Tuesday 31 July 2012

Saat Ku Dengar Kabar Bahagiamu :’)



Sekarang aku sedang menangis di pelukkan Rabbku.. pukul 1 malam disaat aku hanya berdua saja dengan-Nya, aku mengadu pada-Nya, Dialah tempatku bersandar dan berbagi segalaNya..

        “YaAllah Kau Maha Tahu tentangku, tentang masalaluku, dan tentang kenanganku.. YaAllah tadi aku bertemu dengannya tepatnya pagi tadi saat aku pulang dari supermarket, saat itu hujan! Mungkin sudah Kau rencanakan hujan itu, hingga aku bisa bertemu dengannya.. awal kupandang sekilas ‘seperti seseorang yang ku kenal’ mata batinku bicara, lalu kulihat lagi, dan saat pandangan kedua yang padahal hanya untuk memastikan saja pada saat itu tanpa sengaja dia juga sedang memandangku dan terlihat jelas ternyata benar itu Ferdi.. ku coba untuk tersenyum ramah padanya, tapi entah mengapa? Jangankan untuk senyum, sapah, ramah untuk menoleh padaku pun dia enggan, sikapnya seperti bicara padaku untuk menjauh, seperti mengisyaratkan bahwa dia tak suka bertemu denganku.. tak lama dari itu diapun pergi dan memilih menerobos hujan dari pada menunggu hujan redah ‘mungkin dia ada keperluan mendesak, sehingga dia terburu-buru’ ucapku dalam hati.

        Dan sepertinya sudah Kau rencanakan pula yaAllah, sorenya aku bertemu dengan Irma (teman SMAku dulu) dia menyapaku dengan hangat, dengan senyum cirikhasnya yang memiliki 2 lesung sempipit dipipinya, membuat dia terlihat sangat manis :)

        “Indah.. ini Indahkan?” tanya Irma dengan nada memastikan saat aku sedang menunggu angkot didepan kantorku tempat aku bekerja

        “Iya.. ini Irmakan?” jawabku padanya 

       “Iya In.. In kamu sekarang udah kerja ya?” tanya Indah sambil melihat seragam kantorku yang aku kenakan “Alhamdulillah udah Ir.. kamu sendiri gimana?” tanyaku padanya

        “Sama aku juga udah kerja, aku kerja di kantor Diknas, aku satu kantor dengan Ferdi lho! Masih kenal dengan Ferdi in..?” tanya Irma

        Sontak hatiku berdegup kencang mendengar nama Ferdi, aliran darahku mengalir cepat, dan fikirankupun melayang mengingat kejadian pagi tadi “Iya Ir.. masih ingat” jawabku padanya, rasanya tak sanggup aku menyebut namanya, kuingat terakhir kali aku menyebut namanya 5 tahun yang lalu.

        “Indah kamu tahu kabar tentang Ferdi sekarang?” tanya Irma padaku

        “kabar apa Ir..?” tanyaku balik pada Irma

      “Itu sih Ferdikan 2 minggu lagi akan menikah” jelas Irma padaku. Akupun  terkejut mendengarnya ada rasa penasaran dihatiku “nikah? Nikah dengan siapa Ir?” 

        “dengan Dira In.. kisah mereka tu lucu lho..” ungkap Irma padaku

      “lucu? Lucu bagaimana?” tanyaku pada Irma, aku sangat penasaran untuk mendengarkannya. Irmapun mengajakku ke salah satu warung makan disekitar tempat kami berada, dia ingin membeli nasi untuk makan malam katanya. Aku sangat khusyuk mendengarkan ceritanya yaah.. aku sangat penasaran, aku sangat ingin tahu tentang Ferdi, dan akupun ingin tahu tentang calon ferdi yang disebut Irma dengan nama Dira itu..

        “gini lho In.. Ferdi tu gak pacaran dengan Dira, dulu entah kapan tepatnya, Ferdi nyuruh Dira untuk menunggunya, menunggu nanti saat dia sudah sukses dia akan datang kerumah Dira untuk membawa kedua orang tuanya, dia bilang dia ingin melamar Dira untuk menjadi kekasih halalnya, dan ternyata Dirapun mau menunggu ferdi hmmb.. mungkin mereka memang jodoh kali ya In, sampai sekarang dan 2 minggu lagi mereka akan menikah, karena lamaran sudah dilaksankan 3 hari yang lalu..” jelas Irma

        Saat mendengar ucapan Irma aku langsung ingat kejadian 5 tahun yang lalu, akupun diam ingatanku sangat banyak tentang 5 tahun yang lalu “oh alhamdulillah kalau begitu.. biar Ferdi bisa menyempurnakan separuh agamanya” jawabku pada Irma, kutundukkan pandanganku.. airmataku menetes mengungkapkan itu, langsung kuhapus airmataku. Akupun langsung beristighfar dalam hati berharap agar hatiku bisa tenang..

        Setelah nasi yang di beli Irma sudah didapatnya kamipun menunggu angkot lagi, saat itu kami berpisah karena Irma pulang dengan angkot biru dan aku pulang dengan angkot putih. Kini aku sudah tiba dirumah, kucoba untuk tak mengingat tentang Ferdi, kucoba tak menghiraukan apa yang di katakan Irma padaku tadi, tapi fikiranku tak bisa dibohongi, semakin kucoba semakin teringat semuanya, termasuk saat dulu kejadian 5 tahun yang lalu..

        Saat itu 5 tahun yang lalu aku mencoba untuk memmutuskan hubungan dengan Ferdi (kami dulu pacaran, kurang lebih 10 bulan kami pacaran)  “Ada laki-laki lain yang kamu sukai ya? sehingga kau harus putuskan aku?” tanya Ferdi padaku setelah aku mengungkapkan keingananku bahwa aku ingin mengakhiri segalanya, “Tidak fer.. sudah ku jelaskan berulang kali! Aku pilih jalan ini bukan karena laki-laki lain, atau karena aku sudah bosan padamu, tapi karena Allah.. aku Takut Fer, aku sangat takut nanti saat aku tidur aku dipanggilNya dan tak bangun lagi, aku takut nanti diakhirat Dia bertanya tentang hubungan kita dan aku harus jawab apa..?” ungkapku pada Ferdi, saat itu ferdi berada di belakangku, dia tak tahu bahwa aku mengungkapkan itu sambil menangis.

        “apa kau yakin?” tanya ferdi padaku

   “Sangat yakin!” jawabku lagi.. YaRabbi.. sangat pedih saat aku mengungkapkan itu, rasanya aku membenci diriku sendiri!

        “Kalau begitu tunggulah aku, aku akan datang melamarmu nanti, bila aku sudah sukses” kudengar Ferdi mengungkapkan itu sambil menangis, nadanya membuat aku sangat terpukul karena yang kutahu kita tak boleh saling menunggu, tak boleh mendahului takdirNya, karena dengan menunggu sama saja kita mengikatnya dan ikatan itu belum halal..

        “tidak Fer.. Tak perlu kau tunggu aku, bila kita jodoh suatu hari nanti kita akan bertemu lagi, tapi bila tidak, biarlah Dia memilih mana yang terbaik untuk kita !” ku ungkapkan itu dengan nada yang sangat jelas, saat itu ada rasa penyesalan dalam hati, rasanya ingin sekali bibir ini berucap ‘iya.. aku ingin menunggumu, jemputlah aku nanti.. akan kutunggu kau sampai waktunya tiba.. biarlah sekarang kita berpisah, tapi datanglah lagi nanti untuk membawaku keniat yang suci, dengan niat untuk beribadah padaNya” tapi kutahan kata-kata itu.. hatiku sesak, airmatakupun semakin deras, ferdi tak tahu dan tak pernah tahu tentang airmata ini karena dia berada dibelakangku dan jarak kami sedikit berjauhan

        “Bismillaahirrohmaanirrohiim yaAllah aku tahu inilah yang terbaik untuk kami.. bantu aku yaAllah, agara aku bisa kuat dengan pendirian ini.. apapun kedepannya, apapun yang akan aku hadapi” aku berdoa dalam hati dan rasanya sangat sulit menghadapi ini, karena tak ada masalah, tak ada pertengkaran aku minta putus! Ini semua karena Allah yaah.. berulang kali aku memikirkan keputusan ini dan alhamdulillah akhirnya aku bisa juga ambil keputusan ini, karena aku tau tiada janji seindah janji-janji Allah pada hambaNya

        “tidak in.. Apapun kedepannya aku akan tetap menunggumu, apapun! Biarlah aku akan tetap menunggumu sampai kapanpun..!” ucap Ferdi padaku sambil berlalu.. ku tahu saat itu dia juga sedang menangis karena dari nadanya aku tahu dia sangat terluka.

        “Maafkan aku Fer..” ucapku setelah dia pergi dan meninggalkanku, dia pergi dengan penuh kekecewaan.

        Akupun pulang, tangisanku pecah saat itu sangat  sulit bagiku untuk melupakannya.. tapi aku tahu aku hanya butuh waktu untuk membiasakan diri, membiasakan diri tanpanya, tanpa candanya, dan tanpa ceritanya, tak kupungkiri kadang aku merindukannya, aku rindu dengan  perhatiannya dulu dan bahkan aku rindu saat-saat bertengkar dengannya.. berulang kali ku ucapkan dalam diri bahwa aku bisa tanpanya, karena aku punya Allah dan selalu punya Allah disetiap hentakan langkahku dan bahkan disetiap hembusan nafasku.. 

        Sejak saat itu kami tak pernah bertemu lagi.. kusibukkan diriku dengan kegiatan kampus, tak pernah terbesit dalam diriku untuk menunggunya, walau harus kuakui kadang ada keinginan dalam diri ingin mengetahui kabarnya, tapi ku tak kuikuti keinginan itu dan kuserahkan hatiku sepenuhnya pada Ilahi.. tapi entah mengapa 5 tahun silam berlalu dan kini aku bertemu dengannya, dalam episode yang berbeda dia dengan rencananya yang mau menikah dan aku dengan hidupku yang indah..

        Malam ini ku ceritakan semua kisah itu pada Rabbku, karena ku tahu hanya Dia yang mengerti aku.. kini aku tahu kenapa dia tak mau menoleh padaku, mungkin dia merasa tak enak padaku, atau mungkin dia merasa bersalah karena ucapannya dulu padaku, pikirku dlam hati.. ‘tidak yaAllah.. tidak.. tolong katakan padanya aku tak kecewa.. karena aku tahu dulu saat dia bicara ingin menungguku sebenarnya dia masih labil, dan pendiriannyapun bisa berubah-ubah dan aku paham itu.. Tidak YaAllah.. tolong katakan padanya aku tak terluka, aku bahagia untuknya.. karena mendengar kabar itu sungguh membuat hatiku legah.. karena keraguan dan kebimbanganku terjawab sudah, seolah apa yang menjanggal dihatiku hilang sudah dan aku bisa melangkah kedepan tanpa beban dipundak.. tidak yaAllah.. tolong sampaikan padanya aku sudah melupakannya dan biarlah yang lalu biarlah berlalu ku tak ingin mengungkitnya lagi dan ku tak ingin menganggu hidupnya.. Sampaikan padanya YaAllah mulailah hidup baru dengan calon pilihannya dan tak perlu dia merasa bersalah dengan ku tentang ucapannya dulu cukup jadi pelajaran saja untuknya.

        Tetes demi tetes air mataku terjatuh, aku menangis sepuasnya... tapi jatuhnya butir-butir air mataku mampu membuat hati dan benakku terasa legah..

        Subhanalllah sungguh Indah rencana Allah.. kejadian 5 tahun silam memberikan banyak pelajaran untukku, kini aku sangat legah, malam ini Allah seolah merangkulku dan menghapus airmataku, Ia memberiku kekuatan untuk tersenyum lagi, untuk bisa memandang segalanya dengan positif karena aku ingat akan janji Allah “ wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah buat wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik (pula)” (An-Nur:26)

        Aku tahu Allah sudah menyiapkan laki-laki lain untukku nanti karena tercantum dalam surat Adz-dzariyaat:49 yang artinya “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah”

        Ku tahu Allah sudah punya rencana yang lebih indah dari ini karena jodoh dan maut adalah rahasiaNya,maka dari itu tak perlu lah aku terburu-buru untuk mengetahui siapa pemilik tulang rusuk ini, yang perlu kujalani adalah berjalan sesuai dengan QadhaNya, sesuai dengan yang telah ditetapkanNya, karena aku percaya Allahlah sutradara  terbaik dan sekenerio penulis kehidupan terindah :)

By : ukhtii Kelincii ^_^

No comments: