Thursday 30 June 2016

Ghost Story (Chapter 3)




Chapter 3 : Trio Ghost


Kami makan siang di salah satu resto yang berada di kawasan Kambang Iwak (KI) Park. KI Park adalah kawasan yang biasa digunakan orang-orang untuk bersantai dan berkumpul sejenak melepaskan penatnya rutinitas sehari-hari. Taman kecil ini selalu ramai dikunjungi setiap harinya. Ada banyak pohon beringin yang menambah kesejukan mata yang memandang. Dibawah pohon juga selalu di manfaatkan sebagai tempat berteduh dan bersantai bersama keluarga ataupun sahabat.
Pengunjung tidak hanya dapat bersantai ria disini. ada juga beberapa menggunakan fasilitas olahraga atau taman bermain yang telah disediakan.
Icon dari taman ini adanya sebuah kolam yang cukup besar yg dihiasi air mancur dan juga patung sepasang angsa di tengahnya. KI park jika dilihat dari malam hari akan tampak lebih indah dengan hiasan lampu-lampu yang berwarna-warni.
Resto yang kami kunjungi masih berada dalam kawasan KI park. Tempat makan ini salahsatu milik keluarga kami. Semenjak kedua orangtua kami meninggal, usaha keluarga selalu menjadi tanggungjawab kakak. Semua dia kelola sendiri. Tapi semenjak kakak meninggal setahun yang lalu, beban pekerjaan diambil alih oleh mba Naya selaku wali atas diriku.
Mataku masih asyik menjelajah tempat ini. Jika ini adalah salahsatu tempat favorit kakak, kenapa aku tetap belum menemukan secuil ingatan tentang dia. Kakakku orang seperti apa.? Bagaimana rupanya.? Kembali kepalaku menjadi panas saat ku mencoba mencari tau tentang dia.
"ahh.. Pusing" Ucapku lelah. Mba naya harus menyelesaikan sesuatu didalam resto sedangkan pak Holly sibuk mengurusi kendaraan. "bosaaann" Keluhku lagi
Flo pun memutuskan berjalan disekitar pinggiran kolam sambil melihat beberapa orang yang lalu lalang. Di dekatnya ada beberapa anak yang sedang bermain yang diawasi keluarga mereka. Ada yang berlari-larian mengitari tempat duduk ibunya, ada yang sedang bermain ayunan dengan di dorong ayahnya, ada yang merengek minta ditemani main perosotan. Saat ada badut datang membawa balon, anak-anak pun berlarian kearah badut meminta balon gratis yang ia bagikan. Flo pun hanya tersenyum melihat tingkah anak-anak disana.
Tapi ada satu anak kecil yang menarik perhatian flo, anak itu hanya duduk manis diam di bangku pinggiran kolam. Sepertinya ia sedang menunggu seseorang. Dia hanya tertunduk lesu dengan tatapan kosong. Tidak lama kemudian dia pun berdiri. Tapi tujuannya bukan diantrian untuk mendapat balon gratis itu. Tapi dia berjalan perlahan ke arah kolam. Flo hanya menatap anak itu dan berpikir "mau ngapain anak itu berjalan dipinggir kolam.."
"heii.. Jangan kesana, Bahaya" Teriak flo ke arah anak itu sambil mendekati anak tersebut
Tapi anak itu terus berjalan ke arah kolam dan sudah tepat berdiri dipinggiran kolam.
"adik manis jangan kesana. Nanti jatuh. Ayo sini main sama kakak aja." Bujukku sambil mendekati anak tersebut
Tapi anak tersebut seolah tidak mau mendengarkan flo tetap saja berdiri dipinggiran kolam. Matanya lurus menatap ke dasar kolam. Hingga akhirnya Flo menjalankan kursi nya makin mendekati kolam dan berusaha menggapai badan anak tersebut. Tapi dalam hitungan detik.
"byuurrrr..."
Flo yang berusaha menggapai anak itupun terjatuh kekolam karena tidak bisa menjaga keseimbangan kursinya. Sedetik kemudian dia sudah merasakan dinginnya air kolam itu.
"aku jatuh.. Bagaimana bisa, Ahhhh..." Flo berusaha berenang ke tepian tapi ternyata kakinya tidak bisa digerakan. "ahh sialll, Siapa saja tolong aku.." Pikirnya kemudian
Cukup lama ia mengepakkan kedua tangannya. Hingga akhirnya dia kelelahan dan mulai kehilangan kesadaran. "apa begini caraku mati.." Rintihnya sebelum dia benar-benar hilang kesadaran.
***
Sementara itu di dalam resto, orang-orang mulai berlarian keluar dari resto. Terjadi beberapa keributan yang mengusik Naya dan beberapa karyawannya.
"ada apa ini ?" Teriak naya kebingungan
"ada seseorang yang jatuh ke kolam" Jawab seseorang pengujung resto
Dengan penasaran dia mencari keberadaan flo di dalam resto. Tapi sosok yang ia cari tidak ia temukan. Hingga akhirnya dia tersadar akan sesuatu. "Flllooo..." Teriaknya panik
Belum sempat ia keluar mencari flo, tiba-tiba dari arah depan pak holly sudah membopong tubuh seseorang masuk ke dalam resto.
"Floo.. " Teriaknya menghampiri pak holly. "apa yang terjadi, Kenapa flo bisa seperti ini pak.." Sambil membantu pak holly menurunkan badan flo di sebuah meja panjang.
"saya juga tidak begitu tau kejadiannya nona, Saat saya datang nona flo sudah ditolong seseorang dari dalam kolam"
"Ya sudah, Siapkan mobil, kita ke rumah sakit sekarang!" Perintahnya ke pak Holly
"Baik nona.. " jawab pak Holly segera berlalu
"Flo, Sayang.. Apa yang kamu lakukan dek" Katanya lembut menatap dan membelai wajah flo dengan penuh kasih sayang. Tak terasa butiran bening mulai berjatuhan di pipinya melewati wajah manisnya.
***
Rumah sakit,
Perlahan aku membuka mata dan mendengar orang berbisik-bisik disampingku, apa yang mereka bicarakan. Aku hanya mendengar beberapa kali mereka menyebut namaku. Akupun membuka kedua mataku. Ahh.. Berat sekali, kepalaku terasa sangat pusing. "aduuhh.." Ringisku menahan rasa sakit.
"haaii ayug, Kau sudah sadar ?" Seseorang dengan nada ceria menyapaku.
"Kiyaa.. Alby.." Kataku heran "koq kalian ada disini ?" Tanyaku kebingungan
"ehh, Ini dimana ?" Lanjutku kemudian
"wah.. Apa saat kau terjatuh tadi kepalamu terbentur sesuatu" Tanya Alby sambil mendekatkan wajahnya didekatku, mencari apakah ada yang terluka di wajahku.
Refleks, ku mundurkan kepala ke belakang menyentuh sandaran ranjang tidurku.
"apa yang kau lakukan" teriakku keras kepadanya
"sepertinya semua normal" jawab alby santai
" ayug gak ingat yaa, Tadi ayug terjatuh dikolam, sehingga kehilangan kesadaran, akhirnya Naya dan pak Holly membawa ayug ke rumahsakit ini" jelas kiya panjang lebar sambil berkacak pinggang. "apa yang ayug pikirkan dengan menjatuhkan tubuhmu yang seperti itu ke dalam kolam.." Lanjutnya kembali sambil mengaitkan tangannya ke dada sambil mengerutkan keningnya. Wajah manis nya jelas sekali mengisyaratkan kekhawatiran.
