengan Kakek ku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
</center>
<center>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.31999969482422px; margin-bottom: 6px; text-align: left;">
Dari tadi coba telpon nenek koq gak diangkat ya.. Mungkin lagi di makam kakek nie.. Ziarah sekalian bercerita gimana perjuangan mereka dan temen2 dulu merebut kemerdekaan negara ini.. Jadi ingat dulu kakek setiap tgl 17 august pasti cerita dengan semangat 45" gimana mereka perang 5hari 5malam berperang di palembang ini.. Bahkan setelah merdeka pon kakek gak pernah mau naik kendaraan kemana2 selalu jalan kaki... Sampe dirumah mulai bercerita lagi dulu disana seperti ini sekarg<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"> udah berubah kayak gini...</span></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.31999969482422px; margin-bottom: 6px; text-align: left;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.31999969482422px; margin-bottom: 6px; text-align: left;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"> Aahhh kakek ku sayang kangen lha saya jadinya <i class="_4-k1 img sp_EEtFn_ubaA6 sx_dc969c" style="background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yi/r/ln7mZgK583Q.png); background-position: 0px -7825px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; vertical-align: -3px; width: 16px;"></i> dulu engkau selalu berpesan sama saya</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.31999969482422px; text-align: left;">
<div style="margin-bottom: 6px;">
"jangan pernah melupakan bagaimana perjuangan kalian untuk mempertahankan tanah ini untuk kami tempati.. Berapa banyak darah yg kalian korbankan untuk masa depan kami... Berapa banyak tangisan yg terdengar agar kami selalu tersenyum nantinya..."</div>
<div style="margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Aahh kakek.. Setiap aku mendengar lagu2 perjuangan yg dulu sering kau dendangkan di malam2 kami aku pasti nangis... Iya kek.. Saya masih menjadi cucu mu yang paling cengeng.. Yg selalu mau ikut kemana engkau pergi.. Gak peduli kaki ini yg sakit karena mengikutimu tapi selalu gembira mendengar semangat2 mu dan teman2 lama mu.. Maaf kek.. Aku blom mampu menjadi yg kau harapkan..</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Aku merindukan mu kakek ku sayang.. Terimakasih engkau telah menanamkan rasa kuat, kasih, pengorbanan pada diri ini.. Merdeka itu bukan lepas dari penjajah tapi merdeka itu ketika kau mampu berbuat untuk orang lain..</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
In memoriam my grandpa.. Dan semua sahabatnya yg beberapa udah tenang disisi allah.. Sayangi mereka selalu ya Alloh <i class="_4-k1 img sp_EEtFn_ubaA6 sx_dc969c" style="background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yi/r/ln7mZgK583Q.png); background-position: 0px -7825px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; vertical-align: -3px; width: 16px;"></i> miss them all..</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/alfatihah?source=feed_text&story_id=270770756450167" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;"><span class="_58cl" style="color: #6d84b4;">#</span><span class="_58cm">alfatihah</span></a></div>
</div>
</center>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
<img src="http://i1239.photobucket.com/albums/ff512/jannasiska_saputri/tyasli.png" height="85" width="200" /></center>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417220803038289957.post-90499475620067949082013-12-30T15:39:00.005-08:002013-12-30T15:39:52.253-08:00Ibu yang Terbaik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Mama..<br /> Wajahmu meneduhkan hatiku,</span></span></b></span><br />
<span style="color: blue;"><b><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Senyumanmu melunturkan marahku,<br /> Pundakmu selalu ada untukku,<br /> Pelukanmu menghangatkan jiwaku,<br /> Marahmu bukti sayangmu padaku,<br /> <br /> Mama...<br /> Engkau luar biasa,<br /> Engkau tak kan tergantikan, <span class="text_exposed_show"><br /> Engkau makhluk yang paling sempurna, <br /> Engkau wanita perkasa,<br /> Engkau potret ku di masa depan..<br /> <br /> Mama..<br /> Terimakasih telah membawaku ke dunia ini,<br /> Mem bimbingku menjadi wanita yang tangguh,<br /> Dan selalu menuntun dan mendampingi ku menuju kesuksesan ku kelak... <br /> <br /> Mama...<br /> You are my everything <br /> Terimakasih mama... <br /> Tidak ada kado yang terindah di dunia ini kecuali engkau mamaku... <br /> Love u mom..<br /> Hug n kis...</span></span></span></b></span><span class="text_exposed_show"><span class="userContentSecondary fcg"> </span></span><br />
<center>
</center>
</div>
Kelincihttp://www.blogger.com/profile/05843859863285737185noreply@blogger.com0