Sekarang aku sedang menangis di pelukkan
Rabbku.. pukul 1 malam disaat aku hanya berdua saja dengan-Nya, aku mengadu
pada-Nya, Dialah tempatku bersandar dan berbagi segalaNya..
“YaAllah
Kau Maha Tahu tentangku, tentang masalaluku, dan tentang kenanganku.. YaAllah
tadi aku bertemu dengannya tepatnya pagi tadi saat aku pulang dari supermarket,
saat itu hujan! Mungkin sudah Kau rencanakan hujan itu, hingga aku bisa bertemu
dengannya.. awal kupandang sekilas ‘seperti seseorang yang ku kenal’ mata
batinku bicara, lalu kulihat lagi, dan saat pandangan kedua yang padahal hanya
untuk memastikan saja pada saat itu tanpa sengaja dia juga sedang memandangku
dan terlihat jelas ternyata benar itu Ferdi.. ku coba untuk tersenyum ramah
padanya, tapi entah mengapa? Jangankan untuk senyum, sapah, ramah untuk menoleh
padaku pun dia enggan, sikapnya seperti bicara padaku untuk menjauh, seperti
mengisyaratkan bahwa dia tak suka bertemu denganku.. tak lama dari itu diapun
pergi dan memilih menerobos hujan dari pada menunggu hujan redah ‘mungkin dia
ada keperluan mendesak, sehingga dia terburu-buru’ ucapku dalam hati.
Dan
sepertinya sudah Kau rencanakan pula yaAllah, sorenya aku bertemu dengan Irma
(teman SMAku dulu) dia menyapaku dengan hangat, dengan senyum cirikhasnya yang
memiliki 2 lesung sempipit dipipinya, membuat dia terlihat sangat manis :)
“Indah..
ini Indahkan?” tanya Irma dengan nada memastikan saat aku sedang menunggu
angkot didepan kantorku tempat aku bekerja
“Iya..
ini Irmakan?” jawabku padanya
“Iya
In.. In kamu sekarang udah kerja ya?” tanya Indah sambil melihat seragam
kantorku yang aku kenakan “Alhamdulillah udah Ir.. kamu sendiri gimana?”
tanyaku padanya
“Sama
aku juga udah kerja, aku kerja di kantor Diknas, aku satu kantor dengan Ferdi
lho! Masih kenal dengan Ferdi in..?” tanya Irma
Sontak
hatiku berdegup kencang mendengar nama Ferdi, aliran darahku mengalir cepat,
dan fikirankupun melayang mengingat kejadian pagi tadi “Iya Ir.. masih ingat”
jawabku padanya, rasanya tak sanggup aku menyebut namanya, kuingat terakhir
kali aku menyebut namanya 5 tahun yang lalu.
“Indah
kamu tahu kabar tentang Ferdi sekarang?” tanya Irma padaku
“kabar
apa Ir..?” tanyaku balik pada Irma
“Itu
sih Ferdikan 2 minggu lagi akan menikah” jelas Irma padaku. Akupun terkejut mendengarnya ada rasa penasaran
dihatiku “nikah? Nikah dengan siapa Ir?”
“dengan
Dira In.. kisah mereka tu lucu lho..” ungkap Irma padaku
“lucu?
Lucu bagaimana?” tanyaku pada Irma, aku sangat penasaran untuk mendengarkannya.
Irmapun mengajakku ke salah satu warung makan disekitar tempat kami berada, dia
ingin membeli nasi untuk makan malam katanya. Aku sangat khusyuk mendengarkan
ceritanya yaah.. aku sangat penasaran, aku sangat ingin tahu tentang Ferdi, dan
akupun ingin tahu tentang calon ferdi yang disebut Irma dengan nama Dira itu..
“gini
lho In.. Ferdi tu gak pacaran dengan Dira, dulu entah kapan tepatnya, Ferdi
nyuruh Dira untuk menunggunya, menunggu nanti saat dia sudah sukses dia akan
datang kerumah Dira untuk membawa kedua orang tuanya, dia bilang dia ingin
melamar Dira untuk menjadi kekasih halalnya, dan ternyata Dirapun mau menunggu
ferdi hmmb.. mungkin mereka memang jodoh kali ya In, sampai sekarang dan 2
minggu lagi mereka akan menikah, karena lamaran sudah dilaksankan 3 hari yang
lalu..” jelas Irma
Saat
mendengar ucapan Irma aku langsung ingat kejadian 5 tahun yang lalu, akupun
diam ingatanku sangat banyak tentang 5 tahun yang lalu “oh alhamdulillah kalau
begitu.. biar Ferdi bisa menyempurnakan separuh agamanya” jawabku pada Irma,
kutundukkan pandanganku.. airmataku menetes mengungkapkan itu, langsung kuhapus
airmataku. Akupun langsung beristighfar dalam hati berharap agar hatiku bisa
tenang..
Setelah
nasi yang di beli Irma sudah didapatnya kamipun menunggu angkot lagi, saat itu
kami berpisah karena Irma pulang dengan angkot biru dan aku pulang dengan
angkot putih. Kini aku sudah tiba dirumah, kucoba untuk tak mengingat tentang
Ferdi, kucoba tak menghiraukan apa yang di katakan Irma padaku tadi, tapi
fikiranku tak bisa dibohongi, semakin kucoba semakin teringat semuanya,
termasuk saat dulu kejadian 5 tahun yang lalu..
Saat
itu 5 tahun yang lalu aku mencoba untuk memmutuskan hubungan dengan Ferdi (kami
dulu pacaran, kurang lebih 10 bulan kami pacaran) “Ada laki-laki lain yang kamu sukai ya? sehingga
kau harus putuskan aku?” tanya Ferdi padaku setelah aku mengungkapkan
keingananku bahwa aku ingin mengakhiri segalanya, “Tidak fer.. sudah ku
jelaskan berulang kali! Aku pilih jalan ini bukan karena laki-laki lain, atau
karena aku sudah bosan padamu, tapi karena Allah.. aku Takut Fer, aku sangat
takut nanti saat aku tidur aku dipanggilNya dan tak bangun lagi, aku takut
nanti diakhirat Dia bertanya tentang hubungan kita dan aku harus jawab apa..?”
ungkapku pada Ferdi, saat itu ferdi berada di belakangku, dia tak tahu bahwa
aku mengungkapkan itu sambil menangis.
“apa
kau yakin?” tanya ferdi padaku
“Sangat
yakin!” jawabku lagi.. YaRabbi.. sangat pedih saat aku mengungkapkan itu,
rasanya aku membenci diriku sendiri!
“Kalau
begitu tunggulah aku, aku akan datang melamarmu nanti, bila aku sudah sukses”
kudengar Ferdi mengungkapkan itu sambil menangis, nadanya membuat aku sangat
terpukul karena yang kutahu kita tak boleh saling menunggu, tak boleh
mendahului takdirNya, karena dengan menunggu sama saja kita mengikatnya dan
ikatan itu belum halal..
“tidak
Fer.. Tak perlu kau tunggu aku, bila kita jodoh suatu hari nanti kita akan
bertemu lagi, tapi bila tidak, biarlah Dia memilih mana yang terbaik untuk kita
!” ku ungkapkan itu dengan nada yang sangat jelas, saat itu ada rasa penyesalan
dalam hati, rasanya ingin sekali bibir ini berucap ‘iya.. aku ingin menunggumu,
jemputlah aku nanti.. akan kutunggu kau sampai waktunya tiba.. biarlah sekarang
kita berpisah, tapi datanglah lagi nanti untuk membawaku keniat yang suci,
dengan niat untuk beribadah padaNya” tapi kutahan kata-kata itu.. hatiku sesak,
airmatakupun semakin deras, ferdi tak tahu dan tak pernah tahu tentang airmata
ini karena dia berada dibelakangku dan jarak kami sedikit berjauhan
“Bismillaahirrohmaanirrohiim
yaAllah aku tahu inilah yang terbaik untuk kami.. bantu aku yaAllah, agara aku
bisa kuat dengan pendirian ini.. apapun kedepannya, apapun yang akan aku hadapi”
aku berdoa dalam hati dan rasanya sangat sulit menghadapi ini, karena tak ada
masalah, tak ada pertengkaran aku minta putus! Ini semua karena Allah yaah..
berulang kali aku memikirkan keputusan ini dan alhamdulillah akhirnya aku bisa
juga ambil keputusan ini, karena aku tau tiada janji seindah janji-janji Allah
pada hambaNya
“tidak
in.. Apapun kedepannya aku akan tetap menunggumu, apapun! Biarlah aku akan
tetap menunggumu sampai kapanpun..!” ucap Ferdi padaku sambil berlalu.. ku tahu
saat itu dia juga sedang menangis karena dari nadanya aku tahu dia sangat
terluka.
“Maafkan
aku Fer..” ucapku setelah dia pergi dan meninggalkanku, dia pergi dengan penuh
kekecewaan.
Akupun
pulang, tangisanku pecah saat itu sangat
sulit bagiku untuk melupakannya.. tapi aku tahu aku hanya butuh waktu
untuk membiasakan diri, membiasakan diri tanpanya, tanpa candanya, dan tanpa
ceritanya, tak kupungkiri kadang aku merindukannya, aku rindu dengan perhatiannya dulu dan bahkan aku rindu saat-saat
bertengkar dengannya.. berulang kali ku ucapkan dalam diri bahwa aku bisa
tanpanya, karena aku punya Allah dan selalu punya Allah disetiap hentakan langkahku
dan bahkan disetiap hembusan nafasku..
Sejak
saat itu kami tak pernah bertemu lagi.. kusibukkan diriku dengan kegiatan
kampus, tak pernah terbesit dalam diriku untuk menunggunya, walau harus kuakui
kadang ada keinginan dalam diri ingin mengetahui kabarnya, tapi ku tak kuikuti
keinginan itu dan kuserahkan hatiku sepenuhnya pada Ilahi.. tapi entah mengapa
5 tahun silam berlalu dan kini aku bertemu dengannya, dalam episode yang
berbeda dia dengan rencananya yang mau menikah dan aku dengan hidupku yang
indah..
Malam
ini ku ceritakan semua kisah itu pada Rabbku, karena ku tahu hanya Dia yang
mengerti aku.. kini aku tahu kenapa dia tak mau menoleh padaku, mungkin dia
merasa tak enak padaku, atau mungkin dia merasa bersalah karena ucapannya dulu padaku,
pikirku dlam hati.. ‘tidak yaAllah.. tidak.. tolong katakan padanya aku tak
kecewa.. karena aku tahu dulu saat dia bicara ingin menungguku sebenarnya dia
masih labil, dan pendiriannyapun bisa berubah-ubah dan aku paham itu.. Tidak
YaAllah.. tolong katakan padanya aku tak terluka, aku bahagia untuknya.. karena
mendengar kabar itu sungguh membuat hatiku legah.. karena keraguan dan
kebimbanganku terjawab sudah, seolah apa yang menjanggal dihatiku hilang sudah
dan aku bisa melangkah kedepan tanpa beban dipundak.. tidak yaAllah.. tolong
sampaikan padanya aku sudah melupakannya dan biarlah yang lalu biarlah berlalu
ku tak ingin mengungkitnya lagi dan ku tak ingin menganggu hidupnya.. Sampaikan
padanya YaAllah mulailah hidup baru dengan calon pilihannya dan tak perlu dia
merasa bersalah dengan ku tentang ucapannya dulu cukup jadi pelajaran saja
untuknya.
Tetes
demi tetes air mataku terjatuh, aku menangis sepuasnya... tapi jatuhnya
butir-butir air mataku mampu membuat hati dan benakku terasa legah..
Subhanalllah
sungguh Indah rencana Allah.. kejadian 5 tahun silam memberikan banyak
pelajaran untukku, kini aku sangat legah, malam ini Allah seolah merangkulku dan
menghapus airmataku, Ia memberiku kekuatan untuk tersenyum lagi, untuk bisa
memandang segalanya dengan positif karena aku ingat akan janji Allah “
wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang
keji adalah buat wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah
untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik
(pula)” (An-Nur:26)
Aku
tahu Allah sudah menyiapkan laki-laki lain untukku nanti karena tercantum dalam
surat Adz-dzariyaat:49 yang artinya “Dan segala sesuatu kami jadikan
berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah”
Ku
tahu Allah sudah punya rencana yang lebih indah dari ini karena jodoh dan maut
adalah rahasiaNya,maka dari itu tak perlu lah aku terburu-buru untuk mengetahui
siapa pemilik tulang rusuk ini, yang perlu kujalani adalah berjalan sesuai
dengan QadhaNya, sesuai dengan yang telah ditetapkanNya, karena aku percaya
Allahlah sutradara terbaik dan sekenerio
penulis kehidupan terindah :)
By : ukhtii
Kelincii ^_^
No comments:
Post a Comment