Aku mengerutkan dahiku dan mulai memikirkan sesuatu. "ahh iya, aku benaran terjatuh " ucapku kemudian datar. "hmm.. Tapi rasanya ada yang aneh, kenapa aku bisa terjatuh?" Tanyaku bingung
"yang aku ingat saat itu ada anak kecil yang berdiri di pinggiran kolam, karena aku khawatir dia akan terjatuh, akhirnya aku berusaha menarik bad.." Suaraku terhenti, aku ingat sesuatu, tubuhku bergidik ngeri mengingatnya. "badan anak itu tak bisa kusentuh, hingga aku menembus dirinya dan terjatuh ke kolam, apa itu mungkin.?" tanya flo dalam hati
"iya itu mungkin saja, Karena anak itu adalah hantu" jawab Alby santai sambil duduk di sofa dekat jendela.
"kau.." Tunjuk Flo terkejut ke alby dengan mata yang melotot
"apa" jawab alby santai
"kau bisa membaca pikiranku.!"
"yaa seperti itulah.." Jawabnya santai sambil mengangkat kedua bahunya "sudah dari lahir sih" lanjutnya kemudian sambil terkekeh
"ahh.. Gak mungkin banget itu terjadi" kataku tak percaya sambil menggelengkan kepalaku.
"buktikan padaku kalau kau memang bisa membaca pikiran orang.!" Tanyaku sambil memicingkan mata kepadanya.
"okey.. Siapa takut" jawab alby yakin menerima tantangan Flo. "coba kau pikirkan sesuatu, aku akan menebaknya"
"apa yang harus aku pikirkan sekarang ya" tanyaku dalam hati
"aku bilang kau harus memikirkan sebuah kata dan aku akan mengulanginya" ucap alby santai sambil mengelus tubuh prince dengan sayang.
Flo yang mendengar perkataan dari alby pun kembali menatap alby dengan geram. "okey.. Sekarang apa yang aku pikirkan"
"alby berwajah jelek, sangat menyebalkan."
"aku menyuruhmu merangkai kata yang indah Flo, bukan mengupat dalam hati" jawab alby santai
"sebutkan saja apa yang aku pikirkan"pandang flo lekat ke wajah Alby.
Alby pun menghela nafas dan menjawab "Alby berwajah tampan, sangat menyenangkan" lanjutnya kemudian sambil tertawa.
"ciihh..itu sih mau mu" jawabku ketus
"sudah, Jangan bertengkar lagi.." Protes kiya yang dari tadi hanya melihat ulah kami berdua. "bii.. Berhenti menggangu Flo.." Sambil mencubit lengan alby.
"aawww.." Alby pun pura-pura kesakitan. " Iya iya.. Salahku apa kiyaaa, aku kan hanya memberitahukan yang sebenarnya pada Flo" bela alby kemudian sambil tersenyum nakal ke arah kiya
Kiya hanya membalas ucapan alby dengan mata yg melotot. Lalu dibales alby dengan menutup mulutnya dengan tangan dan pura-pura menguncinya, menandakan dia hanya akan diam saja.
"oke, aku percaya kalau alby bisa membaca pikiranku. Tapi masalah anak yang dipinggir kolam itu adalah hantu, aku sulit percaya..". Ucap flo sambil menghela nafas panjang. Itu semua tidak masuk akal baginya.
Kiya daan Alby saling berpandangan. Mereka mengerti itu sulit diterima akal sehat flo. Tapi itu adalah kenyataannya, bahwa dia bisa melihat makhluk kasat mata.
"kau harus percaya ayug" ucap kiya sambil menghampiri flo. "kenyataannya kau bisa melihat kami" tatapnya sendu ke arah flo.
Aku kembali terkejut mendengar semuanya. "kalian.. Maksudnya.?"
Kiya tak langsung menjawab ucapanku ia hanya tersenyum dan berkata "kami berdua.." Dia pun berhenti bicara "ehh.. Maksudku alby, aku dan juga my prince kami bertiga, hanya kau yang bisa melihatnya" tatapnya lembut kepadaku.
Aku hanya memandang kiya tak percaya. "kau bercanda kan kiya.." Kataku sambil memegang tangannya. Iyaa ini pasti lelucon gak penting yang dibuat kiya & alby untuk menakutiku. "bercandanya tidak lucu kiya.!!" Upatku marah.
Kiya membalas pegangan tanganku di dirinya "tidak ada yang bercanda ayug.. Kami memang hanya bisa dilihat dirimu saja" katanya pelan.
Flo yang kesal melepas tangan nya dari kiya. "apa buktinya jika kalian hantu, sedangkan aku bisa memegang kalian bahkan berbicara dengan kalian.." Ucapnya emosi sambil memandang tajam ke kiya dan Alby secara bergantian.
Kiya yang melihat kemarahan flo menjadi diam tak bisa berkata apa-apa lagi. Matanya mulai berkubang air sedikit lagi ia pasti akan menangis.
"tahan emosi mu flo.." Ucap Alby memandang flo. "apa yang dikatakan kiya semuanya benar, kau harus menerima kenyataannya" lanjutnya kemudian. Kali ini dia sudah berada disamping kiya dan memegang bahu kiya berusaha menenangkannya. Dan kiya hanya memandang flo dengan lembut.
"dan masalah kenapa kau bisa memegang dan berbicara dengan kami, itulah kenapa diawal kami bilang kau istimewah.." Lanjutnya sambil memandang flo dengan lekat.
Aku yang mendengar semua yang dikatakan kiya & alby hanya mampu berdiam diri. Tidak kupungkiri tubuhku bergetar hebat. Aku menolak mengakui itu semua. Aku ingin menjawab ucapannya tapi aku tak mampu. Suasana dikamar ini menjadi lebih hening.
"meeoonggg.." Tiba-tiba prince bersuara. Akupun memandangnya, kucing itu sedang asyik menjilati tubuhnya dengan manja. Apa benar jika dia juga ternyata hantu. Aku benar-benar syok dengan kenyataan ini semua.
"cantik.. Kalau kau tidak percaya apa yang kami katakan tunggulah sebentar lagi. Naya dan pak Holly akan segera masuk ke kamar ini. Dan mereka tidaklah bisa melihat kami." Ucap Alby
Alby & kiya sudah berdiri didekat sofa dan jauh dari ranjang tidurku. Mereka memandangku dengan tatapan yang lembut seraya menguatkan aku.
Tiba-tiba suara pintu kamar terbuka dan kulihat mba naya dan pak Holly disana.
"kau sudah bangun dek.." Sapa mba naya "maaf ya.. Tadi mbak sama pak holly mengurus administrasi jadi kau kami tinggal sendiri." Lanjutnya sambil mengelus sayang rambutku.
Mereka seperti tidak menyadari jika ada orang lain diruangan ini. Aku berbalik mamandang kiya & alby yang masih berdiri disana dengan tersenyum.
"kau melihat apa dek.." Tanya mba naya heran dan mencoba mencari tau apa yang sedang aku lihat. Tapi matanya menunjukan tak ada apapun disana.
Tiba-tiba angin bertiup lembut dan seiring dengan itu kulihat tubuh kiya, alby & prince perlahan memudar dan menghilang. Bersamaan dengan itu terdengar suara "kami akan kembali lagi cantik.." Aku yakin itu suara Alby.
"oiya ayug.. Satu lagi.. Kalau kau takut menganggap kami hantu panggil saja kami TEMANnada nya sudah kembali terdengar ceria dan aku yakin itu suara kiya.
Aku yang melihat itu semua tidak mampu lagi berkata apa-apa. Entah apa yang harus aku lakukan sekarang. Apa aku harus percaya atau tidak. Tapi semua terjadi didepan mataku. "Teman.." Akupun bergumam pelan.
"apa dek.." Tanya mba naya yang sudah duduk disamping ranjangku dan mengupas jeruk ditangannya.
Pak holly sudah menutup jendela kamar agar tidak ada angin masuk.
"gak apa-apa mba, aku mau istirahat lagi, kepalaku pusing" jawabku sambil membaringkan tubuhku di ranjang dan mencoba memejamkan mataku. "itu lah alasan mengapa meski wajah mereka tampak bersih dan cantik tapi begitu pucat seolah tidak ada aliran darah di dalam tubuh mereka. Dan juga mengapa tubuh mereka sangat dingin. Meski dari awal aku menyadari ada yang aneh dengan mereka tapi selama ini aku mencoba menyangkal semuanya."
(flashback end)
***
Kembali di dalam kamar
Setelah kejadian itu, seperti yang mereka bilang, Trio hantu ( kiya, Alby dan sang kucing prince) datang lagi , dan tak pernah absen hadir dalam hidupku. Mereka mengikuti kemanapun aku pergi. Dan selalu membantuku jika aku hampir celaka. Apalagi setelah kejadian itu mba Naya semakin protektif padaku, dia tidak akan mengizinkan aku pergi sendirian. Jika tidak ditemani mba Naya maka pak Holly yang selalu mengikutiku. Kadang kehadiran mereka dirumah ini sedikit menghiburku yang kesepian.
"ayolah yugg.. Kita bermain ke taman bawah saja.. Nanti aku sama bii bantuin ayug kebawah" Ucap kiya bersemangat.
"nggak mau.. Kalau mba Naya tahu, tamatlah riwayatku" Akupun bergidik ngeri memikirkannya. Bisa-bisa aku tidak akan bisa kemana-mana, selain dikamar ini.
Kiya yang mulai manyun karena tak berhasil membujukku akhirnya memilih melihat-lihat buku yang tersusun rapi didalam kamar. Sedangkan Alby asyik bermain puzzle di sofa di depan televisi. Prince.? Tentu dia juga ada.. Tidur dengan badan melingkar dalam selimut di sampingku. Posisi tidurnya lucu sekali. Tanpa disadari aku menyukai kehadiran mereka disisiku. Dan akupun tersenyum melihat keadaan ini.
***
Palembang, 20 april 2015
Dear diary :
Aku pernah berburuk sangka kepada Tuhan, karena telah memberikan cobaan yang aku tak sanggup menanggungnya. Kehilangan keluarga, kesepian, kehilangan kenangan tentang mereka, lalu terjebak dengan kursi ajaib, bahkan kenyataan bahwa aku bisa melihat maakhluk yang tidak ingin aku lihat seumur hidupku (beberapa dari mereka sungguh mengerikan).
Tapi aku sekarang sadar, tidak ada cobaan yang diberikan tuhan kepada hambanya melebihi batas kemampuannya.
Seburuk apapun kejadian yang menimpa diri manusia, pasti ada hikmah dan nilai-nilai kebaikan yang tersirat di dalamnya, lewat prasangka baik, kita berusaha memahami dan memikirkan sejenak mutiara-mutiara pesan nan indah yang tersirat pada setiap kejadian.
Manusia tak pernah lepas dari kejadian buruk ataupun baik. Kehidupan selalu berputar, kadang kala mengalami peristiwa baik, ada kalanya pula mendapati kejadian yang buruk. Tapi, manusia tetap diperintahkan untuk berbaik sangka kepada-Nya. Apapun kejadiannya, tetap berbaik sangka kepada-Nya.
Dan aku percaya.. Semua yang aku alami bukan akhir dunia melainkan awal terbentuknya dunia yang lebih baik untukku. Aku akan punya keluarga baru dan cerita baru tentang diriku dan hidupku. Bahkan aku mempunyai teman baru yang mungkin gak ada orang lain yang punya. Karena aku... "Istimewah" (saat aku menulis ini pun mereka masih ada di sampingku tersenyum-senyum ntah apa yang mereka pikirkan.. Ckckckk..)
Sincerly,
I.F.H "Flo"
========
Selesai chap 3, siap-siap ke next chap :D
Jangan heran kalau disana tulis tahun 2015 yaa.. Soalnya sebagian cerita GS udah pernah saya posting di blog pada awal tahun 2015.. Tapi karena sibuk dan malas akhirnya memang gak selesai. Tahun ini baru coba share di wattpad dengan perubahan judul cerita

No comments: